Jhony terus melajukan mobilnya masuk dalam pusat kota.
Tanpa terasa jam sholat zuhur pun tiba.
Suara Adzan mendayu indah di telinga, menandakan sholat akan segera di mulai.
Jhony membelokkan mobilnya masuk kehalaman mesjid yang lumayan besar yang terletak di jantung kota tersebut.
Setelah memarkir mobilnya di tempat yang sudah di sediakan oleh pihak pengelolah mesjid, Jhony dan Melly keluar dari dalam mobil dan masuk kedalam bangunan suci bagi orang muslim itu.
Jhony yang keluar terlebih dulu dari dalam bangunan suci itu, menunggui Melly sambil menyandarkan tubuhnya di badan mobil.
Tidak beberapa lama kemudian tampak Melly keluar dari dalam sana. Setelah memakai alas kakinya, Melly berlari kecil mendekat kearah Jhony.
"Lelet..! kamu sholat apa tidur...!" ucap Jhony memandang kearah Melly yang saat itu sedikit mengontrol deru nafasnya.
Bukannya menjawab, Melly malah tersenyum kerbau kepada Jhony
"Kenapa kamu tersenyum-senyum seperti itu padaku." Jhony sambil mengeryitkan dahinya.
"Maaf Tuan Jhony iskandar penyanyi dangdut legendaris. Aku baru keluar dari rumah Allah, jadi Aku tidak mau mencemari mulutku dengan membalas ucapanmu yang rada-rada konyol itu." balas Melly dengan nada santai tapi menusuk di hati.
Jhony yang mendengar ucapan Melly antara jengkel dan juga merasa malu. Apa yang di ucapkan Melly benar adanya. Masa baru habis menghadap Tuhan harus diawali dengan pertengkar!.
"Kamu memang pintar bila membuat alasa. Cepat masuk kedalam mobil, dan temani Aku sebentar sebelum Aku mengantarmu pulang."
"Temani kemana!"
Jhony tidak menjawab ia malah melangkah dan membukakan pintu mobil buat Melly.
"Cepat masuk...."
"Jangan bilang kalau kamu mau mengajakku lari dan menikahiku seperti di sinetron- sinetron masa kini!"
"Pede....
"Ha ha ...." Melly terbahak-bahak lalu masuk kedalam mobil.
Setelah keduanya sudah di dalam mobil, Jhony kembali mengemudikan
mobilnya dengan kecepatan sedang menuju suatu tempat.
Jhony benghentikan mobilnya disebuah Restoran mewah yang biasa ia tempati makan atau sekedar membuang penat dengan menikmati secangkir kopi disana.
"Ayo keluarlah dan temani Aku makan."
"Cius makan disini?."
"Apa wajahku main-main!". Jhony memprototkan matanya sambil menunjuk wajahnya menggunakan jari telunjuknya.
"Tidak si, Tapi apa ini tidak terlalu berlebihan! disini terlalu mahal. Apa tidak sebaiknya kita cari makan di tempat lain saja." Melly sedikit menyarankan karena ia merasa dengan makan di Restoran itu akan membuang banyak uang.
"Masuk saja jangan bawel! lagian Aku yang akan mebayarnya, bukannya Kamu. Paham!." Jhony mendekatkan wajahnya kearah Melly hingga membuat wanita cantik itu sedikit mengeser wajahnya kebelakang.
Makin Melly menghindar, makin Jhony mengejarnya hingga Melly terpojok di dinding Mobil.
Wajah mereka kini sudah sangat dekat. Tatapan yang di berikan Jhony membuat wajah cantik Melly bersemu merah.
Tok....tok....tok......
Tiga kali ketukan terdengar di luar sana, hingga keduanya segera tersadar dan buru-buru memperbaiki posisi mereka seperti semula.
Jhony menurunkan sedikit kaca mobilnya dan mendapati seseorang sedang berdiri di sana sambil membungkuk badanya.
"Maaf Tuan Jhony, Anda salah parkir. Mobil pengunjung lain sudah pada antri di belakang mobil Anda." ucap seorang Satpam sambil tersenyum kearah Jhony.
Jhony melihat kaca spion mobilnya. Dan dari dalam sana, tampak jejeran mobil terlihat sudah antri panjang dibelakang.
"Kenapa bisa seperti ini." Jhony mengerutuki dirinya sendiri atas kekonyolanya mengerjai Melly.
Melly hanya terdiam tanpa berkata apa-apa. ada sesuatu yang menjanggal dalam hatiya setelah Jhony menatapnya tadi seperti itu.
"Ayo keluar atau kamu mau melanjutkan adegan yang lebih panas dari pada tadi." ucap Jhony setelah memarkirkan mobilnya pada tempat yang semestinya.
Mendengar ucapan Jhony, Melly bagai diberi kekuatan tujuh kali lipat. Dengan secepat kilat ia keluar dari dalam mobil dan melangkah terlebih dulu masuk kedalam Restoran meninggalkan Jhony yang masih terbahak-bahak dalam mobil.
Tidak lama kemudian mereka berdua sudah duduk pada satu meja yang terletak paling pojok di ruangan itu.
Jhony sengaja memesan meja paling pojok dekat jendela, agar ia lebih leluasa memandang hiruk-pikuk kengendara dari luar sana.
"Pesanlah apa saja yang kamu mau! " ucap Jhony menyodorkan daftar menu ke hadapan Melly.
Bukanya menerima, Melly malah menyodorkan kembali daftar menu itu kepada Jhony.
"Apa yang kamu pesan itu pula yang Aku makan." ucap Melly
"Kalau Aku makan lumpur kamu juga ikut makan lumpur!."
"Aku bukan jenis kura-kura sepertimu yang suka makan lumpur." balas Melly asal membuat Jhony gemes-gemes gimana gitu, menatap dirinya.
"Iiiih....Kamu mengataiku kura-kura!." ucap Jhony sambil membunyikan rahangnya.
"Makanya jangan memanggilku meong, maka Aku tidak memanggilmu dengan sebutan kura-kura....
Pelayang yang sedari tadi berdiri di sana hanya bisa tersenyum-senyum sendiri memdapatkan tontonan gratis dari kedua orang yang yang sedang duduk di hadapanya saat itu.
"Pelayan .....! sama seperti pesananku sebelum-sebelumnya." ucap Jhony pada pelayang yang saat itu sedang berdiri di sampingnya.
"Baik Tuan Jhony! kami akan segera menyiapkan untuk Tuan dan Nyonya jadi harap tunggu sebentar." ucap pelayan itu lalu meninggalkan mereka berdua.
Tidak lama kemudian beberapa menu andalan Restoran itu sudah tersaji diatas meja.
Mata Melly terbelalak memandang bebarapa porsi makanaan yang lumayan banyak di hadapanya.
"Jhony apa ini tidak berlebihan!, kita cuman berdua, kok porsinya seperti orang makan sekampung!."
"Makan saja tak usah bawel." balas Jhony yang mulai mengambil makanan dan meletakkanya keatas piring.
"Baiklah kalau begitu maumu, Aku akan memberkan semuanya." ucap Melly lagi dengan semangat 45.
"Tadi malu-malu, sekarang memalukan." Jhony sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
Melly sudah tidak peduli apa yang di lontarkan Jhony padanya. Yang penting baginya saat ini mengisi area bagian tengah.
Mereka makan begitu lahap. Sesekali Melly menatap kearah Jhony yang makan begitu elegant tidak seperti dirinya yang masih belepotan sana sini.
"Sungguh pria yang begitu mempesona." ucap Melly dalam hati.
"Hay....kenapa kamu menatapku seperti itu! atau jangan-jangan kamu sudah mulai suka denganku. Kusarankan kepadamu bila memang sudah ada api-api cinta yang menyala dalam hatimu untuk mengharap cintaku, maka padamkanlah segera, karna sampai kapan pun Aku tidak akan membalasnya. Mengerti!." ucap Jhony santai sambil melap mulutnya menggunakan tissu.
Tanpa Jhony sadari, ucapanya tadi sudah melukai hati Melly. Dengan sukuat tenaga wanita cantik itu menyembunyikan rasanya.
"Ini sebuah tantangan bagiku. Suatu saat Aku akan membuatmu bertekuk lutuk di hadapanku! ini janjiku pada Ibu Yati dan juga janji pada diriku sendiri." ucap Melly dalam hati membulatkan tekatnya untuk menaklukkan hati Jhony.
" Kepedean...." balas Melly sedikit tersenyum pada Jhony tapi hatinya tidak.
Suasana Rentoran yang tadinya hening tiba-tiba di gegerkan oleh suara para pengunjung yang sedang dalam keadaan panik.
Ada enam orang preman masuk kedalam Restoran itu sambil membawa senjata tajam berupa samurai.
Satu orang dari mereka mendekat kearah meja kasir dan memukul meja kasir dengan sangat keras.
"Matikan semua CCTV yang ada dalam ruangan ini. dan cepat kembali kesini lagi" bentak preman itu pada seorang perempuan yang saat itu sedang bertugas sebagai kasir.
"Ba......baik." ucap sang kasir terbata-bata dan sedikit berlari kearah ruangan pengontrolan CCTV. Dan tak lama kemudia ia kembali dengan tubuh gemetar menahan rasa takut.
Dua dari enam preman itu menjaga di pintu masuk, sedangkan yang tiganya melangkah mendekati sebuah meja, dimana ada seorang nenek sedang duduk disana sambil menikmati segelas kopi dan beberapa buah kue tergeletak di atas meja.
👉terus dukung ya dengan memberi like, coment, vote , rate bintang lima dan favorite ..trima kasih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 126 Episodes
Comments
Supartini
jony melly kan jodohmu jangan gitu la
2022-12-26
0
Berdo'a saja
wadduh ada serangan
2022-10-16
0
Rita Solang Taju
SDH mulai 🌹💗🌹cintanya
2021-12-26
1