Mita naik ke lantai sepuluh tempat mobil Ammer di parkirkan, Mita lupa kalau mobil CEO berada di lantai dua puluh jadi mana mungkin ada yang melihat mereka. Parkirannya khusus untuk Ammer.
Seperti orang bodoh kita menunggu di parkiran.
Sepuluh menit belum datang …
Dua puluh menit belum datang …
Mita mulai memainkan kakinya dan bersandar pada dinding.
Tiga puluh menit belum datang …
"Lama banget sih, sakit perut nunggu disini," ucap Mita kesal. Mita memang tidak bisa menunggu lama. Dia akan merasa sakit perut dan tiba-tiba ingin buang air besar.
Mita mencari toilet yang terdekat, baru Mita akan masuk toilet, Ammer menarik tangannya.
"Ayo pulang!" seru Ammer pada Mita. Wajah Mita sudah terlihat tidak enak sekali saat Ammer menatapnya.
"Sakit perut, tunggu sebentar!" ucap Mita kesal. Mita pun masuk bergegas dan membuat Ammer terpingkal-pingkal karena kelakuan absurd wanita yang sekarang menjadi kekasihnya ini.
Ammer tidak menyangka punya kekasih aneh seperti Mita. Aneh tapi cantik. Yang pasti Mita sangat menarik dan tidak ada malu, biasanya wanita akan jaim atau malu-malu kucing tetapi Mita, sama sekali tidak. Dia tidak berusaha menjadi baik di depan Ammer.
Setelah sepuluh menit menunggu, Mita keluar dengan wajah bahagia dan memegang perutnya yang rata. Sisa-sisa masyarakat dalam perut Mita sudah keluar dan kosong, saatnya untuk mengisi daya kembali.
"Lama yah nunggunya?" tanya Mita sedikit berlari dan berhenti di hadapan Ammer. Ammer tersenyum kecut dan melihat jam di tangannya.
"Apa yang kamu pikirkan di dalam sana?" tanya Ammer sambil mengajak Mita berjalan menuju parkiran mobil.
"Gak ada, aku cuma lihat dinding toilet aja kok," ucap Mita terkekeh.
Wanita ini benar-benar jorok dan anehnya Ammer suka. Ammer suka! Bisakah dia mengatakan pada Mita kalau Mita sudah menarik perhatiannya. Apa yang dilakukan Mita sudah menjadi keingintahuan Ammer.
"Handsome, makan yuk Sayang?" ucap Mita menggandeng tangan Ammer dan mengayunkannya dengan mesra.
"Setelah kamu mengeluarkannya, kamu menjadi lapar?" tanya Ammer sambil menunjuk kening Mita.
"Iya, gak boleh?"
Tentu saja boleh! Memang Ammer ingin mengajak Mita makan malam sebelum pulang.
"Mau makan dimana?" tanya Ammer. Kali ini dia ingin tahu apa yang disukai kekasihnya ini. Mitapun berpikir, makan apa yang dia inginkan malam ini.
"Terserah!" ucap Mita menyerahkan pada Ammer.
"Tidak ada makanan terserah Sweety, kamu bisa pilih makanan apa yang kamu suka," ucap Ammer dengan malas. Mereka masuk ke dalam mobil dan mulai bergerak membelah jalan ibu kota, mencari restoran untuk makan malam ini.
"Suka Spaghetti?" tanya Ammer melirik Mita yang sibuk dengan ponselnya.
"Aku suka semua makanan," jawab Mita dengan cepat.
Ammer mulai tidak suka melihat Mita yang menjawab tanpa melihatnya, Mita lebih suka melihat ponsel daripada berbicara dengannya.
"Apa ponsel itu lebih menarik daripada aku?" tanya Ammer sinis.
Aduh, marah nih kalau dengar dari suaranya.
Mita melatakkan ponselnya dan melirik Ammer kembali.
"Kamu tu otoriter banget sih, aku kan balas pesan masuk temanku," ucap Mita kesal dan mereka kembali bertengkar. Baru mesra sebentar dan mereka kembali berselisih paham.
"Sweety, setidaknya hargai aku, aku sedang bicara," ucap Ammer tegas. Mita meletakkan kembali ponselnya ke dalam tas.
"Kita sepasang kekasih?" tanya Mita serius.
"Lalu kalau bukan, apa yang kita lakukan sekarang?" tanya Ammer bingung.
"Cium aku!" perintah Mita. Mita malah menunjuk bibirnya dan mendekat ke arah Ammer. Terpaksa Ammer harus menelan salivanya karena ulah Mita.
Tidak akan mesra hubungan mereka tanpa ada ciuman dan pelukan. Ammer pasti akan marah-marah karena kurangnya asupan vitamin.
Ya itu menurut Mita.
"Kenapa kamu genit sekali?" tanya Ammer memalingkan wajahnya. Ammer tidak bisa melakukan itu, dia belum tahu perasaannya pada Mita itu apa?
"Cuma cium, Handsome dan kamu gak rugi," ucap Mita kesal.
Mita bahkan tidak percaya kalau saat ini Ammer sedang menolak kecupan basah yang diinginkannya.
"Mita jangan seperti ini, aku tidak suka wanita murahan," ucap Ammer yang malah menyakiti hati Mita.
Mita terkekeh dan menunduk. Bukan aku yang meminta menjadi kekasihnya, bukan aku juga yang meminta jadi istrinya. Aku hanya minta satu kecupan dan dia bilang aku murahan.
Ternyata ini yang kamu tidak suka, Ammer!
"Berapa yang harus kamu bayar supaya aku menjadi wanita yang mahal?" tanya Mita tajam. Namun, sakit yang dia rasakan.
"Bukan itu maksudku, tidak ada wanita sepertimu," ucap Ammer dengan lembut.
Bahkan Ammer dan Mita tidak malu berbicara di dengar oleh supir pribadi Ammer.
"Sebenarnya aku ini apa dimatamu, aku hanya minta satu ciuman dan kamu mengatakan aku murahan, aku bukan menjual diriku tapi bukankah kamu sendiri yang bilang kalau aku kekasihmu, aku wanitamu?"
"Mita berhentilah aku tidak mau membahas masalah sepele seperti ini," ucap Ammer kesal.
"Cium aku!" Mita benar-benar memaksa Ammer untuk menciumnya tetapi yang terjadi, Ammer malah menolak dan tidak memperdulikan Mita.
"Hanya satu kecupan, please!" Kali ini Mita memohon dan sama sekali tidak dipedulikan Ammer.
Bagus kalau Ammer menganggapnya murahan, jadi semakin tidak ada cinta diantara mereka.
"MITA!"
"Kamu tidak normal, Handsome," Mita melipat tangannya di dada. "Pantas, mantan kekasihmu meninggalkanmu, kamu tidak mesra dan tidak romantis. Wanita bukan hanya butuh dengan materi tapi juga perhatian," ucap Mita dengan jujur.
"Kamu tidak tahu siapa aku Sweety? Jangan berkata seperti itu jika kamu tidak tahu bagaimana aku, aku hanya menjaga kamu, semua itu sangat mudah untukku, aku bahkan bisa melakukannya dimanapun kalau aku mau," ucap Ammer tegas.
Mita menyunggingkan senyumnya, entah apa itu yang membuatnya nyaman bersama Ammer, tapi Mita tahu kalau Ammer bukan laki-laki yang berbahaya untuk dia.
"Kalau gitu cium atau kamu hanya berani memeluk aku dari belakang di depan temanmu tapi tidak berani di dalam mobil," ucap Mita menantang Ammer.
Pantang bagi Ammer ditantang seperti ini terus oleh Mita. Ammer sudah berusaha menjaganya meski dia terbawa suasana memeluk Mita.
Cup.
Ammer meraup bibir Mita dengan mesra lalu dengan lembut menekan bibir mungil Mita yang sexy. Mita bahkan tersenyum dan menikmati kecupan basah yang dilakukan Ammer.
Begini baru benar mereka sepasang kekasih.
Hemmm … jadi kecanduan kalau begini ceritanya.
"Jangan pernah menyalahkan aku kalau apa yang kamu lakukan sekarang membuat aku tidak bisa melupakanmu," ucap Ammer tegas.
"Aku akan menyalahkan takdir," ucap Mita menatap mata Ammer. Bibir mereka masih basah dan sentuhan di bibir itu sangat lembut.
"Hemmm …." Mita memeluk pinggang Ammer dengan erat.
Yah kalau mau pacaran yah sesungguhnya, tidak boleh setengah-setengah.
"Handsome, gimana kalau aku jadi cinta kamu?" ucap Mita. Mereka masih dalam perjalanan menuju restoran Italia.
"Mita jangan terus memancingku seperti ini terus, aku takut ini bukan hanya sekedar tiga bulan untuk kita," jawab Ammer. Mita terkekeh dan malah mengecup lagi bibir Ammer sekilas.
"Aku akan membuat kamu cinta padaku, aku ingin mengejek kamu yang sombong, tapi aku tidak akan bersama denganmu, lebih baik kamu berusaha untuk tidak cinta padaku," ucap Mita menyunggingkan senyumnya.
Membuat Ammer cinta tapi tidak ingin bersama. Menggelikan!
Kata-kata Mita membuat Ammer gelisah. Nyatanya kecupan Mita benar-benar membuat Ammer candu.
Aku bisa gila kalau seperti ini.
To Be Continued
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Dewi Nirwani
jangan murahan gtulah , masa perempuan yg minta cium apa lg baru kenal
2022-12-04
0
Cika🎀
kan kan aku suka gayamu😂😂😂
2021-01-30
2
Yuni Nita
emng kalian gila..sama sama suka tp gengsi😅😅
2021-01-18
2