Suasana semakin menegangkan saja.
Mikayla terus berjalan dengan tegaknya. Mikayla benar-benar tidak terima dengan perkataan Dilara yang sekan memojokannya.
'Tidak... tidak akan aku biarkan kekacauan ini terus berlanjut. Aku harus berbuat sesuatu, lagi pula sekarang Rasya dan Mikayla sudah sah menjadi suami istri,' desis Rere dalam hatinya.
BRUK!
Terdengar suara orang terjatuh.
"Mamah!" teriak Ratu pura-pura panik melihat Rere sang Mamah jatuh pingsan tergeletak di lantai. Karena Ratu sudah menduga ini trik Mamahnya. Rasya juga sama, ia begitu paniknya melihat Mamahnya pingsan.
Skip!
Dirumah kediaman Wiranto.
Rere terbaring di atas ranjangnya dan di periksa oleh dokter specialis jantung yang biasa menangani Rere. Semua keluarga menunggu di ruang tengah dengan harap-harap cemas.
"Bu Rere apakah Pak Rasya belum mengetahui kalau sebenarnya kondisi jantung Bu Rere sudah membaik?" tanya Dokter Luky.
Rere tersenyum tipis.
"Belum."
"Biarlah Rasya mengira saya masih sakit, agar saya bisa mengendalikan Rasya, tentunya ini demi kebaikannya," ucap Rere menjelaskan.
"Baik Bu! Saya mengerti."
"Terimakasih dok."
Dokter Luky keluar dari kamarnya Rere menuju ke ruang tengah.
"Gimana keadaan Mamah saya Dok?" tanya Rasya yang sedari sangat mencemas keadaan sang mamah. Dokter Luky kini sudah berada di ruang tengah.
"Sangat buruk," ucap Dokter Luky.
"Saya harap kalian jangan membuat Bu Rere shok lagi, bisa-bisa keadaannya akan semakin memburuk."
"Ini obat Bu Rere tolong berikan sesuai aturan. Semoga lekas sembuh," kata Dokter Luky kemudian Dokter Luky pamit pulang.
Rasya sangat terpukul, ia menjatuhkan tubuhnya yang terasa lemah di atas sofa, Ratu dan Oma mengelus-ngelus bahunya Rasya. Dilara dan Kirana serta Bayu dan Helena ada juga di ruang tengah.
Mikayla cuman bisa pasrah dan akan terus mengikuti alur kehidupannya yang sudah kacau karena ulah Dilara.
"Rasya coba kamu jelaskan apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Wiranto yang pura-pura tidak mengetahui kejadian yang sebenarnya.
Rasya pun akhirnya buka suara, Rasya menjelaskan semuanya. Kalau Dilara-lah yang sesungguhnya tunangannya. Namun, ia harus pergi saat lamaran karena untuk meraih mimpinya menjadi seorang model go internasional.
"APA?" Ratu dan Oma terkejut (Akting).
"Kalau dia sangat mencintaimu Rasya, dia tidak akan pergi walaupun hanya sekedar mengejar mimpinya, kesempatan untuk jadi model go internasional bisa gagal waktu itu, tapi masih banyak kesempatan kalau emang masih ada rezekinya pasti kesempatan kedua akan datang," ucap Oma Ira Puspita.
"Kalau dia benar-benar mencintaimu dia akan menunda mimpinya itu."
"Oma tidak habis pikir? Bisa-bisanya dia menyalahkan adiknya sudah merebut kamu darinya, bukankah dia sendiri yang menyerahkan Rasya pada adiknya sendiri, dan menyuruh adiknya untuk menggantikan posisinya. Lolucon seperti apa ini?" kata Oma Ira panjang lebar.
Dilara dan Kirana tidak bisa berkutik. Bayu dan Helena tidak mengerti sama sekali.
"Paman! Bibi!" sahut Mikayla.
"Maaf atas kejadian ini. Nanti suatu saat Mikayla akan menjelaskan semuanya, terimakasih karena Paman sudah menjadi Wali nikah buat Mikayla," ucap Mikayla lirih.
Helena dan Bayu menepuk-nepuk halus bahunya Mikayla keponakan yang sangat disayangi.
"Ya sudah, Paman sama Bibi pamit sayang, kalau ada masalah jangan pernah sungkan untuk cerita ke Bibi Nak," ucap Helena lembut membelai halus pipinya Mikayla.
Mikayla mengangguk.
Kemudian Helena dan Bayu pamit pulang ke aparteman, sorenya akan berangkat ke Malaysia.
"Terus sekarang kamu akan menceraikan Mikayla yang baru saja sah menjadi istrimu, " tanya Wiranto.
Rasya masih diam tertegum, ia benar-benar bingung dengan situasi yang seperti ini.
"Aku siap di talak sama Mas Rasya sekarang juga, Pah, Oma," sahut Mikayla dengan lantangnya.
"Lagi pula wanita yang dicintai Mas Rasya sudah kembali, dan tugas ku sudah selesai sampai disini." Mikyala sebenarnya sangat berat mengatakan ini semua, perkataan yang di ucapkan di mulutnya bertentangan dengan hati nuraninya.
"Ayo Rasya cepat ucapan talak sekarang juga," sahut Dilara sembari bertekuk lutut di hadapan Rasya, memohon agar Rasya mengucapkan TALAK untuk Mikayla.
Entah kenapa Rasya juga sangat sulit mengucapkan satu kata itu. Ia tetap memilih diam.
"Kak Rasya ingat kedadaan Mamah," celetuk Ratu yang membuat Rasya semakin bingung.
"Rere sudah sangat menyukai Mikayla, apa jadinya kalau Rere sampai mengetahui hal ini. Dia pasti sangat sedih dan shock berat , mungkin saja penyakitnya akan semakin memburuk," ucap lirih Oma Ira yang menambah kacau suasana hati Rasya.
"Semua keputusan ada di kamu Rasya. Saran Papah ikuti saja apa kata hati nuranimu," kata Wiranto seraya menepuk bahunya Rasya lalu pergi menuju kamarnya menemui Rere.
Dilara terus mendesak agar Rasya mengucapkan TALAK dan Ratu terus mengingatkan Rasya, "Ingat kondisi Mamah."
..
Keputusan bagaimana yah? yang akan di ambil oleh Rasya? hemmmm🤔🤔🤔
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 229 Episodes
Comments
Maya Astuti
Huft seenaknya mau menang sendiri 😡😡😡
2021-09-10
0
Endro Wasito
pada pinter ekting kayak artis aja
2021-08-01
0
Anggun upin
di ghosting dongg
2021-07-25
0