kamu wanita ku

Ava masuk ke dalam kereta, ia mengedarkan pandangannya, kereta yang berlapis emas, apalagi tempat duduknya yang empuk.

"Widih, kereta keren kayak gini mah." Ava menepuk pelan tempat duduknya.

"Baginda ngapain di sini?" tanya Ava mengkerutkan dahinya melihat Kaisar Kristoffer yang duduk berhadapan dengan Ava.

"Tentu saja aku mau ikut, memangnya aku tidak boleh ikut."

"Oh, tidak. Aku tidak akan memiliki kebebasan." Ucap Ava memegang lengan Kaisar Kristoffer yang hendak menurunkannya.

"Ini kereta siapa?" tanya Kaisar Kristoffer yang mengerti jika Ava tidak ingin dirinya ikut.

"Kereta Baginda," sahut Ava.

"Kenapa aku tidak boleh ikut?"

Ava menggaruk kepalanya, tidak mungkin ia menghabiskan waktunya untuk berdebat dengan Kaisar Kristoffer.

"Apa Baginda tau? hamba malas berdebat dengan Baginda dan juga Permaisuri Baginda itu." Ujar Ava memalingkan wajahnya.

Kaisar Kristoffer terkekeh, ia melihat wajah Ava yang begitu menggemaskan. Karna sudah tidak tahan Kaisar Kristoffer mencubit pipi Ava.

"Hey, melepaskan. Pipi ku mahal tau." Ucap Ava yang merasakan sakit di pipinya.

Ava turun dari kereta itu dan akan berjalan kaki bersama Auntum.

"Mau kemana?" tanya kaisar Kristoffer.

"Sudahlah, Baginda naik saja. Aku mau jalan kaki saja."

Kaisar Kristoffer memegang tangan Ava, ia tidak ingin Ava berjalan sendiri di bawah teriknya matahari, apalagi sampai sakit.

"Baiklah aku akan ..."

"Baginda," teriak seorang wanita yang menatap tajam ke arah Kaisar Kristoffer dan Ava. Wanita itu berlari dan langsung memisahkan tangan Ava secara kasar.

plak

Ava melongo, ia memegang pipinya yang terasa panas.

"Dasar pelayan tidak tau diri?" bentak Permaisuri Berlia dengan amarah merah padam.

"Permaisuri, apa yang kamu lakukan?" bentak Kaisar Kristoffer yang tidak terima perlakuan Permaisuri Berlia.

"Dia tidak sopan pada Baginda." Ujar Permaisuri Berlia. Dalam hatinya, ia juga ingin memarahi Kaisar Kristoffer, tapi semua itu mustahil baginya. Sama saja ia menyerahkan nyawanya.

Ava menatap tajam ke arah Kaisar Kristoffer dan juga Permaisuri Berlia.

"Kali ini kamu mencari gara-gara Permaisuri, jangan panggil aku Lisa, jika aku tidak bisa merebut Kaisar Kristoffer." Entah angin dari mana, Ava begitu yakin bisa mengikat hati Kaisar Kristoffer.

Ava melihat kanan kiri, ternyata semua pelayan berbisik-bisik.

"Mulai Akting Lisa."

Ava mengeluarkan air matanya, ia membuat seakan-akan dirinya yang di hina.

"Permaisuri apa yang kamu lakukan hah," bentak Kaisar Kristoffer hendak meraih pipi Ava yang memerah.

"Baginda, jangan pedulikan dia. Pasti dia hanya berpura-pura saja." Timpal Permaisuri Berlia yang menghentikan tangan Kaisar Kristoffer.

Kaisar Kristoffer menatap tajam ke arah Permaisuri Berlia, ada rasa sakit di hatinya melihat Ava yang menangis.

"Kali ini aku bisa memaafkan mu, tapi tidak selanjutnya." Ucap Kaisar Kristoffer dingin. Ia melepaskan jubah kebesarannya, lalu memakaikan ke tubuh Ava dan memapahnya kembali masuk ke istana.

Ava menoleh, ia menjulurkan lidahnya ke arah Permaisuri Berlia yang menatapnya. Permaisuri Berlia mengepalkan tangannya, ia sudah yakin Ava hanya berpura-pura lemah agar bisa mendapatkan perhatian Kaisar Kristoffer.

Kaisar Kristoffer membantu Ava duduk di sofa, "Apa sangat sakit?" tanya Kaisar Kristoffer khawatir.

"Jelas sangat sakit, ini merah pula." Ujar Ava menatap kesal. "Gara-gara Baginda sih, sudah di bilangin jangan dekat-dekat pula. Lok tau begini, lebih baik aku pulang saja." Gerutunya.

Kaisar Kristoffer menghentikan tangannya yang mengompres pipi Ava yang memerah, ia tidak suka Lisa ingin kembali ke dunianya.

"Berhentilah menggerutu Ava, rumah mu disini, ya disini. Selamanya kamu tidak akan pernah bisa keluar dari istana ini." Bentak Kaisar Kristoffer ia mencengkram dagu Ava, "Dan mulai sekarang, kamu wanita ku." Ucap Kaisar Kristoffer berlalu pergi.

Ava diam mematung, apa pendengarannya tidak salah. Ava menatap punggung Kaisar Kristoffer yang mulai menghilang di balik pintu. "Eh, siapa yang mau jadi wanita mu? memangnya kamu pikir aku boneka gantungan apa." teriak Ava yang memegang pipinya berdenyut. "Permaisuri sialan itu, awas saja. Tunggu saja pembalasan ku, aku akan buat Kaisar Kristoffer selalu memarahi mu, aku juga bisa membuat mu di tendang dari istana ini."

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

pengen lihat visual Ava..

2024-02-02

0

♛┈⛧┈┈•༶ Legends Girll ༶•┈┈⛧┈♛

♛┈⛧┈┈•༶ Legends Girll ༶•┈┈⛧┈♛

aku suka karakter lisa yg bar bar ☺

2024-01-17

0

Riniariani Rinimawan

Riniariani Rinimawan

bgs...bgs bgt...karakter lisa,,wanita yg gk mudah ditindas

2023-10-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!