"Sudah jelas kan anak muda? Kalau begitu izinkan saya membawa calon istri saya untuk pergi," ucap Rasya begitu angkuhnya. Mikayla menatap wajah Rasya begitu dalam ia semakin tidak mengerti dengan sikapnya Rasya yang seperti itu.
'Emang dasar pengusaha? Kalau ngomong emang suka se-enak jidatnya. Uuh... kesal. Pasti Kevin menyangka ini sungguhan padahal kan aku cuman menggantikan Mba Dilara jadi tunangannya dia untuk sementara waktu," gerutu Mikayla dalam hatinya.
Kevin dengan sangat berat hati mengatakan. "Silahkan!"
Rasya menggandeng tangan Mikayla begitu eratnya sehingga keduanya berjalan ber-iringan, Kevin semakin cemburu semakin jengkel melihat pengusaha itu yang sangat bangganya bisa menggandeng tangan Mikayla.
Setibanya di samping mobilnya Rasya , Mikayla menepis dengan kasar pegangan tangan Rasya, dari raut wajahnya Mikayla terlihat jelas kalau ia benar-benar sangat kesal, Mikayla cemberut, kedua matanya terbuka lebar alias melotot bibirnya di monyongin sedikit ka atas, hingga membuat Rasya kembali menatap lebih dekat wajahnya Mikayla jaraknya sekitar 1cm. Rasya mengkerutkan dahinya , mengangkat sedikit kedua alisnya.
"Kenapa kamu?" tanya Rasya dengan tatapan yang tidak bisa di artikan.
"Jelek tau, " ucap Rasya sedikit meledek sembari tersenyum kecut, lalu membukakan pintu mobilnya untuk Mikayla.
"Masuk!" perintah Rasya ketus.
"Siapa kamu berani-beraninya nyuruh-nyuruh aku? Apa maksudnya sih tadi kamu ngomong sama Kevin kalau kita udah tunangan," kata Mikayka nyerocos bagaikan petasan mercon.
"Husssttt... " 🤫
Rasya menutup mulutnya Mikayla dengan jari telunjuknya , membuat Mikayla semakin kaku.
"Jangan nyerocos mulu. Emang kita udah tunangan kan? Ini buktinya? Kamu masih pake cincinnya. Kalau aku pake cincin ini jelas agar keluarga aku tidak curiga," ucap Rasya.
Mikayla masih terdiam kaku.
"Bingung sendiri kan mau jawab apa?"
"Lagian kenapa kamu tidak mengangkat telepon ku hah? Kamu tahu berapa waktu ku yang terbuang sia-sia hanya untuk datang menemuimu."
"Siapa suruh datang kesini?" tanyanya, Mikayla mulai buka suara.
"Aku masih pake cincin ini karena cincin ini susah di lepas. Nih kalau gak percaya (Mikayla menunjukannya kalau cincin itu emang gak bisa di lepas) Tuh kan liat sendiri kalau cincin ini gak bisa di lepas."
Rashya ketawa ringan.
"Salah jari kamu ! Di jarinya Dilara sangat pas."
"Kalau kita debat terus makin banyak waktu ku yang terbuang sia-sia."
"Ayo masuk?"
Mikayla akhirnya masuk ke dalam mobilnya Rasya.
***
Suasana di dalam mobilnya Rasya sangat hening tidak ada suara, hanya suara derungan lalu lintas di jalanan.
"Besok ada waktu tidak?" tanya Rasya masih pasang wajah ketusnya.
"Banyak ! Kenapa?" tanya Mikayla tak kalah ketusnya.
"Mamah mau ketemu sama kamu. Mamah menyuruh kamu buat datang ke rumah besok, " kata Rasya menjelaskan.
"Tidak mau! Aku sibuk! Lagi pula tugas aku cuman di hari lamaran saja kan? Sekarang sudah bukan urusan ku lagi," tegas Mikayla.
"Kalau gitu aku akan minta izin sama Mamah Kirana," kata Rasya yang tidak mau kalah.
"Iiiiiiihhhh... kamu itu ya sangat menyebalkan!Huhh... " Mikayla kembali pasang wajah kesal dan mengkerucutkan bibirnya.
Rasya kembali ketawa ringan karena ia merasa lucu melihat sikap Mikayla yang seperti itu.
"Ketawa lagi?" desis Mikayla yang masih jengkel.
Mobil yang di kendarai oleh Rasya tiba di depan gerbang kediaman Mikayla.
"Ingat ya besok malem aku jemput," tegas Rasya. Mikayla dengan terpaksa meng-iyakan karena kalau menolak juga percuma.
Mikayla keluar dari dalam mobilnya Rasya . Saat itu Kirana sedang di teras depan rumahnya , Kirana melihat kalau Rasya yang mengantar Mikayla pulang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 229 Episodes
Comments
fifid dwi ariani
trus berusaha
2022-12-28
0
Har Tini
lanjuttt
2021-07-23
0
maestuti dewi saraswati
👍👍👍👍
2021-06-15
0