Ava sakit

Akhhh

"Awas saja kamu Ava, pelayan rendahan seperti mu tidak akan pernah bisa melawan ku." Teriak Permaisuri Berlia.

hosh

hosh

hosh

Ava mengibas-ngibaskan tangannya ke lehernya yang bercucuran keringat.

"Untung saja aku pergi, males banget aku ladenin mereka." Ucap Ava seraya mengelap keringat di dahinya.

"Aneh, kenapa bisa aku keluar keringat?" Ava menoleh ke arah taman yang mulai tertutupi salju.

"Kenapa bisa keluar keringat? ada apa?" tanya suara tegas yang muncul di belakang Ava seraya mengelap keringatnya.

"Dengar, aku tadi bertemu dengan mak lampir. Dan kau tau, mak lampir lebih cantik seperti dia." Ujar Ava.

"Seperti apa, mak mak apa itu?"

"Rambutnya putih, bibirnya kehitaman dan dia akan tertawa seperti hi hi hi."

"Ya begitulah ceritanya, Legenda gunung berapi." Ava menoleh dan membulatkan matanya. Ava memundurkan langkah kakinya, "Kenapa kau ada di sini?" tanya Ava tergagap.

"Tentu saja, sedari tadi aku bersama mu." Jawab Kaisar Kristoffer mendekatkan wajahnya ke wajah Caroline. Caroline memundurkan kepalanya kebelakang.

"Bau asem." Kaisar Kristoffer mengucek hidungnya dan memandang ke sembarangan arah.

"Apa maksudnya aku bau asem? harum kayak gini di sebut asem pula." Ava mencium bau keteknya kanan kiri. "Gak enak juga sih," gumamnya mempraktekkan hidung babinya.

"Maka dari itu, cepat mandi." Kaisar Kristoffer menggendong Ava di bahu kanannya. "Kenapa tubuh mu ringan sekali?" tanya Kaisar Kristoffer, tanpa sengaja ia mengingat perlakuannya yang tidak memperdulikan Ava saat di siksa oleh Permaisuri Berlia. Akan tetapi sekarang sudah lain, di tubuh Ava ada jiwa lain yang beda dari semua wanita di Kekaisarannya. Tubuh lain itu selalu mengatakan kejujuran, jika ingin berbicara kasar dia langsung mengeluarkan tanduknya.

"Baginda turun kan tubuh hamba," teriak Ava sambil memukul punggung Kaisar Kristoffer.

"Bokong Baginda jelek sekali, rasanya aku ingin muntah. Turunkan tidak, aku ingin muntah Baginda." Sambungnya lagi, isi dalam perutnya naik seketika, ia tidak bisa menahan lebih lama lagi.

"Baginda, seperti nona Ava memang mau muntah." Ujar Leon yang melihat wajah Ava menahan sesuatu.

"Dia hanya al.."

Huek

Kaisar Kristoffer membeku, bau amis dan hangat terasa di punggungnya. Kaisar Kristoffer menurunkan Ava, ia ingin marah. Akan tetapi melihat wajah Ava yang pucat. Kaisar Kristoffer melupakan kekesalannya.

"Ada apa dengan mu?"

"Leon cepat panggil dokter istana," perintah Kaisar Kristoffer dengan wajah panik dan segera menggendong Ava.

Semua pelayan yang melihatnya hanya diam saja. Mereka tidak ada yang berbisik atau bicara, justru mereka takut Ava mengadukannya pada Kaisar Kristoffer tentang perlakuan mereka. Jika memang benar Ava wanita simpanan Kaisar Kristoffer, hilang sudah nyawa mereka.

Auntum mengabaikan semua tatapan para pelayan yang ingin meminta penjelasan. Ia tidak memperdulikannya, justru yang paling ia takuti keselamatan Ava.

"Ava," Kaisar Kristoffer menepuk pelan pipi Ava. "Dahinya panas." Ucap Kaisar Kristoffer.

"Kenapa masih di sini? cepat ambilkan kompres untuk Ava." Bentak Kaisar Kristoffer menatap tajam ke arah Auntum.

Sesaat kemudian Dokter istana tiba berketepatan dengan datangnya Auntum. Dokter istana memeriksa Ava, dia sedikit heran. Seumur hidupnya ia tidak pernah melihat Kaisar Kristoffer menaruh wanita di ranjangnya kecuali Permaisuri Berlia.

"Bagaimana keadaannya?" tanya Kaisar Kristoffer yang masih memegang dahi Ava, ia mengambil sapu tangan di dalam air itu lalu memerasnya dan menaruhnya di dahi Ava.

"Sepertinya dia kelelahan dan perubahan cuaca yang membuatnya sakit Baginda." Jawab Dokter istana sambil mencium bau yang tidak sedap di baju Kaisar Kristoffer.

"Kalian keluarlah,"

"Baginda, sebaiknya Baginda mengganti jubahnya dulu." Ujar Leon yang juga merasakan bau tak sedap itu.

Kaisar Kristoffer menghela nafas, ia baru sadar di jubahnya masih ada muntahan Ava. Dia membuka jubahnya lalu melemparkannya ke arah Leon. Sedangkan Leon langsung melemparkan ke wajah Auntum dan membuat Auntum kesal seketika.

"Kalian keluarlah." Ucap Kaisar Kristoffer.

"Kenapa kamu bisa sakit Ava? tadi pagi kamu tidak seperti ini. Apa karna kamu tinggal di istana timur." Gumam Kaisar Kristoffer.

Ava mendengarkan semua perkataan Kaisar Kristoffer, hanya saja matanya terlalu rapat untuk membukanya. Kepalanya sangat pusing.

"Kenapa aku merasakan khawatir, takut, dan marah? padahal aku baru kenal dengan mu Ava. Sihir apa yang kamu buat sampai aku seperti ini?" Ucap Kaisar Kristoffer memeras kembali sapu tangan itu.

Rumor tentang Ava dan Kaisar Kristoffer telah sampai ke telinga Permaisuri Berlia. Semua barang di kamarnya menajadi korban kemarahannya. Lagi-lagi dirinya kalah pada Ava.

"Sialan, aku tidak bisa tinggal diam. Aku harus meyakinkan Kaisar Kristoffer agar tidak berpaling dariku. Aku yakin, Kaisar Kristoffer hanya merasa kasihan padanya."

"Pelayan, cepat hentikan rumor ini. Jangan sampai rumor ini keluar istana. Aku tidak ingin, semua orang mengatakan aku kalah dari seorang pelayan." teriaknya menggema seraya mengepalkan tangannya.

Terpopuler

Comments

Dark night

Dark night

Siapa Caroline😭😭?

2022-12-16

2

Milktea_Girl

Milktea_Girl

lah kok namanya berubah jadi caroline?

2022-11-24

0

caroline?

2022-08-17

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!