Chapter 06 - Pengulangan

Hubungan sosial antar manusia? yang terdapat didalam sana hanyalah sebuah penindasan, banyak orang yang tak menyadari dan mengerti hal itu.

Seandainya aku bisa berdiri disebuah panggung dimana orang-orang akan mendengar dan melakukan apa yang keluar dari mulutku, maka aku akan mengatakan…

Kehidupan sosial ataupun berkelompok itu benar-benar penuh kemunafikan didalamnya, mengapa aku mengatakan hal itu? bukankah itu sudah jelas…

Mereka yang hidup berkelompok menganggap diri mereka lemah, ibu tau…

Hanya mahluk lemah yang membentuk kelompok karena insting dan keinginan mereka untuk bertahan dan hidup dengan tenang dan damai, jika diperumpakan dengan kehidupan hewan liar…

Para herbifora bergerombol bersama sehingga mereka dapat mengorbankan salah satu dari mereka ketika mereka diserang oleh para karnivora.

Oleh karena itu, aku memilih untuk hidup seperti beruang, mereka hidup sendiri, tidak terancam oleh kehadiran karnivora disekitarnya, dan juga, mereka bisa berhibernasi… coba bayangkan betapa hebatnya beruang itu.

Jika ada seseorang bertanya padaku apa yang aku inginkan, maka aku akan menjawab…

"Aku ingin menjadi, seekor beruang."

Oleh,

Tsukihara Watari, kelas 2F.

"Ternyata kau pecinta beruang ya."

Bu Hiratsuko memperlihatkan esai yang kutulis dengan salah satu tangannya kepadaku, aku berdiri tepat didepan bu Hiratsuko yang sedang duduk dengan kedua tanganku berada dibelakang.

Entah kenapa tulisanku menjadi tidak jelas begini.

"Tsukihara-kun, bisa kau jelaskan, maksud esai yang lebih buruk dari sebelumnya ini?"ucap bu Hiratsuko menaruh esai itu diatas meja dan mengetuk-ngetuknya dengan jari telunjuknya.

"Itu adalah contoh antitesis terhadap hirarki sosial dalam kelompok dengan mengambil pandangan hewan di alam liar." ucapku berusaha terlihat pintar.

"Jangan memberi alasan, kau membuat berkelompok terdengar menjadi sebuah kejahatan," keluh bu Hiratsuko sambil memegang dahinya yang mengkerut.

"Aku tidak ingin mendengar itu dari seorang penyendiri, bukankah bu Hirotsuko juga masih laja…"

"Bukkk!!"

Sebuah pukulan langsung mendarat keperutku, pukulan yang sangat sakit, sampai membuatku kesulitan untuk bernafas hingga memegang perutku yang sangat kesakitan.

"Oh iya, bagaimana permohonan yang kemarin itu," ucap bu Hiratsuko dengan wajah tak bersalah.

"Ah, ya… dia terlihat senang…" ucapku dengan susah payah.

"…Mungkin," pikirku.

"Oh iya, yang ibu katakan soal tantangan klub itu, maksudnya apa?"

"Ah, yang itu… tenang saja aku tidak akan berpihak kesiapapun, pemenangnya akan ditentukan berdasarkan masalah dan opini pribadiku…"

"…Dan juga, ngomong-ngomong, bagaimana pendapatmu tentang Haruno Hiyuki?"

Aku memalingkan wajahku yang kesal, "Aku tidak suka dia."

"Begitu…? padahal dia murid yang sangat cerdas, tapi yah… mereka yang diberkahi juga mempunyai masalah sendiri, kan? sebenarnya dia adalah gadis yang baik…

…Baik dan selalu benar… tapi, pergaulan itu… kadang baik dan juga terkadang buruk, ibu yakin, itu sangat sulit baginya.

"Ha?"

"Sifat kalian berdua sangat terbalik, ibu khawatir kalian tidak bisa menyatu dalam pergaulan… jadi ibu mengumpulkan kalian di satu tempat."

"Jadi tempat itu sanotarium kah?"

"Bisa dibilang begitu…" ucap bu Hiratsuko terdengar bahagia.

Note : Sanotorium, tempat untuk orang-orang yang memiliki penyakit khusus.

"…Tapi sangat menyenangkan melihat kalian berdua ketika bersama, jadi ibu ingin menjaga kalian ditempat yang bisa ibu awasi."

Dia benar-benar telihat senang sampai melupakan kemarahannya tadi, mengambil kesempatan itu, aku segera keluar dari ruang guru.

Jam makan siang pun tiba…

"Amm…"

"…Ada tempat bagus yang biasanya kukunjungi untuk makan siang sendirian, tapi… kalau hujan sederas ini,aku tidak bisa kesana," pikirku sambil memakan makan siangku dimeja ruang kelas tempatku duduk.

Suara murid-murid lain yang sedang asik berbicara dalam kelompok mereka pun terdengar sangat jelas ditelingaku…

"Eh… Takahashi…" ucap manja seorang gadis bernama Hideko.

Seorang gadis yang duduk ditengah dengan kelompoknya yang sedang berdiri disekitarnya, tak salah lagi dia adalah tokoh penting dikelompok itu.

"Maaf, hari ini aku tidak bisa, aku ada kegiatan klub," ucap Takahashi menolak dengan sopan.

"Sehari saja tidak apa-apa, kan…?" ucap manja Hideko.

"…Hari ini ada diskon untuk pembelian terbanyak direstoran, aku ingin makan choco dan cokelat.

"Bukankah dua-duanya sama-sama coklat?" ucap Takahashi dengan seyum terpaksa.

Lalu semua orang dikelompoknya ikut tertawa.

"Eh… itu tidak sama," ucap Hideko.

Lalu, diluar dugaan, ternyata Hiroime Yui juga ada di kelompok kecil itu, dia terlihat kesusahan mengikuti alur pembicaraan. ia hanya terlihat ikut tertawa kecil ketika semuanya tertawa, benar-benar hubungan yang penuh kebohongan.

"Maaf Hideko, hari ini aku tidak bisa, dan juga jangan memakan terlalu banyak, nanti kau bisa menjadi gendu…"

"Ya meskipun aku makan sebanyak apapun, aku akan tetap terlihat cantik."

"I-itu benar, Hideko, kau punya tubuh yang seperti malaikat, dan kakimu juga ramping! dan aku hanya…" ucap tiba-tiba Yui.

"Begitu? tapi bukankah Haruno juga terlihat agak cantik?" balas Hideko dengan nada yang bagiku terdengar merendahkan.

"Ah… kurasa Hiyukin memang terlihat cukup…"

"Hiyukin!?"

"Ah… tapi, sudah kuduga Hideko memang lebih cantik." ucap Yui dengan senyum terpaksa.

"Hmm…" balas dingin Hideko.

Suasana dalam kelompok itu seketika menjadi canggung…

"Yah… tidak apa kan? setelah urusanku selesai aku akan ikut," ucap Takahashi merubah suasana.

"Oke Takahashi… kirimi aku pesan ya," ucap Hideko yang kembali ceria.

"Oi… oi, itu sampai membuatku merinding, kelompok itu seperti kelompok feodal saja, jika itu syarat untuk memiliki seorang teman didunia ini, maka menjadi Forefer Alone pun tak apa bagiku." pikirku sambil memakan makan siangku.

Yui benar-benar terlihat sangat ketakutan sampai ia memberanikan diri untuk berbicara…

"Anu…" semua orang dikelompoknya berbalik padanya.

"…A…aku harus pergi ke suatu tempat untuk makan siang, jadi…"

"Oh begitu?" ucap Hideko.

"Hm"

"Kalau begitu, bisa kau belikan aku teh lemon?"

"Ah… ta-tapi aku baru kembali saat jam pelajaran kelima, jadi… aku akan pergi selama istrirahat, jadi kurasa itu agak lama…" ucap Yui yang tak terlalu kumengerti maksudnya apa.

"Apa yang kau bicarakan!? Yui, apa kau sudah tidak suka bergaul dengan kami?" ucap Hideko.

"Ah… aku hanya ada sedikit urusan… seperti… aku harus… bagaimana mengatakannya ya…"

"Kenapa kau bicara tak jelas Yui! aku sama sekali tak mengerti, cepat katakan saja yang ingin kau ucapkan…!

…bukankah kita ini teman?"

"Maaf…"

"Jangan malah minta maaf… ada hal yang ingin kau katakan, bukan?"

Perselisihan dalam satu kelompok bodoh…

Ini bukan berarti aku ingin membantu orang yang bernama Yui itu… tapi, saat aku melihat seorang gadis yang kukenal sedang sedih, perutku jadi sakit dan makanan rasanya menjadi tidak enak.

Dan juga, dilecehkan seperti itu sudah seperti hak bagiku, aku tidak bisa membiarkan orang lain mengambil hak itu dariku.

Aku pun mulai berdiri dan membuang nafas panjang…

"Oi yang disana-

Terpopuler

Comments

S Anonymous

S Anonymous

Like 👍

Salam kenal dari (Calon Istri vs Mantan Istri) 👋
Semangat terus ya💪

2021-02-08

0

Author Rie

Author Rie

semangat thor

2021-01-28

0

Yeni Eka

Yeni Eka

Like lagi

2021-01-27

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 01 - Prinsip Hidup
2 Chapter 02 - Haruno Hiyuki.
3 Chapter 03 - Tsukihara sang penyendiri VS Ice Queen Hiyuki Haruno.
4 Chapter 04 - Hiroime Yui
5 Chapter 05 - Rasa Asli Kue Buatan Sendiri
6 Chapter 06 - Pengulangan
7 Chapter 07 - Tekad Yui
8 Chapter 08 - Zen
9 Chaoter - 09 Pagi Hari di Sekolah Chiba.
10 Chapter 10 - Kinata Otsuka
11 Chapter 11 - Pembuktian.
12 Chapter 12 - Kekuatan Seorang Penyendiri
13 Chapter 13 - Meteor Strike
14 Chapter 14 - Takahashi
15 Chapter 15 - Fitnah Berantai
16 Chapter 16 - Satu dari 116 Kemampuanku
17 Chapter 17 - Persahabatan?
18 Chapter 18 - Ka-kun
19 Chapter 19 - Buang Waktu
20 Chapter 20 - Rencana B
21 Chapter 21 - Mugen Loop
22 Chapter 22 - Hari Terindah
23 Chapter 23 - Hotel Angel
24 Chapter 24 - Again
25 Chapter 25 - Jalan yang di pilih Shirohaki
26 Chapter 26 - Dan begitulah, semuanya adalah hal yang sia-sia.
27 Chapter 27 - Alasan di balik semuanya
28 Chapter 28 - Jalan terbaik dalam menyelesaikan sebuah masalah adalah...
29 Chapter 29 - Kebenaran
30 Chapter 30 - Karya Wisata tempat Kerja
31 Chapter 31 - Tsukihara Watari kembali ke jalan awalnya
32 Chapter 32 - Pagi Hari Setelah Hari Itu
33 Chapter 33 - Tombol untuk Mengulang Kehidupan
34 Chapter 34 - Hiroime Yui terjebak dalam jurang kedua dunianya
35 Chapter 35 - Dia tidak lagi datang
36 Chapter 36 - Hiratsuko Sensei Mencetuskan Konflik Baru
37 Chapter 37 - Battle Royale
38 Chapter 38 - Kinata dan Aku Memang Pasangan yang Serasi
39 Chapter 39 - Big Mu
40 Chapter 40 - Sekali lagi, Zen merubah karirnya
41 Chapter 41 - Ia juga memiliki lukanya sendiri
42 Chapter 42 - Selamat Tinggal
43 Chapter 43 - Pagi Hari di keluarga Watari
44 Chapter 44 - Pameran Kucing dan Anjing Tokyo
45 Chapter 45 -Tambahan
46 Chapter 46 - Sudah kuduga dia benar-benar mencintai seekor kucing
47 Chapter 47 - Kesalah Pahaman
48 Chapter 48 - Minggu
49 Chapter 49 - Rencana Licik
50 Chapter 50 - Ada masalah apa dengan semua orang
51 Chapter 51 - Presents
52 Chapter 52 - Eprom
53 Chapter 53 - Sekarang
54 Chapter 54 - Deja Vu
55 Chapter 55 - Haruno Shisuka
56 Chapter 56 - Eksoskeleton
57 Chapter 57 - Pandangan
58 Chapter 58 - Alien
59 Chapter 59 - Zen Membuat Masalah Baru
60 Chapter 60 - Paradoxal
61 Chapter 61 - UG
62 Chapter 62 - Daifugo Ganda
63 Chapter 63 - Penjelasan
64 Chapter 64 - Psikologikal Taktik
65 Chapter 65 - Psikologikal Taktik 2
66 Chapter 66 - Serius
67 Chapter 67 - Masih Berlanjut
68 Chapter 68 - Impian Seorang Yang Selalu Gagal
69 Chapter 69 - Kehidupan Adalah Sebuah Permainan Keberuntungan.
70 Chapter 70 - Hal Paling Tidak Berguna
71 Chapter 71 - Dari Awal Semuanya Memang Sudah Salah
72 Chapter 72 - Garis Pemisah yang Bernama Kebenaran
73 Chapter 73 - Jangkrik
74 Chapter 74 - Berusahalah Sebisamu
75 Chapter 75 - Jalan
76 Chapter 76 - Beli Saja Seekor Kucing
77 Chapter 77 - Liburan itu Untuk Istirahat
78 Chapter 78 - Rencana Liburan
79 Chapter 79 - Pura-pura
80 Chapter 80 - Perasaan Buruk
81 Chapter 81 - Penipu
82 Chapter 82 - Pegunungan
83 Chapter 83 - Kebohongan dan Pengkhianatan
84 Chapter 84 - Sedia Payung Sebelum Hujan
85 Chapter 85 - Menghilang ke Balik Bayang-Bayang Pohon
86 Chapter 86 - Hidup yang Tidak Berguna
87 Chapter 87 - Spesifik
88 Chapter 88 - Evolusi
89 Chapter 89 -Jalan Buntu
90 Chapter 90 - Terulang Kembali
91 Chapter 91 - Kambing Hitam
92 Chapter 92 - Kacang Polong
93 Chapter 93 - Sesuatu yang Tak Bisa di Lakukan
94 Chapter 94 - Angin Malam
95 Chapter 95 Api dan Es
96 Chapter 96 - Romcom
97 Chapter 97 - Inisial
98 Chapter 98 - Langit Malam
99 Chapter 99 - Email
100 Chapter 100 - Api Unggun
101 Chapter 101 - Sungai
102 Chapter 102 - Ancaman
103 Chapter 103 - Minyak dalam Api
104 Chapter 104 - Peraturan di Kerajaan Anak-anak
105 Chapter 105 - Pertengkaran
106 Chapter 106 - Hantu
107 Chapter 107 - Waktu terus berjalan
108 Chapter 108 - Zombie
109 Semua Orang
110 Kapan-kapan
111 Berakhir
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Chapter 01 - Prinsip Hidup
2
Chapter 02 - Haruno Hiyuki.
3
Chapter 03 - Tsukihara sang penyendiri VS Ice Queen Hiyuki Haruno.
4
Chapter 04 - Hiroime Yui
5
Chapter 05 - Rasa Asli Kue Buatan Sendiri
6
Chapter 06 - Pengulangan
7
Chapter 07 - Tekad Yui
8
Chapter 08 - Zen
9
Chaoter - 09 Pagi Hari di Sekolah Chiba.
10
Chapter 10 - Kinata Otsuka
11
Chapter 11 - Pembuktian.
12
Chapter 12 - Kekuatan Seorang Penyendiri
13
Chapter 13 - Meteor Strike
14
Chapter 14 - Takahashi
15
Chapter 15 - Fitnah Berantai
16
Chapter 16 - Satu dari 116 Kemampuanku
17
Chapter 17 - Persahabatan?
18
Chapter 18 - Ka-kun
19
Chapter 19 - Buang Waktu
20
Chapter 20 - Rencana B
21
Chapter 21 - Mugen Loop
22
Chapter 22 - Hari Terindah
23
Chapter 23 - Hotel Angel
24
Chapter 24 - Again
25
Chapter 25 - Jalan yang di pilih Shirohaki
26
Chapter 26 - Dan begitulah, semuanya adalah hal yang sia-sia.
27
Chapter 27 - Alasan di balik semuanya
28
Chapter 28 - Jalan terbaik dalam menyelesaikan sebuah masalah adalah...
29
Chapter 29 - Kebenaran
30
Chapter 30 - Karya Wisata tempat Kerja
31
Chapter 31 - Tsukihara Watari kembali ke jalan awalnya
32
Chapter 32 - Pagi Hari Setelah Hari Itu
33
Chapter 33 - Tombol untuk Mengulang Kehidupan
34
Chapter 34 - Hiroime Yui terjebak dalam jurang kedua dunianya
35
Chapter 35 - Dia tidak lagi datang
36
Chapter 36 - Hiratsuko Sensei Mencetuskan Konflik Baru
37
Chapter 37 - Battle Royale
38
Chapter 38 - Kinata dan Aku Memang Pasangan yang Serasi
39
Chapter 39 - Big Mu
40
Chapter 40 - Sekali lagi, Zen merubah karirnya
41
Chapter 41 - Ia juga memiliki lukanya sendiri
42
Chapter 42 - Selamat Tinggal
43
Chapter 43 - Pagi Hari di keluarga Watari
44
Chapter 44 - Pameran Kucing dan Anjing Tokyo
45
Chapter 45 -Tambahan
46
Chapter 46 - Sudah kuduga dia benar-benar mencintai seekor kucing
47
Chapter 47 - Kesalah Pahaman
48
Chapter 48 - Minggu
49
Chapter 49 - Rencana Licik
50
Chapter 50 - Ada masalah apa dengan semua orang
51
Chapter 51 - Presents
52
Chapter 52 - Eprom
53
Chapter 53 - Sekarang
54
Chapter 54 - Deja Vu
55
Chapter 55 - Haruno Shisuka
56
Chapter 56 - Eksoskeleton
57
Chapter 57 - Pandangan
58
Chapter 58 - Alien
59
Chapter 59 - Zen Membuat Masalah Baru
60
Chapter 60 - Paradoxal
61
Chapter 61 - UG
62
Chapter 62 - Daifugo Ganda
63
Chapter 63 - Penjelasan
64
Chapter 64 - Psikologikal Taktik
65
Chapter 65 - Psikologikal Taktik 2
66
Chapter 66 - Serius
67
Chapter 67 - Masih Berlanjut
68
Chapter 68 - Impian Seorang Yang Selalu Gagal
69
Chapter 69 - Kehidupan Adalah Sebuah Permainan Keberuntungan.
70
Chapter 70 - Hal Paling Tidak Berguna
71
Chapter 71 - Dari Awal Semuanya Memang Sudah Salah
72
Chapter 72 - Garis Pemisah yang Bernama Kebenaran
73
Chapter 73 - Jangkrik
74
Chapter 74 - Berusahalah Sebisamu
75
Chapter 75 - Jalan
76
Chapter 76 - Beli Saja Seekor Kucing
77
Chapter 77 - Liburan itu Untuk Istirahat
78
Chapter 78 - Rencana Liburan
79
Chapter 79 - Pura-pura
80
Chapter 80 - Perasaan Buruk
81
Chapter 81 - Penipu
82
Chapter 82 - Pegunungan
83
Chapter 83 - Kebohongan dan Pengkhianatan
84
Chapter 84 - Sedia Payung Sebelum Hujan
85
Chapter 85 - Menghilang ke Balik Bayang-Bayang Pohon
86
Chapter 86 - Hidup yang Tidak Berguna
87
Chapter 87 - Spesifik
88
Chapter 88 - Evolusi
89
Chapter 89 -Jalan Buntu
90
Chapter 90 - Terulang Kembali
91
Chapter 91 - Kambing Hitam
92
Chapter 92 - Kacang Polong
93
Chapter 93 - Sesuatu yang Tak Bisa di Lakukan
94
Chapter 94 - Angin Malam
95
Chapter 95 Api dan Es
96
Chapter 96 - Romcom
97
Chapter 97 - Inisial
98
Chapter 98 - Langit Malam
99
Chapter 99 - Email
100
Chapter 100 - Api Unggun
101
Chapter 101 - Sungai
102
Chapter 102 - Ancaman
103
Chapter 103 - Minyak dalam Api
104
Chapter 104 - Peraturan di Kerajaan Anak-anak
105
Chapter 105 - Pertengkaran
106
Chapter 106 - Hantu
107
Chapter 107 - Waktu terus berjalan
108
Chapter 108 - Zombie
109
Semua Orang
110
Kapan-kapan
111
Berakhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!