.
.
.
perjanjian.
.
.
.
Diana agak kikuk berhadapan dengan tiga laki-laki tampan di hadapannya, dan ketiga laki-laki itu juga tak lepas memandanginya. ya benar!! di antara mereka ada calon suaminya, tapi Diana tidak tahu yang mana??, Diana mengakui mereka sangatlah tampan. ahh tidak!! dia tak boleh terpesona dengan laki-laki itu.
seperti halnya perempuan itu, ketiga makhluk tampan itu juga memandangi Diana, bahkan Jukael dan Elvano melihat Diana dari ujung kaki sampai kepala, satu kata yang melengkapi pesona nya, gadis di depannya begitu sempurna untuk mereka.
" jadi kak!!, apa yang membuat kakak-kakak ini memanggil saya.." Diana mulai berbicara, memotong keheningan di sana, jujur saja di tatap seperti itu membuatnya sangat gerogi. dia pikir jika urusan nya cepat di selesaikan, dia juga akan lebih cepat pergi dari tempat itu.
" El lo jelasin dah tuhh!!" ujar Arion kepada temannya, namun yang ada Elvano masih terbengong-bengong sama seperti Jukael.
" ah elaahhh lu pada. woyy." takas Arion, sambil menjitak kepala kedua temannya. baru lah teman-temannya itu sadar.
" sakit jiirrrr.." gerutu Jukael, dia sedikit mengelus kepalanya yang memang terasa sakit.
" jelasin sama elo El.." ujar Arion lagi.
Diana hanya menatap kelakuan ketiga laki-laki di depannya, sedikit heran dengan sikap mereka. terutama dengan kelakuan laki-laki yang terus menatapnya.
" ekkmmmm." Elvano berdehem.
" jadi Nama anda siapa nona.?" tanya nya lagi.
" nama saya Diana Maharani, siswa SMA kelas dua, umur tujuh belas tahun. " jelas Diana, supaya tak bertele. dia benar-benar harus segera pergi dari tempat itu.
" ohhh beneran kembang mennn!!," pekik Jukael, dia benar-benar terpesona dengan Diana.
" diem lu ngukk!!.." takas Arion, dia kesal dengan kedua temannya. selalu saja terpesona sama cewek yang cantik dikit. ceehhh baginya Diana tak ada apa-apanya, banyak di luaran sana cewek yang lebih sex, yang lebih dewasa, bahkan yang lebih ganas di ranjang. gadis SMA model begini mah gak ada apa-apa baginya, palingan juga dengan pergaulan jaman sekarang cewek di depan nya udah gak perawan kan. Arion gak suka, ia menganggap Diana terlihat lugu hanya di luarnya saja.
" kalau lu gak mau!! boleh lah buat gua, dengan senang hati gua mah!!, bakal betah di rumah punya bini model begini.." ujar Jukael lagi. dia memang menyukai Diana sejak pandangan pertama beberapa menit tadi.
" bisa diem kagak luh..." takas Arion lagi, dia benar-benar sudah habis akal sama temannya itu.
" sorry nyet!! kali aja lo gak mau kan?."
Arion hanya mendengus kesal, dia menginginkan masalah ini cepat kelar. tapi malah temannya banyak cincong, waktu nya jadi tersita ulah mereka.
" kak.. coba lah mempersingkat waktu, gue harus kerja." Ujar Diana, dia tetap berkata lembut meski laki-laki di depan terlihat kasar.
" lembut banget si lo!!" ujar Elvano, dia tersenyum menanggapi perempuan itu.
" udah lembut!!, kembang, cantik lagi, idaman banget pokoknya.." timpal Jukael, menurut mereka di sana si Jukael ini terlalu blak-blakkan, memang dia playboy yang harus di beri perhargaan deh kayanya. terlalu receh juga kalau menyangkut cewek cantik. tapi kalau harus Jujur Elvaro juga terpesona dengan Diana, sangat di sayangkan jika dia harus menjadi janda setelah di nikahi temannya itu. terkecuali Arion yang tak betah lama-lama ada perempuan itu di apartemen nya, dia memang menolak mentah-mentah perjodohan itu, apalagi harus nikahnya sama gadis yang masih bocah. ccceehhhh.
" jadi begini, mohon maaf nih sebelumnya, si Arion malas buat ngomongnya.. " tunjuk Elvano ke sahabatnya.
Diana mengikuti gerak tangan Elvano, dan melihat Arion sedang memijit pelipisnya, seperti menahan pusing. saat itu juga ia tahu laki-laki dingin itu yang akan menjadi suaminya. tampan sih tapi seringainya bikit takut, memikirkan itu Diana jadi brigidig ngeri sendiri.
" jadi gini si Arion pengen buat perjanjian sama lo.."
" perjanjian apa kak?" tanya polos Diana, jujur saja dia belum mengerti sama sekali.
" lo kan udah di jodohin kan sama dia, nah mau tak mau kalian harus tetep nikah." jelas Elvano.
" tapi kak, Gue gak bisa gue masih anak SMA, gue masih punya mimpi yang panjang. dan mencapainya buat bahagiain almarhum kakek dan orangtua gue.." jelas Diana, hanya itu yang bisa dia katakan.
" lo sebatang kara.." tanya Jukael, jujur saja awalnya dia kaget.
" iya begitulah, tapi ya walaupun gue sendiri gue berhak dong punya mimpi."
" gue setuju ama lo!!, gue suka sama cewek yang energik kek lo." ujar Jukael, dia suka ternyata cewek di depannya bukan hanya punya pesona luar saja, dalam nya juga. jujur saja dia tak pernah menemukan perempuan seperti itu sebelumnya.
" kel udah napa!!, biarin si el ngomong dulu." timpal Arion, kepala nya sudah benar-benar pusing dibuat Jukael temanya.
" gua tau banget lo juga pasti menolak perjodohan ini, tapi lo harus tetep nikah, setidaknya buat ngeyakinin kakek si Arion lah, lo juga kan jadi berbakti sama almarhum kakek lo.." jelas Elvano, Diana masih bergeming mendengarkan.
" jadi minimal pernikahan lo tiga bulan, setelah tiga bulan baru boleh kalian bercerai kembali.." Diana hanya mengangguk-mengangguk merasa ide itu juga lumayan bagus untuknya.
" okey. gue setuju.." Ujar Diana cepat, dia tersenyum kebingungan nya sudah terselesaikan.
" nah kalau udah cerai!! lu mau ya ama gua.." timbal Jukael, dan lagi si Jukael dapat jitakan dari Elvano.
" sakit men.."
" kalau ngomong di jaga.." pekik Elvano, dia juga kesal dengan Jukael yang dari tidak bisa serius.
" gue juga punya syarat." ujar Diana tiba-tiba.
" apa itu." tanya Elvano.
" setelah menikah gue mau tidur tetap pisah kamar, dan jangan sampai pernikahan ini bocor. apalagi ke teman-teman sekolah gue.." jelas Diana.
" gua setuju.." timpal Arion, lagi pula memang itu yang ia mau.
" satu lagi, jangan pernah sentuh gue. apalagi sampe ngelakuin hal-hal aneh, pokoknya jangan."
semua orang tampak terbengong mendengar apa yang baru saja Diana bicarakan. bukan hanya itu saja, wanita itu jelas-jelas telah menolak Arion, padahal laki-laki itu sangat di gemari para wanita, bahkan banyak wanita yang rela kehilangan harga dirinya demi Arion, sedangkan gadis SMA itu menolaknya mentah-mentah. sungguh luar biasa, wanita itu sangat terlihat menakjubkan.
Arion mendengus kesal, lagi pula siapa yang mau nyentuh cewek ke dia, kegeeran sekali dia.
" gua setuju.." ujar Arion, dia tetap dingin dan menatap Diana malas, memangnya siapa perempuan itu. selama ini tak ada perempuan yang menolaknya. ahhh sudahlah yang penting kalau udah menikah urusannya kelar kan.
.
.
.
.
jangan lupa like sama vote nya ya.
terimakasih😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 212 Episodes
Comments
🌸EɾNα🌸
Ceritanya keren.. Mangats up nya Thor 😍
Jangan lupa feedback ke ceritaku ya
"Kekasih Simpanan Tuan Muda"
Makasih 🥰
2020-12-23
1