Motor Lina terus melaju menyusuri sempanjang jalan menuju arah pemakaman umum.
Disepanjang jalan yang mereka lewati berjejer pedagang kembang menawarkan dagangan mereka.
Melly sedikit menepuk pelan punggung Lina memberi tanda agar Lina berhenti sebentar.
"Ada apa lagi Mell,!." Lina menghentikan laju kendaraanya.
"Aku mau beli kembang untuk Ibuku." balas Melly turun dari sepeda motor milik Lina.
"Coba tanyain siapa tau pedagang bunganya menjual kembang janda robek." Lina sedikit berteriak karena Melly sudah beberapa langkah menjauh darinya.
"Mereka menjual bunga untuk orang yang sudah wafat bukan menjual bunga janda-jandan seperti kau bilang itu. Ada-ada saja si kamu Lina." Melly sedikin memalingkah wajahnya kearah Lina.
"Siapa tau ada to, Kan kamu gak rugi juga kalau cuman nanyaiin. Lagian Aku yang beli bukan pake uangmu juga kalie." balas Lina lagi tapi sudah tidak di tanggapi oleh Melly.
Tidak lama kemudian Melly datang membawa seikat mawar merah di bingkus plasti yang sudah di tata sedemikian rupa hingga bentuknya terlihat sangat cantik di pandang mata.
"Pesananku ada gak?." Lina sambil menatap Melly.
"Ada." Melly dengan santai
"Ada, Ada apa?." balas Lina balik.
"Ada keluar. Kata penjualnya, Janda robeknya lagi keluar bekerja ntar malam baru balik." Melly terbahak-bahak membuat Lina membulatkan matanya.
"Hu......dasar janda gatal." Lina menghidupkan mesin motornya dan mulai menjalankanya setelah Melly sudah duduk di belakang kursi penumpang.
Tidak lama kemudian mereka pun tiba di depan sebuah pemakaman umum yang terbilang luas.
Jejeran batu nisan berwarnah putih tampak dari luar dimana kini mereka sedang berdiri.
"Mell, Kalau kamu selesai ziarah kubur Ibumu telpon Aku ya! Nanti Aku jemput. Takutnya para preman itu datang lagi untuk balas dendam padamu."
"Trimah kasih Lin, walaupun kamu cukup menyebalkan tapi hatimu baik. Aku senang berkawan denganmu."
"Aku juga senang berteman denganmu Mell, walau kamu rada-rada aneh." Lina sembari tersenyum.
"Apaan shi, Loe tu yang aneh! Ini kembalinya buat kamu saja." Melly memberi satu lembar uang merah pada Lina.
"Na, sifat seperti ini yang paling Aku suka dari kamu Mell. Kamu tidak pelit pada kawanmu sendiri." Lina langsung merampas uang tersebut dari tangan Melly.
"Kalau masalah uang kamulah jago dalam merayu. Sudalah berdebat denganmu tidak bakalan kelar sampai besok pagi." Melly melangkah masuk dalam pemakaman meninggalkan Lina sendiri disana.
"Woy ..salam sama bibi ya, katakan kepada beliau kalau kamu mempunyai teman selembut malaikat yang siap menjagamu di dunia ini." teriak Lina kearah Melly yang sudah memasuki area pemakaman.
Melly tidak mempedulikan teriakan Lina. pikiranya hanya fokus untuk menemui pusara Ibu dan mencerita kehidupanya yang selama ini ia jalani sendiri walau mempunya Ayah tapi tidak pernah mempedulikan sama sekali.
Tidak lama kemudian Melly tiba di sebuah makam yang dilapisi tegel berwarna putih bersih.
Makam Ibunya sudah Melly rombak untuk memberi kesan kalau makam itu masih sering di kunjunggi oleh keluarganya.
Pertama-tama Melly meletakkan bunga mawar yang tadi ia beli diatas makam ibunya lalu mengucap:
Assalamu Alaikum Ahlad-Diyaar Minal Mu miniina Wal Muslimiin. Yarhamulloohul Mustaqdimiina Minnaa Wal Musta khiriin. Wa Inna Insyaa Alloohu Bikum La-Laahiquun. Wa As Alullooha Lanaa Walakumul Aafiyah.
Kemudian nampak dari sana mulut wanita cantik itu sedikit bergetar membaca tasbih, takbir, tahmid, serta zikir.
kemudian Melly melanjutkan dengan membaca surat Al-fatihah.
Setelah semua tata cara berziarah kubur Melly sudah lakukan.
Melly kemudian mencabuti rumput kecil yang tumbuh di sekitaran makam Ibunya lalu duduk sambil mengelus batu nisan Ibunya yang berdiri kokoh diatas makam itu.
Lama Melly mengelus lembut batu nisan Ibunya hingga tidak terasa air matanya sudah membasahi pipinya.
Hatinya seolah-olah mengatakan kalau Ibunya masih berada bersamanya walau tak terlihat oleh mata.
"Bu apa kabar? Melly harap Ibu baik- baik dialam sana dan selalu mendapat tempat yang terindah di sisiNya Aamiin.
"Bu, Melly datang lagi membawakan bunga mawar kesukaan Ibu. Tentunya Ibu senang bukan?." Melly mencoba tersenyum tapi matanya tidak.
Air mata Melly terus mengalir dari kedua sudut mata indahnya, menyerupai anak sungai yang tidak bertepi.
"Ibu! Melly sudah punya rumah baru. Dan tidak ada lagi yang berani mengusir-usir Melly dari sana, sama seperti waktu kita bersama dulu. Hampir setiap emperan toko kita tempati karna selalu diusir oleh pemilik kos.Walau terbilang sangat sederhana, tapi Melly bangga memilikinya karna itu hasil jeripaya keringat Melly sendiri." Melly kembali mengingat penderitaan bersama ibunya bebarapa tahun silam.
"Bu, Apa Ibu masih ingat kejadian tujuh tahun silam, dimana Melly hampir mati karna di tikam oleh preman yang kita tidak tau apa maksud dan tujuan mereka ingin membunuh kita berdua. Tadi Melly bertemu mereka lagi tapi sudah Melly beri efek jera pada mereka. Ternyata ilmu bela diri yang Ibu ajarkan saat itu sangat membantu Melly dalam menghadapi penjahat seperti mereka itu.
"Bu, sekarang Ibu tidak usah kuatir lagi dengan Melly. Melly sudah banyak teman baru dan baik-baik pula. Ada Gisel istri pengusaha terkenal dikota ini, ada Rindu kepala pelayan di restoran milik suami Gisel dan ada si bawel Lina. Mereka bertiga itu siap menolong Melly saat Melly dalam kesusahan.
Lama Melly terdiam disana hingga ia bangkit dari tempat duduknya.
"Bu, Melly pamit ya!. Bila ada waktu Melly kesini Lagi untuk berbincang dengan Ibu. Melly akan selalu memanjatkan doa untuk Ibu agar Ibu selalu mendapat tempat yang terbaik di sisiNya. Aamiin." Melly mengusap wajahnya dengan kedua telapak tanganya.
Sebelum beranjak ke tempat itu Melly terlebih dulu tersenyum kepada makam Ibunya.
Melly melangkah menuju arah pintu keluar pemakaman itu.
Tapi belum juga beberapa kali Melly mengayunkan langkah kakinya, tiba-tiba Ia berhenti sejenak karna kedua bola matanya menangkap sosok yang sudah tidak asing lagi baginya.
"Kenapa si kura-kura ninja itu ada disini?. Terus siapa makam yang ada di hadapannya itu?. Apa itu makam almarhumah Ibunya seperti yang di ceritakan Ibu panti waktu itu." Melly dengan beberapa pertanyaan yang memenuhi kepalanya.
👉Terus beri like, coment , vote dan rate bintang lima ya trima kasih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 126 Episodes
Comments
Supartini
idih melly jony bkn kura kura ninja
2022-12-26
0
Berdo'a saja
yang satu meong yang satu kura2 ninja
2022-10-16
0
Rita Solang Taju
Pasti Joni di makam ibunya.😭😭😭
2021-12-26
1