Chapter 15 - Fitnah Berantai

"Ryuen itu seorang preman, dia membantai siswa

SMA timur."

"Eiji itu tukang selingkuh, dia memang bajingan dari bajingan."

"Suna dengan sengaja melukai bintang pemain musuh agar bisa menang menang pertandingan."

"Pesan berantai ya?" tebak Hiyuki setelah membacakan isi pesan dari kedua ponsel yang diperlihatkan oleh Hiroime Yui.

"Sejak pesan itu tersebar, entah kenapa suasana dikelas menjadi suram, dan aku kesal karena pesan itu memfitnah temanku! tapi, aku tidak ingin mencari pelakunya… aku hanya ingin menyelesaikan masalah ini, jadi… bisa aku meminta bantuan kalian?" tanya Takahashi dengan sopan dan lembut dan wajah yang tersenyum.

Ini dia, Jurus spesial, "Zone Controler."

Biar kujelaskan…

"Zone Controler." adalah sifat yang hanya dimiliki oleh mereka yang menikmati hidup, itu adalah jurus yang dapat membuat pemiliknya mengatur suasana sekitarnya.

Karena mereka menikmati hidup, orang yang memiliki jurus spesial ini dapat memberi semangat bagi orang-orang yang sedih disekitarnya.

Itu karena mereka memiliki sesuatu yang disebut aura karisma, yang hanya bisa dimiliki orang-orang yang bersifat baik.

"Jadi kau ingin kami meluruskan masalah ini?" tanya Hiyuki.

"Ya, begitulah," jawab tersenyum Takahashi.

Hiyuki berdiri dari kursinya.

"Kalau begitu, kita harus mencari pelakunya."

"Ya, mohon bantu… eh… apa? kenapa harus melakukan itu?" tanya terkejut Takahashi.

"Pesan berantai, itu adalah perbuatan yang menginjak martabat orang lain, fitnah untuk menyakiti orang lain, sedangkan si pengirim merahasiakan identitasnya. Jika sudah begitu, cara paling efektif untuk menghentikan ini adalah membasmi pelakunya!? source : aku." ucap Hiyuki sambil berjalan menuju kedekat jendela ruangan.

"Dari pengalaman pribadi kah?" gumamku.

"Kau ingin membasmi mereka ya? Hiyukin," tambah Yui dengan senyum terpaksa.

"Intinya, manusia seperti itu pantas dihancurkan! begitulah caraku, aku akan mencari pelakunya, dia akan segera berhenti setelah aku bicara padanya, kau setuju atau tidak terserah padamu…

…Apa kau keberatan tentang itu!?" ucap Hiyuki menengadahkan kepalanya menatap kearah kami bertiga dengan tatapan dingin dan tajam.

"Ya… itu tidak apa-apa," ucap Takahashi dengan senyum terpaksa terukir diwajahnya.

Ya… kurasa tidak akan ada orang yang cukup berani untuk menolak Hiyuki yang sudah terlihat kesal begitu.

"Sejak kapan pesan itu mulai tersebar?" tanya Hiyuki berbalik dengan tangan yang terlipat didepan dada.

"Minggu kemarin kan?"

"Ya…" ucap Yui dengan kepala mengangguk menjawab pertanyaan Takahashi.

"Dikelas kalian… apakah terjadi sesuatu, Hiroime-san? Takahashi-kun?" Tanya Hiyuki untuk kedua kalinya.

"Hmm… tidak ada yang terpikirkan olehku…"

"Ya, segalanya seperti biasa," ucap Yui menyambung jawaban Takahashi.

Setelah mendengar itu, Hiyuki menggerakkan tubuhnya sedikit kesamping, lalu menatap kearahku.

"Sebaiknya aku tanya padamu juga…"

"Apa maksudmu dengan kata sebaiknya!?" ucapku sambil memegang kepalaku, berusaha mengingat sesuatu.

"Minggu kemarin, ya? berarti belum lama ini…

…karya wisata kali ini 1 kelompok berisi 3 orang.

Kata-kata bu Hiratsuko langsung terlintas dikepalaku.

…Karya wisata?" tanyaku sambil menurunkan kembali pandanganku kearah Hiyuki.

"Eh… itu dia… grup kelompok… kurasa aku tau penyebabnya!" ucap Yui dengan sebuah jari telunjuk didepan wajahnya.

"Kalau tidak keberatan… bisakah kau memberi penjelasannya?" tanya Hiyuki.

Yui melipat kedua tangannya.

"Dalam kasus ini, memilih kelompok untuk acara tertentu dapat mempengaruhi sebuah pertemanan… beberapa orang sangat sensitif soal itu," jelas bangga Yui.

"Kami diwajibkan membentuk kelompok 3 orang, jadi… 1 orang dalam 4 teman harus keluar. Ya… kurasa mereka saling mengejek agar tidak dikeluarkan," tambahku menjelaskan.

"Jadi, pelakunya adalah salah satu diantara mereka bertiga, tidak salah lagi kan?" balas bertanya Hiyuki.

"Tu-tunggu sebentar, aku tidak berpikir kalau pelakunya diantara mereka, pesan itu mengejek mereka bertiga kan? jadi tentu saja bukan mereka," jelas Takahashi dengan senyum terpaksa berusaha membela temannya.

"Kau ini bodoh ya? sudah jelas mereka melakukan itu agar tidak ada lagi yang mencurigai mereka, kalau aku berada diposisi itu, aku akan menghindar dari tuduhan dan mengadu domba mereka," ucapku dengan tangan terlipat dan penuh rasa bangga.

"Kau terdengar lebih kejam dari pelakunya, Tsukki!" ucap Yui dengan tatapan merendahkan.

"Itulah yang dinamakan penjahat intelektual," ucapku yang masih melipat kedua tanganku dengan rasa penuh bangga.

"Untuk sekarang, bisa kau ceritakan tentang mereka bertiga?" tanya Hiyuki pada kami bertiga.

Takahashi lah yang pertama menjawab pertanyaan itu…

"Ryuen punya wajah yang seram tapi, dia adalah orang yang paling pandai mengatur suasana, juga sangat aktif dalam berbagai event, dia adalah orang yang baik," ucap tersenyum Takahashi menjelaskan sifat temannya.

"Orang bodoh yang hanya bisa berisik, begitu kan?" tanya Hiyuki memastikan, sambil menusil menggunakan sebuah pulpen disebuah buku kecil.

Kami bertiga hanya bisa menyengir menurut terdiam ketika mendengar itu.

"Ada apa? lanjutkan…" tambah Hiyuki.

"E-eiji itu orangnya tenang dan pendengar yang baik, dia pria yang bisa membuat orang sekitarnya nyaman… dia orang yang sangat baik," ucap Takahashi dengan wajah yang mulai mempelihatkan senyum terpaksa.

"Dia lamban dan juga tak jelas…"

"Su-suna sangat ramah dan perhatian, dia selalu membantu orang lain, dia ora…"

"Tipe orang yang selalu khawatir tentang pandangan orang lain terhadapnya kan?"

Uwwah… perempuan yang bernama Hiyuki ini benar-benar tak mengenal yang namanya belas kasihan.

"Ini masih belum cukup jadi bukti, mendengar cerita Takahashi-kun tidak terlalu membantu, kalau kalian bagaimana?" tanya Hiyuki menatap kearahku dan Yui.

"He? a-aku tidak tau banyak soal mereka…"

"Aku juga tidak begitu kenal dengan mereka," jawabku acuh sambil memalingkan wajahku.

"Kalau begitu, kenapa tidak selidiki mereka saja?" tanya Hiyuki.

"I-iya…" ucap Yui terlihat ragu.

"Maaf, itu sesuatu yang merepotkan bukan?" balas Hiyuki.

"Biar aku saja…"

"Hm?" Hiyuki dan Yui menatap bersamaan kearahku.

"…Aku tidak terlalu peduli pandangan dan apa yang dibicarakan orang lain tentangku, mencari kesalahan orang lain adalah salah satu dari 116 kemampuanku," ucapku dengan penuh rasa bangga.

"Aku tidak terlalu yakin jika kau yang melakukannya…" balas Hiyuki.

"Aku juga ingin bantu! kita tidak bisa bergantung pada Tsukki saja…" ucap antusias Yui sambil mengangkat tinggi-tinggi salah satu tangannya.

"…Lagipula, aku tidak bisa menolak permintaan Hiyukin," lanjut Yui mendekatkan wajahnya ke Hiyuki.

"Begitu…" ucap singkat Hiyuki sambil memalingkan wajahnya.

"Aku akan berjuang," sahut riang Yui lalu dengan cepat memluk Hiyuki yang ada didekatnya.

"Kalian akrab sekali ya," ucap Takahashi.

"Itu hanya berlaku untuk mereka berdua," ucapku acuh.

Lalu Takahashi tersenyum berbalik menatapku.

"Kau juga Tsukitani-kun."

Apa yang sedang dibicarakan orang ini? tidak ada yang namanya Tsukitani-kun di klub ini… aku sudah mulai lelah dipanggi seperti itu olehmu.

Terpopuler

Comments

Yeni Eka

Yeni Eka

Lanjut like

2021-02-02

0

oniya

oniya

nex thor

2021-01-27

0

Ruby_

Ruby_

mampir thor

semangat ❤❤❤❤

2021-01-25

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 01 - Prinsip Hidup
2 Chapter 02 - Haruno Hiyuki.
3 Chapter 03 - Tsukihara sang penyendiri VS Ice Queen Hiyuki Haruno.
4 Chapter 04 - Hiroime Yui
5 Chapter 05 - Rasa Asli Kue Buatan Sendiri
6 Chapter 06 - Pengulangan
7 Chapter 07 - Tekad Yui
8 Chapter 08 - Zen
9 Chaoter - 09 Pagi Hari di Sekolah Chiba.
10 Chapter 10 - Kinata Otsuka
11 Chapter 11 - Pembuktian.
12 Chapter 12 - Kekuatan Seorang Penyendiri
13 Chapter 13 - Meteor Strike
14 Chapter 14 - Takahashi
15 Chapter 15 - Fitnah Berantai
16 Chapter 16 - Satu dari 116 Kemampuanku
17 Chapter 17 - Persahabatan?
18 Chapter 18 - Ka-kun
19 Chapter 19 - Buang Waktu
20 Chapter 20 - Rencana B
21 Chapter 21 - Mugen Loop
22 Chapter 22 - Hari Terindah
23 Chapter 23 - Hotel Angel
24 Chapter 24 - Again
25 Chapter 25 - Jalan yang di pilih Shirohaki
26 Chapter 26 - Dan begitulah, semuanya adalah hal yang sia-sia.
27 Chapter 27 - Alasan di balik semuanya
28 Chapter 28 - Jalan terbaik dalam menyelesaikan sebuah masalah adalah...
29 Chapter 29 - Kebenaran
30 Chapter 30 - Karya Wisata tempat Kerja
31 Chapter 31 - Tsukihara Watari kembali ke jalan awalnya
32 Chapter 32 - Pagi Hari Setelah Hari Itu
33 Chapter 33 - Tombol untuk Mengulang Kehidupan
34 Chapter 34 - Hiroime Yui terjebak dalam jurang kedua dunianya
35 Chapter 35 - Dia tidak lagi datang
36 Chapter 36 - Hiratsuko Sensei Mencetuskan Konflik Baru
37 Chapter 37 - Battle Royale
38 Chapter 38 - Kinata dan Aku Memang Pasangan yang Serasi
39 Chapter 39 - Big Mu
40 Chapter 40 - Sekali lagi, Zen merubah karirnya
41 Chapter 41 - Ia juga memiliki lukanya sendiri
42 Chapter 42 - Selamat Tinggal
43 Chapter 43 - Pagi Hari di keluarga Watari
44 Chapter 44 - Pameran Kucing dan Anjing Tokyo
45 Chapter 45 -Tambahan
46 Chapter 46 - Sudah kuduga dia benar-benar mencintai seekor kucing
47 Chapter 47 - Kesalah Pahaman
48 Chapter 48 - Minggu
49 Chapter 49 - Rencana Licik
50 Chapter 50 - Ada masalah apa dengan semua orang
51 Chapter 51 - Presents
52 Chapter 52 - Eprom
53 Chapter 53 - Sekarang
54 Chapter 54 - Deja Vu
55 Chapter 55 - Haruno Shisuka
56 Chapter 56 - Eksoskeleton
57 Chapter 57 - Pandangan
58 Chapter 58 - Alien
59 Chapter 59 - Zen Membuat Masalah Baru
60 Chapter 60 - Paradoxal
61 Chapter 61 - UG
62 Chapter 62 - Daifugo Ganda
63 Chapter 63 - Penjelasan
64 Chapter 64 - Psikologikal Taktik
65 Chapter 65 - Psikologikal Taktik 2
66 Chapter 66 - Serius
67 Chapter 67 - Masih Berlanjut
68 Chapter 68 - Impian Seorang Yang Selalu Gagal
69 Chapter 69 - Kehidupan Adalah Sebuah Permainan Keberuntungan.
70 Chapter 70 - Hal Paling Tidak Berguna
71 Chapter 71 - Dari Awal Semuanya Memang Sudah Salah
72 Chapter 72 - Garis Pemisah yang Bernama Kebenaran
73 Chapter 73 - Jangkrik
74 Chapter 74 - Berusahalah Sebisamu
75 Chapter 75 - Jalan
76 Chapter 76 - Beli Saja Seekor Kucing
77 Chapter 77 - Liburan itu Untuk Istirahat
78 Chapter 78 - Rencana Liburan
79 Chapter 79 - Pura-pura
80 Chapter 80 - Perasaan Buruk
81 Chapter 81 - Penipu
82 Chapter 82 - Pegunungan
83 Chapter 83 - Kebohongan dan Pengkhianatan
84 Chapter 84 - Sedia Payung Sebelum Hujan
85 Chapter 85 - Menghilang ke Balik Bayang-Bayang Pohon
86 Chapter 86 - Hidup yang Tidak Berguna
87 Chapter 87 - Spesifik
88 Chapter 88 - Evolusi
89 Chapter 89 -Jalan Buntu
90 Chapter 90 - Terulang Kembali
91 Chapter 91 - Kambing Hitam
92 Chapter 92 - Kacang Polong
93 Chapter 93 - Sesuatu yang Tak Bisa di Lakukan
94 Chapter 94 - Angin Malam
95 Chapter 95 Api dan Es
96 Chapter 96 - Romcom
97 Chapter 97 - Inisial
98 Chapter 98 - Langit Malam
99 Chapter 99 - Email
100 Chapter 100 - Api Unggun
101 Chapter 101 - Sungai
102 Chapter 102 - Ancaman
103 Chapter 103 - Minyak dalam Api
104 Chapter 104 - Peraturan di Kerajaan Anak-anak
105 Chapter 105 - Pertengkaran
106 Chapter 106 - Hantu
107 Chapter 107 - Waktu terus berjalan
108 Chapter 108 - Zombie
109 Semua Orang
110 Kapan-kapan
111 Berakhir
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Chapter 01 - Prinsip Hidup
2
Chapter 02 - Haruno Hiyuki.
3
Chapter 03 - Tsukihara sang penyendiri VS Ice Queen Hiyuki Haruno.
4
Chapter 04 - Hiroime Yui
5
Chapter 05 - Rasa Asli Kue Buatan Sendiri
6
Chapter 06 - Pengulangan
7
Chapter 07 - Tekad Yui
8
Chapter 08 - Zen
9
Chaoter - 09 Pagi Hari di Sekolah Chiba.
10
Chapter 10 - Kinata Otsuka
11
Chapter 11 - Pembuktian.
12
Chapter 12 - Kekuatan Seorang Penyendiri
13
Chapter 13 - Meteor Strike
14
Chapter 14 - Takahashi
15
Chapter 15 - Fitnah Berantai
16
Chapter 16 - Satu dari 116 Kemampuanku
17
Chapter 17 - Persahabatan?
18
Chapter 18 - Ka-kun
19
Chapter 19 - Buang Waktu
20
Chapter 20 - Rencana B
21
Chapter 21 - Mugen Loop
22
Chapter 22 - Hari Terindah
23
Chapter 23 - Hotel Angel
24
Chapter 24 - Again
25
Chapter 25 - Jalan yang di pilih Shirohaki
26
Chapter 26 - Dan begitulah, semuanya adalah hal yang sia-sia.
27
Chapter 27 - Alasan di balik semuanya
28
Chapter 28 - Jalan terbaik dalam menyelesaikan sebuah masalah adalah...
29
Chapter 29 - Kebenaran
30
Chapter 30 - Karya Wisata tempat Kerja
31
Chapter 31 - Tsukihara Watari kembali ke jalan awalnya
32
Chapter 32 - Pagi Hari Setelah Hari Itu
33
Chapter 33 - Tombol untuk Mengulang Kehidupan
34
Chapter 34 - Hiroime Yui terjebak dalam jurang kedua dunianya
35
Chapter 35 - Dia tidak lagi datang
36
Chapter 36 - Hiratsuko Sensei Mencetuskan Konflik Baru
37
Chapter 37 - Battle Royale
38
Chapter 38 - Kinata dan Aku Memang Pasangan yang Serasi
39
Chapter 39 - Big Mu
40
Chapter 40 - Sekali lagi, Zen merubah karirnya
41
Chapter 41 - Ia juga memiliki lukanya sendiri
42
Chapter 42 - Selamat Tinggal
43
Chapter 43 - Pagi Hari di keluarga Watari
44
Chapter 44 - Pameran Kucing dan Anjing Tokyo
45
Chapter 45 -Tambahan
46
Chapter 46 - Sudah kuduga dia benar-benar mencintai seekor kucing
47
Chapter 47 - Kesalah Pahaman
48
Chapter 48 - Minggu
49
Chapter 49 - Rencana Licik
50
Chapter 50 - Ada masalah apa dengan semua orang
51
Chapter 51 - Presents
52
Chapter 52 - Eprom
53
Chapter 53 - Sekarang
54
Chapter 54 - Deja Vu
55
Chapter 55 - Haruno Shisuka
56
Chapter 56 - Eksoskeleton
57
Chapter 57 - Pandangan
58
Chapter 58 - Alien
59
Chapter 59 - Zen Membuat Masalah Baru
60
Chapter 60 - Paradoxal
61
Chapter 61 - UG
62
Chapter 62 - Daifugo Ganda
63
Chapter 63 - Penjelasan
64
Chapter 64 - Psikologikal Taktik
65
Chapter 65 - Psikologikal Taktik 2
66
Chapter 66 - Serius
67
Chapter 67 - Masih Berlanjut
68
Chapter 68 - Impian Seorang Yang Selalu Gagal
69
Chapter 69 - Kehidupan Adalah Sebuah Permainan Keberuntungan.
70
Chapter 70 - Hal Paling Tidak Berguna
71
Chapter 71 - Dari Awal Semuanya Memang Sudah Salah
72
Chapter 72 - Garis Pemisah yang Bernama Kebenaran
73
Chapter 73 - Jangkrik
74
Chapter 74 - Berusahalah Sebisamu
75
Chapter 75 - Jalan
76
Chapter 76 - Beli Saja Seekor Kucing
77
Chapter 77 - Liburan itu Untuk Istirahat
78
Chapter 78 - Rencana Liburan
79
Chapter 79 - Pura-pura
80
Chapter 80 - Perasaan Buruk
81
Chapter 81 - Penipu
82
Chapter 82 - Pegunungan
83
Chapter 83 - Kebohongan dan Pengkhianatan
84
Chapter 84 - Sedia Payung Sebelum Hujan
85
Chapter 85 - Menghilang ke Balik Bayang-Bayang Pohon
86
Chapter 86 - Hidup yang Tidak Berguna
87
Chapter 87 - Spesifik
88
Chapter 88 - Evolusi
89
Chapter 89 -Jalan Buntu
90
Chapter 90 - Terulang Kembali
91
Chapter 91 - Kambing Hitam
92
Chapter 92 - Kacang Polong
93
Chapter 93 - Sesuatu yang Tak Bisa di Lakukan
94
Chapter 94 - Angin Malam
95
Chapter 95 Api dan Es
96
Chapter 96 - Romcom
97
Chapter 97 - Inisial
98
Chapter 98 - Langit Malam
99
Chapter 99 - Email
100
Chapter 100 - Api Unggun
101
Chapter 101 - Sungai
102
Chapter 102 - Ancaman
103
Chapter 103 - Minyak dalam Api
104
Chapter 104 - Peraturan di Kerajaan Anak-anak
105
Chapter 105 - Pertengkaran
106
Chapter 106 - Hantu
107
Chapter 107 - Waktu terus berjalan
108
Chapter 108 - Zombie
109
Semua Orang
110
Kapan-kapan
111
Berakhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!