Leon masih terheran dengan sahabat nya Dhefin. Wanita seperti apa sebenar nya yang diinginkan oleh nya. Bahkan wanita secantik Kiran pun tidak dilirik oleh nya. Leon saja yang baru melihat Kiran sudah tertarik dengan nya jiia saja Leon tidak tahu kalau Kiran menyukai Dhefin jelas Leon akan mengejar Kiran.
"Apa Sih Fin yang kurang dari Sekretaris cantik mu yang tadi itu?" Tanya Leon
"Kekurangan nya karena terlalu murahan menjadi perempuan. Aku tidak suka dengan perempuan yang terang terangan mengejar ku. Apa kau tidak lihat dari sikap nya saja sudah sangat terlihat kalau dia mengejarku." Ucap Dhefin panjang
"Dia menyukai mu jadi wajar kalau dia mengejar mu. Sekarang bukan zaman nya lagi cuma Pria yang mengejar wanita Fin. Apa salah nya mengejar seseorang yang kita suka." Jawab Leon
"Tetap saja aku tidak suka."
"Kau meminta ku ikut kemari untuk mencari cara agar Kiran menjauh dan tidak mengejarmu lagi. Tapi dari yang ku lihat Kiran bukan lah wanita yang mudah menyerah Fin." Ucap Leon lagi
"Hemmm.... kalau kamu tidak punya Ide untuk menjauh kan nya dariku ya sudah. Lebih baik kamu pulang, Masih banyak pekerjaan yang harus aku selesai kan." Ucap Dhefin datar
"Baiklah... aku pulang. Selamat bersenang senang dengan fans mu." Jawab Leon menggoda Dhefin sebelum berlalu keluar dari ruangan nya
Benar benar cantik. Batin Leon saat melihat Kiran yang sedang fokus menatap laptop nya
"Sibuk ya?" Tanya Leon yang membuat Kiran sama sekali tidak menjawab nya karena Kiran fikir pertanyaan itu ditujukan kepada Lia bukan dirinya
"Sedikit Tuan." Jawab Lia tersenyum
"Hai... Ran. Jam makan siang ada waktu?" Tanya Leon lagi membuat Kiran mendongak kan kepala nya
"Maaf tuan, saya banyak pekerjaan. Saya juga bawa bekal." jawab Kiran menolak dengan tersenyum Ramah memperlihatkan kotak bekal nya
"Baiklah,Semoga besok besok kita bisa makan siang bersama ya Ran. Mau ngajakin Lia nggak mungkin, bisa bisa suami nya marah. Iya kan Lia?" ucap Leon lagi yang di jawab senyuman dan anggukan kepala oleh Lia
"Iya tuan Leon makasih tawaran nya." Jawab Kiran dengan senyum diwajah nya
Ya ampun Ran. Senyum mu itu membuat ku ingin berlama lama didekat mu. Berhenti lah mengejar Dhefin Ran, Biar aku saja yang mengejar mu. Batin Leon
"Gimana nggak sibuk kalau setiap jam istirahat kerjaan mu menggejar sih Bos terus." Ucap Lia menggoda Kiran setelah Leon pergi
"Hehehe... Kakak tau aja." Jawab Kiran cengengesan
Kiran dan Lia kembali melanjutkan pekerjaan nya. Lembar demi lembar sudah mereka kerjakan dan tidak terasa sudah waktu nya masuk jam Istirahat.
"Ran.... aku turun ya. Ini cacing di perut sudah pada demo." Ucap Lia dibalas senyuman oleh Kiran
"Semangat Ran!!" Ucap Kiran pada dirinya sendiri lalu merapikan penampilan nya. Kiran melupakan bahwa setiap gerak gerik mereka dapat di lihat oleh Dhefin dari dalam ruangan nya
Dhefin menarik sedikit senyum dibibir nya melihat tingkah wanita yang masih gencar mengejar nya.
"Apa dia tidak menyerah juga setelah berulang kali aku menolak bekal dari nya." gumam Dhefin
Dengan santai nya Kiran meneteng bekal makanan ditangan nya menuju ruangan Dhefin.
Tok tok tok...
"Masuk."
"Tuan... sudah waktu nya makan siang. Kebetulan saya sudah masak banyak, jadi sekalian saya bawakan bekal buat anda." Ucap Kiran dengan memasang senyum termanis nya
"Apa saya pernah meminta nya? Apa kau tidak malu sebagai seorang Wanita terus saja mengejar Pria yang jelas jelas tidak menyukai mu." Sindir Dhefin pedas membuat Kiran meneguk saliva nya mendengar ucapan Dhefin
Santai Ran, Tenang. Mulut nya memang pedas, jangan di ambil hati. Batin Kiran
Kiran duduk di sofa ruangan Dhefin tanpa dipersilahkan. Dengan tenang nya Kiran membuka Kotak bekal nya diatas meja.
"Untuk mendapat kan sesuatu memang butuh proses Tuan, Jadi saat ini saya dalam proses untuk mencapai tujuan saya. Silahkan di makan Tuan, Tidak baik terus terusan menolak makanan." Jawab Kiran santai berusaha bersikap tenang menahan gemuruh di hati nya
Benar kata Leon. Dia tidak mudah menyerah. Kita lihat saja seberapa lama kamu mampu bertahan. Batin Dhefin
"Baiklah terima kasih, Sekarang silahkan keluar." Jawab Dhefin mengalah
"Setelah tuan makan saya baru keluar, saya ingin memastikan bekal saya tidak terbuang sia sia." Jawab Kiran masih dengan senyum diwajah nya
Dhefin yang semakin kesal mendengar Kiran yang selalu menjawab ucapan nya dengan terpaksa memakan bekal makanan Kiran agar bisa secepatnya mengusir Kiran dari ruangan nya
Kiran mengambilkan makanan untuk Dhefin, melayani nya persis seperti seorang istri yang melayani suami nya. Kiran merasa sangat senang bisa berdekatan dengan Dhefin sepertu saat ini.
"Bagaimana Tuan. Apa enak?" Tanya Kiran yang sama sekali tidak mendapat jawaban dari Dhefin yang terus melahap makanan nya.
"Sudah habis. Terima kasih dan silahkan keluar." Ucap Dhefin serkas bangkit berdiri setelah menghabiskan bekal dari Kiran
"Semoga anda menyukai bekal dari saya." Jawab Kiran tersenyum setelah selesai membereskan kotak bekal nya
Makanan nya enak, Tapi aku tidak yakin wanita seperti Dia bisa memasak. gumam Dhefin kembali duduk di kursi kebesaran nya
Kiran melihat waktu istirahat masih ada dan memutuskan untuk turun ke bawah menemui Sarah sahabat nya.
"Hallo, kamu di mana?" Tanya Kiran setelah telepon nya di jawab
"Di restoran seberang kantor, kemari lah." Jawab Sarah
.
.
"Bagaimana misi mu? apa sudah ada kemajuan?" tanya Sarah setelah Kiran duduk di depan nya
"Huhhh... selalu saja mendapat bentakan dari dia. Aku heran kenapa bisa aku menyukai pria kejam seperti dia." Jawab Kiran lemas
"Tidak ada yang salah jika kau menyukai nya Ran, Karena hampir semua wanita yang melihat nya pasti akan menyukai nya. Aku pun juga mengagumi nya, Tapi perbedaan nya kami hanya mengagumi nya. Tidak mengejar nya seperti dirimu." Jawab Sarah santai setelah menelan makanan nya
"Sampai kapan kamu akan terus mengejar nya?" Ucap Sarah lagi bertanya
"Sampai aku sendiri bosan dan menyerah melakukan nya." Jawab Kiran cepat
"Hem... semoga kamu cepat sadar dan berhenti mengejar sesuatu yang sulit di dapatkan Ran. Jangan menyusahkan dirimu sendiri, apa kamu sadar? Bahkan tak sedikit Pria di kantor yang mengagumi mu, Lalu kenapa kamu harus susah payah mengejar Bos yang Arogant itu." Seru Sarah yang mendapat anggukan lemas dari Kiran
Benar yang di katakan Sarah. Mau sampai kapan aku seperti ini. Batin Kiran.
.
.
Hai.... jangan lupa Like sehabis baca bab nya ya. Nggak capek kok tekan like.
Tambahkan juga cerita Author ke favorit ya. Vote jika ada Rezeki buat Author. mohon dukungannya🙏🤭
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Sri Hartini
nah loh....klu kiran sudah mulai bosan gilirsn dirimu yg menyesal defin
2021-10-22
0
Putri Wulan Tika Sitorus
isss malu dong kiran, uda di sindir gitu sama defhin, kenapa cewek seperti mu gk pnya harga diri ngejer2 cowok.. dunia kebalik kali ya...
2021-08-15
1
Titi Kartika
sadar kiran,,cpt bangun dr mimpi
2021-08-08
0