Chapter 03 - Tsukihara sang penyendiri VS Ice Queen Hiyuki Haruno.

"…Bersyukurlah."

…Perempuan ini!

"Masalah!?" ucapku dengan suara berat sambil berdiri dari tempat dudukku.

"Aku ini ya, sebenarnya orang yang cukup pandai, aku peringkat 3 dalam tes keahlian bahasa Jepang, wajahku juga sebenarnya tidaklah terlalu buruk, aku tidak punya pacar maupun teman itu hanya karena tingkat standarku yang terlalu tinggi!"

"Mengatakan hal itu dengan sangat bangga, kau ini memang sesuatu yang luar biasa, orang aneh, dan juga… menjijikan."

"Berisik! aku disini bukan untuk diejek olehmu, gadis aneh."

"Dari yang kulihat, kau adalah orang yang selalu sendirian dan merasa kesepian karena sifat dan pandangan kehidupanmu yang terbalik, dan juga penampilanmu, kau harus tau pandangan orang yang melihatnya, dengan kata lain, orang yang berhak menilai apakah kau ganteng atau tidak hanyalah aku sekarang ini kan?"

"Engg!! itu kata-kata yang sangat konyol, tapi… entah kenapa aku merasa itu terdengar cukup masuk akal."

Hiyuki melemparkan rambutnya kebelakang dengan sombong lalu lanjut berbicara, "Baiklah itu adalah akhir dari simulasi percakapan kita."

"Hah!?"

"Jika kau sanggup bicara dengan seorang perempuan cantik sepertiku, harusnya kau tidak akan ada masalah ketika berbicara dengan orang lain. Bukankah aku sudah membantumu walaupun sedikit?" ucapnya dengan sebuah senyuman yang jelas-jelas sedang merendahkanku.

"Dengar baik-baik wanita aneh! bukan berarti aku tidak bisa berbicara dengan orang lain. Aku hanya tidak suka membicarakan hal-hal yang tidak berguna." balasku sambil menaruh kedua tanganku kepinggang.

"Kurasa kau akan kesulitan bersosialisasi jika kau tidak merubah sikapmu itu!"

"Sreeet"

"Hiyuki, aku masuk," ucap bu Hiratsuko yang tiba-tiba membuka pintu ruang klub.

"Ketuk dulu…."

"Maaf… maaf… sepertinya kau sedang kesulitan menghadapi Tsukihara."

"Itu karena dia tidak mau mengakui masalahnya."

"Bukan begitu!" ucapku tiba-tiba.

"Aku hanya tidak mau orang lain memaksaku berubah," lanjutku sambil melipat kedua tanganku di depan dada.

"Itulah sikap yang dinamakan lari dari kenyataan," balas Hiyuki.

"Tapi merubah diri sendiri dan menjadi orang lain juga bisa disebut lari dari kenyataan bukan? yang kulakukan sekarang ini hanyalah berusaha menerima diriku apa adanya."

"Kalau begitu…

"…kalau begitu, masalah tidak akan terselesaikan bukan? dan hal itu tidak akan membantu siapapun." tiba-tiba tatapan dan suara Hiyuki berubah sedikit berat.

"Eng!"

Aku yang melihat tatapan dingin Hiyuki tanpa sadar mundur selangkah kebelakang.

"Kalian berdua, tenanglah…" Bu Hiratsuko menengahi perdebatan kami.

"Ehem… ehem," ia berdehem lau mengankat jari telunjuk kanannya sejajar dengan wajahnya.

"Kita akan putuskan siapa yang benar dan salah lewat sebuah tantangan."

"Hah!?" ucap terkejut aku dan Hiyuki.

"Maksud ibu adalah, sebagai anggota Klub Relawan, yang paling banyak berhasil menyelesaikan permintaan yang timbul adalah pemenang!!"

"Sensei, bukankah anda terlalu berlebihan?" tanyaku.

"Yang kalah harus melakukan apapun permintaan yang disuruh sang pemenang, bagaimana jika begitu?"

…Lagi-lagi dia mengabaikanku, dan juga! saat ibu bilang apapun, benar-benar APAPUN kan?

"Glek" aku menelan ludahku sendiri.

Dan terlihat dengan jelas reaksi ketakutan dari Hiyuki, ia sampai mundur agak jauh kebelakang.

"Aku menolak dengan tegas, aku merasa tidak aman kalau bertaruh dengan dia.

"Jangan salah paham, aku sama sekali tak pernah memikirkan hal-hal aneh tentang dirimu." ucapku membela diri.

"Bahkan Haruno Hiyuki juga ternyata memiliki hal yang ditakuti kah? kehilangan percaya diri? takut kalah?" ucap bu Hiratsuko sambil memegang dagunya.

"Baikalah kalau begitu, meski aku merasa bodoh karena telah mengikuti provokasi Hirutsuko sensei… aku terima tantangan itu." ucap Hiyuki dengan wajah yang serius.

"Kalau begitu sudah diputuskan!"

…Eng, lagi-lagi mereka berdua tidak menanyakan pendapatku.

"Teng…… teng… teng.. teng…… teng… teng.. teng… teng….…"

Suara bell tanda berakhirnya jam belajar dan dimulainya kegiatan klub disekolah kami. (Atau apalah bunyinya itu).

"Sreeet"

Aku menggeser pintu ruang klub lalu berjalan selangkah, masuk kedalam ruangan tersebut.…

"Sreeet"

…kemudian menutupnya lagi dari dalam.

Itu adalah hal yang penting untuk dijelaskan.

Setelah itu terlihat Haruno Hiyuki, yang sudah berada didalam ruangan tersebut, duduk didekat jendela sambil membaca buku. Aku perlahan berjalan, lalu kembali duduk dukursiku yang berjarak sekitar tiga meter disisi kanan Hiyuki.

"Selamat siang."

"Eh," aku benar-benar dikejutkan oleh sapaan sopan dari sang Ice Queen Hiyuki tersebut.

"Kukira kau tidak akan datang lagi keruangan klub ini…" ucap Hiyuki sambil membalik halaman buku yang dibacanya.

Sebenarnya aku juga tidak berniat datang kembali kesini, tapi bu Hiratsuko menungguku didepan kelas dan menyeret paksa aku kesini.

"…Jangan-jangan kau masokis?"

"Jalas bukan!"

"Kalau begitu stalker/penguntit?"

"Apa yang membuatmu berpikir aku sangat tertarik padamu?" ucapku berusaha membungkam sifat sombongnya itu.

"Apa aku salah?" ucapnya sambil mengalihkan pandangannya kearahku.

"Jelas salah lah, aku sudah mulai lelah dengan sifatmu yang terlalu percaya diri itu…" ucapku sambil menaruh tasku dilantai dekat kursiku duduk.

"…Kau itu, sebenarnya. juga tidak memiliki teman kan?"

Hiyuki mengalihkan pandangannya, berbalik menatap kearah luar jendela, "Ya… bisa kau jelaskan jenis hubungan apa yang bisa disebut sebagai tema…."

"Sudah cukup… sampai situ saja, itu adalah kata-kata dari seorang yang tak memiliki seorang teman, source : Aku. Kau tipe gadis yang disukai banyak orang tapi tidak memiliki satupun teman… kenapa bisa begitu?"

Hiyuki membuang nafas panjang, "Kau tidak akan pernah mengerti," ucapnya lalu berdiri dari kursinya dan berjalan mendekat kejendela.

"Sejak kecil aku ini selalu imut dan penyendiri…

"Tch"

"…Sampai semua laki-laki disekitarku selalu memiliki perasaan terhadapku.

"Kau menyebut dirimu penyendiri saat banyak pria yang suka padamu? apa kau sadar? kau baru saja membuat kesan yang aneh tentang pengertian seorang penyendiri."

"Jika memang benar aku disukai oleh banyak orang, kurasa itu mungkin adalah sesuatu yang bagus."

"Ha? apa maksudmu?"

"Saat SD, orang-orang menyembunyikan sepatuku sebanyak 60 kali, 50 diantaranya adalah murid perempuan. Karena hal itu, setiap hari aku selalu pulang terlambat karena harus mencari sepatuku yang disembunyikan terlebih dahulu, hahh…."

"Kedengarannya masa SD-mu lumayan sulit ya."

"Tentu saja sangat sulit, itu semua terjadi hanya karena aku terlalu imut, tapi… mau bagaimana lagi. Tidak ada yang sempurna, manusia itu rendah dan lemah, selalu mudah iri terhadap sesuatu yang dimiliki oleh orang lain yang tak dimiliki olehnya. Jadi sangat sulit bagi orang berbakat, cantik, dan imut sepertiku untuk hidup secara normal. Tidakkah itu terdengar aneh? Jadi, aku memutuskan ingin merubah hal itu, merubah dunia ini."

"Itu tujuan yang sangat besar untuk ukuran seorang siswi yang masih kelas 2 SMA."

"Itu lebih baik dari pada bayi lemah sepertimu, sifatmu yang santai dan cuek itu, aku sangat membencinya.

Hiyuki Haruno adalah contoh orang yang menderita karena diberkahi dengan berbagai macam hal, padahal dia bisa saja menyembunyikan kelebihannya dan hidup seperti biasa, namun… ia tak melakukan itu, dia menolak berbohong pada dirinya sendiri…

Dan disaat itu pula, aku mulai merasa bahwa aku dan perempuan ini memiliki sebuah kesamaan, tidak biasanya aku berfikir seperti ini, bahkan kesunyian diantara kami ini entah kenapa terasa nyaman untukku.

Rasanya jantungku ingin berdetak lebih cepat, dan berdetak lebih cepat lagi dari detik jarum sebuah jam.

Kalau begitu, mungkin… dia dan aku….

...----------------...

..."Mengubah diri sendiri...

...Sama halnya dengan melarikan diri...

...Kenapa kau...

...Tak mencoba menerima dirimu apa adanya."...

Terpopuler

Comments

nina niawati

nina niawati

masa itu gue ngrasain

2021-02-01

0

My

My

keyen

2021-01-23

2

Anindyta

Anindyta

halo akak aku nyicil dulu yakk 🙊

2021-01-21

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 01 - Prinsip Hidup
2 Chapter 02 - Haruno Hiyuki.
3 Chapter 03 - Tsukihara sang penyendiri VS Ice Queen Hiyuki Haruno.
4 Chapter 04 - Hiroime Yui
5 Chapter 05 - Rasa Asli Kue Buatan Sendiri
6 Chapter 06 - Pengulangan
7 Chapter 07 - Tekad Yui
8 Chapter 08 - Zen
9 Chaoter - 09 Pagi Hari di Sekolah Chiba.
10 Chapter 10 - Kinata Otsuka
11 Chapter 11 - Pembuktian.
12 Chapter 12 - Kekuatan Seorang Penyendiri
13 Chapter 13 - Meteor Strike
14 Chapter 14 - Takahashi
15 Chapter 15 - Fitnah Berantai
16 Chapter 16 - Satu dari 116 Kemampuanku
17 Chapter 17 - Persahabatan?
18 Chapter 18 - Ka-kun
19 Chapter 19 - Buang Waktu
20 Chapter 20 - Rencana B
21 Chapter 21 - Mugen Loop
22 Chapter 22 - Hari Terindah
23 Chapter 23 - Hotel Angel
24 Chapter 24 - Again
25 Chapter 25 - Jalan yang di pilih Shirohaki
26 Chapter 26 - Dan begitulah, semuanya adalah hal yang sia-sia.
27 Chapter 27 - Alasan di balik semuanya
28 Chapter 28 - Jalan terbaik dalam menyelesaikan sebuah masalah adalah...
29 Chapter 29 - Kebenaran
30 Chapter 30 - Karya Wisata tempat Kerja
31 Chapter 31 - Tsukihara Watari kembali ke jalan awalnya
32 Chapter 32 - Pagi Hari Setelah Hari Itu
33 Chapter 33 - Tombol untuk Mengulang Kehidupan
34 Chapter 34 - Hiroime Yui terjebak dalam jurang kedua dunianya
35 Chapter 35 - Dia tidak lagi datang
36 Chapter 36 - Hiratsuko Sensei Mencetuskan Konflik Baru
37 Chapter 37 - Battle Royale
38 Chapter 38 - Kinata dan Aku Memang Pasangan yang Serasi
39 Chapter 39 - Big Mu
40 Chapter 40 - Sekali lagi, Zen merubah karirnya
41 Chapter 41 - Ia juga memiliki lukanya sendiri
42 Chapter 42 - Selamat Tinggal
43 Chapter 43 - Pagi Hari di keluarga Watari
44 Chapter 44 - Pameran Kucing dan Anjing Tokyo
45 Chapter 45 -Tambahan
46 Chapter 46 - Sudah kuduga dia benar-benar mencintai seekor kucing
47 Chapter 47 - Kesalah Pahaman
48 Chapter 48 - Minggu
49 Chapter 49 - Rencana Licik
50 Chapter 50 - Ada masalah apa dengan semua orang
51 Chapter 51 - Presents
52 Chapter 52 - Eprom
53 Chapter 53 - Sekarang
54 Chapter 54 - Deja Vu
55 Chapter 55 - Haruno Shisuka
56 Chapter 56 - Eksoskeleton
57 Chapter 57 - Pandangan
58 Chapter 58 - Alien
59 Chapter 59 - Zen Membuat Masalah Baru
60 Chapter 60 - Paradoxal
61 Chapter 61 - UG
62 Chapter 62 - Daifugo Ganda
63 Chapter 63 - Penjelasan
64 Chapter 64 - Psikologikal Taktik
65 Chapter 65 - Psikologikal Taktik 2
66 Chapter 66 - Serius
67 Chapter 67 - Masih Berlanjut
68 Chapter 68 - Impian Seorang Yang Selalu Gagal
69 Chapter 69 - Kehidupan Adalah Sebuah Permainan Keberuntungan.
70 Chapter 70 - Hal Paling Tidak Berguna
71 Chapter 71 - Dari Awal Semuanya Memang Sudah Salah
72 Chapter 72 - Garis Pemisah yang Bernama Kebenaran
73 Chapter 73 - Jangkrik
74 Chapter 74 - Berusahalah Sebisamu
75 Chapter 75 - Jalan
76 Chapter 76 - Beli Saja Seekor Kucing
77 Chapter 77 - Liburan itu Untuk Istirahat
78 Chapter 78 - Rencana Liburan
79 Chapter 79 - Pura-pura
80 Chapter 80 - Perasaan Buruk
81 Chapter 81 - Penipu
82 Chapter 82 - Pegunungan
83 Chapter 83 - Kebohongan dan Pengkhianatan
84 Chapter 84 - Sedia Payung Sebelum Hujan
85 Chapter 85 - Menghilang ke Balik Bayang-Bayang Pohon
86 Chapter 86 - Hidup yang Tidak Berguna
87 Chapter 87 - Spesifik
88 Chapter 88 - Evolusi
89 Chapter 89 -Jalan Buntu
90 Chapter 90 - Terulang Kembali
91 Chapter 91 - Kambing Hitam
92 Chapter 92 - Kacang Polong
93 Chapter 93 - Sesuatu yang Tak Bisa di Lakukan
94 Chapter 94 - Angin Malam
95 Chapter 95 Api dan Es
96 Chapter 96 - Romcom
97 Chapter 97 - Inisial
98 Chapter 98 - Langit Malam
99 Chapter 99 - Email
100 Chapter 100 - Api Unggun
101 Chapter 101 - Sungai
102 Chapter 102 - Ancaman
103 Chapter 103 - Minyak dalam Api
104 Chapter 104 - Peraturan di Kerajaan Anak-anak
105 Chapter 105 - Pertengkaran
106 Chapter 106 - Hantu
107 Chapter 107 - Waktu terus berjalan
108 Chapter 108 - Zombie
109 Semua Orang
110 Kapan-kapan
111 Berakhir
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Chapter 01 - Prinsip Hidup
2
Chapter 02 - Haruno Hiyuki.
3
Chapter 03 - Tsukihara sang penyendiri VS Ice Queen Hiyuki Haruno.
4
Chapter 04 - Hiroime Yui
5
Chapter 05 - Rasa Asli Kue Buatan Sendiri
6
Chapter 06 - Pengulangan
7
Chapter 07 - Tekad Yui
8
Chapter 08 - Zen
9
Chaoter - 09 Pagi Hari di Sekolah Chiba.
10
Chapter 10 - Kinata Otsuka
11
Chapter 11 - Pembuktian.
12
Chapter 12 - Kekuatan Seorang Penyendiri
13
Chapter 13 - Meteor Strike
14
Chapter 14 - Takahashi
15
Chapter 15 - Fitnah Berantai
16
Chapter 16 - Satu dari 116 Kemampuanku
17
Chapter 17 - Persahabatan?
18
Chapter 18 - Ka-kun
19
Chapter 19 - Buang Waktu
20
Chapter 20 - Rencana B
21
Chapter 21 - Mugen Loop
22
Chapter 22 - Hari Terindah
23
Chapter 23 - Hotel Angel
24
Chapter 24 - Again
25
Chapter 25 - Jalan yang di pilih Shirohaki
26
Chapter 26 - Dan begitulah, semuanya adalah hal yang sia-sia.
27
Chapter 27 - Alasan di balik semuanya
28
Chapter 28 - Jalan terbaik dalam menyelesaikan sebuah masalah adalah...
29
Chapter 29 - Kebenaran
30
Chapter 30 - Karya Wisata tempat Kerja
31
Chapter 31 - Tsukihara Watari kembali ke jalan awalnya
32
Chapter 32 - Pagi Hari Setelah Hari Itu
33
Chapter 33 - Tombol untuk Mengulang Kehidupan
34
Chapter 34 - Hiroime Yui terjebak dalam jurang kedua dunianya
35
Chapter 35 - Dia tidak lagi datang
36
Chapter 36 - Hiratsuko Sensei Mencetuskan Konflik Baru
37
Chapter 37 - Battle Royale
38
Chapter 38 - Kinata dan Aku Memang Pasangan yang Serasi
39
Chapter 39 - Big Mu
40
Chapter 40 - Sekali lagi, Zen merubah karirnya
41
Chapter 41 - Ia juga memiliki lukanya sendiri
42
Chapter 42 - Selamat Tinggal
43
Chapter 43 - Pagi Hari di keluarga Watari
44
Chapter 44 - Pameran Kucing dan Anjing Tokyo
45
Chapter 45 -Tambahan
46
Chapter 46 - Sudah kuduga dia benar-benar mencintai seekor kucing
47
Chapter 47 - Kesalah Pahaman
48
Chapter 48 - Minggu
49
Chapter 49 - Rencana Licik
50
Chapter 50 - Ada masalah apa dengan semua orang
51
Chapter 51 - Presents
52
Chapter 52 - Eprom
53
Chapter 53 - Sekarang
54
Chapter 54 - Deja Vu
55
Chapter 55 - Haruno Shisuka
56
Chapter 56 - Eksoskeleton
57
Chapter 57 - Pandangan
58
Chapter 58 - Alien
59
Chapter 59 - Zen Membuat Masalah Baru
60
Chapter 60 - Paradoxal
61
Chapter 61 - UG
62
Chapter 62 - Daifugo Ganda
63
Chapter 63 - Penjelasan
64
Chapter 64 - Psikologikal Taktik
65
Chapter 65 - Psikologikal Taktik 2
66
Chapter 66 - Serius
67
Chapter 67 - Masih Berlanjut
68
Chapter 68 - Impian Seorang Yang Selalu Gagal
69
Chapter 69 - Kehidupan Adalah Sebuah Permainan Keberuntungan.
70
Chapter 70 - Hal Paling Tidak Berguna
71
Chapter 71 - Dari Awal Semuanya Memang Sudah Salah
72
Chapter 72 - Garis Pemisah yang Bernama Kebenaran
73
Chapter 73 - Jangkrik
74
Chapter 74 - Berusahalah Sebisamu
75
Chapter 75 - Jalan
76
Chapter 76 - Beli Saja Seekor Kucing
77
Chapter 77 - Liburan itu Untuk Istirahat
78
Chapter 78 - Rencana Liburan
79
Chapter 79 - Pura-pura
80
Chapter 80 - Perasaan Buruk
81
Chapter 81 - Penipu
82
Chapter 82 - Pegunungan
83
Chapter 83 - Kebohongan dan Pengkhianatan
84
Chapter 84 - Sedia Payung Sebelum Hujan
85
Chapter 85 - Menghilang ke Balik Bayang-Bayang Pohon
86
Chapter 86 - Hidup yang Tidak Berguna
87
Chapter 87 - Spesifik
88
Chapter 88 - Evolusi
89
Chapter 89 -Jalan Buntu
90
Chapter 90 - Terulang Kembali
91
Chapter 91 - Kambing Hitam
92
Chapter 92 - Kacang Polong
93
Chapter 93 - Sesuatu yang Tak Bisa di Lakukan
94
Chapter 94 - Angin Malam
95
Chapter 95 Api dan Es
96
Chapter 96 - Romcom
97
Chapter 97 - Inisial
98
Chapter 98 - Langit Malam
99
Chapter 99 - Email
100
Chapter 100 - Api Unggun
101
Chapter 101 - Sungai
102
Chapter 102 - Ancaman
103
Chapter 103 - Minyak dalam Api
104
Chapter 104 - Peraturan di Kerajaan Anak-anak
105
Chapter 105 - Pertengkaran
106
Chapter 106 - Hantu
107
Chapter 107 - Waktu terus berjalan
108
Chapter 108 - Zombie
109
Semua Orang
110
Kapan-kapan
111
Berakhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!