Hari ini Kiran dan Manda janjian bertemu. Kiran sudah memutuskan untuk menceritakan semua tentang dirinya yang selama ini mengejar Dhefin.
Dari dalam cafe, Kiran dapat melihat Manda yang baru saja keluar dari mobil nya. Perasaan takut dan gugup Kiran kembali menyelimutinya.
"Hai Ran, Maaf ya lama." Ucap Manda saat tiba didepan Kiran, dan langsung duduk di hadapan nya.
Kiran yang gugup semakin gugup saja melihat Manda yang sangat ceria dan terlihat bahagia.
"Ada yang lagi bahagia nih." Ucap Kiran berbasa basi mencoba tenang
"Hahaha.... kamu tau aja. Nanti malam Dhefin ngajakin aku ketemu Ran. Semacam kencan mungkin." Seru Manda dengan riang
"Aku ikut bahagia kalau kamu bahagia Nda." Jawab Kiran dengan senyum tulus di wajah nya
"Oh iya, katanya ada yang mau kamu bicarakan denganku. Apa itu?" Tanya Manda setelah selesai memesan pada pelayan
"Nda. Aku harap kamu tidak salah paham setelah mendengar penjelasan ku."
Suasana menjadi tegang saat Kiran mulai mengatakan Maksud dirinya mengajak Manda bertemu.
"Apa? Kok kelihatan nya serius. Apa ada masalah Ran?" Tanya Manda penasaran
"Aku harap kamu tidak marah apalagi membenciku. Aku tidak mau kamu mendengar semua ini dari orang lain, karena itu hanya akan memperkeruh keadaan. Jadi aku memutuskan untuk menjelaskan langsung kepadamu." Seru Kiran menjeda ucapan, melihat respon dari Manda terlebih dahulu. Manda terlihat tegang menunggu kalimat Kiran yang sangat membuatnya penasaran.
"Nda, Sebenarnya aku menyukai Dhefin." Ucap Kiran namun Manda masih terlihat tenang
"Kamu tidak marah Nda?" Tanya Kiran harap cemas.
"Hahahahahaha..... jadi sedari tadi kamu cuma mau bilang itu Ran." Ucap Manda setelah menghentikan tawa nya
Apa ada yang lucu dari kalimatku. Batin Kiran bingung melihat Manda yang tertawa.
"Ran, bukan cuma kamu wanita yang menyukai Dhefin. Wanita mana yang tidak menyukai sosok Dhefin yang sempurna. Kamu hanya salah satu dari wanita yang mengagumi dia. Kenapa aku harus marah, apa aku juga harus marah pada setiap orang yang menyukai nya?" Ucap Manda dengan santai menyesap minuman nya
"Mungkin ucapanmu benar Nda. Wajar saja jika semua wanita yang melihat Dhefin pasti akan mengagumi dirinya. Kamu tau, aku sempat mengejar ngejar dirinya Nda." Ucap Kiran lagi mulai santai menjelaskan kepada Manda, yang terlihat tidak terganggu sama sekali dengan ucapan nya.
"Wah... benarkah? Aku tidak menyangka saudari ku yang cantik ini akhirnya benar benar menyukai seorang Pria. Tapi sayang nya pria itu adalah kekasih ku. Maaf ya Ran." Jawab Manda menepuk nepuk pelan tangan Kiran.
"Nggak perlu minta maaf Nda. Aku menceritakan ini semua tidak ada maksud apapun. Aku hanya tidak ingin kamu salah paham jika mendengar ini semua dari orang lain. Apa kamu mencintai Dhefin Nda?"
"Cinta. Awalnya aku hanya berniat dekat dengan nya karena dia tampan dan sukses. Apalagi dia adalah pengusaha besar yang di kenal banyak orang, dekat dengan dirinya akan semakin membuat Karir ku semakin Naik. Namun setelah menjadi kekasihnya, aku sepertinya sudah mulai mencintai nya Ran. meskipun dia terbilang cuek dan dingin, namun aku semakin menyukai nya." Jelas Manda yang membuat Kiran merasa ada anak panah yang menusuk tepat di jantung nya.
Ya Tuhan, Kenapa kami harus mencintai orang yang sama. Batin Kiran
"Kamu beruntung memiliki nya Nda, Kamu tau kan. Kamu adalah satu satu nya wanita yang bisa menjadi kekasih nya. Aku turut bahagia melihat kamu bahagia." Ucap Kiran memaksakan untuk tetap tenang dan tetap memberikan senyum terbaik nya
"Kamu tidak cemburu Ran? Kamu tidak membenciku?" Tanya Manda yang membuat Kiran tersenyum mendengar nya.
"Kenapa aku harus cemburu Nda, dia kekasihmu. Seperti katamu, aku hanya satu dari banyak nya wanita yang mengagumi Dhefin. Aku mengagumi nya selama ini karena aku tau dia belum terikat dengan siapapun. Namun setelah aku tau kalau dia adalah kekasihmu, jelas aku sudah tidak menyukai nya lagi. Masa iya Kiran yang cantik ini suka dengan kekasih orang." Jelas Kiran tenang dan meyakinkan dengan nada bergurau.
"Terima kasih Ran. Aku iri dengan mu, selain cantik kamu juga sangat baik. Kamu juga sosok wanita yang sempurna menurutku. Kamu pasti akan menemukan Pria yang lebih baik dari Dhefin.
Aku bangga bisa menjadi Saudarimu, andai kita terlahir dari Orang tua yang sama. Mungkin kita akan sangat bahagia." Ucap Manda dengan mata berkaca kaca
"Lah lah, masa iya kamu mau nangis. Malu dong Nda." Ledek Kiran pada Manda
"Is.... kamu ini. Merusak suasana aja." Jawab Manda ikut tertawa.
Kiran benar benar merasa lega setelah menjelaskan semua kepada Manda. Meskipun sakit namun setidaknya ini adalah keputusan yang benar menurutnya.
"Ran, aku masih punya waktu 2 jam sebelum jadwal pemotretan. Bagaimana kalau kita belanja, Sudah lama sekali kita tidak belanja bersama. Kamu mau kan?" Tanya Manda yang dijawab anggukan oleh Kiran.
Kedua gadis cantik itu akhirnya memilih untuk pergi berbelanja bersama.
Benar Ran, begini lebih baik. Batin Kiran
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Nofriyanti Vivi
bgtu lbh baik,hempaskn yg sdh bksan ,utk mu kiran😉
2022-03-26
0
Yasmin
Semangat lanjut
2021-08-21
0
Srisumarni
semAngat
2021-04-23
1