Klub Malam

Hari libur adalah hari dimana Kiran akan bermalas malasan di kamar nya. Namun tentu nya tak lupa Kiran terus mengirimkan pesan untuk Dhefin Pria yang disukai nya meskipun tidak pernah mendapat balasan dari Dhefin.

To calon Imam ku❤️

"Salamat pagi calon imamku. Semoga hari mu menyenangkan ya. Love you😘😘.

Tring..

Balasan dari Dhefin membuat Kiran seketika bangkit dari tidur nya. Ini merupakan balasan pertama dari Dhefin atas pesan nya selama ini. Dengan senyum mengembang di wajah nya Kiran membuka pesan dari Dhefin namun seketika Kiran mengerucut kan bibir nya setelah membaca pesan dari Dhefin yang Isi nya.

"Tentu akan sangat menyenangkan tanpa kehadiran pengganggu seperti dirimu🤬."

Sabar Ran, Semua butuh perjuangan.

Kiran yang memejam kan mata nya kembali bangun saat Hp nya berdering tanda panggilan masuk.

Tertera nama Sahabat nya Sarah yang memanggil.

"Ya Rah." Jawab Kiran lemas

"Jangan lupa jam 10 di tempat Biasa ya." Ucap Sarah di seberang telepon

"Iya Rah." Jawab Kiran pelan menepuk dahi nya karena hampir saja lupa dengan janji nya bersama sarah

"Ran, Jangan bilang kamu masih tidur." Tanya Sarah

"Nggak Kok, Ini sudah bangun. Ya sudah ya sampai ketemu nanti. Bye..." Ucap Kiran cepat memutuskan sambungan telepon sebelum Sarah menceramahi nya

1Jam kemudian Kiran turun dan berpamitan pada Orang tua nya.

"Pah.. Mah. Kiran keluar ya. Sudah janji sama Sarah buat jalan." Ucap Kiran mengecup pipi kedua orang tua nya

"Mah... Bagi duit dong?" Ucap Kiran bercanda yang mendapat jitakan di kepala nya oleh sang mama

"Uang jajan mu saja lebih banyak dari uang jajan mama." Jawab Mama Balik bergurau membuat Kiran tertawa

"Nanti papah transfer ya sayang." Sahut Papa membuat Kiran mencibir senang Mama nya dan segera menjauh sebelum kembali mendapat jitakan dari Mama nya

"Makasih Pah. Papa yang terbaik. Da.. Mah, Pah. Assalamualaikum." Pekik Kiran berlalu keluar dari rumah dan masuk ke dalam mobil nya.

"Rah, Kamu dimana? Aku sudah sampai." Ucap Kiran bertanya pada seseorang di balik telepon

"Sabar Ran, Ini sebentar lagi sampai. Kamu seperti nggak tahu saja betapa macet nya jalanan Ibu Kota." Jawab Sarah

"Ya sudah, aku tunggu. cepetan." Ucap Kiran lagi sebelum memutuskan panggilan telepon

"Maaf maaf, Jalanan macet banget." Ucap Sarah langsung duduk di depan Kiran yang sudah cemberut menunggu nya

"Hemmm..." Jawab Kiran datar

"Ran, Kamu dapat undangan dari Jonathan Loh. Inggat nggak? Kakak Kelas yang dulu ngejar ngejar kamu." Ucap Sarah setelah memesan minuman nya pada pelayan

"Ingat, Kenapa emang nya?"

"Malam Ini dia Ulang tahun. Kak Jo bikin Pesta dan kita di undang." Ucap Sarah terlihat antusias

"Ya sudah... ntar malam kan? Nanti Kita keliling cari baju sekalian Kado buat Kak Jo." Jawab Kiran santai.

***

Kiran memutuskan untuk menginap di Apartement Sarah, Karena Kiran sadar tidak mungkin pulang kerumah tengah malam. Yang ada Mama dan Papa nya tak berhenti bertanya kemana saja dirinya.

Kiran dan sarah sudah bersiap siap untuk menghadiri pesta ulang tahun Jonathan. Kiran memakai mini Dress tanpa lengan berwarna Merah dan Sarah menggunakan Dress berwarna Mustard. Warna warna mencolok seperti ini terlihat lebih indah di kulit Putih Sarah dan Kiran.

"Cantik...." Ucap Kiran dan Sarah bersamaan menatap pantulan diri mereka di cermin.

Mereka masuk ke dalam sebuah Klub malam ternama yang ada di Ibu Kota, disambut dengan suara Musik yang memekakkan telinga bagi Kiran.

"Sumpah ya Rah, Aku sangat benci tempat Bising seperti ini." Ucap Kiran menutupi telinga nya

"Santai... nanti pasti terbiasa kok. Lihat tu banyak Cowok ganteng." Jawab Sarah menunjuk Jonathan yang sedang berjalan menghampiri mereka.

"Hai Rah, Ran. Terima kasih ya sudah datang." Ucap Jo ramah namun mata nya tak henti menatap Kiran wanita yang sudah lama dikagumi nya

"Hai... kak. Selamat ulang tahun ya." jawab Kiran dan Sarah memberikan kado untuk Jonathan

"Kamu kapan pulang Ran?" Tanya Jonathan

"Beberapa bulan yang lalu kak." Jawab Kiran tersenyum

"Kak, Itu ada yang panggil." Ucap Kiran lagi menunjuk Pria yang berada tak jauh dibelakang Jonathan

"Ya sudah aku kesana dulu ya Ran, Tapi sebelum nya catat nomor mu disini ya." Ucap Jo memberikan Hp nya pada Kiran dan kiran segera menyimpan Nomor Hp nya di Ponsel Jo lalu mengembalikan nya.

"Terima kasih Ran, Nanti aku hubungi. Aku kesana dulu ya, Nikmati pesta nya ya Rah, Ran." Ucap Jo tersenyum sebelum berlalu meninggalkan Kiran dan Sarah

"Ya Ampun Ran. Kak Jo semakin tampan saja kan?" Ucap Sarah yang hanya di beri senyuman oleh Kiran

Kiran dan Sarah mencari meja kosong untuk mereka. Lalu memesan minuman yang tentu nya bukan minuman Khas Klub tersebut.

"Wah.... Ada Calon Imamku." Pekik Kiran senang saat mata nya menangkap Sosok Pria idaman nya yang berada tak jauh dari tempat mereka duduk

"Mulai deh, Tadi aja pas masuk lemas banget. Sekarang sekali nya lihat Bos langsung semangat." Ucap Sarah yang sama sekali tak dihirau kan Kiran

"Siapa wanita itu? Berani berani nya menggoda Calon Suami ku." Ucap Kiran lagi menatap tajam pada seorang perempuan yang sedang mencoba menggoda Dhefin

Kiran bangkit dan berjalan menghampiri Dhefin.

"Pergi!" Bentak Dhefin pada seorang wanita yang memakai pakaian seksi di hadapan nya namun sang wanita tetap berusaha menggoda Dhefin.

"Hemm.. hemm... Mba nggak malu ya menggoda Calon Suami Orang. Mau di sebut Pelakor ya." Ucap Kiran ketus menambrak bahu wanita itu lalu duduk disamping Dhefin dan menyandarkan kepala nya di lengan kekar Dhefin.

Tingkah Kiran membuat Seto, Rizal bahkan Leon terkejut melihat nya namun yang lebih membuat mereka terkejut lagi adalah Dhefin yang merasa tidak keberatan sama sekali dengan perlakuan Kiran.

Biarlah setidak nya dia bisa mengusir wanita itu. Fikir Dhefin yang sama sekali tidak menyadari tatapan bingung ketuga sahabat nya

"Ampun Ran, Nekat banget." Gumam Sarah menepuk jidat nya melihat kelakuan sahabat nya

"Nggak ada Niat buat Pergi ya Mba, Apa mba Nggak Malu terus terusan disini." Ucap Kiran lagi membuat wanita itu pergi dengan sangat kesal

"Haii Calon Imam ku." Ucap Kiran mendongakan sedikit kepala nya yang bersandar di lengan Dhefin membuat Dhefin tersadar dan langsung mendorong pelan tubuh Kiran yang bersandar pada nya.

"Terima kasih dan tolong pergi dari sini." ucap Dhefin ketus bangkit dan pindah duduk di samping Rizal

"Haii Ran. Ketemu lagi." Sapa Leon ramah duduk disamping Kiran mencoba mengalihkan Kiran dari Dhefin

"Hai tuan. Anda disini juga?" jawab Kiran bertanya

"Dari tadi kami juga sudah disini loh, Kamu saja yang mata nya cuma fokus ke pria kaku itu." Ucap Leon melirik Dhefin yang terlihat santai saja mendengar nya

"Hai... Kenalkan Seto dan ini Rizal." Ucap Seto tersenyum ramah menyapa Kiran

"Hai.. tuan. Saya Kiran." Jawab Kiran tersenyum

"Ampun senyum mu membuatku meleleh Ran." Ceplos Seto membuat Kiran tersipu malu mendengar nya

"Jangan Panggil Tuan, panggil kakak saja biar lebih enak di dengar." sahut Leon lagi

"Oh, Baiklah Kak. Salam kenal semua. Aku kembali kesana ya." Ucap Kiran menunjuk Sarah yang sudah bergabung bersama Jonathan dan lainnya.

"Ya ampun Fin, Jadi itu wanita yang kau bicarakan belakangan ini." Ucap Seto menatap Punggung Kiran yang mulai menjauh

"Menurut aku Kiran wanita yang sempurna, Cantik, ramah, Belum lagi bentuk tubuh nya yang waw. Menurut kalian bagaimana?" tanya Leon yang juga masih menatap Kiran

"Sama, Menurut ku dia juga sempurna. Dan kelihatan nya Kiran bukanlah wanita murahan seperti yang kau bilang." Sahut Seto lagi

"Bagaimana nggak Murahan kalau selalu saja mengejarku, Belum lagi ini. Coba Lihat." Jawab Dhefin memperlihatkan semua isi Pesan dari Kiran pada sahabat nya

"Aku bingung Fin, Sebenar nya wanita seperti apa yang baik menurut mu. Kalau wanita seperti Kiran saja kamu tolak. Tidak ada yang murahan dari cara nya mengejar mu, Semua masih wajar menurut ku." jawab Leno

"Lalu sekarang apa rencana mu?" Tanya Seto

"Dari cara nya mengusir wanita tadi aku jadi mendapat kan ide untuk mengusir nya dari hidup ku." Jawab Dhefin tersenyum memikir kan ide yang ada di kepala nya

"Terserah lah Fin, kami harap kamu tidak menyesal saat Kiran sudah menjadi milik Pria lain. Aku juga akan mengejar nya jika kau benaran tidak tertarik kepada nya." Jawab Rizal membuat Semua menatap nya. pasal Nya dari mereka berempat Rizal Adalah yang paling pendiam dan tidak banyak berkomentar akan apapun. Namun kali ini mendengar Rizal mengatakan akan mengejar Kiran membuat semua terkejut.

"Ambil saja." Jawab Dhefin datar berusaha tenang meskipun ada sedikit perasaan lain di hati nya mendengar ucapan sahabat nya

Benar ambil saja. Semakin cepat dia pergi dari hidupku maka akan semakin lebih baik. Batin Dhefin

Terpopuler

Comments

HARTIN MARLIN

HARTIN MARLIN

awas menyesal nantinya Fin

2023-03-06

0

Nety

Nety

aku ingin segera melihat kiran menyerah dan defin kelabakan karna merasa kehilangan orang yg suka mengejarnya

2022-05-12

0

Fe Ariesta

Fe Ariesta

Bucin lo mtar

2022-01-02

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Pernikahan
3 Di terima
4 Hari Pertama
5 Di Bentak
6 Bekal
7 Usaha Kiran
8 Klub Malam
9 Kekasih Dhefin
10 Menyerah
11 Jalan jalan
12 Pantai
13 kegelisahan Dhefin
14 Tekad Kiran
15 Kedatangan Manda
16 meminta pendapat
17 Resign
18 Pernyataan Dhefin
19 Usaha Dhefin
20 Menjelaskan
21 Dhefin dan Manda
22 Pertengkaran
23 Pengakuan Dhefin
24 Curhatan Kiran
25 Jadian
26 Kasmaran
27 Kantor Dhefin
28 Tanktop dan Hotpants
29 Mall
30 Pasar Malam
31 Amanda Raisa
32 Putri Rio Irawan
33 Rumah Gio
34 Amarah Dhefin
35 Pesona Kiran
36 Dhefin yang Arogant
37 Foto bersama
38 Bertemu Manda
39 Menyesal
40 Apartement
41 Hujatan Untuk Kiran
42 Pelindung Kiran
43 Postingan Dhefin
44 Ancaman Ari
45 Kediaman Atmaja
46 Bermain secara Halus
47 Sandiwara
48 Ulang tahun Kiran
49 Setumpuk hadiah
50 Lamaran
51 Rencana Manda
52 Pria posesif, wanita keras kepala
53 Seringai Manda
54 Alex
55 Pertengkaran
56 Klub Malam
57 Nasehat Rena
58 Bertambah Cemburu
59 Baikan
60 Malu maluin
61 Fitting Baju
62 Video Viral
63 Gugatan Cerai
64 Berakhir
65 pingitan
66 Penyerangan
67 Hanya Pingsan
68 Sisi Lain Rio
69 Rencana Rio
70 Hukuman
71 Dhefin kesal
72 Traumatic
73 Hamil
74 Maaf
75 Akad Nikah
76 Resepsi Pernikahan
77 Kamar Pengantin
78 Malam pertama
79 Pengantin Baru
80 Bulan Madu
81 Rumah Baru
82 terus melakukannya
83 Merasa Pusing
84 Hamil
85 Akhir Cerita Bahagia
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Prolog
2
Pernikahan
3
Di terima
4
Hari Pertama
5
Di Bentak
6
Bekal
7
Usaha Kiran
8
Klub Malam
9
Kekasih Dhefin
10
Menyerah
11
Jalan jalan
12
Pantai
13
kegelisahan Dhefin
14
Tekad Kiran
15
Kedatangan Manda
16
meminta pendapat
17
Resign
18
Pernyataan Dhefin
19
Usaha Dhefin
20
Menjelaskan
21
Dhefin dan Manda
22
Pertengkaran
23
Pengakuan Dhefin
24
Curhatan Kiran
25
Jadian
26
Kasmaran
27
Kantor Dhefin
28
Tanktop dan Hotpants
29
Mall
30
Pasar Malam
31
Amanda Raisa
32
Putri Rio Irawan
33
Rumah Gio
34
Amarah Dhefin
35
Pesona Kiran
36
Dhefin yang Arogant
37
Foto bersama
38
Bertemu Manda
39
Menyesal
40
Apartement
41
Hujatan Untuk Kiran
42
Pelindung Kiran
43
Postingan Dhefin
44
Ancaman Ari
45
Kediaman Atmaja
46
Bermain secara Halus
47
Sandiwara
48
Ulang tahun Kiran
49
Setumpuk hadiah
50
Lamaran
51
Rencana Manda
52
Pria posesif, wanita keras kepala
53
Seringai Manda
54
Alex
55
Pertengkaran
56
Klub Malam
57
Nasehat Rena
58
Bertambah Cemburu
59
Baikan
60
Malu maluin
61
Fitting Baju
62
Video Viral
63
Gugatan Cerai
64
Berakhir
65
pingitan
66
Penyerangan
67
Hanya Pingsan
68
Sisi Lain Rio
69
Rencana Rio
70
Hukuman
71
Dhefin kesal
72
Traumatic
73
Hamil
74
Maaf
75
Akad Nikah
76
Resepsi Pernikahan
77
Kamar Pengantin
78
Malam pertama
79
Pengantin Baru
80
Bulan Madu
81
Rumah Baru
82
terus melakukannya
83
Merasa Pusing
84
Hamil
85
Akhir Cerita Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!