Sembilan Belas

Prissyla menghentakkan kakinya kesal meninggalkan kantin. "Lihat aja lo Zita, lo harus bayar ini semua!'' gumamnya sambil terus menghentakkan kakinya.

Keesokan harinya Prissyla menghampiri kelas 11 IPA 1 untuk mencari keberadaan Zita, namun kursi itu kosong. Ia bertanya kepada teman sekelasnya dan jawabannya pun semakin membuatnya geram, mereka semua tidak mengetahui keberadaan Zita.

"Sabar dulu Priss, gue sering denger dari anak-anak kalau dia tuh emang sering nggak ikut pelajaran" ucap salah satu teman Prissyla.

"Coba kita cari di perpustakaan, gue pernah lihat dia disana!" timpal temannya yang lain. Prissyla mengangguk dan melangkah cepat menuju perpustakaan.

Prissyla dkk mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru perpustakaan. Saat tiba di ruangan yang paling belakang, mereka melihat seseorang yang meringkuk di meja.

"Cepat ambilin air di selokan depan" titah Prissyla kepada ketiga temannya.

"Buat apa Priss?"

"Ambil aja dulu" Prisyla menyeringai. Salah satu temannya pun kemudian pergi untuk mengambil air. Tak lama kemudian temannya kembali sambil membawa sewadah air kotor.

"Bawa sini!" ujar Prissyla lirih agar Zita tidak terbangun.

Byuurr

Zita yang sedang tertidur pun terlonjak kaget saat air itu mengenai tubuhnya. Ia pun sontak menatap dingin kearah Prissyla dkk yang tengah tertawa puas itu.

"Apa?! gausah kecentilan jadi cewek! Bizal itu pacar gue, kenapa masih lo deketin HAH!!" pekik Prissyla membuat murid lain yang ada disana mendekat. Zita menyugar rambutnya yang basah ke belakang sambil tersenyum miring.

"Cih, gue kasihan sama lo. Asal lo tahu ya? sebelum ada gue pun, lo udah jadi cewek yang kesekian buat dia" Zita memandang Prissyla remeh. Prissyla membuka matanya lebar-lebar.

"Dasar jalang sialan!!" geram Prissyla.

Zita melangkah mendekati Prisyla. Melihat penampilan gadis itu dari atas sampai bawah. Dandanan menor dengan baju super ketat yang menonjolkan setiap lekuk tubuhnya dan rok yang hanya menutupi setengah paha. Apabila dia merukuk, sudah dipastikan semua yang ditutup itu akan terlihat.

"Sebelum lo bilang gue *****, lo lihat dulu diri lo kaya apa? nih--style lo aja udah nunjukin kalau lo murahan!" desis Zita tajam.

Prisyla menatap tajam Zita. Ia langsung mendorong Zita kuat membuatnya punggungnya menabrak rak buku yang ada dibelakangnya.

Brukk

Murid lain yang disana melihat mereka pun terpekik kaget. Zita meringis memegangi punggungnya. Rasa sakitnya belum berhenti disitu, karena tumpukan buku di rak paling atas itu terjatuh mengenai kepala dan tengkuknya. Zita menggeram di tempatnya. Tangannya terkepal kuat.

Bugh!

Zita langsung menendang perut Prisyla membuatnya terpental ke belakang mengenai ketiga temannya dan Brakk--mereka terkantuk ke meja dibelakangnya. Keempat orang itu tersungkur di lantai sambil meringis kesakitan.

"Berhenti!" pekik seseorang.

Semua pun menoleh dan terlihat disana Bu Fitri dan dibelakangnya banyak anak-anak lain yang kepo dengan keributan itu.

"Ada apa lagi ini?" tanya Bu Fitri. Tidak ada satu pun yang menjawab pertanyaannya.

"Kalian berlima, ikut saya ke ruangan sekarang!" ujar Bu Fitri kemudian pergi.

Zita, Prisyla dan ketiga temannya pun melangkah keluar dari perpustakaan. Murid lain yang melihat pun turut bubar sambil menggosipkan mereka.

Di ruangan Bu Fitri kini tinggal tersisa Zita. Prisyla dkk sudah dijatuhi hukuman skors selama 3 hari. Menurut saksi kejadian, mereka lah yang memulai keributan, sehingga Bu Fitri menghukum mereka. Sedangkan Zita, entah hukuman apa yang dia dapat ia tidak tahu, karena dari tadi Bu Fitri hanya menatap Zita mengintimidasi tanpa berkata apa-apa.

"Kamu kenapa lagi Zi? saya belum lihat perubahan kamu, tapi sekarang kamu malah berulah lagi" Bu Fitri memijat pelipisnya.

"Saya memang seperti ini, nggak ada yang bisa berubah" Zita berujar tanpa menatap lawan bicaranya.

"Saya sudah banyak menghadapi murid seperti kamu, jadi saya paham. Bu Fitri akan terus mengawasi kamu, jangan pernah mengulangi hal ini lagi"

"Ini--saya berikan surat untuk orangtua kamu. Saya berharap mereka berkenan hadir menemui Bu Fitri" imbuhnya. Zita menerima kertas itu.

"Yang hadir mungkin pembantu saya Buk, orangtua saya udah lupa kalau punya anak"

"Kok kamu bicara seperti itu?"

"Memang kenyataannya seperti itu"

"Saya permisi" Zita berdiri dan melenggang pergi begitu saja. Bu Fitri menghela nafasnya sebentar kemudian bersiap untuk mengajar pelajaran kembali.

Zita berjalan melewati koridor menuju kelas.

"Zita!" Zita menoleh ke asal suara. Ternyata pemilik suara itu adalah Bizal.

"Lo nggak kenapa-napa?" Bizal menatap rambut Zita yang basah dan seragamnya yang kotor.

"Gue minta maaf ya Zi, pasti semua gara-gara gue Prisyla jadi giniin lo" ucap Bizal lirih.

"Makanya punya cewek tuh yang bener sedikit!"

"Gue udah putus. Bakal gue kasih pelajaran dia!"

"Nggak usah"

"Nggak apa-apa. Lo tenang aja" ucap Bizal sok pahlawan.

"Halahh gue nggak mau dibela cowok lemah kayak lo!" Bizal menjitak kepala Zita membuatnya meringis.

"Gausah sembarangan deh!" sungut nya tidak terima.

"Ishh" Zita berbalik dan melangkah pergi. Bizal mengikuti berjalan disamping Zita. "Gue anterin lo pulang aja deh ya?"

"Yakin? anak kayak lo mau bolos?!"

"Yaelahh Zi. Mau ya sekaliii aja"

"Nggak"

"Zi--"

"Nggak!"

"Nggak boleh nolak rezeki Zi"

"Lo bukan rezeki, tapi beban buat gue!" ucap Zita.

Bizal mendengus. "Ck, terserah deh mau bilang apa"

Zita tetap kekeuh ingin pulang naik motornya sendiri. Akhirnya seperti biasa, Bizal hanya mengikutinya dari belakang. Padahal selama ini, ada banyak wanita yang antre agar bisa dekat dengan Bizal dan menjadi kekasihnya. Namun tidak dengan Zita, ia terang-terangan menolak tawaran Bizal tanpa merasa bersalah sedikitpun.

...****************...

Zita berjalan memasuki rumahnya. Namun matanya tak sengaja melihat sang Mama yang sibuk berkutat di dapur bersama Bi Sum. Zita melirik jam, masih pukul 12.30, tapi tumben sekali wanita itu sudah berada di rumah siang hari seperti ini. Karena penasaran ia pun melangkah ke dapur.

"Non Zita tumben sudah pulang Non" ucap Bi Sum yang melihat Zita masuk ke dapur.

"Eh Zita--sekolah kamu ada acara sayang? kok pulangnya cepet" ujar Naya lembut.

Zita tidak menjawab, ia kemudian mengeluarkan surat yang diberikan oleh Bu Fitri kepadanya pagi tadi.

"Ini surat dari sekolah buat orangtua Zita. Kalau Mama masih merasa jadi orangtua ya dateng, kalau nggak yaudah nggak perlu" Zita langsung pergi setelah meletakkan surat di meja makan.

Naya menatap nanar punggung Zita yang menjauh. Perkataan Zita barusan sangat menyakiti perasaan nya. Tapi ia harus sadar, kalau selama ini perasaan putrinya mungkin jauh lebih sakit dari ini.

"Nyonya yang sabar" Bi Sum mengelus pundak majikannya.

"Hmm. Iya Bi" Naya mengambil kertas itu di meja. Ia membukanya dan membaca isi surat tersebut.

"Ya ampun Zita" ucap Naya lalu beralih duduk.

"Ada apa Nyonya?" tanya Bi Sum melihat Naya yang sedih setelah membaca isi suratnya.

"Ini Bi--Zita dapat surat peringatan kedisiplinan dari sekolah"

Bi Sum hanya manggut-manggut saja tak bertanya lebih jauh lagi takutnya malah membuat Naya semakin sedih.

Zita melepas jaketnya dan membuang asal. Berdiri di depan cermin sambil melepaskan seragamnya, lalu berbalik untuk melihat punggungnya. Punggungnya penuh memar akibat menabrak rak buku di perpustakaan tadi.

"Awssh--" Zita meringis saat menyentuh memar itu.

Cklek

Pintu terbuka memunculkan sosok Naya disana. Zita tidak menoleh sedikitpun. Ia masih asyik memandangi memar di punggungnya.

"Sayang, kamu turun yuk kita makan siang bareng" Naya mendekati Zita.

" Zita--punggung kamu kenapa sayang? kok memar kaya gini? kamu jatuh dari motor Zi?" Zita meringis saat Naya menyentuh punggungnya.

"Zi--"

"Nggak kenapa-napa. Mama keluar Zita mau mandi" Zita melepas tangan Ibunya dan melangkah ke kamar mandi.

Bersambung......

...****************...

...----------------...

Terpopuler

Comments

Ria Diana Santi

Ria Diana Santi

Like hadir! Tetap semangat!

2021-02-04

1

YonhiarCY (Hiatus)

YonhiarCY (Hiatus)

minta ku siram kau prissyla

2021-01-23

1

🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳Simple Hayati

🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳Simple Hayati

boom like 5 episod. nanti aku lanjut baca.
semangat ya thor.
ditunggu feedbacknya

2021-01-20

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!