Letter To My Albino
Ela D'naisy Rain itu namanya dan biasa di panggil Ela. Saat ini ia duduk di bangku sekolah menengah atas (SMA) semester akhir.
Dulu saat mau masuk ke SMA banyak drama yang terjadi antara Ela, Mama Nia Naisy, Kakak Anir dan juga Papa Roy Diray.
...~•~[Ruang Keluarga]~•~...
Papa Roy secara tiba-tiba mendaftarkan Ela ke salah satu sekolah swasta terkenal di daerah Bandar Lampung yang membuatnya terkejut.
Karena banyak yang bilang kalau daerah di sana itu rawan begal lah, orangnya galak-galaklah dan semacamnya.
Ela langsung menolak tawaran itu mentah-mentah dengan berbagai alasan.
"Aku gak tau itu di daerah mana dan letaknya dimana."
Papa Roy lalu mengajak Ela duduk di sofa sembari menceritakan daerah tersebut.
“Bandar Lampung itu kota tapis berseri. kota tersebut juga sering di beri julukan indonesia mini, mengapa? Karna di Lampung atau tepatnya di Bandar Lampung memiliki berbagai macam suku dan ras yang ada di seluruh Indonesia dan bertempat tingal disana.”
“Terus suku aslinya ada?” tanya Ela.
“Ada, namun mereka tinggal di daerah yang cukup jauh dari kota Bandar Lampung itu sendiri. Misalnya di daerah Liwa, Menggala, Sukadana, Kota Bumi dan Kalianda. Itu contoh sedikitnya aja dan kalau langsung ke sana ya pastinya banyak banget deh."
"Nah, daerah Lampung itu adalah pintu gerbang dari daerah sumatra dan banyak sekali tempat wisata disana, pasti kamu bakal suka deh!” lanjut papa menjelaskan lagi.
“Huh.. ga! Aku ga mau ke sana titik papa kan tau kalau aku ga suka beradaptasi di daerah baru nanti kalo ga. Ih taulah pah aku pokoknya ga mau ke sana titik!” lalu pergi menuju kamarnya.
Jujur saja Ela orang yang suka menyendiri tak suka beradaptasi dan tak juga menyukai kebisingan kota disini.
Tapi kalau harus pergi dari tempat ini rasanya ia tak sanggup, begitu banyak temannya disini walau mereka sering membuat saya kesal.
Tapi Ela juga tak suka bila harus beradaptasi di tempat yang tak ia sukai dan berkali-kali Ela menolak papanya malah mengancam Ela seperti ini
"Oke, boleh aja kalau kamu mau disini. Tetapi ada beberapa syaratnya," papa Roy mengajukan sebuah syarat.
"Apa?" tanya Ela kesal.
"Yang harus kamu setujui pertama, uang jajan papa tarik semua dan gak akan papa kasih sepeserpun uang jajan."
"kedua, gak ada holiday atau travelling. Ketiga : koleksi komik-komik kamu akan papa tarik dan akan papa rongsokin."
"Dan yang terakhir, pulang pergi kamu harus naik angkutan umum, serta semua kartu belanja kamu bakal papa blokir!"
"Banyak amat ih?!" rengek Ela.
Dengan spontan Ela langsung menjawab lagi perkataan sang papa.
"Yaudah iya aku mau! tapi jangan pernah ganggu koleksi komik aku dan juga kartu belanja aku!” mendengar perkataan itu mama, papa, dan kakak tersenyum manis.
Mereka akan mengirim Ela kesana setelah lebaran selesai dan sepertinya Ela akan di titipkan di tempat.
"tante rempong yang cerewet itu deh. Hah! Aku bener-bener ga suka ini!" gumam Ela dikamarnya.
Malam hari itu juga Ela langsung mengabarkan Bimo Leopard, yang merupakan teman masa SDnya dan sampai detik ini masih bersama.
“Mo, gua bakal sekolah di Bandar Lampung. Jadi see you next time ya!” Keluh Ela dan tak lama kemudian Bimo membalas chat tersebut.
“Wahhh serius la? Kapan lu kesananya?”
“Seriuslah masa kidding! Papa bakal ngirim gw ke Lampung habis lebaran nanti. Jadi salam untuk temen-temen yang laen ya!”
“Ya sedih nih kan jadinya, See you next time ya La.”
...~•~[ HARI RAYA IDUL FITRI ]~•~...
Sebulan setelah Ela mengabarkan bahwa dirinya harus sekolah di Bandar Lampung, teman-teman akrab Ela datang dan berkumpul di rumahnya.
“Yaaaa, bakal kangen berat neh sama misis silent!” seru Ryca Kim teman sebangku Ela dari SD hingga SMP.
“Nanti setelah lulus SMA kita bisa kumpul bareng lagi kan?!” lanjut sahabatnya sembari memeluk Ela dengan erat.
Ela hanya mengangguk-anggukan kepala saja sembari menyeka air mata, dan Mereka semua juga tak lama berada dirumah Ela hanya 3 jam lebih disini.
Setelah lebaran berlalu, papa dan kak Anir masih memiliki waktu untuk menemani Ela pergi ke Bandar Lampung.
Untuk mengantarkan Ela ke rumah tante Arista sembari meminta izin secara resmi bahwa Ela akan tinggal disini selama tiga tahun untuk mengeyam pendidikan SMA.
Kala itu mereka semua memakai transportasi udara untuk pergi ke Bandar Lampung.
Harga tiketnya lumayan mahal kalau langsung dari Bandung – Bandar Lampung.
Entahlah berapa jam mereka berada di pesawat ini karna Ela hanya merasa semua waktu disini berjalan lamban sekali dan akhirnya mereka sampai juga di tempat tujuan.
Kakak Anir D’naisy itu adalah kakak laki-laki Ela yang super hebat, super ngeselin, serta super baik sekali.
Saat turun dari pesawat kak Anir lah yang merangkul Ela agar tidak terpencar jauh dari keluarga, sembari mencubiti pipi Ela yang lumayan chuby ini.
Kak Anir memang orang yang tak banyak bicara karna ia hanya fokus pada pekerjaannya dan juga keluarganya.
Tetapi saat ia benar-benar marah atau emosinya memuncak, ia tak segan melontarkan kata-kata yang membuat orang sakit hati.
...~•~[ Bandar Lampung ]~•~...
Mereka masih berada di bandara karna sedang menungu tante Arista menjemput mereka semua dan tak lama kemudian tante datang dengan mobil Pajero berwarna putih.
Ia menyambut Ela dan keluarga dengan hangat lalu tante Arista membantu menaruh beberapa koper yang mereka bawa ke belakang mobil tersebut.
“Tante biar saya aja yang ngendarai mobilnya," kak Anir menawarkan diri untuk menyetir mobil tersebut dan tante hanya mengiyakan saja.
30 menit di perjalanan yang membosankan ini dan sesampainya dirumah tante mereka di sambut lagi oleh beberapa asisten rumah tangganya yang langsung membantu membawakan beberapa koper keluarga Ela.
...~•~[ Roftop lantai 2 ]~•~...
Mama dan papa sedang mengobrol asyik dengan tante aris di ruang tamu, sedangkan aku langsung menuju ke lantai dua tepatnya di Roftop lantai dua sembari melihat pemandangan komplek rumah ini dengan raut wajah lesu.
“Kenapa? Kok lesu gitu sih?” tanya kak Anir sembari menepuk pundak Ela.
“Kak Anir, engga kok. Aku Cuma lagi mikir apa aku bisa beradaptasi di tempat ini? Lagian kan tempat ini belum pernah aku kunjungi sebelumnya. Jadi aku cuma khawatir itu aja sih kak."
“Semua butuh proses la gini deh! Kita taruhan aja gimana?”
"Taruhan maksudnya?”
“Ya gini, Kakak bakal kasih uang saku ke ATM kamu setiap sebulan sekali kalau kamu betah disini dan kakak bakal ngurangin 50% uang saku kamu kalau kamu bilang ga betah disini. tapi kakak percaya kalau suau saat nanti kamu bakal betah disini. Percaya deh!”
“Ish 50% kebanyakan potongannya kak tapi boleh juga sih. oke deh aku terima!” ucap Ela sembari berfikir cukup lama dan akhirnya Ela menerima tawaran taruhan tersebut.
Hari ini mereka semua hanya berbincang-bincang sedikit lalu beristirahat di tempat yang sudah di sediakan.
Ke esokan harinya papa mengajak Ela, Mama, dan kak Anir untuk berkeliling kota Bandar Lampung ini menggunakan mobil milik tante Arista.
Sepertinya Sekolah Ela nanti megah sekali, sudah terlihat jelas dari gedung luarnya yang berwarna biru tua serta terdapat list merah di sudut gedung ini.
Disamping kiri sekolahnya terdapat kampus yang cukup megah sedangkan di samping kanan terdapat toko donat yang terkenal.
Sepertinya tempat ini memang zona sekolah deh! Dimana terdapat dua Kampus suasta yang cukup terkenal disini dan di depannya terdapat sekolah suasta islami dari tk, sd, smp, sma hingga kuliah.
"Wow keren banget sih itu," batin Ela.
Maju sedikit dari tempat itu terdapat Pom Bensin yang sangat luas serta antriannya yang sangat panjang. Papa memberitahu banyak informasi untuk daerah ini dan papa juga berkata seperti ini.
“Kalau kamu mau traveling di tempat yang menantang di daerah lampung ini, kamu harus cari temen yang tahu banyak tentang daerah disini agar kamu memiliki wawasan yang luas untuk kedepannya.”
Ela hanya mendengarkan dia saja tanpa menjawab sedikit perkataanya tersebut. Hari – hari berikutnya papa, mama dan kak Anir kembali lagi ke Bandung yang membuat Ela merasa sedikit kesepian.
Namun tante Arista mencoba menghibur Ela dengan berbelanja beberapa alat sekolah di salah satu Mall modern terbesar disini dan juga membeli beberapa komik terbaru.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
ZaeV92
hadir kakak, udah aku list di fav aku ya kak 🤗
kalau berkenan mamfir ke karya aku juga.
salam dari, Tidak ada cinta dari suamiku.
2022-07-24
1
Inru
Mau tanya, kenapa nggak boleh boomlike ya? Karya aku juga sedang tahap revisi.
2022-07-20
2
vina
semangat terus yh
2022-07-11
1