Mikayla memapang Rasya berjalan menaiki anak tangga, Rere dan Oma melihatnya mereka diam saja melihat Mikayla yang sedikit kesusahan, karena tubuh Rasya sangat berat dan Rasya sudah sangat lemas daya tahan tubuhnya sudah mau habis.
"Udah biarin saja," ucap Oma ketika Rere akan membantu Mikayla.
"Biarkan Rasya dan Mikayla dekat, biar benih-benih cinta itu secepatnya tumbuh."
Rere pun nurut-nurut saja.
Sampai juga di kamar, Mikayla segera merebahkan tubuh Rasya di atas ranjang, sontan Mikayla ikut terjatuh di atas bidang dadanya Rasya, terasa sangat jelas debaran-debaran hati keduanya yang menggebu-gebu (dag dig dug). Karena jarak keduanya begitu sangat dekat sekitar satu centimeter , kedua manik mata Rasya dengan Mikayla seolah terhanyut dalam tatapan-tatapan yang tidak bisa di artikan.
Hasrat Rasya rasanya ingin mengkecup bibir sang istri karena terbawa suasana, Mikayla juga sama ikut terhanyut, ia tersadar kalau suaminya akan mencium bibirnya, ia refleks memejamkan kedua matanya.
Rere dan Oma dasar kerjaannya tukang ngintip terus bersorak-sorak riang di ambang pintu kamar yang terbuka lebar.
"Ayo Sya, ciumm... ciummmm... " ucap Rere tanpa suara hanya gerakan-gerakan mulut dan tangannya.
Oma juga sama ikut-ikutan Rere.
Ehh... tiba-tiba Rasya teringat janjinya. Janji yang ia buat sendiri di dalam hatinya "Saya tidak akan menyentuhnya sebelum rasa cinta dan sayang itu ada"
"Maaf! bisa bangun gak? Berat tahu. Dada saya terasa sesak," sahut Rasya ketus. Karena saat ini Mikayla masih menindih bidang dada Rasya.
"Eh...(bangun, garuk-garuk kepala,malu udah ke'GR'an) Maaf Mass, " ucap Mikayla seraya tersenyum dengan terpaksa, wajah Mikayla sudah sangat memerah.
Yang mengintip pun akhirnya kecewa berat .
"Gagal deh, " sahut Rere dan Oma, keduanya dengan terburu-buru menuruni anak tangga takut ketahuan.
Mikayla melihat di meja makanan masih utuh, 'pantesan Mas Rasya pucet , lemes, ternyata dia belum makan,' gumam Mika.
"Bentar ya Mas, saya ke dapur dulu untuk mengambil makanan lagi."
Rasya mengangguk pelan.
"Maaf soal yang barusan.Saya tidak akan menyentuh kamu walaupun kita sudah sah di mata agama dan hukum,"batin Rasya ketika sang istri menghilang dari pandangannya. Sebenarnya rasa cinta itu sudah mulai tumbuh. Namun, keduanya belum menyadarinya So... tinggal di kembangin saja biar rasa itu semakin dalam dan rasa saling memiliki pun akan semakin kuat.
Mikayla ber-inisiatif untuk memasak lagi di karenakan pembatu belum masak lagi. So jam makan siang masih lama kan. Mikayla memasak bahan-bahan yang ada di dapur, memasak sayur sup dan ayam goreng, walaupun terkesan sederhana soal rasa pasti sangat lezat tercium dari aromanya yang menyengat.
"Wah masak apa sayang? Keliatannya lezat sekali," tanya Rere ketika masuk kedapur melihat punggung Mikayla yang sedang memasak.
"Sayur Sup sama ayam goreng Mah, Mas Rasya tadi pagi belum sempet makan jadinya sekarang dia sangat lemes Mah," ucap Mikayla sambil fokus memasak.
"Kalau istri Rasya pinter masak kek gini pasti badan Rasya akan semakin berisi," kata Rere memuji seraya mengelus , membelai rambutnya Mikayla yang tergerai.
Mikayla hanya balas senyum, sebisa mungkin ia akan menjalankan tugasnya sebagai istri, walaupun ia sadar pernikahannya cuman keterpaksaan saja tidak di dasari saling mencintai. Namun, ia ikhlas menjalaninya, ia akan mengikuti alur nya.
Mikayla selesai juga memasak, ia segera mengantarkan masakan ke kamarnya.
"Lama banget sih di dapur. Ngapain aja?" tanya Rasya ketus ketika sang istri sudah berada di kamar membawa semangkuk sayur sup sepiring nasi putih dan ayam goreng. Rasya benar-benar sudah sangat lapar.
"Bengong Mas !" jawab Mikayla ikut-ikutan ketus juga.
Rere dan Oma kembali mengintip , Mikayla selalu membiarkan pintu kamarnya terbuka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 229 Episodes
Comments
Liliek Retno Yuwanti
Rasa kelaparan....puyeng deeeh...
dosa lho Sya..istrinya dianggurin
2023-09-29
0
fifid dwi ariani
trus ceria
2022-12-29
0
Ani Nursyam
bisa tidak Thor kata SO ngga usah ngikuttt
2022-07-21
0