"Pa besok adakan jumpa pers undang semua media umumkan hari pernikahan anak kita, mama mau pernikahan anak kita diadakan secepatnya dan secara meriah" perintah mama Rosa.
"Siap bu bos, Riza kamu undang semua media ya kita akan adakan jumpa pers besok siang di depan gedung perusahaan kita" ucap Permana.
"Baik tuan besar" Riza menjawab sambil berdiri dari sofa.
"Nanti dulu dong ma aku belum memberitahu calon istriku dia mau atau tidak mengadakan pesta" sahut Nathan.
"Pasti dia mau lah besok kamu dan juga Diana juga harus ikut jumpa pers" ucap mama Rosa.
"Apa ma Diana?" tanya Nathan terkejut.
Nathan berfikir mama Rosa mengetahui tentang Lisa.
"Iya kenapa kamu terkejut apa ada wanita lain yang sudah kamu hamili?" tanya mama Rosa.
"Apa maksud mama?" Nathan bertanya karena belum mengerti arah pembicaraannya dari awal, dikira Nathan yang sedang di bicarakan adalah Lisa.
"Tadi mamanya Diana menelepon minta pertanggung jawabanan kamu atas Diana yang sekarang sedang mengandung anak kamu" jawab mama Rosa kesal.
"Tidak mungkin ma?" Ucap Nathan sambil melihat mamanya.
"Apanya yang tidak mungkin kamu pernah tidur bersamanya kan?"
"Iya ma tapi juga cuma sekali ma itu juga aku pake pengaman" jawab Nathan tidak percaya.
"Siapa tahu pengaman yang kamu gunakan sobek atau sudah kedaluwarsa kamu tidak tahu kan" ucap mama Rosa kesal.
"Papa ajak anakmu ini keluar mama ingin istirahat dulu jangan lupa untuk besok" lanjut mama Rosa.
Permana mendekati Nathan dan menepuk bahu anaknya.
"ayo kita bicarakan masalah ini dengan papa, kamu tahu kan mama kamu bagaimana, apa yang dia inginkan pasti harus terwujud biarkan mama kamu istirahat jangan bikin dia stres lagi tadi kamu dengar apa yang dikatakan dokter bukan" ucap Permana.
Nathan mengikuti Permana keluar ruangan sambil mengacak acak rambutnya frustasi.
"Pa aku tidak mungkin menikahi Diana aku tidak mencintainya" ucap Nathan sambil mengacak acak rambutnya.
"Sejak kapan kamu mencintai seseorang?" Tanya Permana.
"Tidak tahu pa tapi sekarang aku baru sadar setelah aku menemukannya lagi pa" jawab Nathan dengan serius.
Hingga Permana mengerutkan kening tidak percaya Nathan mengatakan sesuatu dengan serius baru kali ini Permana melihat keseriusan dalam diri anaknya.
"Apa ada yang tidak papa tahu tentangmu nak apa ada yang kamu sembunyikan dari papa?" tanya Permana dengan serius
"Iya pa" jawab Nathan singkat.
"Ceritakan semuanya kepada papa, papa akan membantumu tapi tidak dengan kamu membatalkan pernikahan kamu dengan Diana" ucap Permana.
"Kenapa tidak bisa dibatalkan pah, aku tidak mencintai Diana pa" Ucap Nathan frustasi.
"kamu tidak tahu nak bagaimana keluarga Diana, hanya papa yang tahu, bagaimana liciknya keluarga Antoniolexa, maaf nak untuk saat ini hanya kamu yang bisa papa jadikan umpan, tapi itu tidak akan lama dan kamu akan segara menemukan kebahagiaan setelahnya," gumam Permana dalam hati.
"Pa jawab Nathan kenapa diam saja?"
"Maaf nak" Permana tersadar dari pikirannya tentang Antoniolexa. "karena Diana sedang mengandung anak kamu Nathan" ucap Permana.
"Diana tidak hanya tidur denganku saja pa dia wanita yang tidak baik" jelas Nathan.
" Apa bedanya denganmu?" Permana membalikkan ucapan anaknya sambil tersenyum.
"Sudahlah pah katanya papa akan membantu"
"Bagaimana papa akan membantumu kamu saja tidak pernah menceritakan apa masalahmu kepada papa" ucap Permana.
"Lisa pa" Ucap Nathan sambil memegang keningnya.
"Siapa itu Lisa?" Tanya Permana.
"Ibu dari anakku pa, dia sedang mengandung anakku sudah lama aku mencarinya dan baru saja aku menemukannya setelah sekian lama menghilang" jelas Nathan.
Akhirnya Nathan menceritakan semuanya kepada Permana, dimana dia bertemu Lisa, mengunakan nama palsu, menghabiskan malam bersamanya, rasa yang aneh yang belum pernah Nathan rasakan selama ini bila membayangkan Lisa.
Dan semuanya Nathan ceritakan kepada Permana tanpa terkecuali.
Permana yang mendengar cerita Nathan membuat hatinya bahagia, akhirnya anaknya menemukan cintanya walaupun dengan jalan yang rumit dan tak masuk akal menurut Permana. Kemudian Permana memeluk anaknya dengan erat.
"Baik papa akan membantumu tapi dengan syarat" ucap papa Permana.
"Syarat?" Nathan melepas pelukan dari Permana dan mengerutkan alisnya.
"Iya?" Jawab Permana singkat. "kamu harus tetap menikah dengan Diana dan besok kamu harus menemui Lisa dengan membawa Diana.*
"Apa?" Nathan terkejut. "apa papa serius akan membantuku, apa papa ingin membuat aku menjadi gila" ucap Nathan emosi.
"Kamu ingin anakmu dan wanita yang kamu cintai bahagia bukan?" Tanya Permana.
"Tapi tidak dengan cara papa" ucap Nathan.
"Apa kamu bisa membuat anakmu dan wanita yang kamu cintai bahagia?" tanya Permana lagi dan langsung berdiri meninggalkan Nathan.
Belum jauh Permana meninggalkan Nathan, Nathan sudah menahan tubuh Permana. "
baik pa aku akan mengikuti semua yang papa sarankan tapi papa harus membuat anakku dan Lisa bahagia."
Permana memeluk tubuh anaknya kembali dan berkata. "papa akan menepati janji papa kepadamu Nathan, papa ingin kamu juga merasakan kebahagiaan tapi ingat jangan sampai mama kamu mengetahui ini semua" ucap Permana lagi.
"Baik pa terima kasih papa sudah mau mengerti aku" ucap Nathan sambil membalas pelukan Permana dengan erat.
Riza yang duduk tidak jauh dari Permana dan Nathan, tersenyum lebar mendengarkan percakapan antara anak dan ayah. karena Riza tahu tuan bersarnya adalah orang yang dapat dipercaya dan dapat menepati janjinya apalagi sekarang janji dari seorang ayah kepada anaknya.
"Pa aku harus pergi menemui seseorang jaga mama baik-baik pa" ucap Nathan melepas pelukanya.
"Papa ini suaminya papa tau apa yang harus papa lakukan*Permana berkata sambil tersenyum."
"sudah sana pergi" ucap Permana masih melihat Nathan dan Riza yang keluar dari rumah sakit.
"Papa akan menepati janji papa Nathan, papa juga tahu kalo bayi yang dikandung Diana bukan anak kamu," ucap permana dalam hati.
***
Sudah setengah jam Nathan duduk di dalam mobil mengamati tempat tinggal Lisa yang sudah gelap hanya lampu teras yang menyala.
"Tuan sebaiknya kita pulang pasti nona Lisa sudah tidur ini sudah hampir jam dua belas malam tuan" ucap Riza memecah keheningan di dalam mobil.
"Tunggu sebentar lagi" Nathan menjawab singkat.
"Oh ya Za apa papa bisa menepati janjinya kepadaku?" Tanya Nathan.
"Pasti tuan, tuan besar pasti akan menepati janjinya aku yakin tuan, tuan tidak usah cemas tuan tinggal mengikuti apa yang tuan besar mau" ucap Riza.
Nathan tidak menjawab matanya masih fokus melihat tempat tinggal Lisa.
"Za Aku harus membelikan rumah untuk Lisa besok temani aku mencarikan rumah, aku mau yang terbaik untuk anakku dan Lisa."
"Tuan tidak usah memikirkan itu semua tuan besar pasti punya rencananya sendiri untuk cucunya dan wanita yang anda cintai tuan" jelas Riza.
"baik tuan kita pulang sekarang besok tuan harus mempersiapkan diri untuk menemui nona Lisa bersama Diana."
**-*-*-*-*-*-**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Arun AgamSalsabilla Shopp
rencana ap
2021-09-08
0
Heni Yuhaeni
rencana apa yg ala di lakukan nua bawa diana pula
2021-06-30
1
Sarti Patimuan
Apakah yang direncanakan oleh papanya Nathan
2021-05-27
0