Chapter 11 - Pembuktian.

"…He? sumber?" tanyaku.

"Aku pernah sekolah diluar negeri, dan aku kembali saat SMP, semua gadis disekolah ingin menyingkirkanku, tapi tidak ada satupun dari mereka yang mencoba melampauiku. Si Bodoh Itu…"

Hiyuki, suaramu sudah membuat merinding dari awal, jadi… tidak perlu merubahnya menjadi lebih dingin lagi.

"Bisa aku melakukannya demi Kinata saja?" ucapku.

Hiyuki menutup buku kecilnya dengan keras.

"Asal kau tau, aku tidak pernah mengira kau tipe orang yang peduli."

"Ah… maksudku, ini pertama kalinya ada yang minta tolong padaku, jadi… kau tau kan, aku harus menolongnya…"

"Mendengar dan menolong orang lain tidak selalu hal yang benar."

"Kalau begitu, jika itu kau! apa yang akan kau lakukan?"

"Hmm… benar juga… akan kusuruh mereka berlari sampai mati, mengayunkan raket sampai mati, dan bertanding sampai mati… mungkin?"

Kenapa wanita ini bisa tersenyemum melihatku saat mengatakan itu, meskipun kau bercanda, bukankah itu sudah berlebihan… wanita ini benar-benar berbahaya.

"Sreet"

"Ya halo! hari ini kita kedatangan tamu!"

"Tsukihara?"

Yap… kedua orang yang berada dipintu ruang klub adalah Hiroime Yui dan Kinata Otsuka.

"Kinata?" ucapku terkejut.

"Eh? kenapa Tsukihara-kun ada disini?" tanya Kinata.

"Aku anggota klub ini, kalau kau kenapa datang kesini?"

"Ya… aku juga anggota klub ini kan? jadi aku ingin bantu-bantu, lalu Nata-chan terlihat butuh bantuan, jadi aku bawa dia kesini," jelas Yui.

"Hiroime-san." ucap Hiyuki.

"Hiyukin, kau tidak perlu berterima kasih padaku, aku hanya menjalankan tugas sebagai anggota," ucap percaya diri Yui.

"Hiroime-san, sebenarnya kau bukan anggota klub."

"Bukan!!?" ucap terkejut Yui.

Ternyata dia bukan anggota, kukira ini cerita dimana dia tiba-tiba jadi anggota klub.

"Ya, aku tidak pernah menerima surat permintaan atau persetujuan, jadi kau bukan anggota," jelas Hiyuki.

"Akan kutulis sekarang! akan kutulis sebanyak yang kau mau," ucap Yui yang terdengar ingin menangis.

Dan begitulah… masalah pertama yang kami selesaikan adalah surat pendaftaran Hiroime Yui.

Setelah surat Yui selesai dibuatnya dan diterima menjadi anggota klub…

"Baiklah… kami terima permintaanmu, kami hanya perlu membantumu berlatih kan?" tanya Hiyuki pada Kinata.

"Hai!… Jika aku jadi lebih hebat, semua anggota klub akan ikut berlatih keras, kurasa…" jawab Kinata.

"Jadi, bagaimana?" ucapku datar.

"Barusan sudah kubilang kan? apa kau lupa?" ucap Hiyuki dengan senyum bahagia.

"Oi, jangan bilang kau serius…"

Yui dan Kinata yang tak mengerti hanya menatap kami berdua dengan wajah kebingungan.

Lalu, dilapangan tenis lapangan…

Bagi yang tau cara penulisan yang lebih bagus bisa kalian memberi tau dikolom komentar.

Hiyuki benar-benar melakukan apa yang dikatakannya tadi, ia membuat Kinata dan juga Yui sebagai contoh, Push-up, berlari, dan latihan-latihan keras lainnya hingga membuat mereka berdua hampir saja meninggal.

Lalu saat pertandingan…

"Blasty Sandrock!" ucap Zen memukul bola tenis dengan keras.

Ia menawarkan diri untuk ikut membantu Kinata latihan saat tak sengaja melihat kami dilapangan.

Dan dengan begitu, beberapa hari terlewati, dan latihan tenis kami memasuki tahap kedua.

"Nata-chan kau tidak papa!?" ucap khawatir Yui saat melihat kinata yang lututnya lecet akibat melompat untuk meraih bola.

"Aku tidak papa, ayo lanjutkan," ucap Kinata.

"Kau masih ingin berlatih?" tanya Hiyuki.

"Karena kalian disini membantuku, jadi aku ingin berlatih lebih keras lagi."

"Begitu! Baiklah Hiroime-san, sisanya kuserahkan padamu, ya," ucap Hiyuki lalu berjalan menjauh dari lapangan.

"Rasanya, aku tidak berkembang sama sekali, mungkin karena itu dia sudah lelah membantuku," ucap Kinata.

"Kurasa tidak, Hiyukin tidak akan mengabaikan orang yang minta tolong padanya," ucap Yui.

"Benar juga, bahkan keahlian memasakmu tidak membuatnya lelah," tambahku.

"Hmm! apa maksudnya itu!!?" ucap kesal Yui.

"Ah… tenis kah… hei, boleh kami main disini juga?"

Itu dia… dari kemarin aku merasa aneh karena masalah dari cerita ini tidak kunjung datang…

Yang mengatakan tadi adalah Hideko dengan kelompok popularitas dibelakangnya.

"Hideko-san, kami sedang tidak bermain…" ucap Kinata.

"Eh!? apa! aku tidak mendengarmu!" ucap Hideko.

"Ah… kalau Kinata, dia diizinkan memakai tempat ini, kalau yang lain tidak bisa." ucapku

"Ha? bukankah kau ikut memakainya kan!?" balas Hideko.

"Tidak, aku hanya membantu dia berlatih, seperti pelatih sewaan, atau pembantu."

"Ha? aku tidak mengerti apa yang kau katakan!? tapi kedengarannya menjijikan jadi berhentilah berbicara."

"Sudah… sudah. Tidak perlu mengejek, lebih seru kalau kita semua main." ucap Takahashi.

Semua!?

"Siapa yang kau maksud semua!?" ucapku mulai kesal.

"Ha?" mereka berdua metap kearahku dengan wajah kebingungan.

"Saat kau merengek pada ibumu, dan ibumu mengatakan semuanya satu-satu! itukah semua!? aku tidak punya teman, jadi aku tidak pernah memikirkan itu."

"Ah… maaf aku tidak mengerti maksudmu tapi kelihatannya aku mengatakan sesuatu yang buruk. Maaf, aku tidak bermaksud begitu, jadi… sekali lagi maaf ya, kalau ada yang bisa kami bantu katakan saja," ucap Takahashi sambil berjalan mendekat.

"Takahashi, terima kasih atas perhatianmu, aku tau kau ini pria yang baik, kau bintang dari tim sepak bola, dan wajahmu juga ganteng, aku yakin kau cukup terkenal dikalangan para gadis…"

"A-apa maksudmu?" tanya Takahashi.

"Kau bisa mendapat apapun yang kau mau, sebaliknya aku tidak… dan sekarang kau mau merebut lapangan tenis ini dariku? tidakkah kau pikir itu memalukan?" ucapku santai.

"Tepat sekali…!" ucap Zen tiba-tiba.

"…Takahashi! atau apalah! yang kau lakukan itu tidak lebih adalah kejahatan hak manusia!"

"Ini 10 kali lebih suaram saat mereka berdua bekerja sama," ucap lemas Yui.

"Tingg!!"

Suara nyaring dari bola tenis menyentuh tiang net lapangan, dan bola itu dipukul oleh Hideko.

"Hei, Takahashi… rasanya aku ingin main tenis," ucap Hideko.

"Emm… begini saja, karena kita orang luar, Tsukitani dan aku akan bertanding, yang menang boleh memakai tempat ini selama istirahat…" ucap Takahashi.

Hah!? siapa yang kau panggil Tsukitani? apa itu aku?

"A-anu…" ucap gugup Kinata.

"…Tentu saja yang menang akan berlatih dengan Kinata, bermain dengan lawan yang kuat akan membuatnya lebih hebat kan… jadi, bagaimana?" lanjut Takahashi.

Aku hanya menganggukkan kepalaku karena tidak terima dipanggil Tsukitani olehnya, cukup Yui saja yang mengubah namaku menjadi lebih buruk.

"Apa ini, kelihatannya sangat seru! kalau begitu, ayo kita main gamda campuran! ya ampun, aku pintar sekali!" ucap Hideko dengam bangga.

"Ini buruk! tidak akan ada gadis yang mau membantu seorang penyendiri, Watari-kun! bagaimana ini?" tanya Zen.

"Biar aku saja," ucap Yui.

"Ha?"

"Em… bagaimana mengatakannya ya… karena aku juga anggota klub relawan, jadi harus kulakukan, kan?" ucap Yui sambil memegang tengkuk kepalanya.

"Jangan bodoh! Hideko sedang melihatmu," ucapku.

"He? yang benar!?" ucap Yui terlihat sedikit ketakutan.

"Yui, kau bilang ingin membantunya, itu bererti kau main-main denganku, apa kau yakin?" tanya Hideko.

"Bu-bukan begitu, tapi… klub ini sangat penting bagiku jadi…"

Dan begitulah, singkatnya, pertandingan telah ditentukan dengan Yui yang menjadi pasanganku untuk bermain tenis melawan Takahashi dan Hideko.

Terpopuler

Comments

Yeni Eka

Yeni Eka

Hadir ka

2021-01-30

0

YonhiarCY (Hiatus)

YonhiarCY (Hiatus)

like like like😀

2021-01-26

0

oniya

oniya

aku suka thor

2021-01-24

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 01 - Prinsip Hidup
2 Chapter 02 - Haruno Hiyuki.
3 Chapter 03 - Tsukihara sang penyendiri VS Ice Queen Hiyuki Haruno.
4 Chapter 04 - Hiroime Yui
5 Chapter 05 - Rasa Asli Kue Buatan Sendiri
6 Chapter 06 - Pengulangan
7 Chapter 07 - Tekad Yui
8 Chapter 08 - Zen
9 Chaoter - 09 Pagi Hari di Sekolah Chiba.
10 Chapter 10 - Kinata Otsuka
11 Chapter 11 - Pembuktian.
12 Chapter 12 - Kekuatan Seorang Penyendiri
13 Chapter 13 - Meteor Strike
14 Chapter 14 - Takahashi
15 Chapter 15 - Fitnah Berantai
16 Chapter 16 - Satu dari 116 Kemampuanku
17 Chapter 17 - Persahabatan?
18 Chapter 18 - Ka-kun
19 Chapter 19 - Buang Waktu
20 Chapter 20 - Rencana B
21 Chapter 21 - Mugen Loop
22 Chapter 22 - Hari Terindah
23 Chapter 23 - Hotel Angel
24 Chapter 24 - Again
25 Chapter 25 - Jalan yang di pilih Shirohaki
26 Chapter 26 - Dan begitulah, semuanya adalah hal yang sia-sia.
27 Chapter 27 - Alasan di balik semuanya
28 Chapter 28 - Jalan terbaik dalam menyelesaikan sebuah masalah adalah...
29 Chapter 29 - Kebenaran
30 Chapter 30 - Karya Wisata tempat Kerja
31 Chapter 31 - Tsukihara Watari kembali ke jalan awalnya
32 Chapter 32 - Pagi Hari Setelah Hari Itu
33 Chapter 33 - Tombol untuk Mengulang Kehidupan
34 Chapter 34 - Hiroime Yui terjebak dalam jurang kedua dunianya
35 Chapter 35 - Dia tidak lagi datang
36 Chapter 36 - Hiratsuko Sensei Mencetuskan Konflik Baru
37 Chapter 37 - Battle Royale
38 Chapter 38 - Kinata dan Aku Memang Pasangan yang Serasi
39 Chapter 39 - Big Mu
40 Chapter 40 - Sekali lagi, Zen merubah karirnya
41 Chapter 41 - Ia juga memiliki lukanya sendiri
42 Chapter 42 - Selamat Tinggal
43 Chapter 43 - Pagi Hari di keluarga Watari
44 Chapter 44 - Pameran Kucing dan Anjing Tokyo
45 Chapter 45 -Tambahan
46 Chapter 46 - Sudah kuduga dia benar-benar mencintai seekor kucing
47 Chapter 47 - Kesalah Pahaman
48 Chapter 48 - Minggu
49 Chapter 49 - Rencana Licik
50 Chapter 50 - Ada masalah apa dengan semua orang
51 Chapter 51 - Presents
52 Chapter 52 - Eprom
53 Chapter 53 - Sekarang
54 Chapter 54 - Deja Vu
55 Chapter 55 - Haruno Shisuka
56 Chapter 56 - Eksoskeleton
57 Chapter 57 - Pandangan
58 Chapter 58 - Alien
59 Chapter 59 - Zen Membuat Masalah Baru
60 Chapter 60 - Paradoxal
61 Chapter 61 - UG
62 Chapter 62 - Daifugo Ganda
63 Chapter 63 - Penjelasan
64 Chapter 64 - Psikologikal Taktik
65 Chapter 65 - Psikologikal Taktik 2
66 Chapter 66 - Serius
67 Chapter 67 - Masih Berlanjut
68 Chapter 68 - Impian Seorang Yang Selalu Gagal
69 Chapter 69 - Kehidupan Adalah Sebuah Permainan Keberuntungan.
70 Chapter 70 - Hal Paling Tidak Berguna
71 Chapter 71 - Dari Awal Semuanya Memang Sudah Salah
72 Chapter 72 - Garis Pemisah yang Bernama Kebenaran
73 Chapter 73 - Jangkrik
74 Chapter 74 - Berusahalah Sebisamu
75 Chapter 75 - Jalan
76 Chapter 76 - Beli Saja Seekor Kucing
77 Chapter 77 - Liburan itu Untuk Istirahat
78 Chapter 78 - Rencana Liburan
79 Chapter 79 - Pura-pura
80 Chapter 80 - Perasaan Buruk
81 Chapter 81 - Penipu
82 Chapter 82 - Pegunungan
83 Chapter 83 - Kebohongan dan Pengkhianatan
84 Chapter 84 - Sedia Payung Sebelum Hujan
85 Chapter 85 - Menghilang ke Balik Bayang-Bayang Pohon
86 Chapter 86 - Hidup yang Tidak Berguna
87 Chapter 87 - Spesifik
88 Chapter 88 - Evolusi
89 Chapter 89 -Jalan Buntu
90 Chapter 90 - Terulang Kembali
91 Chapter 91 - Kambing Hitam
92 Chapter 92 - Kacang Polong
93 Chapter 93 - Sesuatu yang Tak Bisa di Lakukan
94 Chapter 94 - Angin Malam
95 Chapter 95 Api dan Es
96 Chapter 96 - Romcom
97 Chapter 97 - Inisial
98 Chapter 98 - Langit Malam
99 Chapter 99 - Email
100 Chapter 100 - Api Unggun
101 Chapter 101 - Sungai
102 Chapter 102 - Ancaman
103 Chapter 103 - Minyak dalam Api
104 Chapter 104 - Peraturan di Kerajaan Anak-anak
105 Chapter 105 - Pertengkaran
106 Chapter 106 - Hantu
107 Chapter 107 - Waktu terus berjalan
108 Chapter 108 - Zombie
109 Semua Orang
110 Kapan-kapan
111 Berakhir
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Chapter 01 - Prinsip Hidup
2
Chapter 02 - Haruno Hiyuki.
3
Chapter 03 - Tsukihara sang penyendiri VS Ice Queen Hiyuki Haruno.
4
Chapter 04 - Hiroime Yui
5
Chapter 05 - Rasa Asli Kue Buatan Sendiri
6
Chapter 06 - Pengulangan
7
Chapter 07 - Tekad Yui
8
Chapter 08 - Zen
9
Chaoter - 09 Pagi Hari di Sekolah Chiba.
10
Chapter 10 - Kinata Otsuka
11
Chapter 11 - Pembuktian.
12
Chapter 12 - Kekuatan Seorang Penyendiri
13
Chapter 13 - Meteor Strike
14
Chapter 14 - Takahashi
15
Chapter 15 - Fitnah Berantai
16
Chapter 16 - Satu dari 116 Kemampuanku
17
Chapter 17 - Persahabatan?
18
Chapter 18 - Ka-kun
19
Chapter 19 - Buang Waktu
20
Chapter 20 - Rencana B
21
Chapter 21 - Mugen Loop
22
Chapter 22 - Hari Terindah
23
Chapter 23 - Hotel Angel
24
Chapter 24 - Again
25
Chapter 25 - Jalan yang di pilih Shirohaki
26
Chapter 26 - Dan begitulah, semuanya adalah hal yang sia-sia.
27
Chapter 27 - Alasan di balik semuanya
28
Chapter 28 - Jalan terbaik dalam menyelesaikan sebuah masalah adalah...
29
Chapter 29 - Kebenaran
30
Chapter 30 - Karya Wisata tempat Kerja
31
Chapter 31 - Tsukihara Watari kembali ke jalan awalnya
32
Chapter 32 - Pagi Hari Setelah Hari Itu
33
Chapter 33 - Tombol untuk Mengulang Kehidupan
34
Chapter 34 - Hiroime Yui terjebak dalam jurang kedua dunianya
35
Chapter 35 - Dia tidak lagi datang
36
Chapter 36 - Hiratsuko Sensei Mencetuskan Konflik Baru
37
Chapter 37 - Battle Royale
38
Chapter 38 - Kinata dan Aku Memang Pasangan yang Serasi
39
Chapter 39 - Big Mu
40
Chapter 40 - Sekali lagi, Zen merubah karirnya
41
Chapter 41 - Ia juga memiliki lukanya sendiri
42
Chapter 42 - Selamat Tinggal
43
Chapter 43 - Pagi Hari di keluarga Watari
44
Chapter 44 - Pameran Kucing dan Anjing Tokyo
45
Chapter 45 -Tambahan
46
Chapter 46 - Sudah kuduga dia benar-benar mencintai seekor kucing
47
Chapter 47 - Kesalah Pahaman
48
Chapter 48 - Minggu
49
Chapter 49 - Rencana Licik
50
Chapter 50 - Ada masalah apa dengan semua orang
51
Chapter 51 - Presents
52
Chapter 52 - Eprom
53
Chapter 53 - Sekarang
54
Chapter 54 - Deja Vu
55
Chapter 55 - Haruno Shisuka
56
Chapter 56 - Eksoskeleton
57
Chapter 57 - Pandangan
58
Chapter 58 - Alien
59
Chapter 59 - Zen Membuat Masalah Baru
60
Chapter 60 - Paradoxal
61
Chapter 61 - UG
62
Chapter 62 - Daifugo Ganda
63
Chapter 63 - Penjelasan
64
Chapter 64 - Psikologikal Taktik
65
Chapter 65 - Psikologikal Taktik 2
66
Chapter 66 - Serius
67
Chapter 67 - Masih Berlanjut
68
Chapter 68 - Impian Seorang Yang Selalu Gagal
69
Chapter 69 - Kehidupan Adalah Sebuah Permainan Keberuntungan.
70
Chapter 70 - Hal Paling Tidak Berguna
71
Chapter 71 - Dari Awal Semuanya Memang Sudah Salah
72
Chapter 72 - Garis Pemisah yang Bernama Kebenaran
73
Chapter 73 - Jangkrik
74
Chapter 74 - Berusahalah Sebisamu
75
Chapter 75 - Jalan
76
Chapter 76 - Beli Saja Seekor Kucing
77
Chapter 77 - Liburan itu Untuk Istirahat
78
Chapter 78 - Rencana Liburan
79
Chapter 79 - Pura-pura
80
Chapter 80 - Perasaan Buruk
81
Chapter 81 - Penipu
82
Chapter 82 - Pegunungan
83
Chapter 83 - Kebohongan dan Pengkhianatan
84
Chapter 84 - Sedia Payung Sebelum Hujan
85
Chapter 85 - Menghilang ke Balik Bayang-Bayang Pohon
86
Chapter 86 - Hidup yang Tidak Berguna
87
Chapter 87 - Spesifik
88
Chapter 88 - Evolusi
89
Chapter 89 -Jalan Buntu
90
Chapter 90 - Terulang Kembali
91
Chapter 91 - Kambing Hitam
92
Chapter 92 - Kacang Polong
93
Chapter 93 - Sesuatu yang Tak Bisa di Lakukan
94
Chapter 94 - Angin Malam
95
Chapter 95 Api dan Es
96
Chapter 96 - Romcom
97
Chapter 97 - Inisial
98
Chapter 98 - Langit Malam
99
Chapter 99 - Email
100
Chapter 100 - Api Unggun
101
Chapter 101 - Sungai
102
Chapter 102 - Ancaman
103
Chapter 103 - Minyak dalam Api
104
Chapter 104 - Peraturan di Kerajaan Anak-anak
105
Chapter 105 - Pertengkaran
106
Chapter 106 - Hantu
107
Chapter 107 - Waktu terus berjalan
108
Chapter 108 - Zombie
109
Semua Orang
110
Kapan-kapan
111
Berakhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!