Perusahaan Herlando.
"Jaka coba kamu cari tahu siapa tadi yang berbincang dengan Lisa di caffe X" perintah Ito yang baru sampai di dalam ruang kerjanya.
"Baik tuan, apa tuan benar menyukai nona Lisa" akhirnya Jaka bertanya karena merasa penasaran.
"Jaka,,,,," hardik Ito "apa kamu juga akan mengejekku seperti Ronald tadi cepat kerjakan apa yang aku perintahkan apa kamu sudah bosan bekerja denganku?" Ucapnya lagi.
"Maaf tuan segera saya akan kerjakan" ucap jaka kembali ketempat kerjanya dengan tersenyum lebar.
"anda tidak bisa mengelaknya tuan kalau anda menyukai nona Lisa," gumam Jaka dalam hati.
Syukurlah hari ini tidak ada lembur jadi aku bisa pulang tepat waktu, Lisa berkata sambil membereskan tempat kerjanya. "oh ya Mel pulang ikut aku yuk ajak Lisa"
"Maaf aku bawa kendaraan sendiri" ucap Melinda sambil tersenyum.
"Tuh kan kamu begitu giliran pak Budi tidak bisa jemput kamu tidak membawa kendaraan, giliran pak Budi bisa jemput kamu juga membawa kendaraan, benar-benar deh kamu" seloroh Lisa.
Senyum mengembang di pipi Melinda "udah ah ayo buruan turun" ajak Melinda yang sudah berdiri dari tempat duduknya.
Sesampainya di loby Lisa dan juga Melinda masih terus bercakap-cakap sambil berjalan.
"Selamt sore Lisa" sapa Kevin yang langsung menghentikan langkah kaki Lisa.
"Sore pak Kevin" Lisa berhenti sebentar lalu melanjutkan langkah kakinya kembali.
"Tunggu Lisa" Kevin berkata sambil memegang tangan Lisa agar tidak menjauh darinya. "Aku ingin bicara denganmu sebentar saja" pinta Kevin.
Melinda yang tahu Kevin memerlukan privasinya berpamitan kepada Lisa dan meninggalkan mereka berdua.
"Iya ada apa pak Kevin?" tanya Lisa.
"Boleh aku mengantarmu pulang"
"Maaf pak Kevin pak Budi sudah menungguku" Lisa berkata sambil menunjuk ke arah pak Budi.
"Kenapa kamu tega kepadaku Lis?" tanya Kevin.
"Maksud pak Kevin apa ya? saya tidak mengerti, dengan apa yang pak Kevin bicarakan"
"Kamu memberikan kesempatan untuk pak Ito, kenapa denganku tidak?"
"Benar pak Kevin saya sama sekali tidak mengerti dengan arah pembicaraan pak Kevin"
"Kamu baru kenal pak Ito tapi kamu sudah mau diajak pulang bersama denganya, dan kamu tahu aku sudah mengenalmu lama dan aku sangat mencintaimu tapi ketika aku juga ingin mengantarmu pulang saat pergi ke tempat hiburan kamu menolaknya" jelas Kevin.
"Maaf pak Kevin persoalan seperti ini tidak pantas untuk di perdebatakan dan tidak penting juga saya permisi" ucap Lisa.
"Apa karena dia pemilik perusahaan jadi kamu mau jalan bersamanya sedangkan aku hanya seorang manager begitu rendahkah dirimu menilai seseorang" ucap Kevin.
Lisa langsung menghentikan langkahnya dan berbalik badan menuju kearah Kevin.
"Jaga bicara pak Kevin" hardik Lisa kesal, "Asal pak Kevin tahu saya sangat menghormati pak Kevin, tapi setelah mendengar perkataan pak Kevin tadi saya memang tidak pantas untuk siapapun termasuk anda karena saya wanita rendahan terima kasih atas pujiannya" ucap Lisa dan pergi meninggalkan Kevin.
Kevin merutuki ucapanya sendiri sambil memukul kepalanya sendiri kenapa dia bisa mengatakan perkataan seperti itu kepada Lisa wanita yang sudah lama dia cintai.
Ito yang sedari tadi sudah berada di loby dan mendengar semua percakapan Lisa dan Kevin Langsung menghampiri Kevin yang masih berdiri di tempatnya.
"Tidak sepantasnya kamu mengatakan sesuatu yang menyakitkan untuk wanita didepan umum belajarlah menghargai wanita" Ito berkata di samping Kevin lalu berjalan meninggalkan Kevin.
Kevin yang mendengar ucapan dari Ito langsung terkejut sambil menatap punggung Ito yang sudah meninggalkannya.
sittttt, bodoh bodoh bodoh, Kevin merutuki diri sendirinya lagi sambil memukul-mukul tembok disampingnya.
***
Apartemen Lisa.
"Mamah" sapa Amera sambil berlari kearah Lisa dan langsung memaluk Lisa ketika Lisa baru sampai apartemennya. Lisa yang melihat Amera menghampirinya langsung melebarkan kedua tangannya untuk memeluk Amera dan menciuminya.
"Bagaimana sayang hari ini disekolah?" tanya Lisa.
"Seru mamah Mera bisa bermain dengan puas bersama Jessi" ucapnya gembira.
"Oh ya ayo ceritakan ke mamah apa saja yang kamu lakukan bersama Jessi?" tanya Lisa antusias.
"Tidak mau" jawab Amera.
"Kenapa?"
"Karena mamah belum mandi, mamah mandi dulu baru nanti Mera akan cerita semuanya"
"Ok sayang" Lisa mencium pipi Amera dan bergegas kedalam kamarnya untuk membersihkan diri.
Belum lama Lisa masuk kedalam kamarnya bel apartemen berbunyi, segera bu Lastri yang sedang bermain dengan Amera diruang tamu langsung membuka pintu apartemen.
"Selamat sore" sapa Kevin ketika bu Lastri membuka pintu.
"Sore eh pak Kevin silahkan masuk" Ucap bu Lastri dan mempersilahkan Kevin ke ruang tamu.
"Lisa ada bu?" Tanya Kevin sambil berjalan ke ruang tamu.
"Ada pak sedang membersihkan diri, pak Kevin tunggu saja sebentar lagi juga keluar" Ucap bu Lastri.
"Amera" sapa Kevin yang melihat Amera sedang bermain di ruang tamu.
"Om Kevin selamat datang" ucapnya polos.
"Ini buat Amera" kevin menyodorkan sebuah coklat.
"Terima kasih" ucap Amera lalu mengambil coklat yang di berikan Kevin.
Ketika Lisa keluar kamar melihat Kevin dan Amera sedang bercanda, Langsung menghembuskan nafasnya dengan berat dan menuju keruang tamu.
"Amare sayang" panggil Lisa.
"Iya mamah"
"Amera mainnya di dalam kamar ya sama bu Lastri" pinta Lisa bu Lastri. "tolang sebentar ya bu" ucap Lisa ke bu Lastri
Bu Lastri yang sudah tahu kemudian membawa Amera ke dalam kamar.
"Ada apa pak Kevin kemari?" Tanya Lisa.
"Lis maafin aku ya atas apa yang aku katakan kepadamu tadi"
"Saya sudah memaafkan pak Kevin memang saya orang rendahan dan maaf pak, pak kevin boleh pergi dari apartemenku waktu ku hanya sebentar dengan Amera, mohon maaf jangan mengganggu waktuku" usir Lisa dengan sopan dan menuju pintu apartemen untuk membukanya.
"Bukan begitu maksud aku Lis"
"Maaf silahkan pak" Lisa memotong ucapan Kevin dan membuka pintu apartemen menyuruh Kevin keluar.
"Baik kalau begitu, aku tidak akan menyerah untuk mendapatkanmu" ucap Kevin dan keluar dari apartemen Lisa.
Lisa yang mendengar parkataan Kevin hanya menggelengkan kepalanya.
***
Kediaman Herlando
"Bagaimana nak tentang ulang tahun perusahaan yang sebentar lagi apa rencanamu?" Tanya papa Bagus kepada Ito yang sedang berada diruang tamu.
"Kalau saran Ito kita adakan gathering saja pa keluar kota dan karyawan boleh membawa keluarganya masing-masing agar tercipta kekeluargaan diantara para karyawan pa" usul Ito.
"Boleh juga selama ini papa hanya mengadakan di perusahaan saja"
"Pa mau tanya bagaimana kinerja Kevin di perusahaan selama ini?" Tanya Ito.
"Maksud kamu Kevin anak om Indra?" Bagus balik bertanya.
"Iya"
"Selama ini kinerjanya lumayan bagus memang ada apa kamu menanyakannya?" Tanya Bagus lagi.
"Tidak Ada apa-apa pa, hanya ingin bertanya saja"
"Kamu tahu tidak kalau Kevin menyukai Lisa sekretaris kamu?" tanya Bagus.
"Tahu pa, eeeh tidak tahu pa kenapa aku harus tahu urusan orang lain" elak Ito.
Bagus yang mendengarkan jawaban Ito hanya mengerutkan keningnya bingung.
"Selamat malam tuan besar" sapa Jaka yang baru masuk kedalam rumah.
"Malam, kenapa kamu malam-malam begini belum pulang?" tanya Bagus yang melihat Jaka masih menggunakan setelan jasnya.
"Saya di su,,," Jaka menghentikan ucapannya.
"Jaka ayo masuk kedalam ruang kerjaku" Ito menghentikan ucapan Jaka.
"Baik tuan saya permisi dulu tuan besar" ucap Jaka yang langsung mengikuti Ito keruang kerjanya.
Bagus yang sedari tadi mengamati tingkah laku anaknya hanya tersenyum dan menggeleng-gelengkan kepalanya.
***
"Bagaimana?" Tanya Ito yang sudah duduk di kursi.
"Mengenai seorang pria yang bersama dengan nona Lisa di caffe X dia bernama Raffa manajer dari caffe X dan juga teman nona Lisa karena nona Lisa dulu pernah bekerja di caffe X tuan" jelas Jaka.
"Jadi tidak ada hubungan spesial diantara mereka"
"Tidak tuan" jawab jaka sambil tersenyum.
"Kenapa kamu tersenyum begitu?" Tanya Ito yang melihat Jaka tersenyum sendiri.
"Tidak tuan, oh ya tuan mengenai Kevin" Jaka mengalihkan pembicaraannya.
"Sepertinya Kevin terobsesi dengan nona Lisa, karena nona Lisa susah didapatkan oleh Kevin tidak seperti wanita lainnya yang dengan mudah Kevin dapatkan" jelas Jaka.
"Oh jadi cuma karena terobsesi baik lah kamu sekarang boleh pulang" ucap Ito.
"Baik tuan" Jaka berpamitan dan meninggalkan Ito yang masih duduk di kursinya dengan tersenyum senang.
Jaka yang ingin menutup pintu melihat tuannya tersenyum senang hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
susi 2020
😀😀🥰
2023-03-04
0
susi 2020
🤩😍😘😍😘
2023-03-04
0
Teratai_Putih
lebih baik Lisa sama ITO aja Thor kan jomblo, dari pada sama Nathan
2022-03-19
0