Tragedi yang Menimpa Ado

Setelah mengunjungi Bimo di rumah sakit, Ado dan Ela berpamitan pulang karena sudah hampir malam.

"Mo gua pamit pulang ya," ucap Ela diiringi anggukan kepala oleh Bimo.

Di perjalanan pulang, Ado sedikit bercerita tentang sahabat kecilnya yaitu Rain atau Ela kecil, tetapi Ela tidak mengingatnya sama sekali.

Sampai akhirnya Ado ingin sekali Ela mengingat dirinya saat kecil dulu dengan berkata pertanyaan yang sama, "Selain Bimo, temen kecil yang kamu punya siapa La?"

Ela terdiam seperti memikirkan sesuatu dan mulai menjawab pertanyaan Ado setelah 5 menit keheningan terjadi.

"Gua lupa Do, tapi yang pasti gua gak punya temen kecil karna gua sakit dan harus tinggal di Singapur untuk beberapa waktu."

Ado terlihat Sedih namun dirinya akan berusaha untuk mendapatkan kembali ingatan masa kecil Ela walau hanya sedikit saja.

"Oh iya, ngomong-ngomong kamu kan gak jadi ngambil Organisasi Pencinta Alam, jadi nanti ngambil UKM atau organisasi apa?" tanya Ado mengalihkan pembicaraan, agar topik pembicaraan tidak mati.

"Huh... belum tau," jawab Ela dengan nada lesu.

"Tapi ya kemungkinan besar gua bakal masuk di Organisasi lain. Mungin BEM," lanjut Ela dengan lesu.

Ado hanya menganggukan kepala saja dan Ela pun penasaran Ado akan mengambil organisasi apa, "Kalo lo bakal ngambil apa Do?" tanya Ela penasaran.

"Belum tau, mungkin seni di bidang sastra kalau gak ya ngikut kamu di BEM hehehe," jelas Ado sembari tertawa kecil.

"Huh lo mah ngikut aja, tapi gak apa-apasih setidaknya ada yang jagain gua pas Bimo lagi di rumah sakit," ujar Ela.

...~•~●~•~...

Banyak percakapan lainnya saat perjalanan pulang mereka dan setelah menempuh 15 menit perjalanan, akhirnya mereka sampai di depan rumah Ela.

"Makasih ya Do udah anterin gua sampe rumah," ucap Ela sembari tersenyum.

Ado hanya menggangkukan kepalanya kemudian pergi meninggalkan rumah Ela setelah Ela benar-benar Masuk kedalam rumah.

...~•~●~•~...

Di tengah perjalanan menuju rumah Ado, seseorang tiba-tiba saja menghadang motornya. Orang-orang itu memakai topeng hitam dan berpakaian seperti maling.

Ado mengira dirinya sedang di begal dan Ado hanya menyerahkan motornya sembari meminta ampun, "Punten aa, aa yang kasep. Ini ambil saja motornya saya gak marah kok tapi jangan ...." belum sempat ucapan Ado selesai, Ado sudah lebih dulu dihajar dari belakang oleh 2 orang dan dari depan 2 orang.

Barang-barang Ado memang tidak ada yang hilang tetapi ia hampir kehilangan nyawanya dan mungkin saja orang-orang itu memang mengincar Ado dan bukan barang bawaanya.

Untunglah ada beberapa warga desa yang baru saja pulang dari Masjid dan mereka menolong Ado yang sudah terkapar di tanah.

Warga pun membawa Ado pulang kerumahnya dengan motornya. Sesampainya dirumah, betapa terkejutnya Ibu Ado melihat Anak semata wayang terluka bersimbah darah dan hampir tidak sadarkan diri.

Ibunya pun berterimakasih kepada warga yang sudah menolong Ado. Kemudian ibunya membersihkan luka-luka yang ada di wajah Ado dan juga tubuh Ado.

"Maaf ya bu, Ado buat repot Ibu lagi hehehe," Lirih Ado.

Ibunya hanya bisa menangis melihat anaknya tidak berdaya seperti itu. "Kamu itu setidaknya bisa melawan mereka Do!" Ucap Ibunya.

"Iya bu, aku ceroboh. Aku minta maaf ya sekali lagi karna selalu buat susah ibu," Lirihnya yang masih bisa tersenyum.

...~•~[Keesokan harinya, Di kampus]~•~...

Ela sedang menunggu Ado di Gazebo tempat biasa mereka menunggu. Tetapi sampai kelas selesai pun, Ado tidak muncul sama sekali. Bahkan teman sekelasnya pun tidak tau Ado kenapa.

Handphone nya pun mati dan tidak bisa di hubungi. "Duh Ado kemana sih? mana gua gak tau lagi rumah dia!" gumam Ela.

"Ela!" panggil seseorang dari jauh.

Orang itu menghampiri Ela dan langsung saja ia memberitahu info dimana Ado sekarang. "Gue Oby temen deketnya Ado, gue juga temen satu panti sama Ado dulu," jelas orang itu.

"Gua Ela, Ada apa?" tanya Ela kebingungan.

"Gue mau kasih tau kalo Ado lagi di rumahnya dan dia lagi sakit karena semalem dia abis di gebukin sama 4 orang yang gak dikenal di gang perumahannya," jelas Oby.

"Apa? T-terus kondisi Ado sekarang gimana? Terus rumahnya dimana?" tanya Ela panik.

"Kondisinya lumayan parah tapi sekarang udah agak mendingan sih. kalo rumahnya, kalau gak salah di Perumahan Indah yang bersebelahan sama Desa Hara." jelas Oby.

'Perumahan Indah? Desa Hara? itu bukannya tempat gua ya,' batin Ela.

"Yaudah oke, makasih ya infonya gua mau kesana sekarang," jawab Ela kemudian pergi meninggalkan Oby.

Ela bergegas menuju perumahannya dan ia melewati tempat dimana ia dulu pernah menolong anak kecil yang menyebabkan dirinya terluka.

Tiiiiit ....

"Hah? Apa itu tadi?" tanya Ela pada dirinya sendiri.

...~•~●~•~...

Sesampainya di gang rumah Ado, Ela mulai mencari rumahnya dengan bertanya kepada warga setempat.

Untunglah Ado memiliki kelebihan⁴ pada tubuhnya sehingga dengan mudah Ela tau dimana rumahnya.

Di depan rumah Ado, Ela mulai mengetuk pintunya dan tak lama Seorang wanita paruh baya membukakan pintu lalu bertanya, "Iya, Ada apa ya?"

"Hmm, apa ini benar rumah Rivaldo Youkute?" tanya Ela.

"Iya benar, memangnya ada apa ya Nona?"

"Nama saya Ela temannya Ado. Boleh saya ketemu Ado tante? karna kata temannya Ado di kampus tadi, Ado sedang sakit. Jadi bolehkan tante saya jenguk Ado?" Pinta Ela.

"Iya boleh kok, Ayok silahkan masuk di dalam juga ada beberpa teman Ado yang sedang menjenguknya."

Ela mengikuti Ibu Ado menuju tempat Ado berada bersama temannya. Sesampainya di teras belakang rumah, Ado terkejut tatkala Ela muncul di hadapannya dan juga di hadapan temannya.

"Ya ampun Do kok bisa sih lo babak belur kayak gini?" tanya Ela sembari melihat luka luka di wajah Ado.

"Biasalah," jawab Ado singkat.

"Namanya juga Jagoan Neon kak, hahahaha," ledek teman Ado.

"Huh.. gimana lo mau ngelindungin gua kalo lo sendiri kadang suka ceroboh dan gak mau ngelawan kayak gini," geram Ela.

Ado hanya bisa tersenyum saja saat Ela memarahinya. Ela pun mulai di kenalkan ke teman-teman Ado dan salah satu teman Ado sepertinya mengenali wajah Ela.

"Wajah yang familiar terlihat tapi dimana ya? dan kapan?" pertanyaan yang tiba-tiba terbesit di benak Eja.

Pukul 16.00 WIB mereka semua kembali ke Rumah masing-masing dan Eja pun kembali ke tempat tongkrongannya.

...~•~[ Di tongkrongan Yogs ]~•~...

Eja datang dengan tergesa-gesa ingin memberitahukan informasi penting ke Riky. di meja bulat berwarna coklat itu terlihat Riky dan juga 3 Kawannya sedang asik bermain game online.

"Ki... Riky!" panggil Eja.

"Apasih nj*ng! gua lagi mabar diem dulu deh," seru Riky.

"Gua ada berita dan info penting banget. kalo lo mau denger please berenti dulu main gamenya," jelas Eja.

"Kalo gak penting lo gua hajar ya!" seru Riky

Eja hanya mengiyakan karna dirinya yakin bahwa berita yang ia sampaikan itu penting dan bahkan sangat penting karena inilah yang ia tunggu selama bertahun-tahun.

"Jadi apa infonya?" tanya Riky yang sudah bersiap dengan tongkat kayu panjang.

Eja pun mulai menjelaskan informasi tersebut.

Bersambung...

⁴ Kelebihan yang dimaksud adalah kulit putihnya yang berbeda dari anak sebayanya (kelainan genetik yaitu albino).

Terpopuler

Comments

Bunda Abizzan

Bunda Abizzan

Sabar ya Ado, yang penting kan sekarang kalian sudah bersahabat

2022-07-06

1

Bunda Abizzan

Bunda Abizzan

Lupa ingatan lho Ado, jadi gak ingat

2022-07-06

1

Bunda Abizzan

Bunda Abizzan

Eja dan Riki ini siapa ya? Kog sepertinya mencurigakan sekali...

2022-07-03

1

lihat semua
Episodes
1 Adaptasi
2 Perjalanan
3 Surat kelulusan
4 Awal Temu
5 Kondangan
6 Pesawat
7 Flashback
8 Masuk kuliah
9 cara melindungi mu
10 Dendam
11 Rintik Hujan
12 Diam
13 Rain itu?
14 Kabar Gembira
15 Alam Semesta Mewakili Perasaannya
16 Hujan
17 Tragedi yang Menimpa Ado
18 Teka Teki
19 Reuni Dadakan
20 Kebetulan yang Tidak Terduga
21 Perubahan dari Riky
22 Pertanyaan Penasaran
23 Kisah Hari Ini
24 Pertanda
25 Kehangatan dalam Rasa
26 Janji Tunas Rasa
27 Penyesalan
28 Kala Hujan Turun
29 Pelangi di Bulan Juni (Part 1)
30 Pelangi di Bulan Juni (Part 2)
31 Marionette Misi
32 Siuman
33 Kabar tidak Mengenakan
34 Amnesia
35 Kebenaran
36 Khawatir
37 Perjalanan Khawatir
38 Eja Berulah lagi
39 Menghilang
40 Terungkap
41 Kemana Valdo Pergi?
42 Agenda
43 Kanker Melanoma
44 Ingatan Ela Kembali?
45 Kebersamaan, Desir Angin Membawa Secarik Kertas
46 Surat Mengungkap Kebenaran
47 Rumah Nenek
48 Secarik Kabar
49 Mimpi
50 Siapa?
51 Apakah Dia Kembali?
52 Bukti
53 Lukisan Indah Untuknya
54 Perjalanan Bersama Paus Putih
55 Kembali ke Lampung
56 Visualisasi Tokoh
57 Apa akhirnya kita bertemu?
58 Kesunyian
59 Valdo Kembali!
60 Rasa
61 Pertemuan
62 Pertemuan 2
63 Masalah Baru? Pertanyaan belum usai
64 Awal Kenyataan Terungkap
65 Kebenarannya
66 Pertemuan Kak Anir
67 Pertemuan kak Anir 2
68 Penangkapan
69 Manis
70 Layaknya Seleksi Dadakan
71 Awan Penyimpan Rasa
72 Lembayung Berdialog
73 Lukisan Makna
74 Rumus Fisika
75 Titik Pengakuan
76 Kisah yang Sebenarnya
77 Lembar Baru di Mulai
78 Saingan Baru?
79 Bucin Akut
80 Buatan Seseorang Tersayang
81 Sebentuk Kenangan
82 Hadiah Bermakna
83 Permainan Kecocokan
84 Menaruh Curiga
85 Persaingan di Dalam Persaingan
86 Pertunangan
87 Pameran Seni
88 Kotak Hitam
89 Sebenarnya...
90 Menjemput Kebahagiaan.
91 Menjemput Kebahagiaan 2
92 Kebahagiaan Meliputi Mereka
93 Perayaan
94 Dunia Kerja
95 Obsesi Gila
96 Kampung Halaman
97 Pemicu
98 Terjadi Lagi
99 Akankah Terulang Kembali?
100 Extra Part
101 END
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Adaptasi
2
Perjalanan
3
Surat kelulusan
4
Awal Temu
5
Kondangan
6
Pesawat
7
Flashback
8
Masuk kuliah
9
cara melindungi mu
10
Dendam
11
Rintik Hujan
12
Diam
13
Rain itu?
14
Kabar Gembira
15
Alam Semesta Mewakili Perasaannya
16
Hujan
17
Tragedi yang Menimpa Ado
18
Teka Teki
19
Reuni Dadakan
20
Kebetulan yang Tidak Terduga
21
Perubahan dari Riky
22
Pertanyaan Penasaran
23
Kisah Hari Ini
24
Pertanda
25
Kehangatan dalam Rasa
26
Janji Tunas Rasa
27
Penyesalan
28
Kala Hujan Turun
29
Pelangi di Bulan Juni (Part 1)
30
Pelangi di Bulan Juni (Part 2)
31
Marionette Misi
32
Siuman
33
Kabar tidak Mengenakan
34
Amnesia
35
Kebenaran
36
Khawatir
37
Perjalanan Khawatir
38
Eja Berulah lagi
39
Menghilang
40
Terungkap
41
Kemana Valdo Pergi?
42
Agenda
43
Kanker Melanoma
44
Ingatan Ela Kembali?
45
Kebersamaan, Desir Angin Membawa Secarik Kertas
46
Surat Mengungkap Kebenaran
47
Rumah Nenek
48
Secarik Kabar
49
Mimpi
50
Siapa?
51
Apakah Dia Kembali?
52
Bukti
53
Lukisan Indah Untuknya
54
Perjalanan Bersama Paus Putih
55
Kembali ke Lampung
56
Visualisasi Tokoh
57
Apa akhirnya kita bertemu?
58
Kesunyian
59
Valdo Kembali!
60
Rasa
61
Pertemuan
62
Pertemuan 2
63
Masalah Baru? Pertanyaan belum usai
64
Awal Kenyataan Terungkap
65
Kebenarannya
66
Pertemuan Kak Anir
67
Pertemuan kak Anir 2
68
Penangkapan
69
Manis
70
Layaknya Seleksi Dadakan
71
Awan Penyimpan Rasa
72
Lembayung Berdialog
73
Lukisan Makna
74
Rumus Fisika
75
Titik Pengakuan
76
Kisah yang Sebenarnya
77
Lembar Baru di Mulai
78
Saingan Baru?
79
Bucin Akut
80
Buatan Seseorang Tersayang
81
Sebentuk Kenangan
82
Hadiah Bermakna
83
Permainan Kecocokan
84
Menaruh Curiga
85
Persaingan di Dalam Persaingan
86
Pertunangan
87
Pameran Seni
88
Kotak Hitam
89
Sebenarnya...
90
Menjemput Kebahagiaan.
91
Menjemput Kebahagiaan 2
92
Kebahagiaan Meliputi Mereka
93
Perayaan
94
Dunia Kerja
95
Obsesi Gila
96
Kampung Halaman
97
Pemicu
98
Terjadi Lagi
99
Akankah Terulang Kembali?
100
Extra Part
101
END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!