6. Tawaran Menarik

***

Mata Sherin mengerjap hebat saat menyadari

para penjahat itu kini berlompatan menyerang

ke arah dirinya dan pria itu sambil mengeluarkan

senjata tajam yang berkilat mengerikan.

Namun, apa yang terjadi kemudian membuat dia tercengang. Pria penolong nya itu terlihat santai.

Dia hanya mengibaskan sedikit tangannya ke arah para penyerang, dan tiba-tiba saja tubuh mereka

semua terbang, terlempar sadis ke berbagai arah

lalu berjatuhan dalam keadaan mulut dan hidung

yang mengeluarkan darah segar.

Pria itu membawa Sherin untuk berdiri kembali.

Sherin masih berada dalam mode tidak percaya

pada apa yang baru saja di lihatnya. Apakah pria

penolong nya ini seorang pesulap.?? Tanpa kata,

pria itu membuka jas yang di pakainya kemudian

menutupkan nya ke tubuh bagian atas Sherin

yang setengah terbuka.

"Te-terimakasih Tuan atas bantuannya."

Sherin tergagap dengan raut wajah yang terlihat

memerah begitu menyadari keadaan dirinya saat

ini yang terlihat sangat kacau. Pria itu tampak

menatap lurus kearah para penjahat yang kini

mencoba untuk bangkit dengan susah payah.

Dengan tenang dan gaya yang sangat santai pria

itu mendekat ke arah pimpinan penjahat yang kini mundur ketakutan dan membelalakkan matanya

saat mengenali siapa pria yang membantu gadis

itu. Walau wajahnya tertutup masker, namun dia

masih bisa mengenalinya dengan baik.

"Ayo maju, apa kalian masih punya nyali.?"

Tantang pria itu dengan suara beratnya. Sorot

matanya tampak menghunus, menggetarkan

lutut para penjahat itu.

"Ampun.. ampuni kami Tuan, kami tidak berani."

Pimpinan penjahat tampak membungkukkan

badan dengan tubuh bergetar hebat. Setelah itu mereka beranjak pergi dengan raut wajah penuh ketakutan yang sangat kentara begitu menyadari sepenuhnya keberadaan sosok tinggi gagah itu.

Sherin hanya bisa terdiam melihat kejadian itu.

Siapa pria ini sebenarnya, kenapa para penjahat

itu sepertinya sangat ketakutan begitu melihat

kedatangannya.?

Setelah memastikan semuanya aman, pria itu

kini beranjak, melangkah tenang menuju mobil

hitam yang terparkir sedikit jauh dari tempat

Sherin berada.

"Tu-Tuan.. tunggu, jas anda.! Tuan..!"

Sherin yang tadi masih terkesima oleh sikap

misterius pria itu, kini berlari mengejar membuat

pria itu berhenti seketika. Dan Sherin pun sontak

mengerem langkahnya. Namun tetap saja tubuh

mereka sempat beradu sedikit keras. Wajah

Sherin langsung saja memerah, malu sendiri.

"Maaf Tuan.. silahkan ambil kembali jas anda.

Dan terimakasih atas bantuannya."

Sherin mengulurkan jas yang beraroma wangi

maskulin mewah tersebut. Mata tajam pria itu

menatap datar tubuh bagian atas Sherin yang

langsung mengkerut dan menundukkan kepala.

Sial, apa-apaan ini, kenapa dirinya jadi bertingkah

bodoh begini.! Sherin merutuki diri sendiri.

Mau tidak mau, akhirnya dia kembali memakai

jas itu setelah memahami tatapan intimidasi

pria tidak di kenal itu. Pria yang sangat aneh.!

Dari arah pintu kemudi, keluar seorang pria lain

yang langsung menghampiri mereka berdua.

"Nona Sherinda.. datanglah ke tempat ini nanti

malam. Ada kesepakatan bagus yang akan di

tawarkan oleh Tuan kami.!"

Pria yang baru muncul itu mengulurkan secarik

kertas ke hadapan Sherin yang terlihat bingung. Namun tak urung, dia menerima uluran kertas

putih berisi sebuah alamat tersebut.

"Maaf, apa maksud anda sebenarnya Tuan.?"

Sherin menatap sekilas kearah pria misterius

itu yang terlihat acuh saja.

"Anda akan tahu sendiri nanti Nona. Silahkan

anda pikirkan baik-baik semuanya."

Si pria kedua yang menjawab pertanyaan Sherin.

Sementara pria penolong nya terlihat cuek, dia

malah berjalan tenang masuk ke dalam mobil.

"Ini adalah kesempatan yang tidak akan datang

dua kali dalam hidup anda Nona. Permisi.!"

Si pria kedua kembali berucap sambil kemudian

menudukkan kepala sedikit. Setelah itu berlalu

pergi dari hadapan Sherin yang masih terdiam

dalam kebingungan. Dia menatap kepergian

mobil mewah tersebut sampai menghilang di

balik persimpangan jalan.

Huuff.. Sherin menghembuskan nafas kasar.

Sungguh, ini adalah hari yang sangat melelahkan sekaligus membingungkan. Dia kembali melihat kertas putih yang ada di tangannya.

"Cafe Edelweis..jam 7 malam.. Atas nama Tuan Ramon Damoda.. Haahh..ada apa ini, apa yang

mereka inginkan sebenarnya.?"

Sherin menautkan alisnya penuh rasa curiga dan mewaspadai segala kemungkinan. Saat ini dia

jadi lebih antipati pada orang asing. Dia tidak

ingin kecolongan lagi dengan masuk ke dalam

jebakan ataupun permainan orang.

Tidak ingin terus larut dalam segala kebingungan, akhirnya gadis itu melangkah ke arah mobilnya kemudian masuk ke balik kemudi. Untuk sesaat

dia tampak menatap jas hitam yang kini melekat

di tubuhnya. Aroma maskulin yang sangat mewah,

siapa pria itu sebenarnya.?? Bodo amat lah.!

Tidak lama dia sudah kembali meluncurkan

mobilnya menuju rumah sewaannya. Kebetulan

hari ini dia memang tidak memiliki jadwal apapun.

***

Rumah model minimalis bercat putih cerah itu

tampak asri di tengah lingkungan perumahan

berkelas menengah. Dan Sherin cukup nyaman

tinggal di rumah baru nya ini. Sesungguhnya

dia memang menyukai kesederhanaan.

Saat ini waktu sudah beranjak malam. Sherin

baru saja selesai menjalankan ibadah sholat

magrib. Walau hidupnya selalu bersinggungan

dengan dunia liar dan glamor, namun sebisa

mungkin dia selalu melaksanakan kewajibannya

di sela-sela kesibukannya, meskipun masih

sangat jauh dari kata taat..

Kini dia terlihat berjalan mondar-mandir di dalam

kamarnya. Dia bimbang, antara menerima atau

mengabaikan tawaran pria yang tadi siang.

"Bismillah.. semoga ini sesuatu yang baik

untuk hidupku ke depan."

Akhirnya Sherin memutuskan untuk pergi. Walau

dia tidak yakin dengan apa yang akan terjadi. Dia

segera berganti pakaian dengan setelan manis

yang menutup rapat seluruh tubuhnya. Dia juga

membiarkan wajah nya polos apa adanya, hanya memakai pelembab bibir saja.

Apalagi yang harus di aplikasikan pada wajahnya.

Tanpa polesan apapun, wajahnya sudah tampak memukau. Tuhan sudah sangat baik padanya,

memberikan anugerah kecantikan rupa yang

begitu sempurna tiada cela. Jadi, untuk apalagi

dia mengutak atiknya.

Setelah meyakinkan diri, akhirnya Sherin pergi

menuju cafe yang sudah di janjikan. Selama di

perjalanan, hatinya tiba-tiba saja berdebar tidak karuan. Dia benar-benar tidak bisa menebak apa

yang akan terjadi nanti. Dan yang jelas, hatinya

saat ini sangat sulit di kendalikan.! Dia mulai

merasakan tidak nyaman, mungkinkah mereka orang-orang jahat?

Tiba di tempat tujuan, Sherin memilih vallet

parking agar bisa segera masuk.

"Selamat malam mbak Sherinda..Apa anda

sudah melakukan reservasi sebelumnya.?"

Pelayan cafe yang berjaga di depan langsung

mengenali Sherin dan terlihat menyambutnya.

"Saya ada janji bertemu dengan Tuan Roman."

"Ohh..Tuan Roman, mari, saya akan mengantar

anda menuju ruangannya."

Sambut pelayan itu dengan wajah yang tampak

terkejut sambil kemudian perlahan melangkah membimbing Sherin yang mengenakkan kembali kacamata hitamnya dan kini berjalan anggun

menuju ruangan yang di tunjukkan pelayan.

Ada banyak pengunjung Cafe yang mengenali

dirinya. Dan mereka langsung saja heboh menggosipkan Sherin yang hari ini sedang jadi

pusat pemberitaan di berbagai media massa.

Tapi Sherin tidak sadar sama sekali akan hal

itu, karena hari ini dia memang mematikan

ponsel serta menutup semua akses informasi.

Tiba di dalam ruangan, Sherin di sambut oleh

manager cafe yang sedang menyiapkan tempat

bersama dua orang pelayan.

"Silahkan tunggu sebentar Mbak, kebetulan

Tuan Roman sudah tiba di parkiran."

Ucap manager cafe sambil memberi isyarat

pada pelayan untuk melayani Sherin dengan

sebaik mungkin.

"Terimakasih.."

Sahut Sherin sambil mendudukkan bokongnya

di atas sofa. Dia mengamati seluruh ruangan

yang terlihat sangat nyaman itu, sepertinya ini

adalah ruangan terbaik di Cafe ini.

Beberapa waktu kemudian ke dalam ruangan

muncul pria misterius yang tadi siang menolong

nya. Dia datang bersama pria yang satunya lagi

di sambut langsung oleh manager cafe yang

terlihat begitu segan terhadap pria misterius itu.

"Selamat malam Tuan Muda.."

Sambut sang manager sambil membungkuk

hormat di hadapan pria itu. Sherin ikut berdiri

menyambut kedatangan Pria misterius itu

yang kini sudah sampai di hadapan Sherin.

"Selamat datang Tuan.."

Sambut Sherin sambil menundukkan kepalanya

sedikit. Pria itu tampak membuka masker penutup wajahnya. Dia tidak perlu lagi menutupi wajahnya

saat ini. Namun hal itu justru membuat Sherin

terkejut bukan main begitu melihat penampakan

pria itu. Jantung nya tiba-tiba berdebar kencang.

Masya Allah.. Tuan Muda Kertaradjasa..

Mata Sherin tampak mengerjap, tidak percaya

pada apa yang di lihatnya. Benarkah ini, benarkah

dia sedang berhadapan dengan Devan Kanigara

Elajar, Tuan muda Kertaradjasa..??

"Selamat malam Nona Natakusumah.."

Pria misterius itu yang tiada lain adalah Devan

mengeluarkan suara khas nya yang sangat berat

dan dalam. Tatapan nya yang tajam tampak fokus

pada wajah Sherin yang sedikit memucat.

"Se-selamat malam Tuan Elajar.."

Sherin menyahut dengan suara sedikit bergetar

sambil menundukkan kepalanya. Devan tampak

bergerak, kemudian mengibaskan jas nya, lalu

duduk tenang penuh gaya serta kharisma yang

sangat menyilaukan mata. Sosoknya terlihat

begitu elegan dan mempesona. Kakinya tampak

menyilang dengan kedua tangan di letakkan

di atas sandaran sofa.

"Kenapa masih berdiri .? Duduklah.!"

Devan kembali mengeluarkan suara nya dengan

tatapan tiada henti memecah sosok Sherin yang

sontak bergerak pelan, duduk kembali di depan

Devan sambil tersenyum canggung.

Sherin berusaha menguasai dirinya. Dia tidak

boleh terlihat mengenaskan di depan pria yang

sangat terhormat ini. Dia tahu benar siapa pria

ini. Semua orang yang berkecimpung di dunia

hiburan, pasti mengenali siapa itu Tuan Devan Kanigara Elajar..Namun, ada banyak pertanyaan

yang kini bersarang di kepalanya.

"Bagaimana.. kau mau makan dulu, atau kita

langsung bicara pada pokok pembahasan.?"

Devan memulai pembicaraan. Roman terlihat

setia berdiri di belakangnya sambil mengamati

Sherin yang kini mengangkat wajah nya dengan

ragu. Mata mereka saling menatap sebentar.

Tapi Sherin segera menarik pandangannya,

dia tidak ingin bersikap lancang.

"Mohon maaf sebelumnya Tuan Elajar. Saya

rasa, sebaiknya kita berbicara langsung pada

pokok pembahasan saja. Saya benar-benar tidak mengerti kenapa anda mengundang saya datang kesini."

Bibir Devan terangkat sedikit. Tatapannya kini

terlihat mengamati keseluruhan sosok Sherin.

Harus dia akui, wanita ini memang sempurna.

Pantas saja para lelaki hidung belang itu berani membayar mahal untuk mendapatkan nya.

"Baiklah Nona Sherin..Aku ingin menawarkan

sesuatu padamu. Sebuah kesepakatan..!"

Sherin kembali mengangkat wajah nya. Kali ini

raut wajahnya terlihat sedikit berubah, terkesan

curiga dengan perkataan Devan.

"Kesepakatan, apa itu Tuan.? Sebelumnya saya

ingin menegaskan sesuatu. Tolong perlakukan

saya sebagai wanita beradab. Saya hanya akan

menerima pekerjaan sesuai dengan keahlian

dan kemampuan saya saja.!"

Devan menautkan alisnya mendengar uraian

singkat dan padat yang di lontarkan oleh Sherin.

Aneh, wanita ini sepertinya sedang mencoba

membentengi dirinya. Bibirnya menyeringai

tipis penuh ironi. Berani berulah juga rupanya

wanita ini, seolah dia sangat berharga.!

"Jadilah istriku Nona Sherinda Maheswari..!"

Deg !

Jantung Sherin langsung terguncang dengan

mata yang membulat sempurna. Kedua mata

mereka saling menatap kuat. Tuhan..lelucon

macam apa ini, sungguh..sangat menggelikan.!

Tidak lama Sherin tertawa kecil dan renyah yang membuat mata Devan terpana dalam diam.

Suara tawa wanita yang ada di hadapannya itu terdengar begitu merdu merayu membuat aliran

darah di tubuh Devan langsung berdesir hebat.

Ohh shit.! wanita ini penuh dengan racun yang

sangat berbahaya. Pantas saja banyak pria

tergila-gila padanya.

"Aku tidak bercanda Nona Sherin.!!"

Devan melempar satu map kuning ke hadapan

Sherin yang langsung menghentikan tawanya.

Matanya kini beralih pada map kuning itu. Raut

wajahnya tiba-tiba saja berubah keras.

"Apa ini.? Sebenarnya apa yang anda inginkan

Tuan Devan Kanigara Elajar.?"

Suara Sherin terdengar tegas dan jelas dengan

tatapan yang kini berubah tajam, menghujam

wajah Devan yang menyeringai tipis. Keduanya

tampak saling menatap, mengadu kekuatan dan

kelihatannya tidak ada yang ingin mengalah.

Roman sampai menautkan alisnya melihat

keberanian model cantik itu.

"Pelajari nota itu sedetail mungkin. Kalau setuju,

besok siang kau bisa datang ke kantor. Setelah

itu kita akan melangsungkan pernikahan."

Tegas Devan sambil kemudian berdiri tegak,

merapihkan kembali pakaiannya. Setelah itu

dia berlalu pergi dari hadapan Sherin yang kini

hanya bisa terdiam seperti orang bodoh.!

"Pikirkan baik-baik Nona.. Kalau sudah yakin,

anda bisa menghubungi nomor saya di sini

untuk membuat janji temu dengan Tuan Muda.."

Roman menyimpan kartu nama di atas meja

di hadapan Sherin yang masih terdiam dalam

ketidakpercayaan atas apa yang kini sedang

berlaku di depan matanya..

*****

Bersambung...

Terpopuler

Comments

PJ92

PJ92

Kecantikan sherin kyanya melebihi maharaya sma mayra deh

2025-01-01

1

@𝕳𝖆𝖜𝖆

@𝕳𝖆𝖜𝖆

apa sih Dev Dateng" nawarin nikah ,,apa g syok sherine nya

2024-09-21

0

Ana Nur

Ana Nur

entah sudah yg keberapa kali aku bc novel ini tp ttp aja ceritanya sll menarik untuk aku baca. termasuk jg cerita suamiku pelindungku,,,

2024-02-20

4

lihat semua
Episodes
1 1. Terjebak
2 2. Terkejut
3 3. Hancur
4 4. Tak Terduga
5 5. Sakit Tak Berdarah
6 6. Tawaran Menarik
7 7. Sah
8 8. Tamu Kehormatan
9 9. Mengawasi
10 10. Gangguan Kecil
11 11. Pria Penguntit
12 12. Bertubi-tubi
13 13. Titik Nadir
14 14. first Kiss
15 15. Candu
16 16. Interview
17 17. Pria Tua Aneh
18 18. Trouble
19 19. Almost
20 20. Hari Pertama
21 21. Behind The Scene
22 22. Serangan Balik
23 23. Mengunjungi Villa
24 24. Jalan Malam
25 25. Hot Couple
26 26. Perih
27 27. Kau Datang Dev
28 28. Mengguncang
29 29. Babak Belur
30 30. Izinkan Aku...
31 31. Memilikimu
32 32. Gempar
33 33. Mati Kutu
34 34. Langkah Awal
35 35. Gebrakan Pertama
36 36. Syok Berat
37 37. Manis Dan Pahit
38 38. Syuting Perdana
39 39. Langit Runtuh
40 40. Intimidasi
41 41. Mimpi Yang Nyata
42 42. Romantic Morning
43 43. Jalan Sore
44 44. Serangan Pagi
45 45. Couple Session
46 46. Pukulan Telak
47 47. Tak Akan Aku Lepas
48 48. Pertemuan Tak Terduga
49 49. Jatuh Dan Kalah
50 50. The Winner Is..
51 51. Gelisah
52 52. Kehebohan Di Tempat Syuting
53 53. Kemelut Bersambut
54 54. Aksi Jalanan
55 55. Merajuk
56 56. New Season
57 57. The First Moment
58 58. Shocking News
59 59. Funeral
60 60. King Sadat
61 61. Ambers Palace
62 62. Tamu Tak Di Undang
63 63. Tangguh Luar Dalam
64 64. Tampil Gemilang
65 65. Sister In Law
66 66. Kesibukan Baru
67 67. Underpass Attack
68 68. Injured
69 69. Terlalu Manis
70 70. Intimidasi Tak Berarti
71 71. Kerusuhan Pagi Hari
72 72. Apa Yang Terjadi ?
73 73. Angin Segar
74 74. Ibu Mertua Tersayang
75 75. Surprise The Star
76 76. Duel Maut
77 77. Meradang
78 78. Cooling Down
79 79. Mrs Owner
80 80. Sweet Morning
81 81. Beginning To End
82 82. Quarantine Area
83 83. Spesial Guest
84 84. High Class Dinner
85 85. Dark Eye
86 86. The Second Day
87 87. Finally
88 88. Declaration Of Love
89 89. Ripe Attack
90 90. Hypnotized
91 91. The Final Battle
92 92. End Of Game
93 93. Miss Supermodel
94 94. Kedatangan Little Prince
95 95. Dia, Istriku
96 96. Mrs Commisioner
97 97. Back To The Family
98 98. Pada Akhirnya
99 99. Wedding Party
100 100. Monopoli Duo Cilik
101 101. Semua Akan Indah
102 102. Matt & Clara
103 103. Little Queen
104 104. Happy Ending part 1
105 105. Happy Ending Part 2
Episodes

Updated 105 Episodes

1
1. Terjebak
2
2. Terkejut
3
3. Hancur
4
4. Tak Terduga
5
5. Sakit Tak Berdarah
6
6. Tawaran Menarik
7
7. Sah
8
8. Tamu Kehormatan
9
9. Mengawasi
10
10. Gangguan Kecil
11
11. Pria Penguntit
12
12. Bertubi-tubi
13
13. Titik Nadir
14
14. first Kiss
15
15. Candu
16
16. Interview
17
17. Pria Tua Aneh
18
18. Trouble
19
19. Almost
20
20. Hari Pertama
21
21. Behind The Scene
22
22. Serangan Balik
23
23. Mengunjungi Villa
24
24. Jalan Malam
25
25. Hot Couple
26
26. Perih
27
27. Kau Datang Dev
28
28. Mengguncang
29
29. Babak Belur
30
30. Izinkan Aku...
31
31. Memilikimu
32
32. Gempar
33
33. Mati Kutu
34
34. Langkah Awal
35
35. Gebrakan Pertama
36
36. Syok Berat
37
37. Manis Dan Pahit
38
38. Syuting Perdana
39
39. Langit Runtuh
40
40. Intimidasi
41
41. Mimpi Yang Nyata
42
42. Romantic Morning
43
43. Jalan Sore
44
44. Serangan Pagi
45
45. Couple Session
46
46. Pukulan Telak
47
47. Tak Akan Aku Lepas
48
48. Pertemuan Tak Terduga
49
49. Jatuh Dan Kalah
50
50. The Winner Is..
51
51. Gelisah
52
52. Kehebohan Di Tempat Syuting
53
53. Kemelut Bersambut
54
54. Aksi Jalanan
55
55. Merajuk
56
56. New Season
57
57. The First Moment
58
58. Shocking News
59
59. Funeral
60
60. King Sadat
61
61. Ambers Palace
62
62. Tamu Tak Di Undang
63
63. Tangguh Luar Dalam
64
64. Tampil Gemilang
65
65. Sister In Law
66
66. Kesibukan Baru
67
67. Underpass Attack
68
68. Injured
69
69. Terlalu Manis
70
70. Intimidasi Tak Berarti
71
71. Kerusuhan Pagi Hari
72
72. Apa Yang Terjadi ?
73
73. Angin Segar
74
74. Ibu Mertua Tersayang
75
75. Surprise The Star
76
76. Duel Maut
77
77. Meradang
78
78. Cooling Down
79
79. Mrs Owner
80
80. Sweet Morning
81
81. Beginning To End
82
82. Quarantine Area
83
83. Spesial Guest
84
84. High Class Dinner
85
85. Dark Eye
86
86. The Second Day
87
87. Finally
88
88. Declaration Of Love
89
89. Ripe Attack
90
90. Hypnotized
91
91. The Final Battle
92
92. End Of Game
93
93. Miss Supermodel
94
94. Kedatangan Little Prince
95
95. Dia, Istriku
96
96. Mrs Commisioner
97
97. Back To The Family
98
98. Pada Akhirnya
99
99. Wedding Party
100
100. Monopoli Duo Cilik
101
101. Semua Akan Indah
102
102. Matt & Clara
103
103. Little Queen
104
104. Happy Ending part 1
105
105. Happy Ending Part 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!