Hubungan sosial antar manusia? yang terdapat didalam sana hanyalah sebuah penindasan, banyak orang yang tak menyadari dan mengerti hal itu.
Seandainya aku bisa berdiri disebuah panggung dimana orang-orang akan mendengar dan melakukan apa yang keluar dari mulutku, maka aku akan mengatakan…
Kehidupan sosial ataupun berkelompok itu benar-benar penuh kemunafikan didalamnya, mengapa aku mengatakan hal itu? bukankah itu sudah jelas…
Mereka yang hidup berkelompok menganggap diri mereka lemah, ibu tau…
Hanya mahluk lemah yang membentuk kelompok karena insting dan keinginan mereka untuk bertahan dan hidup dengan tenang dan damai, jika diperumpakan dengan kehidupan hewan liar…
Para herbifora bergerombol bersama sehingga mereka dapat mengorbankan salah satu dari mereka ketika mereka diserang oleh para karnivora.
Oleh karena itu, aku memilih untuk hidup seperti beruang, mereka hidup sendiri, tidak terancam oleh kehadiran karnivora disekitarnya, dan juga, mereka bisa berhibernasi… coba bayangkan betapa hebatnya beruang itu.
Jika ada seseorang bertanya padaku apa yang aku inginkan, maka aku akan menjawab…
"Aku ingin menjadi, seekor beruang."
Oleh,
Tsukihara Watari, kelas 2F.
…
"Ternyata kau pecinta beruang ya."
Bu Hiratsuko memperlihatkan esai yang kutulis dengan salah satu tangannya kepadaku, aku berdiri tepat didepan bu Hiratsuko yang sedang duduk dengan kedua tanganku berada dibelakang.
Entah kenapa tulisanku menjadi tidak jelas begini.
"Tsukihara-kun, bisa kau jelaskan, maksud esai yang lebih buruk dari sebelumnya ini?"ucap bu Hiratsuko menaruh esai itu diatas meja dan mengetuk-ngetuknya dengan jari telunjuknya.
"Itu adalah contoh antitesis terhadap hirarki sosial dalam kelompok dengan mengambil pandangan hewan di alam liar." ucapku berusaha terlihat pintar.
"Jangan memberi alasan, kau membuat berkelompok terdengar menjadi sebuah kejahatan," keluh bu Hiratsuko sambil memegang dahinya yang mengkerut.
"Aku tidak ingin mendengar itu dari seorang penyendiri, bukankah bu Hirotsuko juga masih laja…"
"Bukkk!!"
Sebuah pukulan langsung mendarat keperutku, pukulan yang sangat sakit, sampai membuatku kesulitan untuk bernafas hingga memegang perutku yang sangat kesakitan.
"Oh iya, bagaimana permohonan yang kemarin itu," ucap bu Hiratsuko dengan wajah tak bersalah.
"Ah, ya… dia terlihat senang…" ucapku dengan susah payah.
"…Mungkin," pikirku.
"Oh iya, yang ibu katakan soal tantangan klub itu, maksudnya apa?"
"Ah, yang itu… tenang saja aku tidak akan berpihak kesiapapun, pemenangnya akan ditentukan berdasarkan masalah dan opini pribadiku…"
"…Dan juga, ngomong-ngomong, bagaimana pendapatmu tentang Haruno Hiyuki?"
Aku memalingkan wajahku yang kesal, "Aku tidak suka dia."
"Begitu…? padahal dia murid yang sangat cerdas, tapi yah… mereka yang diberkahi juga mempunyai masalah sendiri, kan? sebenarnya dia adalah gadis yang baik…
…Baik dan selalu benar… tapi, pergaulan itu… kadang baik dan juga terkadang buruk, ibu yakin, itu sangat sulit baginya.
"Ha?"
"Sifat kalian berdua sangat terbalik, ibu khawatir kalian tidak bisa menyatu dalam pergaulan… jadi ibu mengumpulkan kalian di satu tempat."
"Jadi tempat itu sanotarium kah?"
"Bisa dibilang begitu…" ucap bu Hiratsuko terdengar bahagia.
Note : Sanotorium, tempat untuk orang-orang yang memiliki penyakit khusus.
"…Tapi sangat menyenangkan melihat kalian berdua ketika bersama, jadi ibu ingin menjaga kalian ditempat yang bisa ibu awasi."
Dia benar-benar telihat senang sampai melupakan kemarahannya tadi, mengambil kesempatan itu, aku segera keluar dari ruang guru.
Jam makan siang pun tiba…
"Amm…"
"…Ada tempat bagus yang biasanya kukunjungi untuk makan siang sendirian, tapi… kalau hujan sederas ini,aku tidak bisa kesana," pikirku sambil memakan makan siangku dimeja ruang kelas tempatku duduk.
Suara murid-murid lain yang sedang asik berbicara dalam kelompok mereka pun terdengar sangat jelas ditelingaku…
"Eh… Takahashi…" ucap manja seorang gadis bernama Hideko.
Seorang gadis yang duduk ditengah dengan kelompoknya yang sedang berdiri disekitarnya, tak salah lagi dia adalah tokoh penting dikelompok itu.
"Maaf, hari ini aku tidak bisa, aku ada kegiatan klub," ucap Takahashi menolak dengan sopan.
"Sehari saja tidak apa-apa, kan…?" ucap manja Hideko.
"…Hari ini ada diskon untuk pembelian terbanyak direstoran, aku ingin makan choco dan cokelat.
"Bukankah dua-duanya sama-sama coklat?" ucap Takahashi dengan seyum terpaksa.
Lalu semua orang dikelompoknya ikut tertawa.
"Eh… itu tidak sama," ucap Hideko.
Lalu, diluar dugaan, ternyata Hiroime Yui juga ada di kelompok kecil itu, dia terlihat kesusahan mengikuti alur pembicaraan. ia hanya terlihat ikut tertawa kecil ketika semuanya tertawa, benar-benar hubungan yang penuh kebohongan.
"Maaf Hideko, hari ini aku tidak bisa, dan juga jangan memakan terlalu banyak, nanti kau bisa menjadi gendu…"
"Ya meskipun aku makan sebanyak apapun, aku akan tetap terlihat cantik."
"I-itu benar, Hideko, kau punya tubuh yang seperti malaikat, dan kakimu juga ramping! dan aku hanya…" ucap tiba-tiba Yui.
"Begitu? tapi bukankah Haruno juga terlihat agak cantik?" balas Hideko dengan nada yang bagiku terdengar merendahkan.
"Ah… kurasa Hiyukin memang terlihat cukup…"
"Hiyukin!?"
"Ah… tapi, sudah kuduga Hideko memang lebih cantik." ucap Yui dengan senyum terpaksa.
"Hmm…" balas dingin Hideko.
Suasana dalam kelompok itu seketika menjadi canggung…
"Yah… tidak apa kan? setelah urusanku selesai aku akan ikut," ucap Takahashi merubah suasana.
"Oke Takahashi… kirimi aku pesan ya," ucap Hideko yang kembali ceria.
…
"Oi… oi, itu sampai membuatku merinding, kelompok itu seperti kelompok feodal saja, jika itu syarat untuk memiliki seorang teman didunia ini, maka menjadi Forefer Alone pun tak apa bagiku." pikirku sambil memakan makan siangku.
Yui benar-benar terlihat sangat ketakutan sampai ia memberanikan diri untuk berbicara…
"Anu…" semua orang dikelompoknya berbalik padanya.
"…A…aku harus pergi ke suatu tempat untuk makan siang, jadi…"
"Oh begitu?" ucap Hideko.
"Hm"
"Kalau begitu, bisa kau belikan aku teh lemon?"
"Ah… ta-tapi aku baru kembali saat jam pelajaran kelima, jadi… aku akan pergi selama istrirahat, jadi kurasa itu agak lama…" ucap Yui yang tak terlalu kumengerti maksudnya apa.
"Apa yang kau bicarakan!? Yui, apa kau sudah tidak suka bergaul dengan kami?" ucap Hideko.
"Ah… aku hanya ada sedikit urusan… seperti… aku harus… bagaimana mengatakannya ya…"
"Kenapa kau bicara tak jelas Yui! aku sama sekali tak mengerti, cepat katakan saja yang ingin kau ucapkan…!
…bukankah kita ini teman?"
"Maaf…"
"Jangan malah minta maaf… ada hal yang ingin kau katakan, bukan?"
Perselisihan dalam satu kelompok bodoh…
Ini bukan berarti aku ingin membantu orang yang bernama Yui itu… tapi, saat aku melihat seorang gadis yang kukenal sedang sedih, perutku jadi sakit dan makanan rasanya menjadi tidak enak.
Dan juga, dilecehkan seperti itu sudah seperti hak bagiku, aku tidak bisa membiarkan orang lain mengambil hak itu dariku.
Aku pun mulai berdiri dan membuang nafas panjang…
"Oi yang disana-
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
S Anonymous
Like 👍
Salam kenal dari (Calon Istri vs Mantan Istri) 👋
Semangat terus ya💪
2021-02-08
0
Author Rie
semangat thor
2021-01-28
0
Yeni Eka
Like lagi
2021-01-27
0