Ke tiga pereman tersebut terus melangkah mendekat meja si nenek yang masih saja asyik menikmati secangkir kopi yang ada di genggamanya.
Perempuan tua itu seolah-olah tidak peduli dengan keadaan di sekitarnya.
"Hay nenek peot! cepat ikut dengan kami." ucap salah seorang preman dengan memukul meja yang di tempati perempuan tua itu.
"Apa......" balas si nenek sambil membuka handset yang terpasang telinganya.
Pantas saja perempuan tua itu tidak peduli dengan riuh suara orang dalam restoran itu, Oh ternyata beliau lagi menggunakan handset.
Ayo berdiri dan cepat ikut kami." preman itu mengulang dua kali ucapanya.
"Mau ikut kemana!". Balas si nenek santai.
"Ikut saja jangan banyak bicara." pereman itu menarik tangan si nenek agar bangkit dari tempat duduknya.
"Aku tidak mau. Memangnya kalian ini siapa berani-beraninya memaksaku seperti ini." si nenek menepis tangan si preman sehingga terlepas dari tangganya.
"Kamu tak perlu banyak bicara. cepat seret dia dan bawa ke mobil." perintah preman itu kepada kedua temanya.
Lagi-lagi tubuh si nenek harus ditarik paksa oleh kedua preman itu.
"Lepaskankan Aku!. pengawal dimana kalian! kenapa kalian tidak datang menolongku." nenek itu terus merontah dan berteriak untuk memanggil pengawalnya yang sedari tadi berjaga di luar Restoran.
"Pengawal kamu sudah Kami lumpuhkan bersama satpam Restoran ini. Mereka tidak bakalan datang untuk menolongmu. Jadi diamlah, kamu jangan mempersulit kerjaan kami atau kami akan menyakitimu nenek peot." bentak preman itu dan ikut menarik pergelangan tangan sang nenek bersama kedua temanya.
Orang-orang di dalam Restoran itu hanya bisa diam terpaku menyaksikan penculikan itu, mereka tidak berani berbuat apa-apa sakin takutnya mereka dengan preman-preman yang berwajah brigas itu.
Lain halnya dengan Jhony, wajah pria tampan itu berubah menjadi merah. Tanganya di kepal begitu kuat sehingga urat-urat tanganya bermunculan di area pergelangan tanganya.
"Woy ....lepaskan dia." Jhony bangkit dari tempat duduknya dan menunjuk kearah tiga preman tadi.
Ke tiga preman itu terhenti dan menatap kearah Jhony yang sedang berdiri di bagian pojok sana.
Bukan cuman mata ke tiga preman itu saja melihak kearah pojok, bahkan semua orang dalam Restoran itu seketika memandang kearah Jhony.
"Berani sekali kamu menghalangi pekerjaan kami, apa kamu sudah bosan hidup!." bentak preman itu pada Jhony hingga suaranya bergema dalam ruangan itu.
"Kalian itu bosan hidup!. Kalian hanya berani pada orang lemah. Ayo kemari biar ku beri kalian pelajaran satu-satu." Jhony yang mulai mencari tempat luas untuk menghadapi preman-preman itu.
"Berani sekali Kau! Ayo serang dia." ucap Pereman tadi mengajak temanya untuk menyerang Jhony.
Tidak bisa di indahkan lagi pertarungan pun terjadi, Tiga melawan satu.
Pukulan dan tendangan yang di diarahkan preman itu ke tubuh Jhony dengan mudah Jhony hindari.
Malah sebaliknya, beberapa dari pukulan dan tendangan Jhony mendarat indah tepat di wajah dan tubuh preman-preman itu.
Sehingga preman-reman tersebut kewalan menghadapi Jhony.
"Woy kalian! kemarilah, bantu kami mewalawan cecunguk ini. Dia begitu kuat untuk kami kalahkan." salah seorang preman memanggil ke tiga temannya yang ada dekat pintu dan satunya di depan meja kasir.
Ketiga preman yang di panggil tadi segera berlari mendekat kearah ketiga temanya yang sudah tak mampu lagi melawan Jhony.
"Masa membereskan satu orang saja kalian tidak sanggup!. menyingkirlah serahkan dia padaku." ucap si preman, yang tadi membentaku kasir.
Sebelum menyerang, preman itu mencabut terlebih dahu samurai dari sarungnya. Samurai itu begitu mengkilat sehingga mata yang memandangnya akan terasa silau oleh pantulan cahayanya.
"Jhony hati-hati." ucap Melly yang begitu kuatir akan keadaan Jhony.
Jhony tidak menawab, ia hanya fokus menatap kearah samurai yang di pegang oleh di preman.
Preman itu mulai menyerang Jhony memakai samurainya. Jhony begitu cekatan menghindar setiap tabasan samurai yang di layangkan preman itu ke arahnya.
Beberapa kali Jhony harus menaiki meja yang ada di sana untuk menghindari tajamnya samurai preman itu.
Hingga seketika pereman itu lalai, samurai yang di layangkan kearah Jhony mengenai meja kayu yang ada disana dan tertancap kuat di papan kayu meja tersebut. Preman itu berusaha menariknya kembali tapi sayang, tenaganya sudah habis terkuras.
Jhony tidak membuang kesempatan emas itu. Dengan cekatan Jhony melayankan tendangannya tepat di wajah preman itu, sehingga preman tersebut terlempar jauh dari tempannya berada.
Dengan satu tarikan saja, samurai itu sudah berada di tangan Jhony.
"Kenapa kalian berlima hanya diam di situ seperti patung tanpa membantu kawan kalian yang sudah tidak berda disana." ucap Jhony dengan memikul samurai yang sudah direbutnya lalu menyimanya di tempat aman.
"Sombong sekali kau! Ayo kita keroyok dia". salah satu preman mengajak teman-temanya untuk mengeroyok Jhony.
Kelima preman itu menyerang Jhony secara berigas. Jhony begitu ke walahan menangkis serangan kelima preman itu, beberapa kali pukulan dan tendangan mengenai tubuh dan wajahnya.
Melly yang melihat Jhony mulai terpojok dan kewalahan menghadapi preman-preman itu, tiba-tiba bangkit dari tempat duduknya dan mendekati kelima preman itu.
"Beraninya main keroyokan! Kesini lawan Aku." ucap Melly yang berdiri tepat di belang preman-preman itu.
Dua dari lima preman yang menyerang Jhony sontak berbalik dan melihat seorang gadis cantik sedang berdir di depan mereka.
"Hai....wanita bodoh!, pergi sini, kamu jangan ikut campur dalam urusan ini atau kamu mau nasibmu akan sama dengan pria itu." ucap si preman sambil menunjuk kearah Jhony.
"Kita lihat saja nanti, siapa yang nasibnya akan kurang beruntung kali ini." ucap Melly dan langsug menyerang kedua preman itu.
Gerakan-gerakan cantik dari Melly membuat orang-orang dalam Restoran itu bertepuk tangan menyaksika setiap aksi gadis cantik itu.
Beberapa tendangan Melly tepat sasar di tubuh dan wajah kedua preman itu. Tapi tidak sedikit juga ia harus meringis kesakitan karna mendapat hal yang sama dari kedua preman tersebut.
Kini pertarung sudah mulai seimbang.
Jhony dan Melly saling membelakangi. sementara ke lima preman itu mengeliligi mereka berdua.
"Kenapa kamu ikut melawan preman-preman ini! Apa kamu tidak takut mereka akan menyakitimu!." ucap Jhony sedikit berbisik pada Melly yang ada di belakangnya.
"Kita lihat saja nanti, siapa yang akan menyakiti siapa. Aku atau mereka." balas Melly sambil mengepalkan kedua tanganya di depan dada untuk menyeran sekaligus menangkis serangan dari preman-prman itu.
"Sombong sekali." ucap Jhony singkat sembari tersenyum.
Ke lima preman itu terus saja menyerang Jhony dan Melly, tapi sayang serangan mereka sering kali meset atau terangkis oleh keduanya.
"Kalau seperti ini terus akan buang-buang tenaga saja." ucap Jhony dalam hati.
Seketika Jhony berbalik dan memeluk tubuh Melly dari belakang. Antara senang dan malu Melly malah menutup kedua mata menggunakan tanganya.
Jhony memutar tubuhnya sambil mengangkat tubuh kecil Melly, sehingga ujung kaki Melly mengenai tiap wajah si preman dan seketika itu juga mereka jatuh dan tersungkur di atas latai.
Kembali gemuru tepuk tangan dari para pengunjung Restoran terdengar dalam ruangan itu melihat aksi Jhony dan Melly.
👉terus dukung ya dengan cara beri like, coment, vote , favorite dan rate bintang limanya ya ....trima kasih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 126 Episodes
Comments
Supartini
wao hebat melly dan jony dua2 pandai silat
2022-12-26
0
Berdo'a saja
woowwww
2022-10-16
1
Kayla Hasifa Hasifa
pertarungan romantis nama nya..
2022-02-26
1