"Ayo buruan mah Mera sudah tidak sabar ingin melihat ikan dikolam besar" ucap Amera yang sedang menunggu Lisa.
"Sebentar sayang mamah memakai sepatu dulu" Lisa menjawab sambil memakai sepatunya.
"Sudah siap ayo kita berangkat" ucap Lisa lagi kemudian menggandeng tangan Amera keluar dari apartemen.
*****
Hari ini adalah akhir pekan, hari dimana Lisa dan juga Amera anaknya selalu pergi untuk berlari pagi menuju taman kota tempat favorit Lisa, yang jaraknya tidak terlalu jauh dari apartemen yang dihuni oleh Lisa.
"Amera sayang capek tidak?" tanya Lisa yang baru berjalan beberapa menit dari apartemen dengan menggandeng tangan anaknya.
"Kalau cape biar mamah gendong sayang."
"Tidak mamah Mera tidak mau di gendong" Mera kan kuat seperti mamah.
"Baik lah ayo kita teruskan berjalan" Lisa berkata sambil terus menggandeng tangan Amera
"Oh ya mah tadi kan Mera sudah sarapan, nanti sampai taman boleh kan Mera beli es cream?" tanya Amera.
"Tentu boleh dong sayang" jawab Lisa sambil tersenyum.
Lisa tidak tahu bahwa ada sepasang mata yang selalu mengikutinya kemanapun Amera dan dirinya pergi.
"Huff,,, cape bukan?" Tanya Lisa sesampainya ditaman kota.
"Sedikit,,,," jawab Amera yang langsung menarik tangan Lisa ke kolam ikan yang berada di tengah taman.
Sudah tahu kebiasaan Amera jika pergi ketaman pasti memberi makan ikan, akhirnya Lisa dan Amera pergi membeli makanan ikan terlebih dahulu yang berada tidak jauh dari kolam ikan.
"Hore ayo buruan mamah, Mera sudah tidak sabar memberi makan ikan" Amera berkata sambil memperlihatkan makanan ikan yang sudah berada ditanganya dan menarik tangan Lisa.
"Baik lah sayang,," ucap Lisa sambil tersenyum dan mengikuti Amera.
"Oh ya mah, ikan yang kecil itu punya mamah sapa papah tidak ya?" tanya Amera sambil menunjuk ikan kecil yang berenang sendiri.
"Punya sayang" jawab Lisa singkat.
"Tapi kenapa Mera tidak punya papah ikan saja punya papah"
Deg,,, jantung Lisa serasa berhenti tidak pernah Amera berkata seperti itu sebelumnya.
Hingga air mata Lisa tidak di sangka terjatuh juga.
"Mamah kenapa tidak di jawab" ucap Mera masih sibuk memberi makan ikan.
Lisa yang mendengar Amera mengajukan pertanyaan lagi dengan segera Lisa menghapus air matanya.
"Punya siapa bilang tidak punya, mamah ini kan juga bisa jadi papah buat Amera" ucap Lisa sambil tersenyum.
"Tapi kata temen Mera di sekolah beda mamah, papah itu anak laki-laki yang ganteng, kalau mamah kan anak perempuan yang cantik, tidak bisa jadi anak laki-laki yang ganteng" ucap Amera polas.
Lagi lagi Lisa di buat terkejut dengan pernyataan anaknya yang sama sekali Lisa tidak habis pikir.
"Begini say,,,,,,,,,," belum selesai Lisa meneruskan perkataannya dari belakang sudah ada yang memanggil Amera.
"untung lah ada yang mengalihkan pertanyaan Amera kalau tidak apa yang akan aku sampaikan ahhhhh tidak," Lisa bergumam dalam hati sambil menengok kearah suara.
" Amera sayang,,,,,,,,," panggil Silfiana.
"Oma Ana,,,"ucap Amera yang langsung menengok arah suaranya dan menghampiri Silfiana untuk mencium tangannya.
" Iya sayang sudah lama ya kita tidak bertemu" Silfiana berkata dan mengulurkan tangan yang akan di cuim oleh Amera, di lanjut mencium pipi Amera yang chabi.
"Tidak lama oma kan setiap minggu Mera bertemu oma Ana disini" jawab Amera polos.
"Apa kabar nyonya" tanya Lisa sambil membungkukan badan.
"Baik"ucap Silfiana sambil menyentuh bahu Lisa.
" tidak usah membungkukan badan seperti itu sudah berapa kali saya bilang" ucap Silfiana lagi sambil memeluk Lisa.
"Iya maaf nyonya" ucap Lisa dan menerima pelukan Silfiana.
"Oh ya oma Ana, Mera sudah sekolah loh" ucap Amera yang sudah duduk di bangku taman diikuti Silfiana dan juga Lisa.
"Oh ya,,,," jawab Silfiana antusias sambil tersenyum.
"Iya oma jadi sekarang Mera sudah punya banyak teman"
"Oh ya Amera sayang katanya mau mekan es cream ayo kita beli" Lisa berkata agar Amera tidak banyak bicara.
"Amera tidak usah ikut biar sama saya saja" ucap Silfiana pada Lisa.
"Maaf nyonya apa tidak merepotkan?
" Tidak,," jawab Silfiana pendek.
" Amera di sini saja ya temenin oma Ana biar mamah Amera beli es cream buat Amera" bujuk Silfiana.
"Baik oma, mamah beli es creamnya yang coklat strobery ya" Amera berkata pada Lisa.
"Ok tapi Amera tidak boleh menyusahkan oma Ana ya"
"Ok mamah" jawab Amera.
Tidak berselang lama dari kepergian Lisa. Ito datang dengan membawa makanan yang mama Silfiana inginkan.
"Mama,,,," pangil Ito sambil mengangkat tangannya yang membawa sandwich.
Mama Silfiana yang melihat Ito datang hanya tersenyum, betapa bahagianya melihat anaknya yang hampir empat tahun tinggal di luar negri dan hanya sekali dua kali bertemu dan menemuinya dan sekarang akan tinggal bersamanya.
"Eh ada anak cantik siapa namanya?" tanya Ito yang melihat ada anak kecil bersamanya mamanya.
"Mera,," jawab Amera takut.
"Amera sayang tidak perlu takut om Ito ini anak oma Ana" Silfiana menjelaskan.
"Iya sayang panggil saja om Ito" Ito berkata sambil tersenyum ramah agar Amera tidak takut.
"Tapi mamah bilang jangan suka bicara dengan orang yang baru Mera lihat" jawabnya polos.
"Iya betul Amera sayang, tapi kamu tidak perlu takut dengan om Ito, nanti kalau om Ito nakal biar oma Ana pukul ok" ucap Silfiana.
"Benarkah oma" ucap Amera.
"Benar sayang begini,,,," ucap Silfiana sambil memukul lengan Ito.
"Awwww" pekik Ito.
"Oma Ana kita tidak boleh memukul seseorang, kalau orang itu tidak jahat" ucap Amera.
"Maaf sayang oma Ana hanya sedang bercanda" ucapnya sambil tersenyum.
"Ya sudah lah kalau Amera tidak percaya sama om, om pergi aja" ucap Ito memasang muka sedih.
"Ok Mera percaya sama om Ito kalau om Ito orang baik"
"Terima kasih, Amera mau sandwich tidak?" tawar Ito.
"Tidak mau, Mera lagi nungguin mama beli es cream"
"Ohhhh, memang Amera kesini Bersama siapa"
"Sama mamah jalan kaki dari rumah" ucapnya.
"Sama papah juga dong? "
"Maksud om papah yang laki-laki ganteng gitu?" tanya Mera polos
"Iya,,, yang namanya papah itu laki-laki ganteng seperti om" ucap Ito sambil bercanda.
"Mera tidak punya papah yang laki-laki ganteng, Mera hanya punya mamah yang bisa jadi mamah dan juga bisa papah" jawabnya polos.
Ito yang tidak mengerti hanya menaikkan kedua alisnya.
"Ito sudah" ucap Silfiana karena anaknya terlalu banyak bertanya.
Ito hanya tersenyum dengan sejuta pikirannya.
"Amera sayang" panggil Lisa dari belakang kursi.
"Mamah" ucap Amera lalu berdiri dari kursi dan mengambil es cream yang di bawa Lisa.
Lisa yang melihat ada Ito hanya menundukkan kepalanya dan tersenyum. Karena Lisa tahu Ito anak dari pak Bagus dan juga nyonya silfiana yang sekarang menjadi bosnya.
"Permisi nyonya, tuan saya ketempat permainan anak dulu" ucap Lisa sambil menunjuk tempat permainan anak dengan menggandeng tangan Amera.
"Iya silahkan selamat berenang senang Amera" Silfiana berkata sambil membelai rambut Amera.
"Da dah oma Ana dan om Ito" Amera berjalan sambil melambaikan tangannya.
"Ma Amera itu anak Lisa sekretaris aku?" Tanya Ito.
"Iya memang kenapa?" Silfiana bertanya balik.
"Kenapa mama bisa akrab dengan anaknya?"
"karena mama sering bertemu di taman ini, sebelum Lisa bekerja di perusahaan mama juga sudah sering bertemu dengan Lisa" jelas Silfiana.
"Oh ya ngomong-ngomong kapan kamu bisa kasih cucu ke mama?" Tanya Silfiana.
Ito hanya mengangkat bahunya, dan pandangannya tidak lepas dari Lisa dan Amera yang sedang bermain.
************
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
susi 2020
🤣🤣🤣😂🤣🤣
2023-03-04
0
susi 2020
🤣🤣😂😀😂😀
2023-03-04
0
Arun AgamSalsabilla Shopp
ito suka sama Lisa kykny ya
2021-09-08
1