Setelah sekali Ammer menuruti mau Mita mengecupi bibir mungilnya tadi, saat makan bersama Mita, bahkan fokus Ammer hanya pada bibir mungil kekasihnya itu.
Shit!
Gelisah Ammer melihat bibir merah yang tengah mengunyah Spaghetti itu, Mita bahkan dengan manjanya menyuapi Ammer spaghetti terkadang mengelap bibir Ammer yang bahkan tidak ada noda sama sekali.
Yah tentu saja! Mita sengaja melakukannya. Sengaja membuat Ammer suka kepadanya, sengaja membuat Ammer mengakui kalau dia sudah mulai cinta. Sudah mulai suka! Mita akan membuat Ammer sendiri yang menyatakan cinta padanya.
"Kenapa makannya sedikit, Handsome?" tanya Mita melihat Ammer. Ammer bahkan hanya tersenyum simpul.
Seharusnya mereka memang tidak melakukannya. Saat ini Ammer benar-benar pusing dan menginginkan nya lagi, menginginkan lebih lama dari di mobil tadi. Tapi bagaimana? Bagaimana cara Ammer memulainya.
Ammer terus memainkan bibirnya saat Mita bahkan tidak melihat apa yang dilakukan Ammer.
Otak lelakinya mulai berkelana, berpikir bagaimana cara mendapatkannya kembali, bisa gila Ammer pulang dengan tangan kosong dan berkreasi sendiri di dalam toilet.
Itu memalukan kalau tidak terlampiaskan.
"Kamu kenapa sih?" tanya Mita mulai bingung, Ammer dari tadi diam dan sepertinya keras sekali berpikir.
"Sudah selesai makannya, Sweety?" tanya Ammer. Disini Ammer sudah menunjukkan perubahannya. Ammer sudah mulai lembut dan menyimpulkan rambut Mita ke telinga.
Hanya satu kecupan mampu membuat Ammer berubah. Tidak mungkin!
"Sudah Sayang, pulang yuk. Besok masih mau kerja lagi," ucap Mita dengan senyum paling manisnya.
Ammer menggenggam tangan Mita saat berjalan, Mita hanya tersenyum melihat tangannya yang digenggam Ammer. Tadi bahkan Ammer belum perhatian seperti ini. Mita mengeratkan genggaman tangan Ammer.
"Takut aku hilang yah?" tanya Mita sedikit mengejek. Ammer hanya mengangguk. Iya dia takut Mita hilang dari penglihatannya.
Setelah kembali masuk ke mobil dan mobil berjalan dengan cepat, Mita merasakan kalah arah mobil ini bukan arah kost tempat Mita tinggal.
"Kita mau kemana, Handsome?" tanya Mita melihat kiri dan kanan, bukannya ini arah apartemen mewah di Jakarta, tempat para pengusaha dan orang kaya Jakarta yang banyak uang untuk membeli satu unit apartemen dengan harga puluhan milyar.
Tidak, Mita tidak yakin kalau Ammer benar-benar membelikan Mita sebuah apartemen.
"Apartemen kamu!" seru Ammer dengan lembut sambil mengelus pipi Mita.
"Punya siapa?" tanya Mita tidak percaya.
"Punya kamu, Sweety," ucap Ammer menegaskan kembali.
OMG! Ammer benar-benar membelinya dan Mita tidak bisa lagi menolak, saat mobil masuk ke parkiran atas.
Bukan parkiran biasa tetapi memang parkiran khusus untuk pemilik apartemen.
"Handsome, kamu tidak mengerti, aku hanya bercanda dan ini bukan balasan untuk apa yang aku lakukan," ucap Mita menahan tangan Ammer. Ammer menarik lembut tangan Mita untuk ikut masuk ke dalam apartemen miliknya.
"Itu hadiah untukmu," ucap Ammer santai. "Happy birthday Sweety, meski aku telat mengucapkan ulang tahun untukmu tapi aku tidak akan lupa memberikan kamu hadiah," lanjut Ammer.
Kenapa dengan Ammer? Apa kecupan basah itu meracuni Ammer sampai menjadi romantis seperti ini.
Ceklek.
OMG! Mita menutup mulutnya melihat balon yang bertuliskan Happy Birthday Sweety dan kue ulang tahun kecil lengkap dengan buket mawar merah di sampingnya.
Ya Tuhan … apartemen yang diberikan Ammer. Bukan apartemen kalau menurut Mita. Itu isinya sangat mewah dan lengkap sekali. Semua furniture modern dan membuat sangat nyaman dan enak dipandang di mata.
"Handsome, makasih yah Sayang, kamu romantis banget," ucap Mita melingkarkan tangannya dan menjinjitkan kakinya mengecupi bibir Ammer yang sexy.
Hehh.
Bahkan Ammer melakukannya dengan cepat hanya untuk mendapatkan ini, Ammer meminta Jimmy melakukan semuanya.
Tidak sebentar seperti tadi Mita, kita hanya berdua saja di dalam apartemen dan aku sudah candu dengan bibirmu.
Ammer mendorong Mita ke sofa dan permainan bibir mereka semakin memanas dan menimbulkan suara yang bahkan membuat hasrat Ammer naik begitu cepat ke kepala.
"Ammer," ucap Mita ingin menyudahi permainan bibirnya tapi Ammer semakin menekan dan seolah tidak rela jika ini hanya berlangsung lima menit. Akhirnya Mita mengalah dan menikmati sentuhan bibir Ammer. Bukan hanya bibir bahkan Ammer menghabisi leher Mita. Membuat tanda merah dimana-mana.
Bentuk yang tidak beraturan dan teman Mita pasti tahu kalau itu bekas hasrat lelaki yang menggebu-gebu. Mereka bahkan bisa berpikir kalau Mita menghabiskan malam yang panas.
"Kamu harus tanggung jawab Mita, kamu membuat aku kecanduan," ucap Ammer membersihkan bibir Mita dengan jempolnya.
Mita menggigit bibirnya dan mendekat pada wajah Ammer.
"Sebentar lagi kamu akan cinta dan aku tidak akan bertanggung jawab saat itu," ucap Mita menyunggingkan senyumnya. Kali ini Ammer tidak menepis apa yang dikatakan Mita. Ammer menyetujui perasaannya tumbuh untuk Mita. Ini jelas awal mula benih itu tumbuh di hati Ammer tetapi Ammer sudah mulai nyaman saat bersama dengan Mita dan memeluk Mita dengan hangat.
"Saat itu kamu pun harus tanggung jawab," ucap Ammer tegas.
"Lalu bagaimana dengan mantanmu, bukankah yang kamu lakukan semua ini agar dia kembali padamu," ucap Mita bermain pada hidung Ammer yang mancung.
Bahkan Ammer tidak ingat kalau dia pernah mengatakan itu pada Mita.
"Aku pernah mengatakan seperti itu," ucap Ammer membenturkan hidungnya pada hidung Mita. Mita pun mengangguk dengan lembut dan tersenyum getir.
"Bukankah terlalu cepat untuk berpaling pada wanita lain?" tanya Mita menempelkan keningnya dengan lembut pada kening Ammer.
"Mita, aku takut aku tidak bisa melepaskanmu," ucap Ammer jujur.
"Kamu sudah mulai cinta padaku?" tanya Mita serius dengan senyum nakalnya.
"Bagaimana kalau itu terjadi?" tanya Ammer.
"Jangan pernah terjadi dan kamu harus bisa mengendalikan perasaanmu padaku, karena aku tidak akan mungkin mau bersama denganmu meski aku cinta sekalipun," ucap Mita tegas.
"Tetapi kenapa kamu mau saat aku mencium bibirmu?" tanya Ammer mulai bingung.
Wanita seperti apa Mita ini sebenarnya? Tidak pernah Ammer bertemu dengan wanita seperti Mita, dia tidak suka hadiah mewah, tidak juga menolak saat diberikan, dia yang menggoda tetapi dia yang melarang cinta itu ada.
Mita menolak keras cinta itu tumbuh dalam hati Ammer.
"Karena aku menginginkannya," ucap Mita menyentuh bibir Ammer dengan telunjuknya. Percayalah! Posisi mereka saat ini sangat dekat, Mita duduk berhadapan dengan Ammer dan menatap Ammer dalam jarak yang sangat dekat bahkan hembusan nafas itu sangat menggoda.
"Kamu menarik Mita," ucap Ammer jujur.
"Katakan kalau kamu sudah mulai menyukaiku," ucap Mita menyunggingkan senyumnya.
"Tidak, aku tidak akan cinta," ucap Ammer lembut kali ini dia ragu mengatakannya.
"Apa itu bisa dipercaya?" tanya Mita memainkan rambut Ammer yang lebat bagian atasnya.
"Aku suka menjadi kekasihmu, Handsome. Berikan aku kenangan yang indah tetapi jangan berikan aku cintamu," ucap Mita mengecupi hidung Ammer dengan lembut.
Jantung Ammer berdegup dengan kencang. Tidak biasa tetapi kecupan Mita kali ini membuat Ammer berubah pikiran seratus delapan puluh derajat.
Mita mulai berusaha membuka pintu hati Ammer.
"Semuanya sudah aku lengkapi untukmu, kamar kamu di lantai atas. Aku tidak suka kamu tinggal di kost itu lagi, selain lelaki tidak bisa masuk, aku akan susah jika ingin bermesraan denganmu," ucap Ammer dengan jujur.
"Okey! Aku akan pindah mulai malam ini, itu bagus karena aku tidak perlu khawatir lagi di begal," ucap Mita tertawa dan kembali duduk dengan normal. Mita mengajak Ammer untuk meniup lilin bersama dan bernyanyi ulang tahun bersama dengannya.
Meminta doa yang baik pada Tuhan, agar hidup mereka dipenuhi kebahagiaan. Lalu Ammer mengecupi kening Mita dengan lembut.
"Selamat ulang tahun, Sweety," ucap Ammer dengan menggosok pelan rambut Mita.
To be Continued...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Kadek Eni
apa maksudnya dak ngerti jln ceritanya
2021-12-26
0
Cika🎀
kak bikin mereka saling cinta saling bucin salin tergantung😂😂😂
2021-01-30
1
Yuni Nita
co cuiiit😍😍😍
2021-01-18
1