BAB 04 MENGINGAT MASA LALU

Di dalam mobil dua insan yang tidak saling mencintai diharuskan untuk bersama karena sebuah perjodohan.

"Ingat Le nanti didepan mama papaku kita harus terlihat seperti pasangan kekasih" ucap Ito memecah keheningan diantara keduanya. 

"Ok" jawab Lea singkat,

"Oh ya inget sesuai perjanjian kita diawal tidak boleh dari kita mencampuri urusan pribadi masing-masing ok" Ucap Lea lagi. 

"Aku selalu ingat itu" jawab ito Sambil memarkirkan mobilnya tepat di dapan rumahnya yang sangat megah. 

Begitulah Ito herlando pengusaha muda yang sedang merintis karirnya tanpa mengandalkan Bagus Herlando ayahnya yang sudah menjadi pengusaha ternama di tanah air. Dia ingin menjadi pengusaha dengan kerja kerasnya sendiri begitupun dengan asmaranya dia  tidak ingin menjalin hubungan dengan siapa pun sebelum dia mancapai tujuannya menjadi pengusaha sukses di tanah air. 

Walaupun sudah di jodohkan oleh orang tuanya dengan Alea widjaya seorang model ternama di tanah air dan sedang melebarkan sayap menjadi model internasional tapi Ito tidak sedikitpun tertarik dengan Alea. 

Begitupun dengan Alea yang tidak ingin menjalin hubungan serius dengan lawan jenis. 

Walaupun dia sudah biasa bergonta ganti pasangan tapi tidak untuk serius. 

Tujuannya hanya satu untuk memuluskan karirnya sebagai model. 

"Oh sayang kamu sudah sampai" ucap Silfiana mama Ito sambil bergantian memeluk Ito dan juga Lea. 

"Akhirnya kamu pulang juga nak" ucap Bagus papa Ito memeluk putranya. 

Hanya dibalas dengan senyuman dan pelukan oleh Ito. 

"Ayo kita mulai makan malamnya ada yang ingin mama papa sampaikan ke kalian berdua" ucap mama Silfiana. Sambil menuju ke meja makan yang sudah penuh dengan berbagi macam makan dengan menggandeng tangan Alea. 

"Baik tante" jawab Alea singkat dan mengikuti mama Silfiana. 

"Jangan panggil tante dong Alea sayang mulai sekarang panggil aja mama ok" ucap mama Silfiana. 

Hanya di jawab dengan anggukan dan senyuman oleh Alea. 

"Ma pa apa yang ingin mama dengan papa bicarakan dengan Ito?" tanya Ito sambil memandangi wajah kedua orang tuanya setelah semua selesai makan malam dan masih berada di meja makan. 

"Oh ya papa dan mama sudah membicarakan persoalan ini dengan orang tua Alea juga yang masih berada di Singapura dan mereka menyetujui usul papa" ucap Bagus. 

"Maksud papa?" Jawab Ito sambil menatap papanya.

"Sesuai rencana kami bahwa bulan depan kamu dan juga Alea akan melangsungkan pertunangan" Ucap papa Bagus sambil tersenyum. 

"Betul itu mama sudah tidak sabar ingin melihat anak mama mempunyai pasangan sudah lama sekali mama menantikan ini" ucap mama Silfiana sambil tersenyum melihat Ito dan juga Alea. 

Ito yang awalnya ingin menolak tidak tega bila melihat mama Silfiana wanita yang paling dia sayangi menjadi kecewa. 

"Baik Ma" ucap Ito singkat. 

"Bagaimana dengan kamu?" Alea tanya mama Silfiana yang sekarang menunggu jawaban dari Alea. 

Dan hanya di jawab dengan anggukan tanda setuju oleh Alea.

"Ok kalau begitu semua sudah setuju jadi mama yang akan mengurus semuanya untuk kalian dan kalian tinggal duduk manis" ucap mama Silfiana dengan antusias dan bahagia. 

"Apa masih ada yang ingin mama dan papa bicara kalau tidak ada Ito ingin pulang dan mengantar pulang Alea" ucap Ito. 

"Apa kamu tidak ingin menginap di sini ito?" Tanya mama Silfiana . 

"Lain kali saja ma kan Ito harus mengantar Alea pulang" jawab Ito sambil berdiri dari kursi menghampiri mama Silfiana dan mencium kening mamanya lanjut memeluk papa Bagus. Di ikuti Alea yang juga memeluk mama Silfiana da papa Bagus.

"Alea pamit dulu ya ma pa" ucap Alea.

Setelah kepergian Ito dan juga Alea dari rumah mama Silfiana kembali bersedih dan berkata kepada suaminya. "andaikan Dita masih ada bersama mama pasti mama tidak akan kesepian seperti ini" sambil meneteskan air mata. 

"Sudah ma jangan mengingat masa lalu biarkan anak kita hidup bahagia di atas sana tuhan lebih sayang kepada Dita" ucap Bagus sambil memeluk istrinya dan menenangkannya. 

***

Club malam

Tidak seperti biasanya club malam menjadi begitu rame dengan kedatangan wanita-wanita cantik dan sexy dari kalangan selebriti dan kalangan atas, memang setiap saat club selalu rame tapi berbeda dengan malam ini yang kebanyakan datang adalah wanita.

"Tumben ya Ver banyakan cewek-cewek yang dateng lihat tuh menunjuk Adit , Evan dan juga Kevin di meja bartender menang banyak mereka disuguhi pemandangan wanita sexy yang minim pakaian" Dini berkata ke Vera teman kerjanya sambil tertawa.

Vera ikut tertawa dan berkata "emang lu g tau Di ruang VVIP satu ada siapa?"

"Mana ku tahu" jawab Dini tidak perduli. 

"Ah lu emang ketinggalan berita up to date hari ini kerja mulu sih lu" ucap Vera. 

"Kesini kan gw emang buat kerja."

"Lu tau g di ruang VVIP satu itu ada orang yang gantengnya seantero jagad raya pengeran aja ketinggalan jauh gantengnya tau g lu cewe-cewe sexy itu rela jadi pelayan cuma pengin masuk keruang VVIP 1 cuma buat pengen liat orangnya syukur-syukur bisa diajak menghabiskan malam bersamanya" Seloroh Vera. 

"Cih najis maksud lo cassanova?"

"Iya gue aja mau Din kalau diajak menghabiskan malam bersamanya."

"Dianya yang g mau sama lo" ucap Dini dan meninggalkan Vera. 

Belum sempat Dini meninggalkan Vera tangan Dini sudah di tarik oleh Vera. 

"Tuh tuh Din" Vera menunjuk kerumunan wanita sexy yang ditengahnya sudah ada pria yang sedang menggandeng wanita cantik dan sexy di lengan kanan dan kirinya menuju pintu keluar club malam. 

"Mana Ver" mau tidak mau pandangan Dini menuju arah yang di tunjuk Vera walaupun hanya terlihat dari samping dan terkena cahaya lampu club malam yang warna warni dan redup. 

"ko seperti pernah lihat yah? Tapi dimana ya?" gumam Dini dalam hati. 

Sambil memegang keningnya dengan jari telunjuk. 

"Oh ya aku hampir lupa bukanya itu mirip sekali dengan Ibra walaupun hanya terlihat dari samping," gumam Dini lagi dalam hati.

"Woyy biasa aja kali ngeliatnya" ucap Vera sambil memukul bahu Dini dan membuyarkan lamunan Dini.

"Ngagetin aja lu sih Ver , oh ya Ver lo kenal g siapa nama itu orang itu?"

"Ngapa lu nanya-nanya lu mau diajak menghabiskan malam dengannya, tadi lu bilang najis makanya jangan muna."

"Idih amit-amit ogah mau dibayar milyaran juga gw ogah buat lo aja itupun kalau dia mau hahahahahaha" Dini tertawa.

"Sialan lu Din" ucap Vera sambil memukul lengan Dini. "emang lu ga tau siapa namanya kemana aja lu?"

"Kerja lah, tapi kan selama ini kayaknya tidak pernah kesini."

"Gue  dengar-dengar sih dia baru datang dari luar negeri."

"Ohhhhhh" Dini berkata sambil melihat sosok yang mirip dengan Ibra dan ternyata sudah meninggalkan club malam. 

"Dia namanya Jonathan Alwira pengusaha muda dan sukses di dalam maupun luar negeri Din dan dia juga seorang cassanova tidak ada yang menolak pesonanya pokoknya dia tuh manusia perfect yang ada dimuka bumi ini dan....."

Belum juga Vera menyelesaikan ucapannya Dini sudah meninggalkan Vera yang masih terus berbicara. 

" Syukurlah bukan Ibra, berarti aku tadi salah lihat," ucap Dini dalam hati. 

" Woww gw belum selesai ngomong nih" Vera mengejar Dini yang sudah pergi meninggalkannya. 

           ******

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***