Rere tersadar.
"Rasya, mana Mikayla? Mana istrimu? Mana menantu Mamah?" tanya Rere nada lemas yang di buat-buat.
"Mamah tenang ya... menantu kesayangan Mamah ada kok di ruang tengah, bentar! Rasya akan mengajak istri Rasya menemui Mamah," ucap Rasya lembut dengan senyuman yang merekah di bibirnya. Rasya sangat lega, hatinya merasa PLONG melihat sang Mamah tercinta sudah tersadar dari pingsannya.
Rasya keluar.
"Gimana Pah? Giman ekting Mamah bagus tidak?" tanya Rere sedikit girang karena merasa aktingnya itu sangat keren layaknya para aktris-aktris di televisi.
"Good job Mah,👍" jawab Wiranto memberikan jempol untuk sang istri.
Rere kembali terbaring lemah, karena mendengar ada suara langkah kaki yang menuju ke kamarnya.
"Mah, " sahut Mikayla lembut. Mikayla duduk di tepi ranjang memegang tangan kirinya sang Mamah mertua.
"Gimana keadaan Mamah?" tanya Mikayla lembut.
"Lumayan membaik sayang," jawab Rere masih nada lemes dengan senyuman yang merekah di bibirnya.
"Sya?" panggil Rere.
"Iya Mah?"
"Wanita tadi siapa? Seperti nya mukanya tidak asing lagi bagi Mamah. Kenapa dia berkata seperti itu kepada Mikayla?" tanya Rere kepada Rasya.
Namun Rasya malah diam.
"Dia Mba Dilara Mah," jawab Mikayla, karena Mikayla melihat Rasya sepertinya sudah kebingungan dengan pertanyaan Rere.
"Dia seorang model , Mamah pasti sering melihatnya di majalah di televisi, Mba Dilara kan model lagi naik daun . Dia mantannya Mas Rasya Mah," jelas Mikayla sedikit menunduk.
"Bener itu Sya? Kalau dia hanya seorang mantan?" tanya Rere yang belum puas membuat anaknya semakin tegang.
"Ii-iya Mah yang di katakan Mikayla itu benar," jawab Rasya sedikit kaku.
"Ya sudah lah Mamah ku sayang jangan di bahas lagi, pikirkan kesehatan Mamah," celetuk Ratu seraya mengedipkan mata kirinya memberikan kode .
Sang Mamah mengerti dengan kode yang di berikan oleh anak gadisnya itu.
Rere mengangguk pelan.
Rere belum puas karena Dilara sudah mempermalukan Mikayla di pesta pernikahan, Rere punya rencana lagi untuk membalas Dilara agar merasakan malu juga.
Semuanya bubar.
"Bi tolong siapkan kamar buat Mikayla di kamar tamu," ucap Rasya pada salah satu pembantu rumah tangga.
"Baik tuan."
Ratu mendengarnya.
"Kak Rasya apa-apaan sih kenapa pisah kamar? Kalau Mamah curiga gimana?" celoteh Ratu.
Rasya memikirkan perkataan Ratu ada benarnya juga, pada akhirnya Rasya memutuskan kalau Mikayla akan satu kamar dengannya.
"Semangat Ka Mikayla 💪💪💪," bisik Ratu saat Mikayla berjalan melewatinya.
Mikayla balas senyum.
Sementara di rumah kediaman Kirana, Dilara ngamuk-ngamuk berteriak-teriak mengeluarkan kekesalan dan kemarahannya.
"Sudah sayang jangan histeris seperti itu nak. Sudahlah kamu harus tenang," ucap Kirana yang semakin panik melihat kondisi Dilara.
"Gimana aku bisa tenang Mah. Mikayla sudah merebut Rasya dari ku Mah," kata Dilara dengan suara nada tinggi menggelegar.
Dilara sama sekali tidak merasa malu dengan ucapannya itu, ia tetap menyalahkan Mikayla yang sudah merebut Rasya. Bukannya dia sendiri yang sudah menyerahkan Rasya kepada Mikayla demi meraih mimpinya.
"Aku bersumpah demi apapun Mah! Aku akan merebut Mas Rasya kembali! tegas Dilara.
"Ya sudah sayang sekarang kamu tenang yah, Mamah pasti akan bantu agar Rasya secepatnya menceraikan Mikayla, Mamah tidak perduli dengan penyakitnya Rere," ucap Kirana sinis seraya merangkul Dilara menenangkan Dilara, pada akhirnya Dilara pun bisa tenang tidak memberontak lagi.
Malam telah tiba.
"Kamu tidur saja di ranjang, biar aku tidur di sofa," sahut Rasya saat berada di kamarnya untuk tidur.
Rere dan Oma mengintip di balik pintu kamarnya Rasya yang tertutup rapat.
"Kenapa gak tidur di sini saja Mas. Tenang... kan ada guling yang akan jadi penghalang diantara kita, " kata Mikayla lembut.
"Gak mau, saya akan tetap tidur di sofa, kamu tidak tahu tidur saya kek gimana?" ucap Rasya ketus.
"Saya tidurnya montah gak bisa dieum, bisa-bisa nanti kamu tertindih oleh kaki saya atau badan saya," jelas Rasya.
"Oh... " Mikayla mangut-mangut.
"Baik lah Mas kalau begitu, aku tidur duluan ya, selamat malam."
Mikayla terbaring lalu menarik selimut nya, kemudian mencoba untuk memejamkan kedua matanya untuk tidur.
"Aduh Mah gimana ini? Mereka sudah satu kamar tapi tidak satu ranjang," sahut Rere.
"Sudah nanti kita pikirkan lagi, yang penting sekarang mereka sudah satu kamar," kata Oma menenangkan Rere.
Rasya pun mematikan lampu kamarnya.
Rere dan Oma juga sama masuk ke kamarnya masing-masing untuk tidur karena sudah kelelahan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 229 Episodes
Comments
fifid dwi ariani
trussehat
2022-12-28
0
Har Tini
oma ayu sm ratu kompak banget😂😂😂👍👍
2021-07-23
0
maestuti dewi saraswati
lanjut semangat
2021-06-15
0