Kabar Gembira

...~•~[Di Jalan]~•~...

'Terima kasih tuhan, engkau telah mengabulkan doa ku selama ini. engkau telah menemukan aku oleh orang yang baik dan orang itu telah ku cari-cari selama ini, terima kasih tuhan,' batin Ado dengan wajah berseri-seri dan matanya berkaca-kaca.

Sesampainya di rumah, Ado langsung mencari ibunya untuk memberi tahukan informasi penting yang baru saja ia dengar tadi.

"Bu? Ibu...?"

"Iya Sayang, kenapa?" sahut wanita paruh baya dari dapur.

"Masuk rumah itu ucap salam dulu jangan langsung manggil sambil teriak-teriak atuh kasep," lanjutnya lagi.

"Hehehe, iya maaf Bu."

"(mencium tangannya) Assalamualaikum, Ibu cantik," lanjutnya

"Waalaikumsalam, kamu kenapa? kok mukanya berseri-seri gitu sih."

"Aku ada kabar gembira! tadi kan Ado abis nganterin Ela pulang kerumahnya, nah terus aku nunggu Ela di ruang tamu kan," ucapnya terpotong sendiri oleh senyum bahagianya.

"Ih kamu ini kalo cerita itu jangan nanggung - nanggung kan ibu jadi penasaran tau."

"Hehehe iya, iya Bu. Terus mama Ela nyamperin aku, dia cerita banyak tentang Ela waktu kecil dan ibu tau gak sih?" tanya Ado kemudian di jawab dengan gelengan kepala saja.

"Ternyata Ela itu Rain!."

"Rain saha?"

"Ih masa ibu gak inget, Rain anak cewe yang tolongin Ado waktu kecil dulu itu. Kalau gak salah yang pernah di ceritain sama umma Lisa"

"Oh Anak cewe yang sama abangnya itu ya? Baguslah kalo kamu akhirnya ketemu juga sama dia."

"Iya Bu, aku seneng banget tapi juga sedih."

"Sedih kenapa? oh iya tapi dia inget atau kenal gitu gak sama kamu?"

"Huh... Itu masalahnya Bu, Rain amnesia waktu kecil lebih tepatnya beberapa jam setelah Ado pulang di jemput sama umma," nada suaranya mulai mengecil.

"Katanya di hari itu juga dia menolong anak kecil yang hampir tertimpah dahan pohon dan sayangnya nasib malang justru berbalik ke Rain, " lanjutnya.

"Jadi sekarang Rain gak bakal ingat sama kejadian di masa kecilnya."

"Enggak apa-apa yang penting sekarang kamu sudah ketemu sama dia dan kamu juga harus berjanji sama diri kamu sendiri kalo Kamu bakal ngejagain dia semampu kamu," sedikit nasihat yang di berikan oleh Ibu.

"Siap Ibu Aku sayang."

...~•~[ Di Rumah Ela]~•~...

(selesai berbersih) "loh? mah Ado udah pulang ya?"

"Iya, Kamu mandinya kelamaan sih."

"Hehehe iya juga, yaudah lah aku naik ke kamar lagi ya. Oh iya tadi aku juga udah makan kok mah," jelas Ela.

...~•~[ Pagi Harinya ]~•~...

"Rain? Rain? La? Elaaaa," Teriak kak Anir di depan pintu Ela.

"Apa kak? sebentar Aku lagi siap-siap, lagian kan masih pagi biasanya aja kan kita berangkat jam setengah sembilan," sahutnya dari balik pintu.

"Ih geer banget sih, itu ada yang jemput Kamu di depan."

"Ha? siapa? cewe cowo?"

"Ga tau," lalu pergi menuju Ruang makan.

"KA TOLONG BILANGIN, TUNGGU SEBENTAR GITU YA!" teriak Ela dari Kamarnya.

10 menit kemudian...

"Siapa yang jemput aku mah?" Ela bertanya kepada mama sembari mengambil roti yang berada di piring nya.

"Itu yang kemaren nganterin kamu pulang."

"Hah? Ado?" lalu menuju ke teras depan.

Pergibahan besar pun terjadi di ruang makan tersebut.

"Emang itu siapa Rain kak?" Papa tiba-tiba bertanya ke kak Anir.

"Gak tau, pacarnya kali."

"Ih dia baik banget dan sopan tau, Mama suka deh. Masa iya kak kamu kalah sama Rain hihihi."

"Iyaanya masa kamu masih ngejomblo, enggak mau tah tunjukin pacarnya ke mamah sama papah kamu ini?"ejek papa Roy.

"Apaan sih pa mah?! Aku belom mau pacaran, masih mau fokus sama kerjaan, masih mau fokus sama Ela juga."

"Iyaa, tapi jangan terlalu fokus atuh ka, pikirin masa depan kamu juga geh."

"Iya, bener kata mamah kamu tuh."

Kak Anir hanya bisa terdiam saja sembari menikmati makanannya yang terasa hambar oleh percakapan ini.

Di waktu yang bersamaan.

Ela menghampiri Ado dengan motor kesayangannya yang masih berada tepat di gerbang rumah Ela.

"Do ngapain? masih pagi banget loh ini." tanya Ela dengan ekspresi kebingungan.

"Lah, kamu lupa tah kalo hari ini kita hari ini ada pertemuan BEM. walau kita bukan anggota BEM kan harus hadir," Jelas Ado.

"Oh iya, gua lupa Do! tunggu sebentar ya gua ambil tas dulu." berlari menuju kamarnya.

5 menit kemudian...

"Mah, pah aku pergi dulu ya bye assalamualaikum," teriak Ela dari teras depan.

"Ayok Do," (menepuk pundak Ado)

Di tempat lain, ada sosok mata yang sudah memperhatikan mereka berdua dari tadi namun ia hanya bisa memperhatikan saja.

Saat Ado dan Ela mulai pergi, sosok yang memperhatikan mereka berdua mengikutinya dari belakang.

20 Menit perjalanan mereka dan akhirnya sampai juga di kampus tepatnya pada pukul 08.10 WIB.

Dengan cepat mereka bertanya ke panitia yang sudah berada di depan gedung pertemuan itu.

Saat mendengar Panitia itu Ela sedikit lesu karna acara pertemuan dimulai pada pukul 09.00 WIB dan Ado hanya bisa tersenyum lebar saja ke arah Ela.

"Huh, Ado masih kepagian tau ini! yaudah ayok kita makan dulu gua laper banget dah ini."

"Yaudah ayok ke kantin," ajak Ado.

"Kok ke kantin sih?"

"Terus kamu maunya kemana Ela?"

"Cari makan di pinggir jalan aja yuk, uduk tah, nasi kucing tah, pecel lele tah."

"Pecel lele mana buka sepagi ini La, yaudah ayok kita cari uduk yang enak. Saya tau tempatnya kok!"

"Tau dari mana?"

"Tau dari ibu, soalnya waktu saya kecil ibu jarang masak pagi karna sibuk dan akhirnya di ajaklah aku ke warung ibu Miyon."

Percakapan yang asik di sepanjang jalan mereka diiringi dengan tawa dan pastinya pukulan kecil yang mendarat di pundak Ado.

Karna lokasinya yang lumayan jauh dari kampus, cukup untuk mereka menghabiskan waktu sampai tepat pada acara pertemuan dimulai.

...~•~[ Kampus ]~•~...

Mereka berdua sudah sampai ke kampus lagi setelah mencari sarapan pagi.

Untunglah mereka tidak telat karna acara baru saja di mulai dan mereka pun langsung duduk di bangku barisan tengah.

30 Menit berlalu

Pertemuan yang membosankan bagi Ela dan menyenangkan bagi Ado karna dirinya mendapatkan pelajaran baru dari kampus.

...~•~[ Gazebo ]~•~...

"La saya kayaknya masuk organisasi aja deh, saya ga ikut UKM ya." jelas Ado.

"Huh... Iyaudah, gua juga ga jadi ngambil Mapala karna gak di bolehin sama kak Anir."

"Baguslah kalau gitu, jadi nanti mau ngambil UKM apa? atau mau masuk organisasi juga kayak saya?"

"Duh enggak-enggak deh, kalo organisasi skip dulu deh gua masih mau ikut UKM yang lain kan banyak."

"Iya nanti saya juga bakal ambil UKM sama organisasi biar seimbang gitu."

"Kuliahnya jangan lupa ya Do."

Ado hanya mengiyakan saja dengan tangan di kening sepeti hormat, tapi sepertinya Ela kebingungan dari tadi ia nampak gelisah menengok kanan-kiri entah apa yang dicari.

"Btw kok Bimo belom keliatan ya Do?"

"Iya La, dari pas kita pertemuan aja ga ada Bimo disana."

"Mungkin dia lagi bucin kali ya makanya lebih mentingin pacar barunya di bandingkan acara kampus."

"Mungkin aja."

Tidak lama kemudian mereka masuk kekelas karna mata kuliah akan segera dimulai.

Bersambung...

..."Aku akan selalu menunggu hari dimana kita akan bersama selamanya"...

...-Rivaldo Youkute...

Terpopuler

Comments

Bunda Abizzan

Bunda Abizzan

Elanya takut Bimo dijahatin pacarnya 😅🤣

2022-06-29

1

Bunda Abizzan

Bunda Abizzan

Hahahaha, Ela... Ela...

2022-06-29

1

Bunda Abizzan

Bunda Abizzan

Siapakah dia?

2022-06-29

1

lihat semua
Episodes
1 Adaptasi
2 Perjalanan
3 Surat kelulusan
4 Awal Temu
5 Kondangan
6 Pesawat
7 Flashback
8 Masuk kuliah
9 cara melindungi mu
10 Dendam
11 Rintik Hujan
12 Diam
13 Rain itu?
14 Kabar Gembira
15 Alam Semesta Mewakili Perasaannya
16 Hujan
17 Tragedi yang Menimpa Ado
18 Teka Teki
19 Reuni Dadakan
20 Kebetulan yang Tidak Terduga
21 Perubahan dari Riky
22 Pertanyaan Penasaran
23 Kisah Hari Ini
24 Pertanda
25 Kehangatan dalam Rasa
26 Janji Tunas Rasa
27 Penyesalan
28 Kala Hujan Turun
29 Pelangi di Bulan Juni (Part 1)
30 Pelangi di Bulan Juni (Part 2)
31 Marionette Misi
32 Siuman
33 Kabar tidak Mengenakan
34 Amnesia
35 Kebenaran
36 Khawatir
37 Perjalanan Khawatir
38 Eja Berulah lagi
39 Menghilang
40 Terungkap
41 Kemana Valdo Pergi?
42 Agenda
43 Kanker Melanoma
44 Ingatan Ela Kembali?
45 Kebersamaan, Desir Angin Membawa Secarik Kertas
46 Surat Mengungkap Kebenaran
47 Rumah Nenek
48 Secarik Kabar
49 Mimpi
50 Siapa?
51 Apakah Dia Kembali?
52 Bukti
53 Lukisan Indah Untuknya
54 Perjalanan Bersama Paus Putih
55 Kembali ke Lampung
56 Visualisasi Tokoh
57 Apa akhirnya kita bertemu?
58 Kesunyian
59 Valdo Kembali!
60 Rasa
61 Pertemuan
62 Pertemuan 2
63 Masalah Baru? Pertanyaan belum usai
64 Awal Kenyataan Terungkap
65 Kebenarannya
66 Pertemuan Kak Anir
67 Pertemuan kak Anir 2
68 Penangkapan
69 Manis
70 Layaknya Seleksi Dadakan
71 Awan Penyimpan Rasa
72 Lembayung Berdialog
73 Lukisan Makna
74 Rumus Fisika
75 Titik Pengakuan
76 Kisah yang Sebenarnya
77 Lembar Baru di Mulai
78 Saingan Baru?
79 Bucin Akut
80 Buatan Seseorang Tersayang
81 Sebentuk Kenangan
82 Hadiah Bermakna
83 Permainan Kecocokan
84 Menaruh Curiga
85 Persaingan di Dalam Persaingan
86 Pertunangan
87 Pameran Seni
88 Kotak Hitam
89 Sebenarnya...
90 Menjemput Kebahagiaan.
91 Menjemput Kebahagiaan 2
92 Kebahagiaan Meliputi Mereka
93 Perayaan
94 Dunia Kerja
95 Obsesi Gila
96 Kampung Halaman
97 Pemicu
98 Terjadi Lagi
99 Akankah Terulang Kembali?
100 Extra Part
101 END
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Adaptasi
2
Perjalanan
3
Surat kelulusan
4
Awal Temu
5
Kondangan
6
Pesawat
7
Flashback
8
Masuk kuliah
9
cara melindungi mu
10
Dendam
11
Rintik Hujan
12
Diam
13
Rain itu?
14
Kabar Gembira
15
Alam Semesta Mewakili Perasaannya
16
Hujan
17
Tragedi yang Menimpa Ado
18
Teka Teki
19
Reuni Dadakan
20
Kebetulan yang Tidak Terduga
21
Perubahan dari Riky
22
Pertanyaan Penasaran
23
Kisah Hari Ini
24
Pertanda
25
Kehangatan dalam Rasa
26
Janji Tunas Rasa
27
Penyesalan
28
Kala Hujan Turun
29
Pelangi di Bulan Juni (Part 1)
30
Pelangi di Bulan Juni (Part 2)
31
Marionette Misi
32
Siuman
33
Kabar tidak Mengenakan
34
Amnesia
35
Kebenaran
36
Khawatir
37
Perjalanan Khawatir
38
Eja Berulah lagi
39
Menghilang
40
Terungkap
41
Kemana Valdo Pergi?
42
Agenda
43
Kanker Melanoma
44
Ingatan Ela Kembali?
45
Kebersamaan, Desir Angin Membawa Secarik Kertas
46
Surat Mengungkap Kebenaran
47
Rumah Nenek
48
Secarik Kabar
49
Mimpi
50
Siapa?
51
Apakah Dia Kembali?
52
Bukti
53
Lukisan Indah Untuknya
54
Perjalanan Bersama Paus Putih
55
Kembali ke Lampung
56
Visualisasi Tokoh
57
Apa akhirnya kita bertemu?
58
Kesunyian
59
Valdo Kembali!
60
Rasa
61
Pertemuan
62
Pertemuan 2
63
Masalah Baru? Pertanyaan belum usai
64
Awal Kenyataan Terungkap
65
Kebenarannya
66
Pertemuan Kak Anir
67
Pertemuan kak Anir 2
68
Penangkapan
69
Manis
70
Layaknya Seleksi Dadakan
71
Awan Penyimpan Rasa
72
Lembayung Berdialog
73
Lukisan Makna
74
Rumus Fisika
75
Titik Pengakuan
76
Kisah yang Sebenarnya
77
Lembar Baru di Mulai
78
Saingan Baru?
79
Bucin Akut
80
Buatan Seseorang Tersayang
81
Sebentuk Kenangan
82
Hadiah Bermakna
83
Permainan Kecocokan
84
Menaruh Curiga
85
Persaingan di Dalam Persaingan
86
Pertunangan
87
Pameran Seni
88
Kotak Hitam
89
Sebenarnya...
90
Menjemput Kebahagiaan.
91
Menjemput Kebahagiaan 2
92
Kebahagiaan Meliputi Mereka
93
Perayaan
94
Dunia Kerja
95
Obsesi Gila
96
Kampung Halaman
97
Pemicu
98
Terjadi Lagi
99
Akankah Terulang Kembali?
100
Extra Part
101
END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!