Melly terus saja meronta sakin gelinya mendengar nama keceo. Melly tidak sadar kalau kelakuanya seperti itu bisa membangkitkan libido seorang pria dewasa.
"Apa saking nyamanya, sehingga kamu
tidak mau turun dari pangkuanku" ucap Jhony sembari menatapi Melly.
"Ah ..Aku sangat geli dengan binatang menjijikkan itu." ucap Melly yang mulai sedikit mengurangi gerakanya di pangkuan Jhony.
"Tapi apa kamu tidak menyadari, kalau kelakuanmu seperti ini bisa membuat kepala kura-kuraku di bawah sana akan keluar dari cangkangnya." ucap Jhony dengan tatapan datar.
"Apa maksudmu dengan kepala kura-kura?" balas Melly yang mulai merenggangkan peganganya dari leher Jhony.
"Apa kamu tidak merasa kalau sesuatu sudah berdiri kokoh bak monas di bawah sana!." balas Jhony masih dengan nada biasa.
Melly terdiam sejenak, lalu mencerna ucapan Jhony. Tak lama kemudia Melly meraba ke bawah dan menemukan benda aneh menjulang keatas terbungkus celana milik Jhony.
Sontak mata Melly membulat dan segera melompat dari pangkuan Jhony lalu naik kembali keatas tempat tidur.
"Dasar pria mesum!." Melly melempari Jhony menggunakan bantal dan guling yang ada diatas tempat tidur.
Jhony kembli terbahak-bahak sambil menghindari lemparan yang di layangkan Melly padanya.
"Ayo cepat keluar! Bibi sudah menyiapkan makan malam buat kita. Atau kamu masih ingin memeganginya sekali lagi" ucap Jhony sambil berdiri dari tempat duduknya dan melangkah keluar dari kamar itu.
"Dasar gila....," teriak Melly sambil melapkan telapak tanganya dengan kasar pada baju yang ia kenakan.
Setelah kepergian Jhony Melly baru sadar kalau kamar yang ia tempati saat itu sangat asing baginya.
Melly melayangkan pandanganya kesetiap penjuru kamar tersebut, tapi tetap saja ia masih belum tahu dimana ia sebenarnya berada saat ini.
"Apa ini rumah milik kura-kura mesum itu?."
"Ah entahlah ..!, tapi baik juga ia membawaku ke mari, dari pada ia meletakkanku di emperan toko pertokoan, bisa hancur dong hidup Que."
Melly kemudian melangkah ke arah pintu keluar kamar itu, dan untuk kedua kalinya kembali mata Melly melotot, ketika melihat baju dan celana yang ia gunakan juga sangat asing baginya.
"Apa kura-kura ninja itu yang melakukan semua ini padaku! Kalau benar adanya pasti ia juga me....." ucap Melly terhenti dan langsung memeriksa isi dalam celananya serta dua buah payud4rahnya.
Melly menghempaskan nafasnya dengan kasar setelah melihat semuanya benda pusakanya dalam keadaan aman.
"Alhamdulillah, isi ban dalam dan isi kacamata kudanya masih terjaga ke aslianya."
"Awas saja kalau sampai kura-kura ninja itu melecehkanku!, akan ku patahkan kedua tangannya." ucap Melly keluar dari kamar itu untuk mencari keberadaan Jhony.
Tidak beberapa lama kemudian, Melly menemukan Jhony sedang duduk di kursi meja makan di temani oleh Bi Joana disana.
"Kenapa Bibi tidak istirahat saja. Aku bisa kok mengambil sendiri makananya." ucap Jhony pada Bi Joana.
"Maaf tuan, Bibi tidak enak hati tinggal di dalam kamar, sementara Tuan ada tamu. Tapi setelah ini, Bibi janji akan segera beristirahat." Balas Bi Joana merasa tidak enak hati pada Jhony bila ia berleha-leha dalam lamar sementara di rumah itu ada tamu.
Melly melangkah kearah mereka berdua lalu tersenyum manis pada Bi Joana.
"Malam Bi...." sapa Melly pada Bi Joana
"Malam juga Nona!." balas Bi Joana ikut tersenyum.
"Maaf, sampai lupa! silahkan duduk Nona." ucap Bi Joana menarik kursi dan mempersilahkan Melly untuk duduk.
"Trima kasih Bi." balas Melly lalu mendudukkan tubuhnya diatas kursi tadi.
Melly terus memandang kearah Jhony yang saat itu sedang asyik menikmati hidangan yang ada di depanya.
Karna merasa ada yang memperhatikanya Jhony sedikit mengangkat wajahnya dan menatap Kearah Melly.
"Kenapa melihatku sepeti itu!, Makanlah Aku tidak mau ada orang mati dirumahku karna kelaparan." ucap Jhony santai dan melanjutkan kembali makanya.
"Kenapa kamu mengganti pakaianku tanpa meminta izin terlebih dulu padaku." tanya Melly pada Jhony dengan tatapan masih tajam seperti tadi.
"Aku mau membangunkanmu, tapi kamu tertidur mirip kerbau yang baru ketemu lumpur." Jawab Jhony yang masih santai menikmati makanan.
"Jadi kamu sudah melihat semuanya." ucap Melly melihat kearah Bi Joana sambil tersenyum manis dan kembali memandang kearah Jhony.
Jhony tidak menjawab, ia cuma tersenyum lalu melanjutkatkan menghabisi makananya.
"Iiiih......dasar pria mesum." ucap Melly sambil membunyikan rahangnya.
Bi Joana yang sedari tadi berdiri dekat mereka hanya bisa tersenyum-senyum melihat pertengkaran kecil diantara keduanya.
"Maaf! Bibi memotong pembicaraan kalian. Sebenarnya bukan Tuan Jhony yang mengganti pakaian Anda Nona, tapi Saya." ucap Bi Joana sedikit tertunduk kearah Melly.
Seketika itu juga mata Melly terbelalak lalu mencoba tersenyum manis kearah Jhony.
"Makanya jadi orang jangan Suudzon. Cepat makan, lalu tidurlah. Besok pagi bila Aku ke kantor sekalian Aku mengantarmu pulang" ucap Jhony melap mulutnya dengan tissu lalu berdiri dan melangkah ke arah ruang kerjanya.
Setelah kepergian Jhony, Melly mengajak Bi Joana untuk menemaninya makan. Beberapa kali Bi Joana menolaknya tapi bukan namanya Melly kalau ia tidak bisa menaklukan orang dengan seribuh macam cara.Mau tidak mau terpasa Bi Joana menemaninya sambil mengobrol keseharian mereka.
Waktu terus berlalu hingga.....
Matahari mulai menampakan wajahnya di balik awan, hembusan angin segar dan kicauan burung-burung menandakan kalau pagi sudah tiba.
Pagi ini Jhony ingin mengantar Melly pulang ke rumahnya terlebih dulu sebelum ia berangkat ke perusahan yang baru diamanahkan Gisel kepadanya.
Setelah keduanya berpaminatan pada Bi Joana, kini mereka berdua meningkalkan rumah mewah itu menggunakan kendaraan pribadi milik Jhony.
Disepanjang perjalanan, tidak henti-hentinya Melly tersenyum sambil memandang kearah jendela yang sengaja ia buka setengahnya agar udara segar dari luar bisa masuk ke dalam mobil.
Jhony yang melihat hal itu melipat dahinya dan mengurangi kecepatan mobilnya.
"Ada apa denganmu! kenapa kamu senyum-senyum seperti orang yang lagi sedang jatuh cinta." ucap Jhony yang masih fokus mengendarai mobilnya.
"Kepo....." balas Melly singkat hingga membuat Jhony ingin mengerjainya lagi.
"Oh ..jangan-jangan kamu masih membayangkan kepala kura-kura itu ya!. Kalau kamu mau, kamu bisa melakukanya lagi, mumpung kita cuman berdua didalam mobil." ucap Jhony sedapat mungkin menahan tawanya.
Wajah Melly tiba-tiba bersemu merah. Kejadian semalam saja membuatnya sangat malu apa lagi jhony mengigatkanya lagi pagi ini.
"Kamu benar benar mesum.." ucap Melly memukul-mukul lengan Jhony menggunakan kedua tanganya.
Bukanyanya meringis kesakitan, Jhony malah tertawa terbahak-bahak dengan ulah Melly padanya.
Tidak lama kemudian, kini mereka tiba di sebuah rumah sederhana ke punyaan Melly. Setelah Jhony menghentikan mobilnya, Melly keluar dari dalam sana.
"Terimah kasih banyak karna sudah menampungku semalam dirumahmu, dan terima kasih juga karna kamu sudah repot-repot mengantarku pulang kerumah." ucap Melly sedikit menundukkan kepalanya .
"Iya......." ucap Jhony singkat lalu menghidupkan kembali mesin mobilnya.
Melly hanya menggeleng-geleng kepala mendengar jawaban singkat Jhony.
Tidak lama kemudian Jhony mulai menjalankan mobilnya. Tapi belum juga beberapa meter, Jhony kembali berhenti dan mengeluarkan sedikit kepalanya dari dalam mobil.
"Hay...! Aku lupa, ada yang minta salam padamu." ucap Jhony sedikit berteriak kearah Melly.
"Siapa.....?." balas Melly.
"Monas berkepala kura-kura!." ucap Jhony tertawa, membuat Melly menunduk dan melepaskan alas kakinya dengan tujuan melempari mobil milik Jhony.
Tapi sebelum itu terjadi, mobil Jhony sudah menjauh dari sana.
"Dasar Jhony iskandar gila...." ucap Melly membanting alas kakinya keatas lantai sambil menggaruk garuki kepalanya sakin jengkelnya dengan Jhony.
👉terus beri like , vote , favorite dan comentnya...trima kasih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 126 Episodes
Comments
Supartini
hahahaha jony bilang aja klo dah gak tahan pakai gengsi segala
2022-12-26
0
Berdo'a saja
😀😀😀😀😀👉
2022-10-16
1
Nurul Azizah
ini bahasanya lbh baik dr yg kisah sebelumnya
2022-06-28
0