Tok... tok.. tok..
"Masuk."
"Ini minum nya Tuan, Nona." Ucap Lia Ramah
Akhir nya dia menyerah juga. Baguslah. Batin Dhefin saat melihat Lia yang masuk ke dalam ruangan nya. Namun Pandangan Dhefin saat ini terus saja menatap Kiran yang sedang terlihat fokus di meja kerja nya
Lia mulai membacakan Jadwal Dhefin hari ini lalu setelah itu keluar dari ruangan nya.
Setengah Jam Kemudian, Manda Keluar dari ruangan Dhefin diikuti oleh Dhefin.
"Ran, Aku pulang ya." Ucap Manda tersenyum pada Kiran dan dibalas senyuman juga oleh Kiran
"Hati hati sayang." Ucap Dhefin lembut mengecup kening Manda membuat Kiran yang melihat dan mendengar nya kembali tersakiti.
Setelah Dhefin masuk ke dalam ruangan nya, Kiran dan Lia segera melanjutkan pekerjaan mereka hingga tak terasa sudah masuk waktu istirahat.
"Kak, Makan dimana?" Tanya Kiran
"Biasa di depan."Jawab Lia
"Aku ikut ya."
"Tumben, kan bawa bekal. Biasa nya juga nggak mau ikut."
"Hahaha, Itu kan biasa nya. Sekarang sudah nggak biasa." Jawab Kiran menutupi kesedihan nya dengan tertawa
"Ya sudah, Ayo." Ucap Lia mulai berjalan bersama Kiran
Disisi lain, Dhefin yang sudah terbiasa dengan makan siang dari Kiran menjadi sadar saat Perut nya sudah mulai berbunyi namun Kiran belum juga membawa kan bekal untuk nya. Hingga membuat Dhefin menatap keluar ruangan dimana Meja kerja Kiran, Namun tidak terlihat Lia ataupun Kiran disana.
Kemana mereka? Fikir Dhefin mulai mengetik nama Lia di handphone nya lalu menghubungi nya
"Kamu dimana?" Tanya Dhefin datar saat Panggilan nya di jawab oleh Lia
"Di Restorant seberang Kantor, bersama Kiran Tuan." Jawab Lia sopan
"Oh..." Ucap Dhefin segera memutuskan sambungan telepon
Apa hari ini dia tidak bawa bekal? Batin Dhefin bertanya tanya lalu segera memesan makanan untuk nya
Sore hari nya saat jam pulang Kantor. Dhefin keluar dari ruangan nya melewati meja kerja Kiran dan Lia.
"Selamat Sore Tuan." Ucap Kiran dan Lia kompak
Dhefin merasakan ada sesuatu yang hilang seharian ini namun Dhefin sama sekali tidak tahu apa yang hilang. Dhefin berusaha untuk tidak ambil pusing dan mulai meninggal kan Kantor.
.
.
"Assalamualaikum..." Ucap Kiran pelan memasuki Rumah nya, Membuat kedua orang tua nya yang sedang bersantai di ruang keluarga menjadi terheran melihat tingkah tak biasa Putri mereka yang periang menjadi lemas seperti saat ini.
"Waalaikumsalam..." Jawab Mama dan Papa Kiran
"Mah... Pah..." Ucap Kiran dengan mata berkaca kaca
"Ada apa Sayang, Princes Papa kenapa?" Tanya Papa Rio menghampiri Kiran dan membawa masuk kedalam pelukan nya
Walaupun Rio adalah papa sambung Kiran. Namun kedekatan mereka sangat terjalin. Kiran sangat dekat dan manja pada Rio, Begitupun Rio sangat menyayangi dan memanjakan Kiran Putri kesayangan nya.
"Ada apa Nak? Coba Cerita." Tanya Mama lembut membelai Rambut Kiran
"Pah, Mah. Sejujur nya Kiran bekerja bukan untuk cari pengalaman, Namun karena Kiran menyukai seseorang. Maafkan Kiran." Ucap Kiran Jujur menatap kedua orang tua nya
"Sayang.. tidak apa apa. Kami tidak marah. Lalu kenapa kamu menangis? Apa pria itu menyakiti Princes Papa?" Tanya Papa Rio
yang dijawab gelengan kepala oleh Kiran
"lalu?"
"Kiran sedih karena Pria yang Kiran suka ternyata sudah memiliki Kekasih." Jawab Kiran lemas
"Sayang. Princes Papa sangat Cantik, Diluar sana pasti sangat banyak Pria yang lebih baik dari Pria itu yang menyukai mu. Kenapa kamu harus menangis hanya karena satu orang pria yang sama sekali tidak memikir kan mu. Mungkin saat ini dia sedang bahagia bersama kekasih nya, Lalu kenapa Putri Papa disini harus bersedih. Dimana Putri cantik Papa yang Periang selama ini?" Ucap Papa Rio lembut
"Yang Papa katakan benar Nak, Mungkin kalian memang belum berjodoh. Bagamana pun kamu mengejar nya kalau Allah Bilang belum jodoh kita sebagi umat nya bisa apa? Jadi lupakan lah ya sayang. ikhlaskan dan lepaskan perasaan mu agar kamu tenang." sahut mama menimpali
Benar yang Mama dan Papa bilang. Kenapa aku harus bersedih seperti ini. Jika memang bukan jodoh aku bisa apa. Batin Kiran
"Pah, Mah. Kiran ke atas ya. Kiran sudah nggak sedih kok, Kiran juga janji nggak bakal nangis lagi. Percaya deh." Ucap Kiran kembali riang dengan senyum mengembang diwajah nya
"Princes kita sudah semakin dewasa ya mah." Ucap Papa Rio pada Istri nya
"Iya Pah, dan ini pengalaman patah hati pertama untuk nya. Semoga tidak ada yang kedua." jawab Mama yang di Aamiin kan oleh Papa
*Tenang Ran. Batin Kiran lalu mulai menghapus setiap foto ataupun hal lainnya tentang Dhefin yang ada di handphone nya.
Kiran sadari Sulit memang untuk menyembunyikan perasaan pada seseorang yang kita sukai. Apalagi jika harus terpaksa menjahui nya karena seseorang yang kita sukai sudah memiliki pasangan. Namun demi kebaikan harga diri dan demi kebaikan semua orang. Kiran lebih memilih mundur dan jaga jarak. Kiran sadar Kiran tidak ingin di Cap sebagai wanita perusak hubungan orang lain. Kiran sadari menyukai seseorang hanya akan menyenangkan disaat seseorang tersebut masih Available alias belum punya pasangan. Tidak seperti saat ini menyukai seseorang yang sudah memiliki hubungan. Rasa sakit yang dirasakan Kiran saat ini sama sakit nya seperti orang yang putus dengan kekasih nya. Walaupun Kiran sendiri sadar belum pernah berpacaran namun Kiran sangat mengerti rasa sakit itu.
Jadi mulai sekarang Kiran bertekad akan melupakan Dhefin dan membuka hati nya untuk Pria lain. Kiran juga sudah mulai menjaga jarak, Tidak lagi menghubungi atau stalk media sosial Dhefin. Dan memutuskan akan berhenti bekerja setelah kontrak 3 Bulan bekerja nya yang akan berakhir 1 minggu lagi*.
.
.
.
Sabar ya, Maaf Author nggak Bisa up Banyak. Author saat ini benar benar lagi banyak kesibukan. Bisa nulis 1/2 Eps saja dalam sehari itu udah syukur. Mohon pengertian dan dukungan nya ya.
Terima kasih🙏☺️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
chaaa
akhirnya Kiran menyerah dan gak lg ngejar2 laki. semangat Kiran, Lo cantik pasti banyak yg suka. tunggu aja ntar si Dhefin yg balik ngejar2 Lo. dan setelah dia bucin, tinggalkan ! 😈
2023-01-16
0
Nety
siap siap lah finn
2022-05-12
0
Nurjannah Rajja
jempol untuk Kiran
2022-04-07
0