Ela, Rial, dan Shipa memutuskan untuk shoping setelah pulang dari sekolah.
Mereka bertiga berganti pakaian di toilet sekolah dan bergegas pergi menuju Mall terdekat dari sekolah.
Kalau orang pergi ke Mall bersama teman hanya untuk menonton, makan, dan shoping baju atau peralatan make up. Beda halnya dengan mereka bertiga.
Ela, Rial dan Shipa memutuskan untuk ke toko buku terdekat untuk membeli beberapa buku referensi serta novel.
Tetapi yang membeli novel itu Shipa bukan Ela, sedangkan Ela membeli beberapa komik terbaru serta terlangka yang ada disini dan juga beberapa buku bank soal ujian masuk PTN.
Kalau Rial, ya hanya menumpang baca saja sembari bersua foto ria disana. Tidak, tidak hanya itu saja, ia juga membeli satu buku resep masak serta bagaimana cara menjadi koki yang ahli.
Setelah mengunjungi toko buku, Shipa memberi saran untuk berfoto bersama seperti anak-anak hits di jamannya.
"Dimana fotobox nya?" tanya Rial.
"Di lantai paling atas deket sama bioskop," jelas Ela.
"Kok lo tau La?"
"Gua pernah ke liat pas keliling mall ini smaa tante Arista."
"Oalah, gua kira lo diem-diem anak hits juga hahaha," ledek Rial.
"Mana ada gua anak hits, anak nolep iya."
"Huu dasar," ucap Rial mengacak-acak rambut Ela.
Mereka akhirnya sampai di lantai tiga dan langsung bergegas ke Foto studio and box.
"Satu dua tiga."
Ckrek..
"Satu dua tiga."
Cekrek...
Berfoto di fotobox ini cukup murah dan terjangkau bagi siapapun, tetapi disarankan jangan sendirian agar tidak merasa tekanan batin hehehe.
Setelah berfoto, Mereka memutuskan untuk kembali kerumah.
Lantai dasar Mall.
Bruk...
Tiba-tiba saja Shipa menabrak seorang laki-laki saat baru saja turun dari eskalator.
“Aww... eh maaf ya mas... loh?”
“Iya ga pa- loh Shipa? Wah kebetulan banget kita ketemu disini. Aku padahal mau jemput kamu di sekolah eh kamu malah di sini!” seru laki-laki tersebut.
Kami berdua hanya bisa memandang satu sama lain, karna kami tak pernah melihat Shipa sedekat itu dan selancar itu berbicara di depan laki-laki atau orang asing.
Melihat mimik dua sahabatnya itu, akhirnya Shipa langsung memberikan penjelasan sembari mengenalkan laki-laki itu pada mereka berdua.
“Oh iya, Ini teman-temen saya di SMA. Ini Ela dan yang ini Rial.”
“Oh, saya Arnold tunangan nya Shipa,” jelas laki-laki tersebut yang membuat kami semua terkejud dan tak habis pikir.
“HAH! Sumpah demi apa?” berbicara kompak Ela dan Rial.
“Iya, Ini tunangan saya. Pas kita pulang dari traveling kemarin, dia malemnya dateng terus ngelamar saya secara mendadak. Tapi kata ibu dia dateng kerumah sudah empat hari yang lalu jadi pas saya pulang dia bener-bener langsung ngelamar saya deh!”
“Wah.. deabak cuy! Gelaaa yaudah lah cuy kita duluan.. Kita jomblo ga mau liat beginian!” seru Rial sembari menarik tangan Ela.
“Undang ya jangan lupa pas resepsi pernikahan oke?!” lalu pergi bersama Rial tanpa mengucapkan salam lagi.
...~•~[ Parkiran Mobil ]~•~...
Rial hanya bisa menggerutu saja entah apa maksud tiap ucapannya itu. Yang pasti Rial tak suka bila melihat seseorang bermesraan di hadapannya.
Apalagi sampai membicarakan tentang nikah. Ia benar-benar tak suka sama sekali dan lebih memilih pergi.
...~•~[ Seminggu kemudian ]~•~...
“Woy SKHU udah bisa diambil bareng sama rapot juga! Mao ambil bareng ga cuy?” Raffa memberi kabar di grup mereka berempat.
“Boleh yuk, kapan?” jawab Ela
“Besok aja yuk! Soalnya nyokap mau langsung bawa gua ke amerika empat hari lagi!” jelas Rial.
“Yaudah besok otw ya semua?!”perjelas Raffa.
“Eh tunggu dulu, Shipa kan belom jawab!”
“Ayok besok seklian foto terakhir dan katanya juga besok pelepasan balon tau! Masa ga ikut!” jawab Shipa yang baru muncul di grub.
“Yaudah fix besok berangkat semua.”
“Yoi,” jawab Rial sembari memberikan emot dua jempol.
“Katanya pakek baju bebas ya? Sekalian perpisahan kan? Make up dong? Laki pake jas dong? Rempong dong?” tanya Rial singkat, padat dan ga jelas.
“Iya sekalian perpisahan kan ada di selembaran yang kedua kemarin dibagiin itu," jelas Shipa.
“Sipplah OTW sewa jas bokap!” seru Raffa.
“OTW bangun pagi ke salon cuy!” seru Ela.
“Betul sekuali kaka!” jawab Shipa.
...----------------...
Pagi harinya.
Tepat pukul 08.30 semua siswa dan siswi di kumpulkan di lapangan sekolah untuk melepas balon, tanda dari pelepasan murid kelas 12.
Berfoto bersama guru, wali kelas dan kepala sekolah. Tawa bahagia pun terpancar jelas.
Tepat pukul 10.00 semua murid di perbolehkan menuju ruang GSG.
Perpisahan kali ini sangat unik sekali dan lucu. M****ungkin****, tetapi menyenangkan dan membuat bahagia semua yang ada disini.
Rial tetap konsisten memakai celana. Celana dasar berwarna coklat muda senada dengan kebaya brukat modern yang ia kenakan. Di padukan dengan sepatu highhill berwarna mocca serta tas selempang berwarna mocca pula.
Sedangkan Ela memakai kebaya longdress berwarna navy yang dipadukan dengan highhill serta tasnya berwarna silver senada dengan jepit penata rambutnya.
Sedangkan Shipa memakai kebaya longdress hijab berwarna mocca di padu dengan jilbab berwarna cream dan tas serta sepatu berwarna cream pula.
Ela dan Raffa kali ini kompak memakai warna baju yang sama. Walau tidak janjian tetapi terlihat seperti couple.
Bahkan Ketika sesi foto, mereka berdua terlihat seperti sepasang kekasih. Padahal aslinya mereka hanya teman biasa satu geng saja.
Acaranya berlangsung dengan meriah sambutan dari berbagai ekstrakulikuler juga cukup menarik dan semua puas akan perpisahan kali ini.
“Guys, see you next time and good bye. Sukses untuk kita semua ya!” seru Rial sembari merangkul Ela dan Raffa.
“See you to, bye all,” saut Raffa.
“I see kesuksesan di depan kita semua. Fighting!” semangat yang diberikan oleh Rial.
“Fighting!” jawaban kompak dari mereka berempat.
“I really miss you all. I very miss ngupil dan ngelap di baju Raffa, garuk-garuk ketek kasih ke Raffa, di belanjain makan sama Ela, saran berguna dari Shipa, serta tebak-tebakan ga masuk akal dari kita semua. I will mis it all,” seru Rial yang membuat mereka semua terharu.
Mereka berempat menghabiskan waktu bersama, berjalan-jalan bersama dan tak lupa tertawa bercanda bersama.
...~•~[ Dua hari berlalu ]~•~...
Ela, Rial dan juga Raffa mendapatkan Undangan pernikahan dari Shipa.
Antara sedih dan senang menjadi satu. Tapi itu semua sudah di atur oleh tuhan dan semoga ia bahagia.
Disini sahabatnya pun akan berusaha semaksimal mungkin untuk melangkah maju.
Dan selama dua hari ini, Semua di sibukan belajar masing-masing karena akan melewati ujian yang sangat berat yang di ikuti beribu atau ratusan ribu siswa di seluruh wilayah indonesia.
Ela disarankan oleh kakaknya mengikuti ujian di UNILA dan mengambil jurusan di sana juga.
Namun Ela menolak, karna jurusan yang ia mau tidak ada di sana dan hanya ada di ITERA lah jurusan itu.
Kakaknya hanya mengiyakan saja sembari memberi semangat dengan cara memberikan sebuah motor untuk transportasinya kuliah nanti.
Sungguh saat yang menegangkan bagi semua orang ketika sedang mengikuti ujian masuk PTN karna hanya ada keheningan, dan AC yang membuat kaki serta tangan dingin. Itulah yang membuat Ela sedikit merasa tegang.
Selesai dari ujian PTN seluruh siswa langsung keluar dan di perkenankan untuk pulang langsung.
Saat di perjalanan Ela hanya berfikir, ‘apa yang gua jawab tadi ya? Itu bener atau salah? Apa gua bakal di terima di PTN? Hah udahlah bodo amat gua ga mikirin please!’
“E-ehh awas woy!” tiba-tiba saja ada seseorang yang menyebrang tanpa menengok kanan kiri lagi.
Bruk.. “Awww.”
"Aduh," lirih Ela.
“Hah.. eh mas maaf ya, tadi pikiran saya lagi berantakan, haduh.." ucap Ela langsung berdiri dan menghampiri laki-laki tersebut.
Namun tak ada jawaban dari orang tersebut. Ela benar-benar bingung harus bagaimana.
Akhirnya Ela memutuskan untuk membenarkan posisi motornya yang masih tergeletak di jalan.
Setelah memperbaiki posisi motornya, Ela kembali menghampiri orang itu untuk membantunya.
“Mas, maaf ya tadi saya bener-bener ga sengaja! Hm.. A-ada yang luka ga? Biar saya bawa ke puskes aja ya! atau saya antar ke dokter aja siapa tau ada yang luka."
Ucapan Ela tidak di harapkan oleh orang ini, ia masih berpotensi sama seperti awal dia jatuh.
Ela mungkin mulai emosi atau mungkin saja ia sedang panik, namun Ela coba untuk menahan emosinya karna orang tersebut adalah korban.
“Oh astaga mas? Ngomong kek apa kek biar gua ga bingung kek gini!” ucap Ela bernada lirih.
“Uhuk.. I-iya maaf mba tapi saya juga salah karena tadi ga liat kanan kiri dulu. Jadinya ya gini, maaf ya mba.”
"Eh? Yang salah tuh gua tapi-"
“Ada yang luka? Ada luka gak? Gua buru-buru soalnya,” tanya Ela.
“Ga ada kok mba, tadi saya cuma tenangin diri saya dulu baru saya bangun dan ngobrol sama mbanya.”
“Huh... yaudah deh, tapi bisa ga gua ngeliat muka lo? Biar kalo di jalan nanti pas kita ketemu gua bisa traktir lo makan! untuk balas kesalahan gua hari ini,” pinta Ela karna orang tersebut menutup kepalanya dengan topi hoddie hitam yang ia pakai.
“Maaf mba tapi saya sensitif sama matahari!”
“Whatt? Tapi-" omongan ku terpotong oleh telfon dari Shipa.
Shipa mengingatkan Ela untuk datang ke rumahnya segera. Untuk membantu merewangi acaranya Besok.
“Hmm.. Mas saya pergi ya, maaf banget untuk hari ini dan semoga kita bisa ketemu lagi di lain waktu.
"Oh iya gini aja deh mas, Ini foto saya terbaru dan masnya simpen aja siapa tau mas ketemu saya dijalan jadi mas bisa nyamperin saya. Tapi untuk kali ini saya bener-bener sibuk banget, jadi maaf ya mas,” ucap Ela memohon.
Belum sempat orang yang ia tabrak tadi membalas ucapannya, Ela langsung melakukan motornya.
"Hah?"
Pikiran Ela kala itu sedikit berantakan entah apa yang sedang ia pikirkan.
Selama di perjalanan ada hal yang menganjal di hatinya seperti ingin berbicara sesuatu pada seseorang tapi tak tersampaikan.
‘Oh iya! astaga, kenapa gua tadi ga ngasih nomor gua aja ke dia. Kenapa gua malah ngasih foto sih? ah elah, bodoh banget gua!’ gerutu Ela dalam hati.
Sesampai di rumah Shipa pun ia masih terfikir akan hal itu.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Inru
Hai thor, maaf ya baru kesini lagi, lagi pusing thor.
2022-09-02
1
ZaeV92
waduuh sensitif sama matahari bang 😂
2022-07-25
2
Nona_Sulung
eehhh kasih foto langsung, kenapa gk sekalian kasih nomor telponnya elaa.
2022-06-23
2