Empat

Bruukkkk

Sebuah sepeda menabrak mobil sport warna hitam milik pangeran sekolah. Siapa lagi kalo bukan Bizal. Abizal Iskar Darmantyo. Cowok berperawakan tinggi, rambut hitam legam dan lesung pipi di kedua pipinya menambah kesan manis di wajahnya. Dia adalah most wanted SMA Nusa Bangsa dengan segala pesona nya yang dapat membuat semua wanita bertekuk lutut padanya.

''Heyy!! apa yang lo lakuin dengan sepeda butut lo itu hah?!'' gertak nya menendang sepeda seorang gadis berkacamata yang sedang tertunduk takut.

''Emm-- anu-- sa saya minta ma maaf saya tidak sengaja'' gadis itu masih menunduk tak berani menatap mata tajam Bizal.

''Dasar cupu!! sekarang gue minta pertanggungjawaban lo! beliin gue sarapan di warung Pak Tono, Lima menit! kalo nggak gue seret lo ke kantor polisi!!''

''Ta tapi kan i itu jauh nggak mu---''

''Sekarang!'' Bentak Bizal menunjuk jari nya ke gerbang.

Teriakan Bizal di parkiran pun membuat para murid melihat ke arah parkiran yang sedang ramai dikerubungi.

''Eh ada apaan sih?!''

''Bizal ngamuk di parkiran!''

''Kenapa sebab nya?!''

''Nggak tau gue, kesana yuk?!''

Zita yang baru datang pun dibuat bingung dengan keadaan yang ramai itu. Selepas memarkirkan motor nya ia menghampiri keramaian itu dan melihat ada seorang cewek yang menunduk berlutut di bawah seorang pria yang ia ketahui teman sekelas nya itu.

''Ada apa ini?!'' Zita menghampiri kedua nya. Semua mata pun menatap ke arah Zita.

''Gak usah ikut campur lo! ini urusan gue sama cupu ini! lo juga, ngapain masih disini! cepet lakuin apa yang gue suruh!!''

Gadis berkacamata itu pun bangkit hendak pergi namun tangan nya dicekal oleh Zita. ''Gausah'' Gadis itu menatap Zita penuh tanya.

''Gue udah bilang ya sama lo gausah ikut campur urusan gue!!'' Bizal menatap tajam ke arah Zita sedangkan yang ditatap hanya diam tanpa berekspresi.

''Kalau gue mau ikut campur gimana?'' ucapnya dingin sambil menatap sekitar banyak siswa siswi yang melihat nya.

''Gausah sok deh lo murid baru! mau jadi pahlawan kesiangan lo ha?!"

Zita yang geram pun dengan gerakan kilat langsung melompat menendang tepat di perut Bizal membuatnya jatuh tersungkur. Sontak para siswa pun melotot tak percaya dengan apa yang Zita lakukan.

Zita mendekatinya.

''Denger ya?! jangan pernah minta dihargai kalau lo aja nggak bisa ngelakuin itu!'' ucap Zita kemudian berlalu meninggalkan kerumunan. Bizal pun menggeram ditempat.

''Zal kamu gapapa kan sayang? ada yang luka nggak? bener-bener ya tuh cewek!'' Ucap seorang gadis membantu Bizal berdiri.

...****************...

Sesampainya di kelas Zita disambut oleh teman nya di depan kelas.

''Wah hebat yah kamu Zi! Si Bizal sampe mental gitu! Emang kadang dia suka kelewatan Zi!'' ucap Sisil mensejajari langkahnya.

''Iya kaget gue tadi! kasian tuh cewek, sih Bizal keterlaluan emang!'' lanjut yang lain.

"Untung ada si Zita ya?"

"Keren ya Zita, udah cantik jago berantem, baik lagi!"

Dan masih banyak lagi ungkapan-ungkapan murid lain yang tidak dihiraukan oleh Zita.

''Lo belom tau nama gue kan pasti? kenalin gue Sisil!'' menjulurkan tangannya sambil tersenyum ramah.

Zita membalas uluran tangannya dan mengangguk.

Tak lama Bizal pun masuk kelas dan langsung menatap tajam ke arah Zita, dia pun hanya menatap sekilas lalu mengalihkan pandangannya ke jendela.

Brakkk

Bizal menggebrak meja Zita.

"Woyy murid baru!!"

"Jangan lo pikir setelah lo permaluin gue tadi gue bakal diem aja ya! Gue jamin lo bakal nyesel udah berurusan sama gue!!" nafas Bizal tak beraturan karena menahan emosi. Dadanya naik turun sambil menatap Zita tajam.

Zita masih diam menatap dingin ke arah Bizal.

"Gue masih bisa nahan karena elo cewek--"

''Anggep aja gue cowok!" potong Zita sambil berdiri menyenderkan bokongnya ke meja.

''Gausah pakek bawa-bawa gender! Kalo mau berantem ya berantem aja!!'' imbuhnya.

Bizal sontak mendekat ke meja Zita ingin menarik kerah Zita sebelum terdengar suara seorang menginterupsi mereka.

''Berhenti!!'' mereka semua menoleh ke arah pintu dimana terdapat Pak Yudho dan Bu Fitri.

''Apa-apaan kalian ini?! Pagi-pagi sudah ribut! Bizal! Zita! Cepat ikut saya ke ruang kepala sekolah sekarang!''

''Yang lain kembali ke tempat duduk kalian!'' lanjutnya.

Setelah mengucapkan itu pun Pak Yudho meninggalkan kelas.

Mereka berdua pun keluar ruangan sembari melayangkan tatapan tajam membunuh dan dingin datar khas Zita.

''Kasian ya bebeb Zita harus dipanggil kepsek. Gue cemas nih semoga aja dia nggak dihukum deh!'' ujar Samuel menatap punggung Zita dengan muka memelas.

''Eh ogeb! Lo itu temen nya Bizal bukan sih?! malah orang lain lo doain!'' ucap Diki menoyor kepala Sam.

''Tauk lo!''

''Eh iya ya! yaudah deh semoga mereka berdua yang gue sayangi nggak kena hukum deh!'' jawab Sam sambil cengengesan.

''Sil urusin ayang lo nih! Gue udah gakuat!'' celetuk Diki sambil menunjuk Sam.

''Idih! Buang aja sonoh! Manusia nggak guna kaya gitu!!'' Teriak Sisil membuat seisi kelas tertawa.

''Ledek aja teros Sil! Gue bunuh lo nanti!'' ujar Sam memanyunkan bibirnya.

...****************...

...----------------...

Jangan lupa vote dan comment:)

Terpopuler

Comments

Little Peony

Little Peony

Like like like

2021-05-11

0

My

My

keren

2021-03-23

1

🌻Ruby Kejora

🌻Ruby Kejora

3 like. Sukses selalu
❤️❤️❤️

Salam dari
THE THUNDER'S LOVE
CINTA RASA COVID-19

2021-03-15

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!