Diana dan masalalu

.

.

.

Diana dan masalalu

.

.

.

Diana keluar dari kompleks apartemen mewah itu, sebelumnya ia sudah memesan ojek online untuk membawanya ke sekolah, dia akan mengambil motor bebeknya yang sudah ia tinggal beberapa hari di parkiran sekolahnya.

" dengan nona Diana ya.." kata si abang ojek ketika mendapati Diana di lobby apartemen.

" iya pak saya..!"

Setelah siap Diana langsung pergi ke sekolah, di antar oleh gojek.

" terimakasih ya pak." tak lupa Diana memberikan dua lembar uang seratus ribu, sebagai ongkos dan tips nya, tentu itu membuat si abang ojek nya senang pasalnya itu terlalu besar untuk nya.

" ini terlalu besar nona.."

" udah gak apa-apa, ambil aja ya pak, makasih banyak sebelumnya..!"

setelah mengucapkan terimakasih Diana langsung ke arena sekolah yang memang sepi, tak ada siswa karena memang sedang libur dua minggu setelah kenaikan kelas.

dengan perasaan bahagia, karena bisa mengendarai motornya kembali, setelah mengingat apa yang suaminya bilang tadi, bahwa Diana harus belanja keperluan dapur. tapi sebelum itu ia akan pergi ke suatu tempat, yang sebelumnya memang sering ia kunjungi, apalagi menginjak sore.

Diana bersama motornya, terus membelah jalanan jakarta, menuju tempat tujuannya. sampailah ia ke gedung yang menjulang tinggi menapaki angkasa di langit jakarta.

Diana masuk ke gedung itu, ia mulai menaiki gedung dengan batas paling tinggi. tempat ini lah ia akan menyendiri, tempat yang sering ia kunjungi setiap sore, apalagi ketika langit selepas hujan. Dia duduk sambil memandangi senja di langit sore, Diana akan melihat bagaimana matahari akan terbenam dari tempat itu.

" bunda.. terimakasih Diana sangat suka.." kilatan bayangan masa kecilnya menghampiri, Pada saat itu Diana yang masih menginjak umur lima tahun, pergi ke bandung mengikuti orang tua nya, mereka sedang ada tugas projek disana, tapi sekalian untuk merayakan ulang tahun Diana.

" sayangku!!!, apa anak ayah suka, dengan pestanya." tanya Ayah Diana kepada putrinya.

" suka ayah terimakasih, Diana sangat sayang ayah.." kemudian tubuh mungil Diana memeluk sang ayah dan bundanya erat, Diana bagaikan seorang putri dahulu, yang selalu di manja dan di sanjung oleh orang tuanya, siapa sangka itu akan menjadi pesta terakhir untuknya. sejak kejadian itu, Diana tak suka merayakan ulang tahun lagi, bahkan hari ini adalah hari ulang tahun nya, tapi Diana sangat benci hari ini, karena hari ini adalah hari dimana kedua orang tuanya meninggal dunia, siapa sangka bahwa Diana yang periang ini menyimpan luka batin yang kuat, yang tak bisa di sembuhkan oleh apapun.

" bunda.. Ayah, tidak selamanya Diana akan kuat, sekarang Diana hidup sendirian hiks... bahkan kakek juga meninggal kan Diana.." terdengar isakan halus dari Diana. selama ini ia selalu menyimpan luka itu sendirian, Diana kecil yang harus kehilangan kedua orang tuanya di depan mata nya sendiri. mengingat itu, sayatan hati nya kembali terasa.

Beberapa tahun lalu hidupnya selalu dalam masa trauma, yang bahkan hampir merusak sikologis dirinya sendiri, namun dengan sabar sang kakek berusaha menyembuhkan trauma Diana, sampailah saat ini, Diana telah tumbuh tanpa rasa trauma di masalalu.

Diana tumbuh dengan luka batin yang cukup kuat, kehidupan indah yang di jalaninya seperti penopang masa kelam, Diana bagaikan orang yang berdiri di tembok yang telah rusak, ia masih terlihat kokoh, namun sayatan dari percikan tembok nya membuat Diana perlahan-lahan merasakan sakit dari reruntuhan nya.

" kita baru tahu sisi lain dari Diana ya bro??" ujar Ruli. Diana menengok ke arah suara.

" Ruli, Fajar. " Diana menghapus sisa air matanya.

" kalian kenapa ada di sini?" Dia heran dengan keberadaan kedua laki-laki yang sudah menjadi temannya itu.

" kalau kita bilang ngikutin lo, apa lo gak akan marah.." ujar Fajar, mereka juga ikut duduk bersampingan dengan Diana.

" kenapa lo nangis?" tanya Fajar.

" ah tidak, bukan apa-apa kok." jawab Diana, tentu dia berbohong.

" kalau bohong emang suka ketahuan ya.." mereka tidak tau soal kenapa Diana menangis saat ini, karena yang mereka tau, Diana yang mereka kenal adalah wanita yang sangat ceria.

" gue hanya rindu orang-orang terdekat gue, yang udah ninggalin gue terlebih dahulu.." Diana membuang napasnya berat, apa yang dia ucapkan benar adanya.

" gua ngerti, gua juga sama di!, ibu gua udah gak ada, jadi gua ngerti apa yang lo rasain" ujar Ruli. Diana tertegun menatap Ruli, benarkah Ruli juga sudah kehilangan orang yang dia sayang.

" sorry gue gak maksud." ujar Diana, jujur saja dia merasa tak enak hati.

" gak papa kok!!, makanya lo jangan sedih, bayangkan saja meski lo sendirian, kita selalu ada, sebagai temen lo.." ujar Ruli tulus.

Diana tersenyum menanggapi Ruli, sekarang ia tau, kenapa Diana harus selalu bersyukur sekarang, meskipun dia sendirian sekarang, tapi kata takdir memang siapa yang tau, manusia tidak bisa memungkiri takdir tuhan, buktinya sekarang ia telah menikah, bahkan sama idola yang di idam-idamkan banyak wanita. haruskah Diana bersyukur, karena memiliki hal yang orang lain tak bisa miliki, harus kah ia membatalkan perjanjian, agar suami nya selalu ada, meski kehadirannya hanya transfaran yang tak terlihat orang lain, tapi seenggaknya dirinya tak sendirian lagi.

" makanya kalau ada masalah jangan sungkan cerita!!, itu adalah gunanya teman" kata Fajar,

Diana terkekeh, biasanya ia selalu menghindari the gank itu, karena jengah dengan mereka, sekarang malah mereka meminta berteman dengannya, sungguh aneh memang.

" oke deh.."

Ruli tersenyum, sebagai orang yang di tinggalkan orang yang di sayang, memang tidak mudah, seperti hal dirinya, dia bahkan seperti kehilangan semuanya meski ayah nya masih ada, Ruli adalah salah satu anak broken home, Ayah nya selalu memberikan kekuasaan, tapi tidak dengan kasih sayang, dia terlalu sibuk bekerja, itu sebabnya kenapa Ruli menjadi seorang pemotor sekarang, itu hanya untuk melupakan kesedihan meski hanya sesaat.

" sepertinya hari sudah semakin malam, gak baik kena angin malam terlalu lama." ujar Fajar, ia tau kecanggungan itu, Fajar kembali mencairkan suasana dari dua orang yang saling punya kisah sedih itu.

" gak baik juga loh, buntutin orang.." ujar Diana, terselip kekehan kecil untuk menggoda Fajar.

" hehe sorry!!, habis kita penasaran ya kan bro?" kata Fajar sambil minta pembenaran dari Ruli.

mereka sama-sama tertawa, entah sejak kapan mereka bisa se akrab itu, tapi Diana rasa nyaman juga berbicara dengan orang-orang itu.

mereka terus bergelut dengan perbincangan, sampai mereka kembali terpisah di lobby gedung, Diana lupa dia akan berbelanja, atas permintaan suaminya. hari ini ia akan belanja bahan-bahan masakan, sesuai yang Arion bicarakan tadi.

.

.

.

Episodes
1 Prolog.
2 Perkenalan
3 Bikin Rencana
4 Pertemuan pertama
5 perjanjian
6 Kesan Pertama
7 Dia tidak tau
8 Diana Persistent
9 kebetulan
10 kesepakatan.
11 Percaya takdir
12 The gank.
13 ke butik
14 persiapan
15 Diana X Siska
16 Akad nikah
17 di kamar yang sama
18 Sarapan pertama
19 Awalan baru
20 Diana dan masalalu
21 Rencana Arion
22 Kesedihan di balik wajah ceria
23 Permintaan maaf
24 Hadiah pak Suami
25 MILIKMU MANIS
26 Jalan Pertama
27 Antar Dia
28 Fadli Hilang
29 PUNCAK
30 Dimana DIANA
31 Betapa Khawatirnya Aku
32 Seperti Bulan Madu
33 INDAH DI MATAKU
34 Kedekatan Hubungan
35 Martabak Telor Sepesial
36 Sangat Asing
37 Akhirnya Bisa Makan bersama.
38 Peresmian Caffe Baru
39 POSESIF Arion
40 Diana Milikku
41 Aku Bangga padamu
42 Quality Time
43 Milikku
44 Garis Ego yang Terselip
45 Bercandamu SISKA
46 Terbongkar
47 Rasa Kecewa
48 Jangan Khawatir soal itu
49 Bertemu kembali
50 Tolonglah Menghindar
51 Siapa MONA
52 Memenuhi Hatiku
53 Reuni Teman Lama
54 Memberi Pelajaran
55 Rasa KESAL
56 Jalannya Berhenti Berharap
57 Sikap yang selalu membuat aku terjatuh
58 Rahasianya
59 Perihal Semua Rasa
60 Aku ingin Tidur bersamamu
61 Pergi Untuk Pulang
62 Sudah Rindu
63 Masih Sakit
64 Aku tidak Ingin percaya
65 Aku Akan Selalu Bersamamu
66 Bukan Mesin uang kalian
67 Beruntung nya Arion.
68 Kekasih Saya
69 Aku dan hatiku miliknya
70 Urusan Pribadiku, Hakku
71 Si Galak Siska
72 Semua Rasa yang terpendam
73 Itu Urusanku, Kalian Tak berhak mengatur
74 Ungkapan Rasa di Masalalu
75 Kalian Sedang Apa?
76 Kubangan Luka Terdalam
77 Apakah Rasa Kecewanya Sama
78 Aku ingin kita Berpisah
79 Hukumlah Aku, Tapi Jangan Pergi
80 Kita Baikan
81 Malam Indah Kita
82 Terimakasih telah memberikannya untuku
83 TAK Terelakan
84 Permintaan Maaf(Mona)
85 Tetap Menjadi Kesayanganku
86 Mona yang Frustasi
87 Nasi Goreng Istimewa
88 Belajar Bareng
89 Makan Malam
90 Lamaran Resmi
91 Hei wanita galak
92 Sungguh tidak PEKA
93 Si Tuan Baik Hati
94 Berjalan dengan WAKTu
95 Bersamamu saja
96 Kembali Memulai
97 Tawaran Beasiswa
98 Kejutan Untuk Para Penggemar
99 KAU mau apa, DIA benar Milikku
100 Pengakuan Arion
101 Makan Malam Keluarga
102 Berjuang tak ujung hasil.
103 Kau Lucu saat CEMBURU
104 Makan Malam
105 Aku Mungkin Paling beruntung
106 Kau Sakit
107 HAMIL
108 Kita Akan Punya Baby
109 Tolong jangan Beri Dia harapan
110 Penolakan sebelum terungkap
111 Kapan Kau Melihatku
112 Buat aku Jatuh hati Padamu
113 Makan Malam
114 Keadaan Sebenarnya
115 Perpisahan
116 RAHASIA di balik album Foto
117 Terkuak
118 Petaka Dalam Sebuah Kebohongan
119 Terbaring Lemah
120 Semua Tidak Berakhir
121 Mencekam
122 Dingin Tanpa Kata
123 Gurun Gersang
124 Ada Apa sebenarnya
125 Aku Membencimu
126 Kita Bercerai
127 Ngidam
128 Temanku
129 MEMUAKAN
130 Tak ada Kata
131 DALANGNYA
132 HANYA DEMI ANAKKU
133 Haruskah menyakitkan
134 Kau Serakah
135 Dia Mengerti
136 Awal tak ingin tahu
137 Kita Melakukannya
138 Nyerah atau Bertahan(Pilihat Sulit)
139 Apa Ini Akhirnya
140 Bentuk Rasa
141 Tes DNA
142 Tak Dapat di Percaya
143 Mencoba Memanipulasi
144 Penghasutan
145 Surat Cerai
146 HEY NONA
147 Putus Asa
148 Ingin Adil
149 Kabar Tak Baik
150 sang PENGUASA
151 Tertangkap
152 RAINAN MONERA DALARISA
153 Kebenaran Sesungguhnya
154 Tak akan di biarkan pergi
155 Tak Apa, KITA AKAN BERDUA
156 PENJAHAT SESUNGGUHNYA
157 Dimana DIANAKU
158 Membusuklah di Penjara
159 Kabar VAKUM
160 Bahagia Terlihat
161 Tawaran Fadli
162 Menyerahlah
163 Jadi Ayah Rainan
164 Tetap Tidak
165 Keputusan berat
166 Ayahku Hebat
167 Welcome Back
168 Miss si Harus Perpek
169 Pergi ke Pesta
170 Gadis kecil berwajah (SAMA)
171 Haru dalam Rindu
172 Apakabar Rindu
173 Aku bukan Dendam(Harus Berakhir)
174 Aku Bahagia Ayah.
175 Rasa Seorang Ayah
176 Jurus Jitu
177 Persimpangan jalan
178 Rainan Alasannya
179 Kecupan singkat
180 Kasmaran
181 Tukang Marah
182 Hambar
183 Keputusan
184 Panas Tinggi
185 Tak berdaya
186 Tumbang
187 Sakit Pembawa Berkah
188 Menolak Waktu
189 Apa Terjadi sesuatu lagi
190 Aktor Orang Tua
191 Mengejutkan
192 Berharga dan pengakuan
193 Ajakan itu
194 Aku Ingin Kamu
195 Kota Metropolitan(Kota Kenangan)
196 Kau milikku, Selamanya tetap begitu
197 Malam indah Part One
198 Malam Indah part two
199 Hari Baru
200 Kau Memang Istriku
201 Gemuruh cemburu
202 Bikin Ade untuk Rain
203 Persiapan
204 Kabar tak Enak
205 Berkawan
206 Ada Apa?
207 Si Penjahat Tumbang
208 Damai pergi tenang
209 Biarlah
210 HALLO Sayang
211 Pamit
212 Pengumuman
Episodes

Updated 212 Episodes

1
Prolog.
2
Perkenalan
3
Bikin Rencana
4
Pertemuan pertama
5
perjanjian
6
Kesan Pertama
7
Dia tidak tau
8
Diana Persistent
9
kebetulan
10
kesepakatan.
11
Percaya takdir
12
The gank.
13
ke butik
14
persiapan
15
Diana X Siska
16
Akad nikah
17
di kamar yang sama
18
Sarapan pertama
19
Awalan baru
20
Diana dan masalalu
21
Rencana Arion
22
Kesedihan di balik wajah ceria
23
Permintaan maaf
24
Hadiah pak Suami
25
MILIKMU MANIS
26
Jalan Pertama
27
Antar Dia
28
Fadli Hilang
29
PUNCAK
30
Dimana DIANA
31
Betapa Khawatirnya Aku
32
Seperti Bulan Madu
33
INDAH DI MATAKU
34
Kedekatan Hubungan
35
Martabak Telor Sepesial
36
Sangat Asing
37
Akhirnya Bisa Makan bersama.
38
Peresmian Caffe Baru
39
POSESIF Arion
40
Diana Milikku
41
Aku Bangga padamu
42
Quality Time
43
Milikku
44
Garis Ego yang Terselip
45
Bercandamu SISKA
46
Terbongkar
47
Rasa Kecewa
48
Jangan Khawatir soal itu
49
Bertemu kembali
50
Tolonglah Menghindar
51
Siapa MONA
52
Memenuhi Hatiku
53
Reuni Teman Lama
54
Memberi Pelajaran
55
Rasa KESAL
56
Jalannya Berhenti Berharap
57
Sikap yang selalu membuat aku terjatuh
58
Rahasianya
59
Perihal Semua Rasa
60
Aku ingin Tidur bersamamu
61
Pergi Untuk Pulang
62
Sudah Rindu
63
Masih Sakit
64
Aku tidak Ingin percaya
65
Aku Akan Selalu Bersamamu
66
Bukan Mesin uang kalian
67
Beruntung nya Arion.
68
Kekasih Saya
69
Aku dan hatiku miliknya
70
Urusan Pribadiku, Hakku
71
Si Galak Siska
72
Semua Rasa yang terpendam
73
Itu Urusanku, Kalian Tak berhak mengatur
74
Ungkapan Rasa di Masalalu
75
Kalian Sedang Apa?
76
Kubangan Luka Terdalam
77
Apakah Rasa Kecewanya Sama
78
Aku ingin kita Berpisah
79
Hukumlah Aku, Tapi Jangan Pergi
80
Kita Baikan
81
Malam Indah Kita
82
Terimakasih telah memberikannya untuku
83
TAK Terelakan
84
Permintaan Maaf(Mona)
85
Tetap Menjadi Kesayanganku
86
Mona yang Frustasi
87
Nasi Goreng Istimewa
88
Belajar Bareng
89
Makan Malam
90
Lamaran Resmi
91
Hei wanita galak
92
Sungguh tidak PEKA
93
Si Tuan Baik Hati
94
Berjalan dengan WAKTu
95
Bersamamu saja
96
Kembali Memulai
97
Tawaran Beasiswa
98
Kejutan Untuk Para Penggemar
99
KAU mau apa, DIA benar Milikku
100
Pengakuan Arion
101
Makan Malam Keluarga
102
Berjuang tak ujung hasil.
103
Kau Lucu saat CEMBURU
104
Makan Malam
105
Aku Mungkin Paling beruntung
106
Kau Sakit
107
HAMIL
108
Kita Akan Punya Baby
109
Tolong jangan Beri Dia harapan
110
Penolakan sebelum terungkap
111
Kapan Kau Melihatku
112
Buat aku Jatuh hati Padamu
113
Makan Malam
114
Keadaan Sebenarnya
115
Perpisahan
116
RAHASIA di balik album Foto
117
Terkuak
118
Petaka Dalam Sebuah Kebohongan
119
Terbaring Lemah
120
Semua Tidak Berakhir
121
Mencekam
122
Dingin Tanpa Kata
123
Gurun Gersang
124
Ada Apa sebenarnya
125
Aku Membencimu
126
Kita Bercerai
127
Ngidam
128
Temanku
129
MEMUAKAN
130
Tak ada Kata
131
DALANGNYA
132
HANYA DEMI ANAKKU
133
Haruskah menyakitkan
134
Kau Serakah
135
Dia Mengerti
136
Awal tak ingin tahu
137
Kita Melakukannya
138
Nyerah atau Bertahan(Pilihat Sulit)
139
Apa Ini Akhirnya
140
Bentuk Rasa
141
Tes DNA
142
Tak Dapat di Percaya
143
Mencoba Memanipulasi
144
Penghasutan
145
Surat Cerai
146
HEY NONA
147
Putus Asa
148
Ingin Adil
149
Kabar Tak Baik
150
sang PENGUASA
151
Tertangkap
152
RAINAN MONERA DALARISA
153
Kebenaran Sesungguhnya
154
Tak akan di biarkan pergi
155
Tak Apa, KITA AKAN BERDUA
156
PENJAHAT SESUNGGUHNYA
157
Dimana DIANAKU
158
Membusuklah di Penjara
159
Kabar VAKUM
160
Bahagia Terlihat
161
Tawaran Fadli
162
Menyerahlah
163
Jadi Ayah Rainan
164
Tetap Tidak
165
Keputusan berat
166
Ayahku Hebat
167
Welcome Back
168
Miss si Harus Perpek
169
Pergi ke Pesta
170
Gadis kecil berwajah (SAMA)
171
Haru dalam Rindu
172
Apakabar Rindu
173
Aku bukan Dendam(Harus Berakhir)
174
Aku Bahagia Ayah.
175
Rasa Seorang Ayah
176
Jurus Jitu
177
Persimpangan jalan
178
Rainan Alasannya
179
Kecupan singkat
180
Kasmaran
181
Tukang Marah
182
Hambar
183
Keputusan
184
Panas Tinggi
185
Tak berdaya
186
Tumbang
187
Sakit Pembawa Berkah
188
Menolak Waktu
189
Apa Terjadi sesuatu lagi
190
Aktor Orang Tua
191
Mengejutkan
192
Berharga dan pengakuan
193
Ajakan itu
194
Aku Ingin Kamu
195
Kota Metropolitan(Kota Kenangan)
196
Kau milikku, Selamanya tetap begitu
197
Malam indah Part One
198
Malam Indah part two
199
Hari Baru
200
Kau Memang Istriku
201
Gemuruh cemburu
202
Bikin Ade untuk Rain
203
Persiapan
204
Kabar tak Enak
205
Berkawan
206
Ada Apa?
207
Si Penjahat Tumbang
208
Damai pergi tenang
209
Biarlah
210
HALLO Sayang
211
Pamit
212
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!