Kediaman Herlando.
"Bagaimana ma jalan paginya?" Tanya Bagus ke istrinya Silfiana yang baru pulang dari taman.
"Belum pernah mama sebahagia ini jalan pagi di temani anak mama" ucap Silfiana sambil menggandeng tangan Ito.
"Karena aku apa karena Amera?" tanya Ito.
"Dua duanya kamu sih kapan ngasi mama cucu iya kan pa" ucap Silfiana sambil duduk di sofa dekat suaminya.
"Lagian kamu membatalkan pertunangan dengan Alea" sambung Silfiana lagi sambil melihat Ito yang sudah duduk di depannya.
"Nanti juga kalau sudah ada jodohnya juga pasti akan menikah ma, tapi asal jangan di jodohkan" ucap Ito memperjelas.
"Kapan kamu akan menikah kalau tidak dijodohkan" Hardik Silfiana.
Ito hanya membalas dengan senyuman.
"Sudah yang penting anak kita sudah kembali lagi ma, jadi kamu tidak kesepian" ucap Bagus mempertengah.
"Seminggu di kantor ada perkembangan apa?" Tanya Bagus mengalihkan pertanyaan.
"Ketika sekretaris papa cuti tiga hari pekerjaan menjadi kacau, tapi pas dia masuk pekerjaan jadi bisa dihandle semua" jelas Ito.
"Lisa maksudnya" tanya Bagus.
Dan hanya di jawab anggukan oleh Ito.
"Dia memang bisa diandalkan, pekerjaannya bagus semua masalah bisa diatasi dia singgle parent yang hebat" puji Bagus.
"Singgle parent" ulang Ito.
"Iya memang kenapa?" Tanya Bagus. "apa kamu tertarik padanya."
"Papa bicara apa, sudah lah aku mandi dulu" ucap Ito yang langsung menuju kamarnya.
Bagus hanya menggeleng geleng kepalanya tidak biasanya anaknya membicarakan seorang wanita dengan salah tingkah dan tidak bisa ditebak.
***
Seperti biasannya Lisa menghabiskan akhir pekannya dengan mengajak Amera ke tempat hiburan mengajaknya bermain hingga puas, setelah puas bermain Lisa mengajak Amera untuk makan di restoran cepat saji kesukaan Amera terlebih dahulu sebelum pulang kerumah.
"Amera di sini dulu ya bersama bu Lastri, mamah mau pesan makanan dulu" ucap Lisa yang sudah berada di restoran cepat saji.
"Baik mama jangan lupa pesanan Mera ya mah"
"Ok, bu Lastri aku nitip Amera ya" ucap Lisa.
"Baik dek Lisa tenang saja Amera pasti aman" ucap bu Lastri sambil tersenyum kepada Lisa.
Lisa hanya tersenyum, dan berjalan ke tempat pemesanan, setelah pesanan jadi sebelum Lisa membayar tiba-tiba dari belangkang sudah ada yang membayarkannya.
"pak Kevin tidak usah biar saya bayar sendiri" tolak Lisa sopan.
"Tidak apa apa sekalian, aku yang traktir sekarang, kalau kamu tidak enak hati kamu boleh meneraktirku lain kali" ucap Kevin meyakinkan Lisa karena Lisa orang yang susah untuk menerima sesuatu dari seseorang.
Mau tidak mau Lisa menerimanya tidak mungkin Lisa berdebat dengan Kevin melihat antrian yang masih panjang dibelakangnya.
Kevin mengikuti Lisa dari belakang dan duduk di kursi dekat Amera, Lisa yang melihat Kevin hanya mengangkat kedua alisnya bingung.
"Pak kevin kesini dengan siapa?" Tanya Lisa sopan karena Lisa tidak mau diganggu oleh kedatangan Kevin.
"Sendiri, boleh kan om Kevin duduk di sebelah Amera" ucap Kevin ke Amera mengalihkan pembicaraan dengan Lisa.
"Karena om Kevin baik sama Mera sudah kasih buku cerita kemaren jadi om boleh duduk dengan Mera" ucap Mera polos.
"Berarti Amera suka buku cerita yang om kasih"
"Suka, terima kasih om Kevin"
"Kalau suka besok om Kevin beliin lagi ya?"
"Ehhhh,,,,,," ucap Amera belum selesai.
"Pak Kevin maaf buku cerita Amera sudah banyak" ucap Lisa memotong ucapan Amera.
"Ayo sayang kita makan hari sudah mulai gelap besok tidak mau kan terlambat kesekolah" Lisa berkata untuk mengalihkan perhatian Amera.
Kevin yang tahu arah pembicaraan Lisa hanya tersenyum penuh arti.
"Aku tidak akan menyerah begitu saja Lis untuk mendapatkanmu" gumam Kevin dalam hati memperhatikan Lisa.
"Mamah ke toilet ya sayang" ucap Lisa sambil mengelus rambut Amera.
Amera hanya mengangguk karena mulutnya penuh dengan makanan.
"Bu Lastri nitip Amera sebentar ya" ucap Lisa yang sudah selesai dengan makanannya. Dan pergi menuju toilet yang letaknya lumayan jauh dari restoran tempatnya makan.
Lisa yang baru keluar dari toilet terkejut tangannya di tarik oleh seseorang.
"Pak Kevin,,,," ucap Lisa dan melepas tangannya.
"Lisa tolong dengarkan aku dan to,,,,,,," Kevin menghentikan perkataannya.
"Maaf pak Kevin untuk sekian kali saya katakan lebih baik kita berteman saja, masih banyak wanita yang yang pantas untuk pak Kevin" ucap Lisa memotong perkataan Kevin.
"Dan sekali lagi pak, tolang mengertilah jangan ganggu saya bila saya sedang menghabiskan waktuku dengan anakku, Dan saya mohon tidak usah ikuti saya lagi" ucap Lisa sopan agar Kevin tidak mengikutinya lagi dan pergi meninggalkan Kevin.
Kevin yang melihat Lisa pergi meninggalkannya hanya bisa mengepalkan tangannya dan memukulkanya ketembok frustasi karena selalu saja Lisa menolaknya.
Semantara itu setelah kepargian Lisa ke toilet dan di ikuti oleh Kevin. Ito yang sedang menemui temannya di restoran yang sama dimana Lisa berada, sedari tadi memandang kearah Lisa dan akhirnya mendekati Amera.
"Amera sayang,,,,,, ini untuk Amera" panggil Ito dan menaruh es cream didepan Amera.
"om Ito,,, terima kasih" Amera sambil mengambil es cream dan memakannya.
"Ini oma Amera ya?" Tanya Ito ke bu Lastri.
"Bukan tuan saya pengasuh Amera* ucapnya bu Lastri.
" Oh maaf"
"Tidak apa-apa tuan" ucap bu Lastri sambil tersenyum.
"Enak,,?" Tanya Ito sambil membersihkan bekas es cream di sudut bibir Amera.
"Enak,,,, tapi kata mama Mera tidak boleh makan es cream banyak-banyak om Ito bantuin Mera habisin es creamnya ya?" pinta Amera.
"Boleh,,," 56Ito tersenyum sambil mengambil cup es cream menyuapi Amera dan sesekali memasukkan es cream kedalam mulutnya sendiri.
"Amera kesini tadi naik apa?" Tanya Ito sambil menyuapi Amera.
"Naik taksi" Amera menjawab sambil memakan es cream yang di suapi Ito.
"Boleh tidak om Ito mengantar Amera pulang?"
Lisa yang sudah kembali dari toilet hanya mengerutkan keningnya ketika melihat Ito sudah duduk bersama Amera.
"Maaf tuan Ito tidak usah repot- repot, kami bisa pulang sendiri" sambung Lisa yang mendengar Ito ingin mengantarnya pulang.
"Tidak apa-apa Lisa, lagian ini sudah malam dan diluar juga sedang gerimis" bujuk Ito
"Iya mama biar om Ito antar kita, agar besok Mera tidak kesiangan bangun tidurnya" sambung Amera.
"Tapi sayang kita tidak boleh merepotkan orang lain" ucap Lisa untuk meyakinkan Amera.
"Apa om Ito merasa direpotkan Mera?" Tanya Mera polos.
"Oh tentu tidak, om Ito akan sangat senang kalau Amera mau diantar pulang oleh om."
"Ya sudah ayo kita pulang" ajak Amera.
"Ok, apa om boleh menggendong Amera?" tanyannya lagi.
"Boleh Mera juga sudah lelah kalau harus berjalan lagi" ucapnya.
"Amera jan,,,," @ucap lisa belum selesai, sudah melihat Ito yang menggendong Amera beranjak dari tempat duduknya, mau tidak mau Lisa mengikutinya.
Lisa yang mengikuti Ito dari belakang hanya tersenyum kecil, melihat Amera begitu nyaman di gendong oleh Ito dan belum pernah Amera sedekat ini dengan orang yang baru dikenalnya.
"apa selama ini aku terlalu egois tidak mau mengenal seorang pria lebih jauh," gumam Lisa dalam hati.
Selama perjalanan pulang tidak ada satupun dari mereka yang memulai percakapan, Amera yang sudah tidur di pangkuan Lisa dan Lisa yang selalu menatap keluar jendela dan Ito terlihat beberapa kali mencuri pandang pada Lisa dari kaca spion mobilnya.
"Tuan aprteman saya berada di depan" Lisa memulai percakapannya memecah kesunyian di dalam mobil.
"Baik" jawab Ito singkat.
Ketika sudah sampai di depan loby apartemen, Ito juga ikut turun membuka pintu mobil lalu mangangkat Amera dari pangkuan Lisa lalu menggendongnya.
"Tidak usah tuan saya bisa melakukannya sendiri" ucap lisa
Settttttt, Ito menempelkan jari telunjuknya di bibirnya sendiri mengisyaratkan agar Lisa tidak banyak bicara.
"Bu Lastri ayo jalan duluan" pinta Ito dengan suara pelan agar tidak membuat Amera terbangun, karena Ito tidak tahu unit apartemen yang dihuni oleh Lisa.
"Baik tuan" bu Lastri berjalan di ikuti Ito dan juga Lisa yang tidak habis pikir dengan perlakuan Ito terhadap Amera.
Setelah sampai apartemen bu Lastri langsung menuju kamar Amera, di ikuti oleh Ito yang langsung membaringkan tubuh Amera di tempat tidurnya dan menyelimutinya.
"Bu Lastri saya pulang dulu" pamit Ito.
"Terima kasih tuan"
Ito hanya tersenyum dan mengangguk, keluar kamar Amera dengan di ikuti oleh bu Lastri, ketika sudah keluar dari kamar Amera Ito tidak mendapati Lisa di penjuru ruangan dan langsung menuju keluar apartemen.
"Dimana tuan Ito bu Lastri? "tanya Lisa sambil membawa segelas air minum.
"Sudah pulang dek" bu Lastri langsung menghampiri Lisa.
"Cobalah dek Lisa membuka hati untuk orang lain jangan egois pikirkan Amera, dia butuh sosok seorang ayah" bu Lastri menasehati Lisa dan langsung meninggalkan Lisa.
Lisa hanya diam terpaku atas nasihat yang dia dengar dari bu Lastri.
"apa aku ini egois tuhan, atas rasa sakit yang masih aku rasakan selama ini," gumam Lisa dalam hati.
Tak terasa air mata Lisa menetes di pipinya.
*****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
susi 2020
😘😘😘😘
2023-03-04
0
susi 2020
🤩🤩🤩😍
2023-03-04
0
Sri Wahyuni
egois s lisa hnya mikirin skit hti nya sendri
2022-11-10
0