Delapan Belas

"Nyonya tidak berangkat kerja?" tanya Bi Sum yang melihat majikannya masih berkutat di dapur.

"Enggak, Bi. Saya sudah memutuskan untuk resign. Saya mau lebih dekat dengan Zita, menebus semua hari yang sudah saya lewatkan sama dia" balas Naya sambil terus mengaduk masakan di wajan.

"Tapi bagaimana dengan pekerjaannya--"

"Nggak masalah Bi. Saya ini bekerja di perusahaan suami saya sebagai sekretaris nya, jadi setelah ada penggantinya akhirnya suami saya mengizinkan. Ini juga demi Zita, anak kami" Bi Sum tersenyum senang mendengar penuturan majikannya itu.

"Zita--makanan favorit nya apa Bi?" tanya Naya sedikit malu.

"Ohh itu--Non Zita suka banget sama sayur capcay dan udang balado, sama satu lagi itu--stip stip gitu apa ya?" Bu Sum mengerutkan keningnya sambil mengingat-ingat.

"Stip? stip apaan si Bi?" Naya pun ikut bingung.

"Itu lho Nya, daging sek dipanggang itu---tapi Non Zita nyebutnya apa saya lupa"

Naya menahan tawa mendengar ucapan Bi Sum. "Ya ampun, saya kira apaan. Itu namanya steak Bi."

"Nah iya itu namanya. Susah banget namanya, saya juga nggak bisa masaknya, Non Zita yang suka masak sendiri katanya lebih enak." ujar Bi Sum sambil tertawa.

"Ha-ha-ha, begitu ya Bi?" Naya menghentikan aktivitas masak nya karena sibuk tertawa.

"Non Zita itu anak yang baik Nyonya, dia juga berkepribadian hangat. Tetapi kadang dia suka berubah sewaktu-waktu, saya terkadang merasa khawatir sama Non" ucap Bi Sum setelah Naya berhenti tertawa.

"Saya pun juga merasa seperti itu Bi. Saya merasa kecewa sama diri saya sendiri, kenapa saya jadi Ibu yang tidak bertanggungjawab dengan anak?''

Naya mematikan kompor kemudian menarik kursi untuk duduk. Bi Sum yang sudah selesai mencuci piring itu lantas berbalik dan menatap wajah Naya yang terlihat berantakan. Kantung mata yang besar dan wajah pucat itu tidak dapat membohongi jika ia sedang banyak pikiran sekarang.

"Sudah tidak perlu banyak dipikirkan. Nyonya makan dulu ya? dari semalam kan belum makan. Nanti malah Nyonya yang sakit" Bi Sum meletakkan sepiring makanan di hadapan majikannya.

Naya mengangguk dan menerima piring itu, "Makasih"

Naya memakan makanannya dengan lahap. Bi Sum yang melihat itu pun ikut senang melihatnya. Ia bertekad akan membuat keluarga ini menjadi lebih hangat dan harmonis lagi, bagaimana pun caranya.

Sekarang sudah pukul 16.00. Naya mondar-mandir di depan pintu sambil sesekali melirik jam tangannya. "Kok Zita belum pulang? harusnya kan sekolah bubar satu jam yang lalu?" gumam nya cemas.

Satu jam berlalu tapi belum ada tanda-tanda Zita akan pulang. Ia pun memutuskan untuk menelpon Zita. Panggilan itu terhubung, namun tidak diangkat oleh pemiliknya. Begitu terus berulang-ulang. Tak lama kemudian ia mendengar suara deru motor di depan. Naya pun bangkit dari sofa dan melangkah cepat ke depan.

"Zita? kok kamu baru pulang sayang?" Zita hanya melirik sekilas Ibunya itu kemudian memasukkan motornya ke garasi.

"Zita--" Naya menahan lengan Zita.

Zita menghela nafasnya, "Kenapa? Zita biasa seperti ini. Cih, Mama bahkan nggak tahu sama hal yang paling sepele dari Zita!" Zita melepas tangan Naya pelan. Kemudian melanjutkan langkahnya tanpa menoleh sedikitpun.

Naya mematung di tempatnya. Tak terasa bulir bening meluncur bebas dari matanya. Ini memang salahnya, ini adalah konsekuensi atas semua yang telah terjadi. 'Aku harus semangat!' batinnya menyemangati.

...****************...

Zita memarkirkan motor kesayangan di parkiran sekolah yang masih sepi. Saat ia berbalik tiba-tiba didepannya ada seseorang, mendekatkan wajahnya ke wajah Zita membuatnya terkejut. ''Waaaa!''

Zita menatap malas orang tersebut sebelum menjitaknya keras membuat sang empunya mengaduh sakit. "Aduhh sakit Zi, nggak sopan lo!" pekik orang itu yang tak lain adalah Rizky.

Zita menatap Rizky malas kemudian melenggang pergi. "Eh tunggu!" Rizky menahan tangan Zita. Zita berbalik dan menatap Rizky dingin nan tajam, Rizky mengerutkan keningnya melihat sikap Zita.

"Kenapa lo? kesambet?"

"Ck, diem deh! mau apa?" ketus Zita.

"Lo kenapa sih? kayaknya kemarin udah jinak, kok sekarang balik buas lagi?" gurau Rizky yang dibalas Zita dengan decakan malas.

"Kalau nggak ada yang mau diomongin gue pergi!"

"Iya-iya elahh. Gue cuma mau bilang besok sore ada ekskul tambahan buat persiapan kompetisi. Bisa kan?"

"Ohh, oke" balas Zita.

"Lo kok nggak bales---Zi!" belum sempat Rizky menyelesaikan ucapannya Zita sudah pergi. "Kenapa sih tuh anak? apa lagi ada masalah?" Rizky pun melangkah pergi meninggalkan parkiran yang masih sepi itu karena masih pagi.

Bel istirahat berbunyi lima belas menit yang lalu, selama itu juga Bizal memohon-mohon pada Zita untuk pergi ke kantin bersama nya. Tatapan heran dari murid lain pun tak dihiraukan oleh pria ganteng berlesung pipi itu.

"Ayolah Zi, please--" mohon Bizal di samping tempat duduk Zita.

"Lo kenapa sih?! biasanya juga lo pergi sendiri! atau sama anak buah lo itu sana!" Zita mulai kesal karena ketenangannya diganggu.

Bizal menggeleng sambil terus memasang muka puppy eyes nya. Zita yang tidak betah lama-lama diganggu oleh Bizal pun akhirnya mau menurutinya.

"Ck, nyusahin aja lo!" Bizal mengulum senyumnya.

Zita duduk di kantin menunggu Bizal yang sedang mengantri pesan makanan. Ia mengetuk-ngetukan jarinya di meja untuk mengusir bosan. Zita memang tidak bisa berlama-lama di tempat ramai, ia justru merasa lebih cepat bosan.

"Haii Zita" sapa seseorang.

Zita menoleh ke sumber suara. "Kok sendiri, Bizal mana?" tanya orang yang tak lain adalah Samuel. Zita hanya menunjuk arah antrian di kantin dengan dagunya, mereka bertiga pun ber oh ria.

"Kita duduk disini boleh ya?"

"Duduk aja"

Tak lama Bizal datang membawa dua mangkuk batagor. "Loh kok kalian disini?!" ucap Bizal melihat ketiga temannya.

"Kenapa sih emang nggak boleh?!" ujar Diki nyolot.

"Tahu lo, lupa sama temen mentang-mentang ada Zita!" ujar Sam menimpali.

"Bodo amat!" Bizal meletakkan makanan di meja. "Nih Zi"

"Thanks" Zita memakan batagor itu tanpa berkata lagi.

"Punya kita mana Zal?" tanya Ansel memelas.

"Ambil sendiri! gausah aleman!" balas Bizal sambil memasukkan batagor kedalam mulutnya. Ansel mendengus dan bangkit untuk memesan makan. Sam dan Diki yang nitip dipesankan itu membuat Ansel berlalu sambil terus menggerutu.

"Sayang--kamu kok nggak pernah main ke kelas aku lagi sih?" Prissyla datang tiba-tiba dan langsung mengamit lengan Bizal manja.

Bizal yang muak dengan gadis itu langsung cepat menepisnya, membuat Prissyla memanyunkan bibirnya. "Lepas!"

"Kok kamu gitu sih Yang, aku kan kangen" Prisyla masih kekeuh memeluk lengan Bizal.

Diki dan Sam yang melihat itu hanya menatap jijik padanya, sedangkan Zita hanya melirik sekilas dan melanjutkan makannya. "Ini juga, kenapa ada cewek ini sih disini! pergi sana! dasar cewek nggakk tahu malu!" ucap Prissyla menatap Zita sengit.

Brakkk

Bizal menggebrak meja kantin membuat semua orang beralih memandang ke meja mereka. "Lo nggak sadar siapa yang nggak punya malu HAH?! Lo pergi sekarang, jangan pernah tunjukin muka busuk lo di hadapan gue!" Bizal membentak Prissyla membuatnya menciut. Terlebih tatapan penghuni kantin yang menjadikan mereka bahan tontonan.

Prissyla yang sudah merasa sangat malu itu pun bergegas pergi meninggalkan kantin diikuti ketiga temannya.

Zita menatap wajah Bizal yang merah dengan dada yang naik turun menahan emosi. Kenapa dia marah sekali pada gadis itu, seingat Zita gadis itu adalah pacarnya Bizal. Zita mengedikkan bahunya acuh.

"Wahh keren Zal, lo tuh emang harus tegas sama tuh cewek uler!" ujar Sam mengangkat kedua jempolnya. Diki memberi kode kepada Sam untuk menutup mulutnya.

Bizal mengusap wajahnya kasar untuk meredam emosinya.

...****************...

...----------------...

Terpopuler

Comments

Wulan

Wulan

👍👍👍👍

nanti aku lanjut lagi 💕🙏

2021-02-03

1

YonhiarCY (Hiatus)

YonhiarCY (Hiatus)

stip stip😂 steak ya ampun,😂

2021-01-23

1

🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳Simple Hayati

🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳Simple Hayati

mantap mama Zita

2021-01-20

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!