Setibanya di kampus, Mikayla mencium punggung tangan suaminya kemudian ia membuka pintu mobil dan keluar. Rasya terus memperhatikan punggung istrinya yang terus melangkah menuju area kampus. Dari arah selatan, Kevin berlarian sepertinya akan menghampiri Mikayla, Rasya terus memperhatikan dari dalam mobil.
Ternyata dugaan Rasya sangat tepat sekali, Kevin menghentikan langkah Mikayla, memegang erat pergelangan tangan kiri Mikayla.
"Tunggu!" kata Kevin seraya memegang erat pergelangan tangan gadis yang diam-diam ia kagumi.
"Lepasin Vin! Aku sudah menikah, gak enak kalau di lihat orang akan memancing gosip nantinya," tegas Mikayla
Namun, Kevin tetap bersikukuh tidak mau melepaskannya, walaupun Mikayla terus merengek.
"Vin! " Mikayla mencoba melepaskan tangannya Kevin yang memegang tangannya. Namun, pegangan Kevin sangat kuat sehingga Mikayla merasa kesulitan.
"AKU MENCINTAIMU MIKAYLA CANTIKA KIRANA," ucap Kevin dengan lantang dan tegas.
Mikayla tercengang.
Ia terkejut.
Benar-benar sangat terkejut.
Keduanya saling bertatapan. Kedua manik mata kembarnya saling bertemu.
Rasya melihatnya sangat muak, ia segera keluar dari dalam mobilnya. Rasya berlari menuju ke arah Mikayla dan Kevin.
"Lepas!" tegas Rasya yang langsung menepis kasar tangan Kevin .
"Jangan sentuh dia, sekarang dia istri saya," ucap Rasya sembari merangkul mesra bahunya Mikayla.
Kevin tersenyum kecut.
Mikayla bengong.
kedua manik mata Mikayla terus menatap tajam wajahnya Rasya.
"Jangan ganggu dia apalagi menyentuhnya," ucap Rasya dengan tegas.
Rasya menggandeng Mikayla begitu eratnya, ia akan mengantar Mikayla sampai depan ruang kelasnya.
"Ciyeee... pengantin baru," celetuk salah satu mahasiswa yang sedang berkerumun.
"Sweet banget sih mereka berdua."
"Pasangan yang serasi, witwiw... "
Itulah lontaran-lontaran kata dari teman-teman kampusnya Mikayla.
Wajah Mikayla memerah ia benar-benar merasa sangat malu, ia begitu kaku.
"Mas Rasya lepasin, gak malu apa di lihatin orang?" Mikayla merengek manja.
"Gak !" kata Rasya ketus.
"Selama saya pake baju lengkap ngapain harus malu," ucapnya enteng.
"Dimana kelasnya?" tanya Rasya saat hendak masuk ke dalam Lift.
Rasya terus menggandeng mesra Mikayla. Ia tidak perduli walaupun jadi sorotan para Mahasiswa.
"Di lantai 5," jawan Mikayla yang mengkerucutkan bibirnya.
"Gak usah manyun, jelek!" ucap Rasya yang selalu judes. Rasya menyentuh tombol angka 5.
Klik!
Pintu Lift terbuka.
Rasya dan Mikayla sampai di lantai 5.
Setibanya di depan ruang kelasnya Mikayla.
"Saya tunggu kamu di bawah. Belajar yang bener," kata Rasya seraya mengacak-ngacak halus puncak rambut kepalanya Mikayla.
"Iya Mas, " kata Mikayla dengan senyuman yang merekah di bibirnya.
Rasya berlalu.
Mikayla masuk ke dalam ruang kelasnya.
Dilara sudah siuman dari pengaruh obat biusnya, keadaan Dilara sudah cukup membaik. Hati dan pikirannya sudah mulai tenang.
Dilara akan menyusun rencana untuk merebut Rasya kembali. Soal Karir dan mimpinya ia sudah tidak perduli, yang ia perdulikan sekarang gimana caranya agar Rasya kembali ke dalam pelukannya.
"Apa rencana kamu sekarang sayang?" tanya Kirana saat Dilara bersenderan di bahu mamahnya.
Dilara malah balas dengan senyuman sinisnya.
Entah apa yang akan di rencanakan Dilara selanjutnya?
Mikayla sudah selesai kuisnya.
Ia sudah di lantai bawah, sesampainya di loby kampus ia melihat mobil Rasya masih ada di halaman kampus. Mikayla tersenyum, ia sangat senang karena Rasya begitu setianya menunggu hampir 1 jam 45 menit.
Rasya tertidur dalam mobil seraya mendengarkan alunan musik romantis.
Mikayla masuk.
"Muka sangar, judes, ketus, lagunya pop romantis," gumam Mikayla.
"Mas... " Mikayla membangunkan Rasya, menepuk bahunya Rasya.
Rasya mengkrejepkan kedua matanya.
"Sorry! saya ketiduran," ucap Rasya dengan suara khas bangun tidur.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 229 Episodes
Comments
fifid dwi ariani
trus berkarya
2022-12-29
0
Har Tini
rasya cemburu ni yeee
2021-07-23
0
maestuti dewi saraswati
boom like
2021-06-15
0