Chapter 17 - Persahabatan?

Karya Wisata tempat kerja, itu adalah program terbaru sekolahku guna mengenalkan pelajar dalam lingkungan pekerjaan, setiap siswa diberi kertas semacam formulir untuk mengisi kemana mereka ingin pergi, kemudian, mereka akan di bawa ke tempat yang mereka tentukan dalam sebuah kelompok kecil yang mereka pilih dan buat sendiri.

Keesokan harinya, di dalam ruang kelas 2F, terlihat papan tulis hitam yang berada didinding depan ruang kelas penuh dengan tulisan nama-nama siswa dengan satu kelompok berisi tiga orang yang akan ikut dalam aktifitas karya wisata tempat kerja yang akan datang.

Dan diantara kelompok-kelompok itu, terdapat satu kelompok yang dibuat berdasarkan rencanaku

"Ryuen."

"Eiji."

"Suna."

Saat ini aku tengah duduk dikursiku, seperti biasa berusaha tertidur dengan menyandarkan wajahku kesalah satu tanganku.

"Bisa aku duduk disini…"

Suara yang kurasa aku kenal terdengar, menganggu waktu tidur jam istirahatku.

Aku dengan pelan mengarahkan pandanganku keatas melihat Takahashi yang sedang berdiri didepanku.

Kemudian ia segera duduk dikursi depan mejaku, dengan cepat aku menghadapkan tubuhku kesamping menghindar dari pandangannya.

"…Dengan begini masalah sudah selesai, terima kasih ya."

"Tidak perlu berterima kasih, aku tidak melakukan banyak hal."

Sebenarnya, aku sama sekali tak melakukan apapun. Aku hanya mengajak Takahashi dalam kehidupan seorang penyendiri, tiga temannya hampir saja bertengkar karena mereka ingin satu kelompok dengan Takahashi.

Jadi yang kulakukan hanya mencabut akar permasalahnnya, dengan kata lain, mengeluarkan Takahashi Daichi itu sendiri.

"Mereka cukup terkejut saat kubilang tak ingin berkelompok dengan mereka. Ya… kuharap ini bisa membuat mereka menjadi teman yang sesungguhnya, itulah yang kupikirkan."

Jujur saja, sikapmu yang selalu baik seperti ini juga bisa dikatakan sebagai sebuah penyakit tersendiri.

"Tsukitani-kun kau masih belum punya kelompok kan? mau bersamaku?"

Apa-apaan orang ini…

"O- oke…"

Oi… kenapa aku langsung menjawabnya.

Sesaat setelah itu, terlihat Kinata berjalan mendekat kearahku dengan wajah kesal.

"Ada apa Kinata?"

"Tsukihara, aku bagaimana!?"

"He? bukankah kau bilang sudah memutus…?"

"Sudah kubilang! dari awal aku sudah memutuskan untuk bersamamu!"

Oi… perasaan aneh ini muncul lagi, gawat, ini benar-benar gawat.

"Tsukihara"

"Takahashi"

"Kinata"

"Yosh… sudah selesai," Takahashi menulis nama kami bertiga dipapan tulis hitam.

"Mohon bantuannya," ucap Kinata.

Jadi dia tau cara menulis namaku, namu tetap memanggilkiu dengan panggilan aneh…?

"Tsukihara," ucap Kinata memanggilku.

"Hm?"

"Kapan kita harus pergi?" tanya Kinata dengan wajah tersenyum.

Apa jangan-jangan… ini yang orang-orang sebut dengan persahabatan?

"Sepertinya aku satu kelompok dengan Takahashi saja," ucap tiba-tiba Hideko, lalu menulis namanya.

Tak lama setelah itu…

"Takahashi kau mau kesana?"

"Aku juga mau ikut!"

"Takahashi, kau hebat sekali."

"Aku juga sama."

"Aku ikut."

Intinya, karena skill spesial yang dimiliki Takahashi… namaku dan Kinata sampai menjadi tak jelas dipapan tulis karena tertimpa nama siswa lain yang ingin satu kelompok dengan Takahashi.

...----------------...

...----------------...

...----------------...

"He? anu… Bu-bukan begitu, ibu pernah dengar kata jam kerja fleksibel kan? sebagai golongan elit, waktu kerjaku-"

"Tsukihara, bukankah kau pernah bilang ingin menganggur dirumah kan? kau juga bilang Bekerja adalah Untuk Kalah…"

"Tsukihara-kun terlambat ya?" tanya Kinata pada Yui.

"Kelihatannya begitu," jawab Yui.

"…Jadi, Tsukihara-kun, pembelaanmu?" tanya bu Hiratsuko bersiap-siap.

"I-itu, ibu tau… datang terlambat sebenarnya bukan hal yang buruk."

"Oh, bisa beri penjelasan sebelum kau kuhajar."

"Para polisi mulai bergerak setelah sebuah insiden terjadi. Itu sudah dikenal luas bahwa sang pahlawan akan datang pada menit-menit terakhir. Dengan kata lain, mereka selalu terlambat. Tapi siapa yang menyalahkan mereka!?Tidak ada! Ironinya disini adalah bahwa keterlambatan itu merupakan keadilan!”

“Tsukihara, mari kuberitahu kamu satu hal. Keadilan yang lemah itu tidak ada bedanya dengan kejahatan.”

“Keadilan lemah itu bahkan lebih baik dari kejaha- tunggu! Jangan pukul aku! Tidak!”

"Heerg!!"

Sebuah pukulan melesat keperutku, membuatku seketika terbaring dilatai ruang kelas.

"Ha? ya ampun, Tsukihara… kelihatannya kau punya teman yang juga datang terlambat…"

Seorang murid perempuan yang memakai pakaian sekolah SMA Chiba, dengan rambut panjang berwarna abu-abu, di tambah sebuah switer yang terikat di pinggangnya berjalan memasuki kelas…

"…Terlalu banyak murid yang bermasalah di kelas ini, Shirohaki Shiro-san, kau juga jam kerja fleksibel?"

Shiroime Shiro-san hanya mengangguk kecil lalu berjalan menuju tempat duduknya.

Sepulang sekolah, dengan perut yang masih sakit, aku berjalan menuju sebuah toko buku, kemudian memutuskan untuk pergi belajar di sebuah kafe.

Setelah sampai, aku berjalan masuk kemudian mencari kursi yang kosong. Setelah menemukannya, aku menaruh tasku di atas meja depan kursi tersebut, namun aktifitasku terhenti saat aku mendengar suara…

"Selanjutnya Hiyukin yang memberi pertanyaan."

Aku berbalik kearah tempat suara Yui berasal, dan kemudian, terlihat Yui, Hiyuki, dan Kinata yang kelihatannya juga sedang belajar bersama di kafe ini.

"Kalau begitu, ini soal geografi, Sebutkan 2 produk khas Chiba." ucap Hiyuki memberi pertanyaan.

"Kacang miso dan kacang rebus?" jawab tak yakin Yui sambil memegang dagunya dengan telunjuk jarinya.

"Apa menurutmu Chiba hanya punya kacang saja?"

Aku memotong, membalas kalimat Yui, lalu berjalan mendekat ke tempat mereka.

"Wuuah, ternyata Tsukki, untuk sesaat aku kira ada orang aneh yang mau kenalan."

"Kau juga di ajak belajar bersama ya, Tsukihara-kun?" tanya Kinata.

Yui berbalik menjauhkan pandangannya dariku.

"Yui, ada apa dengan wajah yang seolah mengatakan, "Sial, yang tidak diajak malah muncul!" mu itu!?" pikirku kesal.

"Kurasa kami tak mengajakmu untuk belajar bersama Tsukihara-kun, apa kau ada perlu?" tanya Hiyuki.

"Berhenti menanyakan sesuatu yang bertujuan menyakiti sesorang," balasku.

.…

"Hm! apa itu?" tanya Yui tiba-tiba sambil menatap ke amplop coklat yang sedang kupegang.

"Ini? brosur les di musim panas."

"Tsukki, apa kau benar-benar sudah berniat belajar untuk ujian masuk universitas?" tanya terkejut Yui.

"Semua murid yang mau kuliah juga sudah mulai belajar kan? aku juga mau coba beasiswa dari tempat les."

"Beha siswa!?" tanya Yui.

"Beasiswa," ucap membenarkan Hiyuki.

"Tempat les memberi beasiswa kuliah bagi murid yang punya nilai tinggi, jadi… jika di tambah dengan uang kuliah yang di berikan orang tuaku, maka kehidupan kuliahku akan berjalan sangat nikmat."

"Itu penipuan," ucap menghina Yui.

"Tindakanmu itu terburuk dari yang terburuk," tambah Hiyuki.

"Aku tidak menyakiti siapapun, jadi tidak masalah kan?" ucapku membela diri.

"Oni-chan!!"

Tiba-tiba, aku mendengar suara keras dari seseorang yang kukenal, aku berbalik menatap kearah suara itu.

"Eh? Namichi, apa yang kau lakukan di sini?"

"Ya… temanku sedang punya masalah dan butuh bantuan."

"Ha!? siapa pria disampingmu itu!?" ucapku melihat kearah pria yang sedang berdiri disamping adikku.

"Untuk sekarang Namichi ingin duduk," ucapnya lalu berjalan menuju tempat duduk yang berada di depan Yui dan Hiyuki.

Terpopuler

Comments

Yeni Eka

Yeni Eka

Semangat

2021-02-04

0

Ade Yayuk

Ade Yayuk

masiih menyimak

2021-01-31

0

Anjas

Anjas

L

2021-01-05

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 01 - Prinsip Hidup
2 Chapter 02 - Haruno Hiyuki.
3 Chapter 03 - Tsukihara sang penyendiri VS Ice Queen Hiyuki Haruno.
4 Chapter 04 - Hiroime Yui
5 Chapter 05 - Rasa Asli Kue Buatan Sendiri
6 Chapter 06 - Pengulangan
7 Chapter 07 - Tekad Yui
8 Chapter 08 - Zen
9 Chaoter - 09 Pagi Hari di Sekolah Chiba.
10 Chapter 10 - Kinata Otsuka
11 Chapter 11 - Pembuktian.
12 Chapter 12 - Kekuatan Seorang Penyendiri
13 Chapter 13 - Meteor Strike
14 Chapter 14 - Takahashi
15 Chapter 15 - Fitnah Berantai
16 Chapter 16 - Satu dari 116 Kemampuanku
17 Chapter 17 - Persahabatan?
18 Chapter 18 - Ka-kun
19 Chapter 19 - Buang Waktu
20 Chapter 20 - Rencana B
21 Chapter 21 - Mugen Loop
22 Chapter 22 - Hari Terindah
23 Chapter 23 - Hotel Angel
24 Chapter 24 - Again
25 Chapter 25 - Jalan yang di pilih Shirohaki
26 Chapter 26 - Dan begitulah, semuanya adalah hal yang sia-sia.
27 Chapter 27 - Alasan di balik semuanya
28 Chapter 28 - Jalan terbaik dalam menyelesaikan sebuah masalah adalah...
29 Chapter 29 - Kebenaran
30 Chapter 30 - Karya Wisata tempat Kerja
31 Chapter 31 - Tsukihara Watari kembali ke jalan awalnya
32 Chapter 32 - Pagi Hari Setelah Hari Itu
33 Chapter 33 - Tombol untuk Mengulang Kehidupan
34 Chapter 34 - Hiroime Yui terjebak dalam jurang kedua dunianya
35 Chapter 35 - Dia tidak lagi datang
36 Chapter 36 - Hiratsuko Sensei Mencetuskan Konflik Baru
37 Chapter 37 - Battle Royale
38 Chapter 38 - Kinata dan Aku Memang Pasangan yang Serasi
39 Chapter 39 - Big Mu
40 Chapter 40 - Sekali lagi, Zen merubah karirnya
41 Chapter 41 - Ia juga memiliki lukanya sendiri
42 Chapter 42 - Selamat Tinggal
43 Chapter 43 - Pagi Hari di keluarga Watari
44 Chapter 44 - Pameran Kucing dan Anjing Tokyo
45 Chapter 45 -Tambahan
46 Chapter 46 - Sudah kuduga dia benar-benar mencintai seekor kucing
47 Chapter 47 - Kesalah Pahaman
48 Chapter 48 - Minggu
49 Chapter 49 - Rencana Licik
50 Chapter 50 - Ada masalah apa dengan semua orang
51 Chapter 51 - Presents
52 Chapter 52 - Eprom
53 Chapter 53 - Sekarang
54 Chapter 54 - Deja Vu
55 Chapter 55 - Haruno Shisuka
56 Chapter 56 - Eksoskeleton
57 Chapter 57 - Pandangan
58 Chapter 58 - Alien
59 Chapter 59 - Zen Membuat Masalah Baru
60 Chapter 60 - Paradoxal
61 Chapter 61 - UG
62 Chapter 62 - Daifugo Ganda
63 Chapter 63 - Penjelasan
64 Chapter 64 - Psikologikal Taktik
65 Chapter 65 - Psikologikal Taktik 2
66 Chapter 66 - Serius
67 Chapter 67 - Masih Berlanjut
68 Chapter 68 - Impian Seorang Yang Selalu Gagal
69 Chapter 69 - Kehidupan Adalah Sebuah Permainan Keberuntungan.
70 Chapter 70 - Hal Paling Tidak Berguna
71 Chapter 71 - Dari Awal Semuanya Memang Sudah Salah
72 Chapter 72 - Garis Pemisah yang Bernama Kebenaran
73 Chapter 73 - Jangkrik
74 Chapter 74 - Berusahalah Sebisamu
75 Chapter 75 - Jalan
76 Chapter 76 - Beli Saja Seekor Kucing
77 Chapter 77 - Liburan itu Untuk Istirahat
78 Chapter 78 - Rencana Liburan
79 Chapter 79 - Pura-pura
80 Chapter 80 - Perasaan Buruk
81 Chapter 81 - Penipu
82 Chapter 82 - Pegunungan
83 Chapter 83 - Kebohongan dan Pengkhianatan
84 Chapter 84 - Sedia Payung Sebelum Hujan
85 Chapter 85 - Menghilang ke Balik Bayang-Bayang Pohon
86 Chapter 86 - Hidup yang Tidak Berguna
87 Chapter 87 - Spesifik
88 Chapter 88 - Evolusi
89 Chapter 89 -Jalan Buntu
90 Chapter 90 - Terulang Kembali
91 Chapter 91 - Kambing Hitam
92 Chapter 92 - Kacang Polong
93 Chapter 93 - Sesuatu yang Tak Bisa di Lakukan
94 Chapter 94 - Angin Malam
95 Chapter 95 Api dan Es
96 Chapter 96 - Romcom
97 Chapter 97 - Inisial
98 Chapter 98 - Langit Malam
99 Chapter 99 - Email
100 Chapter 100 - Api Unggun
101 Chapter 101 - Sungai
102 Chapter 102 - Ancaman
103 Chapter 103 - Minyak dalam Api
104 Chapter 104 - Peraturan di Kerajaan Anak-anak
105 Chapter 105 - Pertengkaran
106 Chapter 106 - Hantu
107 Chapter 107 - Waktu terus berjalan
108 Chapter 108 - Zombie
109 Semua Orang
110 Kapan-kapan
111 Berakhir
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Chapter 01 - Prinsip Hidup
2
Chapter 02 - Haruno Hiyuki.
3
Chapter 03 - Tsukihara sang penyendiri VS Ice Queen Hiyuki Haruno.
4
Chapter 04 - Hiroime Yui
5
Chapter 05 - Rasa Asli Kue Buatan Sendiri
6
Chapter 06 - Pengulangan
7
Chapter 07 - Tekad Yui
8
Chapter 08 - Zen
9
Chaoter - 09 Pagi Hari di Sekolah Chiba.
10
Chapter 10 - Kinata Otsuka
11
Chapter 11 - Pembuktian.
12
Chapter 12 - Kekuatan Seorang Penyendiri
13
Chapter 13 - Meteor Strike
14
Chapter 14 - Takahashi
15
Chapter 15 - Fitnah Berantai
16
Chapter 16 - Satu dari 116 Kemampuanku
17
Chapter 17 - Persahabatan?
18
Chapter 18 - Ka-kun
19
Chapter 19 - Buang Waktu
20
Chapter 20 - Rencana B
21
Chapter 21 - Mugen Loop
22
Chapter 22 - Hari Terindah
23
Chapter 23 - Hotel Angel
24
Chapter 24 - Again
25
Chapter 25 - Jalan yang di pilih Shirohaki
26
Chapter 26 - Dan begitulah, semuanya adalah hal yang sia-sia.
27
Chapter 27 - Alasan di balik semuanya
28
Chapter 28 - Jalan terbaik dalam menyelesaikan sebuah masalah adalah...
29
Chapter 29 - Kebenaran
30
Chapter 30 - Karya Wisata tempat Kerja
31
Chapter 31 - Tsukihara Watari kembali ke jalan awalnya
32
Chapter 32 - Pagi Hari Setelah Hari Itu
33
Chapter 33 - Tombol untuk Mengulang Kehidupan
34
Chapter 34 - Hiroime Yui terjebak dalam jurang kedua dunianya
35
Chapter 35 - Dia tidak lagi datang
36
Chapter 36 - Hiratsuko Sensei Mencetuskan Konflik Baru
37
Chapter 37 - Battle Royale
38
Chapter 38 - Kinata dan Aku Memang Pasangan yang Serasi
39
Chapter 39 - Big Mu
40
Chapter 40 - Sekali lagi, Zen merubah karirnya
41
Chapter 41 - Ia juga memiliki lukanya sendiri
42
Chapter 42 - Selamat Tinggal
43
Chapter 43 - Pagi Hari di keluarga Watari
44
Chapter 44 - Pameran Kucing dan Anjing Tokyo
45
Chapter 45 -Tambahan
46
Chapter 46 - Sudah kuduga dia benar-benar mencintai seekor kucing
47
Chapter 47 - Kesalah Pahaman
48
Chapter 48 - Minggu
49
Chapter 49 - Rencana Licik
50
Chapter 50 - Ada masalah apa dengan semua orang
51
Chapter 51 - Presents
52
Chapter 52 - Eprom
53
Chapter 53 - Sekarang
54
Chapter 54 - Deja Vu
55
Chapter 55 - Haruno Shisuka
56
Chapter 56 - Eksoskeleton
57
Chapter 57 - Pandangan
58
Chapter 58 - Alien
59
Chapter 59 - Zen Membuat Masalah Baru
60
Chapter 60 - Paradoxal
61
Chapter 61 - UG
62
Chapter 62 - Daifugo Ganda
63
Chapter 63 - Penjelasan
64
Chapter 64 - Psikologikal Taktik
65
Chapter 65 - Psikologikal Taktik 2
66
Chapter 66 - Serius
67
Chapter 67 - Masih Berlanjut
68
Chapter 68 - Impian Seorang Yang Selalu Gagal
69
Chapter 69 - Kehidupan Adalah Sebuah Permainan Keberuntungan.
70
Chapter 70 - Hal Paling Tidak Berguna
71
Chapter 71 - Dari Awal Semuanya Memang Sudah Salah
72
Chapter 72 - Garis Pemisah yang Bernama Kebenaran
73
Chapter 73 - Jangkrik
74
Chapter 74 - Berusahalah Sebisamu
75
Chapter 75 - Jalan
76
Chapter 76 - Beli Saja Seekor Kucing
77
Chapter 77 - Liburan itu Untuk Istirahat
78
Chapter 78 - Rencana Liburan
79
Chapter 79 - Pura-pura
80
Chapter 80 - Perasaan Buruk
81
Chapter 81 - Penipu
82
Chapter 82 - Pegunungan
83
Chapter 83 - Kebohongan dan Pengkhianatan
84
Chapter 84 - Sedia Payung Sebelum Hujan
85
Chapter 85 - Menghilang ke Balik Bayang-Bayang Pohon
86
Chapter 86 - Hidup yang Tidak Berguna
87
Chapter 87 - Spesifik
88
Chapter 88 - Evolusi
89
Chapter 89 -Jalan Buntu
90
Chapter 90 - Terulang Kembali
91
Chapter 91 - Kambing Hitam
92
Chapter 92 - Kacang Polong
93
Chapter 93 - Sesuatu yang Tak Bisa di Lakukan
94
Chapter 94 - Angin Malam
95
Chapter 95 Api dan Es
96
Chapter 96 - Romcom
97
Chapter 97 - Inisial
98
Chapter 98 - Langit Malam
99
Chapter 99 - Email
100
Chapter 100 - Api Unggun
101
Chapter 101 - Sungai
102
Chapter 102 - Ancaman
103
Chapter 103 - Minyak dalam Api
104
Chapter 104 - Peraturan di Kerajaan Anak-anak
105
Chapter 105 - Pertengkaran
106
Chapter 106 - Hantu
107
Chapter 107 - Waktu terus berjalan
108
Chapter 108 - Zombie
109
Semua Orang
110
Kapan-kapan
111
Berakhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!