Pagi ini awan terlihat mendung pekat seakan ia akan menumpahkan segala isinya,benar saja. Saat anak-anak sampai gerbang hujan pun turun dengan derasnya membuat mereka mengaduh kesal.
Diantara kerumunan anak-anak yang sibuk menepis sisa air hujan di seragam mereka, terlihat Zita dengan tubuhnya yang menjulang tinggi sedang menatap datar ke arah hujan yang masih setia membasahi bumi itu.
Terdengar umpatan-umpatan para siswi karena riasannya yang luntur karena hujan. Zita hanya menyugar rambutnya yang berjuntai ke depan akibat air hujan tadi. Tak ingin berlama-lama ia kemudian melangkah cepat menuju kelas.
Saat ia masuk, iris matanya menangkap sosok Bizal yang duduk di bangkunya memegang buku dan membacanya serius. Sisil pernah mengatakan padanya, bahwa Bizal memang cowok badboy yang sombong dan angkuh, akan tetapi dalam urusan akademik Bizal selalu nomor satu.
''Hujan nyebelin, jadi basah kan rambut gue lepek jadinya. Nggak bisa kibas-kibas ala iklan sampo deh'' gerutu Sisil sambil mengipas-ngipas rambutnya.
''Dih! rambut bau menyan kaya gitu iklan sampo!!'' ujar Sam memegang rambut Sisil dan menciumnya.
''Ihh SAM KAMPRETT!! lo nggak usah curi-curi kesempatan ya!'' sinis Sisil melotot ke arah Sam.
''Siapa juga yang nyuri kesempatan sama lo, najiss!''
''Lha itu tadi apa?!'' sewot nya.
''Woy! bisa diem nggak sih?! gue kawinin baru tahu rasa kalian!'' teriak Bizal karena belajar nya terganggu.
''Kawinin aja Zal!'' celetuk yang lainnya.
Bel masuk berbunyi membuat anak-anak yang sebal karena hujan terpaksa memasuki kelas dengan malas. Hujan turun itu enaknya tidur, bukan belajar.
''Pagi anak-anak'' ucap Bu Fitri tersenyum ramah. Guru baru yang masih muda dan cantik itu membuatnya tak luput dari godaan para muridnya.
''Ibu sudah mengkonfirmasi minggu lalu bahwa hari ini kita akan ulangan bukan?'' tuturnya lembut.
''Yahh Buk, jam kedua aja ya? masih hujan gini males mikir jadinya'' ujar salah seorang murid memohon.
''Iya Buk, biasanya juga gitu ya kan guys?''
Bu Fitri menarik nafas pelan, ''Ini ulangan terakhir kalian di semester ini, jadi Ibu buatnya lebih banyak untuk mengetes kemampuan kalian, sudah sering banget kan Ibu kasih kalian keringanan?'' para murid pun hanya bisa pasrah.
Ia kemudian membagikan lembar soal ulangan ke meja para siswanya. ''Ayo dikerjakan, menurut penelitian hujan-hujan begini, berpikir bisa menghangatkan tubuh'' canda Bu Fitri.
''Bukan hanya menghangatkan tubuh Buk, tapi membakar tubuh'' celetuk Sam diiringi tawa seisi kelas.
Zita menatap datar lembar soal matematika di depannya itu. Dulu ia sangat menyukai pelajaran berhitung tersebut, namun sekarang justru sebaliknya. Semuanya berubah total. Dia benci sekolah, benci bermain dan benci semuanya.
Saat Bu Fitri berkeliling ia melihat kertas Zita yang masih kosong. Sedangkan sang pemiliknya malah menatap sendu keluar jendela.
''Zita--'' Bu Fitri menyentuh pundak Zita membuatnya tersentak.
''Kamu kenapa? kamu sakit?'' Zita menggeleng.
Bu Fitri menaikkan sebelah alisnya, ''Saya nggak apa-apa''
Kemudian Zita mulai mengerjakan ulangan nya. Bu Fitri agak bingung dengan muridnya satu ini. Dari awal gadis itu pindah ke sini, tak jarang ia melihatnya menyendiri dan melamun. Bahkan di tempat ramai seperti ini pun ia sering melamun.
'Kenapa dia sebenarnya?' batin Bu Fitri.
...****************...
Bel pulang sekolah berbunyi, membuat para siswa siswi berhamburan keluar kelas. Hal yang paling membahagiakan dari sekolah tak lain adalah jam kosong, jam istirahat dan waktu pulang sekolah.
''Sayang, aku bosen di rumah, gimana kalau kita ke mall dulu? aku mau belanja juga'' ucap Prissyla bergelayut manja di lengan seorang cowok.
''Iya Sayang, kita nanti pergi jalan-jalan, oke?'' balas Bizal sambil tersenyum manis.
''Yee, beneran ya Sayang?!'' girang Prissyla dan Bizal pun mengangguk mantap.
Mereka berjalan menuju parkiran mobil dengan Prissyla yang terus menggandeng lengannya manja.
Bizal memang terkenal sebagai playboy kelas atas karena selalu mendapatkan wanita manapun yang dia inginkan. Paras dan kekayaan yang tidak diragukan lagi membuat wanita manapun tak mampu menolak pesona nya.
''Silahkan masuk tuan putri'' dia membukakan pintu mobil untuk Prissyla membuatnya tersipu malu. Kemudian gantian ia masuk dan melajukan mobil nya keluar gerbang.
''Nanti kita nonton film ya Sayang? Ada film baru aku pengen lihat deh!'' Prisyla tak melepaskan pelukannya dari lengan Bizal sedikitpun.
''Semua aku turutin buat kamu'' ujar Bizal hanya memegang tangan Prisyla sambil fokus ke depan.
Saat di perjalanan mereka melihat Zita duduk di pinggir jalan. Kebetulan di samping Zita duduk ada kubangan air yang cukup banyak. Hal itu dimanfaatkan Bizal untuk kembali mengerjai gadis itu.
Byuurr
Air itu tepat mengenai seluruh badan Zita membuatnya basah kuyup. Zita yang tadinya bengong langsung terkejut dan menatap tajam ke arah mobil hitam tersebut.
Bizal memundurkan mobilnya dan berhenti di depan Zita berdiri. "Perasaan nggak hujan kok ada yang basah kuyup ya?" sindir Bizal setelah menurunkan kaca mobil.
"Rasain lo! ini balesan buat lo karena udah macem-macem sama gue!!'' imbuh Prisyla kemudian mereka tertawa mengejek.
Tangan Zita mengepal kuat, bahkan jari-jarinya sampai mengeluarkan buku-buku putih. Bizal pun kembali melajukan mobilnya meninggalkan Zita yang menatap mereka tajam.
''Hahaha! sumpah puas banget lihat dia kaya gitu, harusnya kita foto ya tadi?!'' ujar Bizal tak mampu berhenti tertawa.
''Iya Sayang aku tuh kesel banget sama dia, sekarang udah puas aku!''
''Kesel kenapa emang Sayang?''
''Jadi kemarin tuh aku labrak dia karena udah nendang kamu, eh tapi malah dia nggak terima terus tangan aku di pegang kuat banget, sakit tahu'' ucap Prisyla dengan nada dibuat-buat.
Bizal pun menoleh dan menggenggam tangan Prisyla, ''Emang iya? bener-bener tuh cewek harus dikasih pelajaran lagi kayaknya!'' Prisyla menyeringai lebar.
Sementara itu...
''Loh Zita! ngapain disini? Loh kok lo basah kuyup?!'' Rizky yang tak sengaja lewat itu melihat Zita di tepi jalan lalu menghampiri nya.
''Lo jatuh?!'' tanya Rizky kembali karena Zita masih bungkam.
''Gue kecipratan air!'' jawabnya ketus.
''Yaudah lo pakek jaket gue aja ya biar nggak kedinginan''
''Percuma, baju sama celana gue basah semua!''
''Yaudah, sekarang ikut gue!'' Rizky menarik paksa Zita.
''Mau kemana sih?''
Rizky membawa Zita ke sebuah taman yang luas dengan pinggirnya dikelilingi warung dan kursi warna warni yang banyak. Diatasnya ada banyak payung yang digantung menambah kesan ramai di taman itu.
''Lo duduk dulu disini sebentar, jangan kemana-mana!'' ujar Rizky kemudian pergi.
Tak lama kemudian Rizky datang membawa nampan berisi gorengan dan dua cangkir kopi. ''Nih, biar badan lo anget!''
Kemudian Rizky menunduk ingin melepas sepatu Zita yang basah, ''Lo mau ngapain?!'' tanya Zita menjauhkan kakinya dari Rizky.
''Sepatu lo basah, Zi! sekarang dilepas dulu ntar lo masuk angin gimana?'' Rizky kembali mendekat ke kaki Zita namun Zita menolaknya.
''Gue bisa sendiri!'' ucapnya seraya melepas sepatunya. Rizky menghela nafasnya kemudian duduk di samping Zita.
''Tadi gimana ceritanya kok bisa kecipratan gitu?''
''Nggak tau, dendam kalik!'' jawab Zita enteng.
''Siapa?'' tanya Rizky penasaran.
''Yang waktu di parkiran gue tendang!''
''Bizal?!'' Rizky kembali bertanya. ''Lo tahu?!'' Zita menoleh ke Rizky.
Rizky terkekeh kecil, ''Satu sekolah juga tahu! lo itu jadi trending nomor satu di SMA Nusa Bangsa tahu nggak?'' Zita mendengus kemudian meminum kopi yang dibawakan Rizky.
''Sorry adanya kopi itu, nggak ada Americano disana!'' ucapan Rizky membuat Zita tersenyum tipis.
Rizky memandang Zita tersenyum membuat detak jantungnya berdegup, walaupun senyum nya tipis bahkan nyaris tak terlihat, namun itu adalah pertama kalinya ia melihat Zita tidak memasang wajah dinginnya.
...****************...
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
Ezrahi
like❤❤❤
2021-02-21
1
Alisya Putri
semangat up nya Thor 👍😄💪
a world full of zombies hadir lagi menceritakan tentang Teen Romantis dan petualangan 👍
2021-02-07
1
🥀|bINInYa MaKnAe|🥀
hadir kak😊
2021-01-18
1