Di dalam Club, mereka berempat mencari Table di tengah, Mata mereka mulai berkeliling mencari yang tampan-tampan dan sedikit mengedipkan mata. Siapa tahu mendapatkan minum gratis malam ini, masuk saja sudah mahal apalagi bayar minuman.
Mita mengibaskan rambutnya ke belakang, melipat bibirnya lalu dengan matanya yang bulat melihat keseliling. Belum ada yang membuatnya tertarik sampai saat ini.
"Mita, ada bule dari tadi lirik kamu terus," ucap Siska melihat bule tampan yang sedari tadi melihat Mita dari ujung rambut sampai kaki. Sepertinya suka dengan Mita.
Mita pun melihat bule yang dimaksud Siska.
OMG! Ganteng banget itu bule. Gak tahu dari mana tapi ganteng banget. Buat hati ini deg-deg serr ….
Mita tersenyum menggoda lalu mulai mengedipkan matanya. Melihat apa bule itu akan tertarik padanya atau tidak.
"Mita bule itu kesini!" seru Soraya menggebu-gebu melihat bule yang dimaksud Siska tadi menerima kode keras yang dikirim Mita hanya dengan kedipan matanya.
Siapa sih yang tidak suka dengan Mita, cantik, body okey, rambut panjang, tinggi, hidung mancung, suara lembut. Sempurna untuk seorang wanita hanya kadang tingkah lakunya tidak sama dengan wajahnya. Bisa dibilang kelakuannya suka aneh. Apalagi kalau dia sudah pakai rambut palsu dan tahi lalat di pipi yang tidak penting itu.
"Hallo," ucap si bule menyapa Mita dengan senyum tampannya.
Mau mati aku! Ganteng banget setelah dekat gini. Ini benar manusia apa Dewa, kok bisa ganteng banget.
Mita hanya bisa memuji ketampanan si bule dari hatinya sambil tersenyum dengan cantiknya. Menyodorkan tangannya pada bule tampan malam ini.
"Zaky," ucap bule tadi mengenalkan namanya.
"Mita," jawab Mita dengan lembut dan manja. Sengaja sekali Mita mengaitkan rambut ke telinganya. Zaky tersenyum ramah dengan teman Mita.
Zaky bahkan tidak tahu kalau ke tiga teman Mita sudah hampir mau mimisan melihat Zaky yang kadar ketampanannya diatas rata-rata.
Ini bukan manusia!
Soraya tidak mampu mengedipkan matanya dan hanya terperanga menatap bule tampan di sampingnya. Tentu saja bule ini suka dengan Mita.
"Kalian belum pesan minum?" tanya bule dengan bahasa Indonesia. Ternyata Zaky bisa bahasa Indonesia. Baguslah! Jadi Mita dan teman-temannya tidak perlu sok-sok an, menjawab dengan bahasa Inggris.
"Belum," jawab Fitri seolah tahu maksud dari ketiga temannya yang ingin gratisan. Padahal malam ini Mita yang traktir. Mereka memang saling mengenal satu sama lain, bahkan tanpa berbicara sekalipun dengan gerakan kode mata saja. Fitri langsung bergerak cepat!
"Pesan apapun yang kalian inginkan, aku yang bayar!" seru Zaky dengan gentlenya.
"Benar yah? Kebetulan aku sedang ulang tahun hari ini," ucap Mita. Padahal Zaky tidak bertanya, Mita malah memberitahu sendiri ulang tahunnya. Siapa tahu dapat hadiah lebih dari bule.
"Selamat ulang tahun Mita, aku tidak menyiapkan kado untukmu, mungkin lain kali kita bisa bertemu lagi," ucap Zaky menatap Mita dengan lembut.
Zaky suka melihat wanita di depannya ini. Cantik dan sangat jujur. Tidak jual mahal dan senyumnya cantik sekali.
"Bisa aku simpan nomor ponselmu?" tanya Zaky sambil mengeluarkan ponselnya dan memberikannya pada Mita.
Mita dengan lembut mengambil ponselnya dan mencatat nomor ponselnya pada Zaky. Setelah itu Zaky sengaja memesan wine yang mahal malam ini, untuk merayakan hari ulang tahun Mita.
Sedang teman Mita yang lain, berjoget dengan riang malam ini, menghabiskan waktu tengah malamnya. Besok hari libur, mereka tidak perlu datang pagi dan bisa tidur sampai siang.
Sedang Zaky dan Mita mengobrol dan saling menggoda satu sama lainnya. Mita ahli dalam membuat laki-laki bertekuk lutut dengannya.
Dalam sebentar saja Zaky benar-benar menyukai cara bicara Mita dan cara Mita membuatnya tertawa.
"Jadi kamu kerja di Jerman?" tanya Mita dengan lembut. "Mungkin suatu saat aku bisa diajak ke Jerman," lanjut Mita mencari tahu tentang sosok Zaky.
"Yah, aku kerja di Jerman, hanya kerja biasa. Karyawan biasa," ucap Zaky berbohong. Zaky tidak mau memberitahu jati dirinya pada Mita. Dia tidak mau memberitahu kalau dia seorang pemilik perusahaan mobil terbesar di Eropa.
"Kamu suka merendah Zaky, tidak mungkin karyawan biasa bisa membeli wine semahal ini," ucap Mita yang tidak percaya.
Mita tidak bodoh. Wine yang dipesan Zaky mencapai seratus juta satu botolnya dan dia bilang hanya karyawan biasa.
Hehh.
Jelas saja Mita tidak percaya. Namun, dia tidak peduli Zaky siapa dan kerjanya apa. Toh, mereka hanya kenalan biasa dan hanya malam ini.
"Kamu tidak ikut turun dengan temanmu," ucap Zaky melihat teman Mita yang sudah mulai mabuk dan Berjoget tidak menentu dengan pasangan yang mereka cari malam ini.
Mita hanya melirik temannya dan menggeleng. Padahal minum gelas kecil tetapi sudah membuat mereka mabuk dan menggila.
"Tidak! Aku mau menemani kamu disini," ucap Mita dengan lembut. Zaky tersenyum senangnya. Meski dia tidak tahu itu hanya kata untuk menggodanya atau Mita jujur mengatakannya.
Ponsel Zaky berdering dan dengan cepat Zaky mengangkatnya. Ini telpon penting dari asistennya dan tidak biasanya asistennya menelpon larut malam seperti ini, pasti ada berita penting.
"Mita, aku permisi sebentar, ada telpon dari temanku," ucap Zaky menjauh dari kerumunan dan suara bising yang ada di Club malam.
Zaky pergi keluar Club dan Mita masih duduk cantik dengan mata kaum Adam yang ikut menatap Mita dari jauh. Mereka tidak berani mendekat karena Mita sudah ada lelaki yang menemaninya.
Namun, ditunggu lama. Zaky tidak kembali lagi dan terus terang saja. Zaky belum membayar Wine mahal dan makanan yang mereka pesan malam ini. Mungkin makanan masih bisa Mita bayar karena itu hanya makanan ringan tetapi Wine yang dipesan Zaky.
Itu mahal sekali!
Sedang teman-temannya sudah pulang karena sudah mabuk. Mita ditinggal sendiri. Mereka tidak tahu kalau Zaky tidak kembali. Mita sengaja menunggu selama ini.
"Hhmmm … gimana dong kalau Zaky gak kembali lagi?" tanya Mita meringis dan menggigit bibirnya. Sebentar lagi Club akan tutup dan Mita sudah mendapatkan tagihan malam ini.
Awas aja kalau ketemu Zaky lagi, aku marahi dia.
Ponsel Zaky mati dan Mita tidak tahu harus menghubunginya kemana lagi. Keringat dingin sudah berlumuran dari pelipis rambut Mita.
Dengan tidak tahu malunya. Mita meminta tolong pada lelaki yang masih duduk bersama dengan temannya.
Mita sudah sedari tadi memperhatikan lelaki itu ketika baru masuk club, sayang lelaki tampan itu tidak memperhatikan Mita dan Mita hanya mendapatkan perhatian dari bule tampan yang ternyata menipunya malam ini.
Kesal sekali!
"Permisi," ucap Mita mengganggu laki-laki tampan yang Mita tidak kenal siapa itu. Lelaki itu pun melirik Mita dengan mengkerutkan keningnya.
Siapa wanita ini, aku tidak mengenalnya?
"Hmmm … boleh aku pinjam uang?" tanya Mita ragu dan menggigit bibirnya.
Aduh gila, dia tidak menyangka bisa se tidak tahu malu ini. Meminjam uang pada lelaki yang dia tidak kenal sama sekali.
"Untuk apa aku meminjamkan uang padamu, apa kita saling mengenal?" tanya lelaki tampan itu dengan ketus.
Bahkan kecantikan Mita tidak membuat sang lelaki takluk dengan Mita.
"Ammer, jangan seperti itu. Kalau kamu tidak ada, biarkan aku meminjamkannya!" seru salah satu teman laki-laki ketus yang ternyata bernama Ammer ini. Dia hanya menggoda Ammer.
Ammer berdiri dengan tegap di depan Mita dan menunduk menatap mata Mita yang sudah berkaca-kaca. Dia takut sekali kalau algojo Club ini akan menghukum Mita atau malah menjualnya dengan lelaki untuk membayar hutangnya malam ini.
"Tolonglah!" seru Mita memohon.
To Be Continued….
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Kadek Eni
mampus kau Mita😂😂😂😂
2021-12-26
0
Vivi Vivi
Mau dapat emas eh malah perunggu😀😀
2021-08-03
0
Mailida Sari
asli seru bngat thor...🥰
2021-07-13
1