BAB 11 AMERA

"Lihat Mera mah" ucap Amera yang sudah rapih menggunakan seragam TK. 

"Wow cantik sekali anak mamah yang satu ini" Lisa mendekati anaknya sambil membetulkan bando yang di pake Amera dan menghujami pipi anaknya yang chubi dengan ciuman, dan menggandeng Amera kemeja makan. 

"Sebelum sekolah harus apa?" Tanya Lisa. 

"Harus sarapan dulu biar kuat kalau mau sarapan harus baca doa dulu" ucap Amera sambil tersenyum. 

"Betul manis sekali anak mamah" ucap Lisa sambil mengambilkan makanan untuk Amera. 

*Bu Lastri tolong lihat di loby pak Budi sudah sampai belum, kalau sudah sampai ajak sarapan sekalian" perintah Lisa

"Baik dek Lisa, saya akan turun untuk melihat pak Budi" jawab bu Lastri dan keluar dari apartemen. 

Lisa yang sedang sarapan terus manatap Amera sambil tersenyum betapa bahagianya memiliki Amera. 

Amera yang sekarang sudah empat tahun menjadi anak yang mandiri, cantik dan pintar berbicara sudah lancar tidak seperti anak umur empat tahun pada umumnya dan dikelilingi orang-orang baik di sekitarnya. 

Masih teringat di memori Lisa betapa baik orang orang di dekatnya. 

Saat melahirkan Amera semua biaya persalinan dan kebutuhan saat Amera bayi semua di biayai oleh pemilik caffe X. Alasnya semua karyawan yang akan melahirkan memang mendapat tunjangan melahirkan. Bagus bukan semoga banyak perusahaan perusahaan yang sama seperti caffe X. 

Setelah Lisa keluar dari caffe X untuk mencari pekerjaan yang memakan waktu  tidak terlalu lama diluar karena dia ingin fokus terhadap Amera, Lisa diterima di perusahaan Herlando yang jam kerjanya hanya delapan jam sehingga Lisa bisa mendapatkan banyak waktu untuk mengurus Amera. 

Betapa beruntungnya Lisa bekerja di perusahaan Herlando yang mendapat gaji tidak sedikit, dan setelah satu tahun bekerja Lisa mendapat fasilitas apartemen yang sekarang dia tempati dan tidak terlalu jauh dari tempat Lisa bekerja, mobil dan sopir dari perusahaan karena Lisa adalah salah satu karyawan terbaik di perusahaan Herlando. Lisa bangga dengan perusahaan tempat Lisa bekerja saat ini, karena menilai karyawan dari kerja keras dan usaha, bukan hanya karena pendidikan yang tinggi saja, itulah mengapa Lisa bisa bertahan hingga hampir empat tahun  bekerja di perusahaan Herlando sebagai sekretaris utama Bagus Herlando. 

"Maaf non Lisa memanggil saya" ucap pak Budi yang sudah masuk kedalam apartemen. 

"Iya pak Budi, pak Budi sudah sarapan belum? ayo kita sarapan bersama"

"Maaf non saya sudah sarapan" ucapnya. 

"Pak Budi kita tidak boleh menolak rezeki, makanan ini kan rezeki iya kan mah" ucap Amera polos. 

Dan hanya di jawab dengan senyuman oleh Lisa. 

"Iya pak Budi ayo sarapan dulu" ucap bu Lastri yang sudah duduk, bu Lastri sudah tahu kebiasaan Lisa yang sangat baik kepada siapapun, termasuk kepada dirinya yang hanya bekerja sebagai asisten rumah tangga. 

Pak Budi hanya mengangguk dan mengikuti perintah Lisa. 

"Pak Budi setelah sarapan pak Budi langsung balik ke kantor saja ya hari ini aku sudah mengambil cuti tidak masuk kerja karena mau mengantar Amera" ucap Lisa. 

"Tapi pak Bagus menyuruh saya mengantar non Lisa kemanapun non Lisa pergi walaupun non Lisa mengambil cuti selama tiga hari" balas pak Budi.

"Baik lah kalau begitu terima kasih ya pak Budi." 

"Tidak usah mengucapkan terima kasih non Lisa ini sudah menjadi kewajiban dari pekerjaan yang harus saya jalankan, saya tunggu di loby non" pak Budi beranjak dari kursi setelah selesai makan. 

Lisa hanya mengangguk dan tersenyum. 

"Mamah Mera sudah selesai sarapan ayo kita berangkat" ucap Amera antusias.

"Ok mamah kekamar dulu sebantar ya sayang tas mamah masih didalam" ucap Lisa meninggalkan Amera yang sudah duduk di sofa ruang tamu. 

Bel apartemen berbunyi dan bu Lastri langsung menuju pintu untuk membukanya. "Eh dek Dini silakan masuk."

"Terima kasih bu Lastri" ucap Dini yang langsung masuk kedalam.

"Amera ponakan tante yang cantik" Dini berkata dan langsung menghampiri Amera dan menciumnya dengan gemas. 

"Tante sudah dong ciumnya nanti lipstik tante nempel di muka Mera, Mera kan sudah rapih mau berangkat sekolah" Mera berkata sambil mengusap-usap pipinya. 

"Ih gemes banget nih" ucap Dini lagi sambil mencubit pipi chubi Mera gemas.

"Tante……" Teriak Mera. 

"Et,, jangan marah tante punya hadiah untuk Mera" ucap Dini dan memberikan hadiah ke Amera. 

"Wah terima kasih tante" Amera berkata dan langsung mencium dan memeluk Dini. 

Lisa yang baru keluar dari kamarnya langsung menggeleng-gelengkan kepalanya melihat Dini dan juga anaknya. 

"Mamah Mera dapat hadiah dari tente Dini" ucap Amera sambil menunjukan hadiahnya. 

Lisa hanya tersenyum dan langsung menatap ke arah Dini. 

Dini yang di tatap hanya tersenyum dan menganggakat dua jarinya menghampiri Lisa dan memeluknya. 

"Dini sudah pernah aku bilang jangan manjakan Amera" ucap Lisa dan melepas pelukan Dini. 

"Maaf aku hanya antusias karena Amera akan masuk ke taman kanak-kanak lagian itu juga cuma crayon yang di butuhkan anak-anak" Dini berkata sambil tersenyum lebar. 

"Bisa aja ngelesnya" celetuk Lisa dan berjalan kearah Amera yang sedang sibuk dengan crayon barunya.

"Mamah boleh Mera bawa ini" ucap Amera sambil menunjuk crayonnya. 

Lisa hanya mengangguk dan menggandeng Amera keluar apartemen. 

"Tunggu,,, aku ikut mengantar Amera sekolah boleh ya pinta Dini."

"Ayo cepat tante, Mera bisa terlambat" ucap Amera sambil melambaikan tangannya. 

Dini yang melihat Amera dan Lisa sudah sampai di depan pintu langsung menghampirinya dan menggandeng tangan Amera yang satunya.

"Bu Lastri aku berangkat dulu ya" pamit Lisa ke bu Lastri. 

"Hati hati" bu Lastri menjawab sambil tersenyum dan melambaikan tangannya pada Amera. 

***

Sekolah Amera.

"Sudah sampai" Lisa berkata sambil  membuka pintu mobilnya dan menggandeng tangan Amera di ikuti oleh Dini. 

"Mamah kenapa masih sepi" ucap Amera. 

"Karena anak mamah paling rajin jadi kita sampai ke sekolah lebih awal" ucap Lisa dan masuk ke halaman sekolah.

"Benar kah berarti Mera akan mendapat nilai seratus dong mah."

"Betul sayang kalau anak mamah ingin mendapat nilai seratus Amera juga harus rajin masuk sekolah dan harus rajin belajar" jelas Lisa. 

"Dan kalau Amera dapat nilai seratus nanti tante beliin hadiah lagi" sambung Dini. 

"Benarkah tante" jawab Amera antusias. 

"Ben,,,," belum Dini menyelesaikan ucapanya Lisa sudah menatap Dini dengan tajam. 

Dini yang di tatap Lisa hanya tersenyum dan menggandeng tangan Amera meninggalkan Lisa. 

Lisa yang ditinggal hanya menggeleng gelengkan kepalanya dan tersenyum. 

"Mamah Mera masuk kelas dulu ya, itu kan suara bel masuk kan mah?" Tanya Amera. 

"Iya sayang ayo mamah antar sampai ke dalam kelas."

"Oh tidak mah, Mera sudah besar mama tunggu saja disini" ucap Amera yang langsung mencium Lisa dan berjalan menuju kelas sambil melambaikan tangannya. 

Lisa tersenyum dan melambaikan tangannya juga. 

Setelah Amera masuk Lisa dan Dini memilih menunggu diruang tunggu dekat taman yang masih berada di dalam lingkungan sekolah. 

"Lis ini kan bukan sekolah biasa apa kamu sanggup membiayai Amera?" tanya Dini. 

"Semua akan aku lakukan aku mau yang terbaik untuk Amera kemaren biaya pendaftaran lima puluh persen di bantu sama tuan Bagus" jelas Lisa. 

"Aku jadi curiga lis jangan-jangan dia menyukaimu" canda Dini sambil tertawa. 

"Ada-ada aja kalau ngomong dia dan istrinya sangat baik tidak mungkin memiliki niat jahat aku sangat menghormatinya dan menghargainya" jelas Lisa. 

"Permisi boleh saya duduk disini" ibu paruh baya datang dan menunjuk kursi di samping Lisa. 

Lisa yang masing mengobrol dengan Dini, langsung mengalihkan perhatiannya ke arah suara.

"oh ya nyonya silahkan" ucap Lisa mempersilahkan ibu paruh baya tersebut. 

"Anak-anak masih lama pulangnya nak?" Tanya ibu paruh baya kepada Lisa. 

"Tidak nyonya sebentar lagi juga pulang" jawab Lisa sambil tersenyum ramah. 

"Mamah,,," panggil Amera yang langsung mendekat kearah Lisa. 

Lisa yang melihat Amera mendekat langsung berdiri dari tempat duduknya dan merentangkan tangannya untuk memeluk Amera. 

"Mamah, Mera boleh pulang duluan karena Mera bisa menjawab semua pertanyaan dari Miss" ucap Amera bahagia.

"Benarkah" ucap Lisa sambil mencium pipi anaknya yang menggemaskan. 

"Benar mamah Mera tidak bohong, kan mamah pernah bilang kalau bohong itu dosa" ucap Amera.

"Anak pintar ayo kita pulang" Lisa menggandeng tangan Amera,. Dan menengok kebelakang. 

"Permisi nyonya kami pulang dulu" ucap Lisa pada ibu paruh baya. 

Ibu paruh baya hanya mengangguk dan tersenyum, yang sedari tadi menatap Lisa.

  "Andaikan memantuku seperti dia betapa bahagianya diriku," gumam wanita paruh baya tersebut sambil terus menatap punggung Lisa yang sudah berjalan menjauh.

*****

Terpopuler

Comments

susi 2020

susi 2020

😍🤩😍💘

2023-03-03

0

susi 2020

susi 2020

💘💘🤦‍♀️🥰😘

2023-03-03

0

icha

icha

kok ceritanya loncat gt

2021-11-15

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 01 IBUKOTA
2 BAB 02 SANG CASSANOVA
3 BAB 03 MENCARI
4 BAB 04 MENGINGAT MASA LALU
5 BAB 05 MENYERAH
6 BAB 06 MENGETAHUI
7 BAB 07 MENINGGAL
8 BAB 08 PERNIKAHAN
9 BAB 09 MEMELUKMU
10 BAB 10 MENASEHATINYA
11 BAB 11 AMERA
12 BAB 12 DUNIA INI SEMPIT
13 BAB 13 SAMA SAJA CEROBOHNYA
14 BAB 14 IKAN SAJA PUNYA PAPAH
15 BAB 15 EGOIS
16 BAB 16 AKAN MENCOBANYA
17 BAB 17 JANGAN MENGGANGGU WAKTUKU
18 BAB 18 TIDAK BERES
19 BAB 19 FOTO
20 BAB 20 PAPAH ITO
21 BAB 21 MASA LALU TIDAK UNTUK DIKENANG
22 BAB 22 PERASAAN TIDAK BISA DIPAKSAKAN
23 BAB 23 LAGU
24 BAB 24 SUDAH ITU SAJA?
25 BAB 25 SINDROM BUCIN
26 BAB 26 KEBUCINAN YANG HAKIKI
27 BAB 27 TANDA LAHIR
28 BAB 28 CAN'T TAKE MY EYES OFF YOU
29 BAB 29 BERTEMU KEMBALI
30 BAB 30 POV
31 BAB 31 VISUAL
32 BAB 32 MENUNGGUMU
33 BAB 33 PEMILIK SAHAM
34 BAB 34 HAL PENTING
35 BAB 35 BERBOHONG
36 . BAB 36 SOTO DAGING
37 BAB 37 PENGAKUAN ROSA
38 BAB 38 KEBENARAN
39 BAB 39 TENGGELAM KE DASAR BUMI
40 BAB 40 PENGAKUAN
41 BAB 41 MENIKAH DENGANKU?
42 BAB 42 PENGAKUAN
43 BAB 43 TIDAK PERNAH MENCINTAINYA
44 BAB 44 KONFERENSI PERS
45 BAB 45 I LOVE YOU IBU DARI ANAKKU
46 BAB 46 REMAJA LABIL
47 BAB 47 NIKAHKAN SAJA
48 BAB 48 ADITA ELMIRA
49 BAB 49 LISA ADIKNYA ITO?
50 BAB 50 KECELAKAAN
51 BAB 51 POV ITO
52 BAB 52 AKU SANGAT MENCINTAIMU
53 BAB 53 MENGIKHLASKAN
54 BAB 54 GOMBAL NATHAN
55 BAB 55 MEMAHAMI
56 BAB 56 SAYANG
57 BAB 57 I LOVE YOU TO
58 BAB 58 MELAMAR
59 BAB 59 CEMBURU?
60 BAB 60 MAKANAN PEMBUKA
61 BAB 61 MEMBERI KEJUTAN KEPADAMU
62 BAB 62 PERFECT WOMEN
63 BAB 63 SELALU BAHAGIA
64 BAB 64 IJAB KABUL
65 BAB 65 MALANG SEKALI
66 BAB 66 MENGUNDURNYA LAGI
67 BAB 67 HOTEL
68 BAB 68 REMAHAN RENGGINANG
69 BAB 69 SUAMIKU
70 BAB 70 MAKANAN PENUTUP
71 BAB 71 MAS ITO
72 BAB 72 CINCIN
73 BAB 73 DUA CINCIN
74 BAB 74 ALERGI
75 BAB 75 RUJAK
76 BAB 76 SELAMAT BERSENANG-SENANG
77 BAB 77 POSESIF
78 BAB 78 PENYESATAN
79 BAB 79 MENYEBALKAN
80 BAB 80 TERAKHIR
81 BAB 81 BERJANJI LAH
82 BAB 82 PEMAKAMAN
83 BAB 83 KENAPA TAKDIR MEMAINKANKU
84 BAB 84 BOHONG
85 BAB 85 HIDUP AKAN TERUS BERJALAN
86 BAB 86 MENEMUI KLIEN
87 BAB 87 MENUNGGUMU
88 BAB 88 KEPUTUSANKU
89 BAB 89 MENGETAHUI
90 BAB 90 MENGGANTIKAN
91 BAB 91 KEPUTUSAN
92 BAB 92 PERNIKAHAN YANG KEDUA
93 BAB 93 KECEROBOHANKU
94 BAB 94 DEDE BAYI
95 BAB 95 MEMBUKA HATI
96 BAB 96 AKU MENCINTAIMU
97 BAB 97 MELEPAS
98 BAB 98 HAPPY ANNIVERSARY
99 BAB 99 MALAM PERTAMA
100 BAB 100 TAMAT
Episodes

Updated 100 Episodes

1
BAB 01 IBUKOTA
2
BAB 02 SANG CASSANOVA
3
BAB 03 MENCARI
4
BAB 04 MENGINGAT MASA LALU
5
BAB 05 MENYERAH
6
BAB 06 MENGETAHUI
7
BAB 07 MENINGGAL
8
BAB 08 PERNIKAHAN
9
BAB 09 MEMELUKMU
10
BAB 10 MENASEHATINYA
11
BAB 11 AMERA
12
BAB 12 DUNIA INI SEMPIT
13
BAB 13 SAMA SAJA CEROBOHNYA
14
BAB 14 IKAN SAJA PUNYA PAPAH
15
BAB 15 EGOIS
16
BAB 16 AKAN MENCOBANYA
17
BAB 17 JANGAN MENGGANGGU WAKTUKU
18
BAB 18 TIDAK BERES
19
BAB 19 FOTO
20
BAB 20 PAPAH ITO
21
BAB 21 MASA LALU TIDAK UNTUK DIKENANG
22
BAB 22 PERASAAN TIDAK BISA DIPAKSAKAN
23
BAB 23 LAGU
24
BAB 24 SUDAH ITU SAJA?
25
BAB 25 SINDROM BUCIN
26
BAB 26 KEBUCINAN YANG HAKIKI
27
BAB 27 TANDA LAHIR
28
BAB 28 CAN'T TAKE MY EYES OFF YOU
29
BAB 29 BERTEMU KEMBALI
30
BAB 30 POV
31
BAB 31 VISUAL
32
BAB 32 MENUNGGUMU
33
BAB 33 PEMILIK SAHAM
34
BAB 34 HAL PENTING
35
BAB 35 BERBOHONG
36
. BAB 36 SOTO DAGING
37
BAB 37 PENGAKUAN ROSA
38
BAB 38 KEBENARAN
39
BAB 39 TENGGELAM KE DASAR BUMI
40
BAB 40 PENGAKUAN
41
BAB 41 MENIKAH DENGANKU?
42
BAB 42 PENGAKUAN
43
BAB 43 TIDAK PERNAH MENCINTAINYA
44
BAB 44 KONFERENSI PERS
45
BAB 45 I LOVE YOU IBU DARI ANAKKU
46
BAB 46 REMAJA LABIL
47
BAB 47 NIKAHKAN SAJA
48
BAB 48 ADITA ELMIRA
49
BAB 49 LISA ADIKNYA ITO?
50
BAB 50 KECELAKAAN
51
BAB 51 POV ITO
52
BAB 52 AKU SANGAT MENCINTAIMU
53
BAB 53 MENGIKHLASKAN
54
BAB 54 GOMBAL NATHAN
55
BAB 55 MEMAHAMI
56
BAB 56 SAYANG
57
BAB 57 I LOVE YOU TO
58
BAB 58 MELAMAR
59
BAB 59 CEMBURU?
60
BAB 60 MAKANAN PEMBUKA
61
BAB 61 MEMBERI KEJUTAN KEPADAMU
62
BAB 62 PERFECT WOMEN
63
BAB 63 SELALU BAHAGIA
64
BAB 64 IJAB KABUL
65
BAB 65 MALANG SEKALI
66
BAB 66 MENGUNDURNYA LAGI
67
BAB 67 HOTEL
68
BAB 68 REMAHAN RENGGINANG
69
BAB 69 SUAMIKU
70
BAB 70 MAKANAN PENUTUP
71
BAB 71 MAS ITO
72
BAB 72 CINCIN
73
BAB 73 DUA CINCIN
74
BAB 74 ALERGI
75
BAB 75 RUJAK
76
BAB 76 SELAMAT BERSENANG-SENANG
77
BAB 77 POSESIF
78
BAB 78 PENYESATAN
79
BAB 79 MENYEBALKAN
80
BAB 80 TERAKHIR
81
BAB 81 BERJANJI LAH
82
BAB 82 PEMAKAMAN
83
BAB 83 KENAPA TAKDIR MEMAINKANKU
84
BAB 84 BOHONG
85
BAB 85 HIDUP AKAN TERUS BERJALAN
86
BAB 86 MENEMUI KLIEN
87
BAB 87 MENUNGGUMU
88
BAB 88 KEPUTUSANKU
89
BAB 89 MENGETAHUI
90
BAB 90 MENGGANTIKAN
91
BAB 91 KEPUTUSAN
92
BAB 92 PERNIKAHAN YANG KEDUA
93
BAB 93 KECEROBOHANKU
94
BAB 94 DEDE BAYI
95
BAB 95 MEMBUKA HATI
96
BAB 96 AKU MENCINTAIMU
97
BAB 97 MELEPAS
98
BAB 98 HAPPY ANNIVERSARY
99
BAB 99 MALAM PERTAMA
100
BAB 100 TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!