Setelah tiga hari Lisa mengambil cuti, hari ini Lisa beraktifitas seperti biasa, untung Lisa sampai kantor tepat Jam sembilan karena sebelumnya mengantar Amera ke sekolah.
Untung lah pak Bagus belum sampai di kantor, Lisa berkata sendiri sambil membereskan berkas-berkas.
"Nih kopi buat kamu" Melinda menaruh kopi di meja Lisa.
"Terima kasih Mel, maaf ya aku cuti tiga hari jadi pekerjaan kamu semua yang handle."
"Santai saja kita kan tim jadi harus saling membantu" Melinda berkata sambil tersenyum.
"Bagaimana dengan sekolah Amera?" Melinda bertanya.
"Syukurlah Amera langsung bisa beradaptasi dengan baik jadi aku lebih tenang meninggalkannya."
"Oh ya Lis,,,,,,," belum selesai Melinda berbicara, Melinda sudah berdiri dan membungkukkan badannya tanda hormat karena ada dua orang yang masuk ke ruangan presdir Lisa yang tidak tahu hanya diam dan menyesap kopinya.
Melihat dua orang yang sudah masuk keruangan presdir Lisa langsung bertanya pada Melinda.
"Siapa mel bukanya pak Bagus belum datang."
"Oh ya tadi aku mau bilang malah orangnya sudah datang" ucap Melinda. "Dia anaknya pak Bagus sekarang dia yang menggantikan pak Bagus" jelas Melinda
"Berarti pak Bagus sudah tidak ke kantor lagi."
Melinda hanya mengangguk.
"tapi sepertinya aku tidak pernah lihat dia."
"Dengar-dengar sih dia baru kembali dari Australia mengurus perusahaan yang berada disana" jelas Melinda.
"Sia,,,,," belum selesai Lisa berkata telepon intercom berbunyi dengan cepat Lisa langsung mengangkatnya.
Iya tuan, ucap Lisa mengangkat telepon.
Baik,,,, jawab Lisa dan menutup teleponnya.
"Mel dia minta berkas dari devisi pemasaran mana aku belum cek lagi" Lisa berkata sambil membereskan berkas yang akan dibawa.
"Aku udah cek ko udah ok semua" ucap Melinda.
"Ok aku kedalem dulu" Lisa berkata sambil berjalan menuju ruang presdir.
Lisa mengetuk pintu dan langsung disuruh masuk dari dalam ruangan.
Permisi ucap Lisa sambil membuka pintu.
Empat mata yang ada di dalam ruang langsung menatap kearah Lisa.
"Ini tuan" Lisa menyodorkan berkas yang di minta tuannya.
Yang Langsung diambil dan di buka oleh Ito.
"Saya permisi tuan" Lisa berkata.
"Siapa yang suruh kamu keluar" hardik Ito.
"kamu revisi lagi semuanya aku mau yang simpel jangan seperti ini" ucapnya lagi sambil menunjuk berkas yang ada di depannya dan menatap ke arah Lisa.
"Baik tuan" ucap Lisa sambil mengambil berkas.
"saya permisi" sambung Lisa dan keluar dari ruangan.
"Seperti pernah lihat tapi dimana ya," gumam Ito dalam hati sambil menatap Lisa yang akan keluar ruangan.
"Ada apa tuan?" Tanya jaka yang melihat tuannya terus menatap kearah Lisa.
"Tidak ada" jawab Ito singkat.
Lisa yang keluar ruangan dengan berkas masih ditangannya langsung menuju ke tempat duduknya.
Huuuuff, , Lisa menghembuskan nafasnya kasar.
"minta direvisi lagi" ucap Lisa sambil menatap Melinda yang juga menatap Lisa.
"Ko bisa ini kan laporan sama seperti yang pak Bagus terima" Melinda berkata sambil membuka berkas yang Lisa bawa.
"Suruh bikin yang simple aja katanya, ya udah aku turun dulu ya kebagian devisi pemasaran" ucap Lisa dan langsung pergi meninggalkan Melinda.
Lisa yang sudah sampai di bagian devisi pemasaran langsung di sambut Fina, teman bekerjanya di caffe X dulu, yang sekarang juga bekerja di perusahaan yang sama.
"Ka Lisa,,,,," panggil Fina.
"Tumben ka Lisa ke sini" Ucap Fina lagi dan berdiri dari kursi kerjanya menghampiri Lisa.
"Iya nih ada perlu pak Kevin ada diruangannya tidak."
"Ada ka ayo aku antar" tawar Fina.
"Tidak usah kamu kerjakan pekerjaan kamu saja."
"Siap, pasti pak Kevin bahagia banget di datengi ka Lisa, dia kan selalu nanyain kaka mulu pas kaka ambil cuti" Ucap Fina sambil tersenyum.
"Udah ah tidak penting"ucap Lisa dan langsung berjalan ke ruangan Kevin.
Permisi pak Kevin, ucap Lisa mengetuk pintu dan membukanya.
Kevin yang melihat Lisa masuk keruangnya langsung berdiri dari kursi kerjanya.
Lisa,,,, ucap kevin yang terkejut karena tidak biasanya Lisa datang ke ruangannya.
"Pak kevin ini disuruh revisi lagi" Lisa berkata sambil menaruh berkas di atas meja.
"pak direktur minta dibuat sesimple mungkin, dan harus selesai sebelum makan siang" ucap Lisa lagi.
"Ok baik" ucap kevin yang langsung mengalihkan pandangannya ke berkas yang di taruh Lisa.
"Kalau" begitu saya pamit dulu pak" ucap Lisa dan membalikkan badannya untuk pergi dari ruangan kevin.
"Tunggu,,,," ucap kevin sebelum Lisa melangkahkan kakinya.
Lisa membalikan tubuhnya menghadap ke Kevin. "iya ada apa pak Kevin ada yang bisa saya bantu" Lisa berkata dengan sopan.
"Ini untuk Amera" ucap Kevin sambil menaruh bingkisan di depan Lisa.
"Maaf ta,,,,,," belum selesai Lisa mengucapkan kata-katanya Kevin sudah berjalan menghampirinya dan menaruh bingkisan di tangan Lisa.
"Sekali ini saja jangan menolaknya aku mohon Lis, ini untuk Amera bukan untukmu" Ucap Kevin yang sudah tahu pasti Lisa akan selalu menolak pemberiannya.
"Baik aku tidak akan menolaknya, tapi untuk sekali ini saja."
Kevin yang mendengarkan ucapan Lisa langsung tersenyum bahagia.
"Terima kasih, maaf aku pergi dulu" ucap Lisa dan langsung pergi meninggalkan ruangan Kevin.
Kevin yang masih terpaku di tempatnya sambil melihat Lisa keluar dari ruanganya berkata sendiri, kapan aku bisa mendapatkanmu Lisa, lirihnya.
Lisa yang sudah kembali ke meja kerjanya mendapat tatapan dari Melinda.
"Itu apaan lis? "tanya Melinda.
" Tidak tahu tadi Kevin yang memberikannya, katanya untuk Amera" jawab Lisa.
"Tidak pernah putus asa ya dia mendekatimu padahal kamu sudah menolaknya berkali kali."
Huuuuff Lisa menghembuskan nafasnya dengan berat, dan melanjutkan pekerjaannya.
Jam duabelas waktu semua karyawan beristirahat, begitupun dengan Lisa. Lisa yang sudah berjanji akan menjemput Amera karena jam pulang sekolah Amera sama dengan jam istirahatnya buru-buru merapikan semua pekerjaannya Kemudian bergegas untuk pergi dengan terburu buru, ketika Lisa sedang berlari menuju ke dalam lift, kebetulan Ito juga keluar ruangan dan melihat Lisa yang sedang berlari,.
"Kenapa dia berlari terbubu buru begitu?" tanya Ito menghampiri meja Melinda dan menunjuk ke arah Lisa.
"Oh Lisa tuan, dia ingin menjemput anaknya pulang sekolah tuan" ucap Melinda karena tahu yang di tunjuk tuannya adalah Lisa.
"Oh, nanti selesai istirahat suruh Lisa keruangan saya dan bawa laporan yang tadi, sudah selesai kan? "
*Sudah tuan, nanti saya sampaikan kepada Lisa" Ucap Melinda.
"Oh aku baru ingat dia kan wanita aneh yang dulu pernah bertabrakan denganku waktu di caffe dan hampir tertabrak mobilku, bener-benar dunia ini sempit," gumam Ito dalam hati dan tersenyum sambil menggeleng gelengkan kepalanya.
Kemudian ito pergi meninggalkan Melinda yang diikuti jaka dibelakangnya.
"Tuan apa ada sesuatu yang ada pikirkan tuan?" Tanya Jaka yang melihat tuanya senyum-senyum sendiri.
"Tidak" jawabnya singkat.
*******
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
susi 2020
🤩🤩🤩🥰🥰😍
2023-03-04
0
susi 2020
🥰🥰😘😍
2023-03-04
0
Yeni Maryani
mana Ibra dan bapaknya, katanya mau tanggung jawab
2021-12-20
0