Tidak terasa waktu berlalu begitu cepat, sudah genap 1 minggu Kiran bekerja di R.A Group. Kiran sudah mulai menyesuaikan diri dengan semua pekerjaan dan sikap ketus Dhefin kepada nya. Kiran juga sudah menguasai hampir seluruh pekerjaan nya dengan baik, hal itu pula yang membuat Dhefin tidak bisa memecat Kiran yang selalu berusaha mencari perhatian nya karena di satu sisi pekerjaan Kiran di nilai sangat baik bagi nya.
Berbagai cara Kiran lakukan untuk mendapat perhatian dari Dhefin. Namun hasilnya tetap sama, Dhefin sama sekali tidak pernah melirik nya.
"Pagi Kak." Sapa Kiran tersenyum lalu duduk di kursi nya dan mulai menyalahkan Laptop.
"Pagi Juga Ran." Jawab Lia
Suara derap langkah kaki yang terdengar membuat Kiran dan Lia segera bangkit berdiri karena sudah tahu bahwa itu adalah atasan mereka.
Kiran melihat hari ini Dhefin datang bersama seorang Pria yang tidak dia kenal.
"Selamat Pagi Tuan." Ucap Kiran dan Lia bersamaan dengan sedikit menundukan kepala mereka
Tanpa menjawab ataupun tersenyum Dhefin berlalu masuk ke dalam Ruangan nya.
"Pagi juga lia dan..." Ucap Leon terputus menatap Kiran
Wanita cantik seperti ini lagi lagi ditolak nya. Batin Leon menatap kagum pada Kiran
"Kenalkan Ini Kiran Tuan." Ucap Lia
"Baiklah. Pagi juga Lia, Kiran." Ucap Leon lagi tersenyum ramah kepada mereka sebelum mengikuti Dhefin masuk kedalam ruangan nya
Kiran dan Lia tidak ambil hati atas sikap Dhefin karena itu hal biasa bagi mereka.
"Itu tadi siapa kak? Karyawan disini juga ya?" Tanya Kiran pada Lia
"Itu tadi Tuan Leon. Salah satu teman nya Tuan Dhefin." jawab Lia santai
"Oh...... Ya sudah aku ke dalam dulu ya." Ucap Kiran mengambil Ipad nya dan menuju ruangan Dhefin namun sebelum nya tentu saja mengetuk pintu terlebih dahulu.
"Semangat...." Ucap lia pada Kiran dengan Isyarat tangan nya
"Apa jadwal ku hari ini?" Tanya Dhefin ketus tanpa menatap Kiran, Karena Dhefin sudah tahu pasti Kiran yang masuk kedalam ruangan nya.
Wanita ini belum menyerah juga. Batin Dhefin
Kiran mulai membaca kan jadwal Dhefin hari ini.
"Untuk acara nanti malam, Salah satu dari kalian harus mendampingi ku menghadiri undangan tersebut." Ucap Dhefin setelah Kiran membacakan agenda nya hari ini. Dhefin dapat melihat senyuman mengembang di wajah Sekretaris baru nya saat mendengar ucapan nya.
"Baik Tuan." Jawab Kiran sebelum undur diri
"Kiran....." Panggil Dhefin saat Kiran baru akan membuka Pintu
Ya Allah, Mendengar dia menyebut namaku saja membuat jantung ini semakin berdebar. batin Kiran
"Ya Tuan?"
"Minta Lia untuk membuat kan kopi seperti biasa." Titah Dhefin tanpa menatap Kiran
"Baik Tuan" Jawab Kiran keluar
"Kak, Ajarkan aku bikin kopi buat Bos ya." Pinta Kiran pada Lia
"Ran, Biar aku saja. Kalau rasa nya berbeda kita berdua pasti bakal di sembur lagi Ran." ucap Lia coba menolak
"Plis Kak.. Ajarin." Pinta Kiran memandang dengan Puppy eyes nya
"Baiklah.. tapi untuk kali ini saja ya Ran." Ucap lia mengalah
"Terima kasih Kak Lia yang paling cantik."
"Hemmmm.... baiklah ayo."
Masih dengan senyuman mengembang di wajah nya Naura membawa nampan berisi 2 cangkir kopi menuju ruangan Dhefin.
Tok tok tok...
"Masuk."
Wah... Calon imam ku beneran semakin tampan kalau terlihat santai seperti itu. gumam Kiran pekan dalam hati. Menatap penuh kagum pada Dhefin yang terlihat sedang mengobrol dengan Leon
Wanita ini tidak bisa menyembunyikan rasa suka nya kepada Dhefin apa? Benar benar sangat terlihat kalau dia mengagumi Dhefin. Batin Leon tak henti menatap Kiran
"Ini tuan Kopi nya." Ucap Kiran meletakan Cangkir kopi di atas meja.
"Terima kasih Cantik." Jawab Leon ramah
"Dimana Lia?" tanya Dhefin sedikit membentak saat Melihat Kiran yang membawakan kopi untuk nya
"Kak Lia sedang sibuk Tuan. Saya yang berinisiatif sendiri membuatkan kopi untuk Anda." Jawab Kiran pelan menundukan kepala nya
"Apa kamu yakin rasa nya pas dengan selera saya?" Tanya Dhefin serkas
"Tuan boleh coba dulu. Kalau belum pas saya akan buatkan yang baru." Jawab Kiran berusaha tetap Tenang
"Enak kok Fin." Sahut Leon setelah meneguk sedikit kopi nya
"Keluar..." Bentak Dhefin dengan nada tinggi
"Baik Tuan saya permisi." jawab Kiran cepat
dengan mata yang sudah berkaca kaca
Untuk pertama kali dalam hidup Kiran di bentak oleh seseorang. Bahkan Keluarga nya saja tidak pernah sekalipun membentak nya
"Sabar Ran, Lambat laun dia pasti menerima mu." Gumam Kiran bersandar di depan pintu ruangan Dhefin
Ceklek....
Pintu di buka dari dalam sontak membuat Kiran yang sedang bersandar di pintu Hampir terjatuh jika saja sepasang tangan kekar Dhefin tidak menahan tubuh nya.
Kiran mendongak kan kepala nya menatap lekat wajah pria yang di kagumi nya saat ini. jantung nya berdebar semakin cepat, Kiran seolah melupakan kesedihan nya yang baru saja di bentak oleh Dhefin. Pesona Dhefin mampu mengalihkan Dunia nya.
Dorongan pelan dari Dhefin membuat Kiran tersadar dan segera berdiri dengan benar.
"Maaf dan terima kasih Tuan." Ucap Kiran pelan menundukan kepala nya
"Lia. Berkas yang saya minta kerjakan apa sudah siap?" tanya Dhefin tanpa menjawab ucapan Kiran
"Sudah Tuan." Jawab Lia cepat
"Antar keruangan ku sekarang." Titah Dhefin kembali masuk kedalam Ruangan nya tanpa sedikitpun memandang Kiran
Dasar ceroboh. Jika saja kinerja nya buruk aku dengan senang hati akan memecat nya. Gumam Dhefin kembali duduk di kursi nya
"Sabar ya..." ucap Lia menepuk pelan bahu Kiran sebelum masuk kedalam ruangan Dhefin
Sabar, sabar, sabar Ran. Kamu harus berusaha lebih keras lagi. Tidak semua hal bisa kita dapatkan dengan mudah, Semua butuh proses. Apalagi menakhlukan hati Pangeran mu yang dingin itu. Ucap Kiran menyemangati dirinya sendiri
Lia yang mendengar semua ucapan Kiran saat selesai mengantarkan berkas keruangan Dhefin sontak saja terkejut.
"Apa??" Suara Lia menyadarkan Kiran dari lamunan nya
"Kamu menyukai Bos Ran?" Tanya Lia lagi dengan suara lebih pelan, Senyuman mengembang di wajah Kiran menjawab sudah pertanyaan dari Lia.
"Ya ampun Ran, Kan aku sudah bilang. Suka boleh tapi jangan berharap. Kamu cantik Ran, Bahkan sangat Cantik. Di luar sana pasti banyak pria yang menyukai mu, Lalu kenapa kamu harus bersusah payah mengejar Bos kita yang sangat dingin itu." Ucap Lia menasehati Kiran
"Sebab itulah aku semakin menyukai Tuan Dhefin kak, Aku menyukai nya sejak pertama melihat nya di acara pesta pernikahan kakak gio beberapa bulan yang lalu. Itu pula sebenar nya yang menjadi alasan ku bekerja disini." Jawab Kiran Tersenyum menjelaskan
"Gio.... Itu artinya kamu adik dari tuan Gio Irawan?" Ucap lia bertanya, yang lagi lagi dijawab dengan senyuman oleh Kiran
"Ya ampun Ran. Kamu memilih bekerja di perusahaan lain cuma karena ingin mengejar seorang Pria." Ucap Lia menepuk pelan dahi nya sendiri
"Nama nya Cinta kak, Cinta kan perlu perjuangan. Jadi sekarang ini aku sedang memperjuangkan cintaku." Jawab Kiran Santai
"Ntahlah dirimu ini pantas nya disebut apa. Yang jelas saat ini aku tidak mengerti dengan jalan fikiran mu." Jawab Lia kembali duduk di kursinya
"Kak.. Jangan bilang begitu. Harusnya kakak bantu aku agar Bos mau menerima Cintaku." Jawab Kiran penuh harap
"Hem... nanti kita bicarakan lagi sekarang kerja dulu, sebelum Tuan marah lagi." Ucap Lia mengakhiri obrolan mereka
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
novita setya
tokoh cwenya gmn gt ya..hehe
2021-10-04
0
fitriningsih
ga apa2 cewe ngejar2 cowo yg penting jgn langsung nyerahin bada klw nyerahin hati ga apa2 , tpi karakter kiran q suka
2021-08-28
0
ira rodi
kiran sama aja kayak sekretaris d novel2 lain yg keganjenan sama ceo.....
2021-08-27
0