Aku berdiri dari kursiku dan menatap tajam kearah Hideko.
"Oi yang disana…!"
"Berisik!!"
Ucapannya langsung membuatku terdiam dan menatap kearah lain, kalian pasti berpikir bahwa aku ini sangat payah, tapi mau bagaimana lagi, saat Hideko mengatakan itu, terdapat bayangan ular besar muncul dibelakangnya, namun anehnya hanya aku yang menyadari hal tersebut.
"Glek."
Aku menelan ludahku sendiri kemudian langsung duduk terdiam.
"Dengar ya! akan kukatakan ini padamu Yui! tidakkah sikapmu yang plin-plan bisa membuat orang merasa kesal!?" ucap Hideko dengan suara berat.
"Maaf," ucap Yui dengan wajah tertunduk.
"Itu lagi? dari tadi yang kau lakukan hanya minta maaf!"
"Kau meminta maaf pada orang yang salah Hiroime-san…"
Semua orang dikelasku terkejut melihat kedatangan siswa paling terkenal disekolah, sang Ice Queen… Haruno Hiyuki.
"…Hiroime-san kau mengajakku tapi tidak pernah datang, kurasa itu adalah hal yang tidak sopan, setidaknya kau bisa kirim pesan kalau akan datang terlambat" lanjut Hiyuki dengan nada yang seperti biasa tak bisa kubedakan antara sombong atau dingin.
Yui bejalan cepat menuju arah Hiyuki yang berada tak jauh dari pintu masuk kelas.
"Ma-maaf ya, tapi, aku tidak tahu nomor ponselmu, jadi…"
"Benarkah? kalau begitu, aku tidak bisa menyalahkanmu soal ini, kali ini akan kumaafkan," ucap Hiyuki sambil menaruh tangan di dagunya.
Hideko tiba-tiba saja berdiri dari tempat duduknya.
"Tu-tunggu! kami belum selesai bicara!"
"Bicara? itu yang kau sebut pembicaraan? yang kulihat kau hanya memaksakan kemauanmu…"
"Ha!?"
"…Maaf ya, aku tidak menyadarinya… soalnya aku tidak terbiasa dengan sosialisasi didalam kelompokmu, jadi kukira tadi aku melihat kera yang menakuti orang lain. Kau bisa bermain menjadi ratu di kelompok kecilmu… tapi, jangan libatkan orang lain yang berada diluar kelompokmu. Kalau tidak, sifat aslimu akan keluar semudah hilangnya riasan wajahmu."
Hiyuki mengatakan itu dengan wajah tersenyum dan dengan nada bicara yang merendahkan! itu benar-benar adalah nada bicara yang merendahkan, 101% itu adalah nada yang merendahkan, aku yakin! tidak salah lagi.
"Ha!? apa yang kau katakan!? aku benar-benar tak mengerti!!" ucap Hideko dengan nada suara tinggi.
Dan saat itulah…
"Sudah… sudah… Haruno-san kurasa itu sudah cukup…"
"Hmp," Hiyuki hanya memalingkan wajahnya.
"…Hideko juga tenanglah."
"Hmp!" respon yang sama ditujukkan oleh Hideko.
Mungkin, karena respon kedua orang itu yang agak mirip, aku sempat berpikir, bahwa mereka berdua bisa menjadi teman yang akur suatu saat nanti. Itulah menurutku.
…Di sisi lain, seperti yang diharapkan dari seorang Takahashi, dia berhasil melerai perdebatan kecil itu.
"Aku pergi duluan," ucap Hiyuki.
"Aku juga… segera menyusul," ucap Yui dengan senyum diwajahnya.
Setelah mendengar itu, Hiyuki berjalan keluar… di ikuti oleh rombongan siswa dibelakangnya.
"Aku haus sekali…"
"Ah… aku juga…"
"Aku mau ketoilet dulu…"
"Ah, aku ada urusan…"
Itulah yang mereka katakan…
Dan tentu saja, aku juga harus keluar, menghindar dari situasi canggung ini, jika aku tetap tinggal dan suasana menjadi tegang karena keseriusan, aku bisa sesak napas dan segera mati karenanya!
"Tsukki, terima kasih… telah mencoba berdiri menolongku."
Itulah kalimat yang kudengar saat melewati Yui yang berada didekat pintu keluar.
"Sreet"
Dengan cepat aku menutup pintunya dari luar, dan saat berbalik, ternyata Hiyuki masih berada didekat sini, dan juga, entah kenapa ia terlihat sangat keren.
Hiyuki bersandar ditembok luar kelas dengan kedua tangannya yang terlipat didepan dadanya, benar-benar posisi yang keren.
Lalu, aku masih bisa mendengar suara dari dalam kelas.
"Maaf ya, aku jadi gugup jika tidak bisa mengikuti alur percakapan. Aku khawatir akan mengganggu suasana, ya… dari dulu aku selalu berpikir begitu… aku selalu ingin jadi ibu saat bermain rumah-rumahan, tapi… karena yang lain juga mau, makanya aku selalu jadi anjingnya." suara Yui.
"Aku tidak mengerti apa yang kau katakan!?" suara Hideko yang terdengar masih kesal.
"Sebenarnya aku juga tidak terlalu mengerti, hehehe… tapi, setelah bertemu dengan Tsukki dan Hiyukin, aku berpikir… mereka tau cara pemikiran masing-masing, padahal mereka selalu bertengkar, tapi mereka juga selalu terlihat menikmati pertengkaran itu, rasanya mereka sangat cocok…"
Tunggu Yui-san, kau mengatakan aku dan ratu es ini sangat cocok, apa kepalamu baik-baik saja.
"…Aku berpikir… memaksakan diri melakukan yang orang lain lakukan itu salah. Seperti Tsukki tetap jadi Tsukki, kan? jika dia tidak tidur saat istirahat, saat dia baca buku sambil tersenyum menjijikkan…"
Tunggu… Yui-san, kenapa menjadikan kejelekanku sebagai contoh argumenmu? dan juga! kenapa kau terlihat sangat bahagia begitu! Ice Queen…!!
"Kau juga tersenyum begitu saat dikelas? kukira hanya diruang klub saja. Itu memang sangat menjijikkan, jadi… lebih baik kau hentikan," ucap Hiyuki dengan senyum menghina.
"Harusnya kau bilang padaku dari awal," ucapku sambil memalingkan wajah untuk mengurangi sedikit rasa malu yang kurasakan saat ini.
"Tidak mau, aku tidak mau bicara denganmu saat kau menjijikkan."
Aku meresponnya dengan hanya semakin memalingkan wajahku dengan menambahkan suara kecil yang berbunyi…
"Hmp!"
"Anu… jadi begitulah… bukan berarti aku membenci Hideko. Jadi… kuharap kita tetap bisa jadi teman," suara Yui.
"Hmm… so! ya… terserahlah," suara Hideko.
"Gomen… arigatou," suara Yui.
"Ternyata… kau bisa mengatakannya."
Setelah mengatakan itu, Hiyuki berjalan menjauh dari kelas kami.
"Sreet"
"Ah!! kenapa Tsukki ada disini? kau mendengarnya!?" tanya terkejut Yui.
"De-dengar apa?" ucapku sambi mengalihkan pandanganku.
"Kau mendengarnya…!" ucap Yui sambil menunjukku dan
melompat-lompat meluapkan kekesalannya.
"…Kau mengintipku! menjijikan! stalker! eto… menjijikan! kau memang terlalu menjijikan…"
Seolah belum puas ia menambahkan setiap kata yang merendahkan itu dibelakang kalimatnya.
"Bisakah kau sopan sedikit!?" ucapku sedikit kesal.
"Ha! kenapa aku harus sopan padamu sekarang! menurutmu ini salah siapa!? bodoh! ble…!"
Yui mengatakan itu dan menjulurkan lidahnya diakhir kalimat. Setelah itu ia berlari menuju arah Hiyuki yang belum terlalu jauh.
"Kalau ditanya salah siapa? itu… salahnya Hiyuki kan?"
Kemudian, setelah jam pelajaran usai dan kegiatan klub dimulai… tepat setelah aku sampai tak jauh didepan pintu ruang klub, terlihat Haruno Hiyuki dan Hiroime Yui berdiri ketakutan melihat kearah ruang klub.
"Sedang apa kalian?" ucapku.
"Ha!!"
Di luar dugaan mereka berdua sampai terkejut karena tak menyadari kehadiranku…
"Bisa kah kau belajar tidak menakuti orang lain!?" ucap kesal Hiyuki.
"Ya maaf…" ucapku.
"…jadi, sedang apa kalian?"
Mereka berdua saling menatap lalu…
"Ada orang yang mencurigakan didalam…" ucap ketakutan Yui.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
Yeni Eka
Lanjut semangat
2021-01-28
0
Aldekha Depe
yuhuuuu depe mampir
2021-01-24
0
YonhiarCY (Hiatus)
aku merasa membaca anime disini😂 yang tadinya menonton anime beralih ke novel kakak jug nih😂
2021-01-22
0