Bahagia.

Makan malam yang telah usai kini saatnya Arina dan Younga pergi ke kamar mereka tapi sebelum itu Younga memilih ke ruangan kerja. Sedangkan Arina langsung ke kamar tidur, dan dia memilih duduk di ayunan gantung untuk memainkan ponsel pintarnya.

Younga yang kini sudah kembali ke kamar langsung mencari ponsel miliknya. Namun dia melihat sang istri yang asik melihat ponsel jadi di urung kan niatnya.

Lelaki tampan ini tetiba mengecup kening Arina dan meletakkan tangannya di leher sang istri. Arina yang kaget hanya terdiam mematung dan wajahnya seketika berubah seperti udang rebus.

Kini lelaki yang memiliki tubuh atletis ini ikut duduk di ayunan tersebut dengan posisi dia memeluk tubuh Arina. Sambil menciumi pundak dan tengkuk leher istrinya.

"Naa, apa kamu bahagia dengan pernikahan kita ini?" sambil terus bermain di leher Arina.

"Aku akan terus belajar menjadi yang terbaik dan menerima bahwasanya pernikana ini akan bahagia kelak," berkata sambil memejamkan matanya.

"Aku akan berusaha juga menjadi yang terbaik, jangan pernah ucapkan kata pisah atau perceraian. Karna kamu tau kan aku tipe orang semau sendiri." sambil mengelitiki istrinya. Arina yang merasa geli langsung memegang tangan suaminya agar berhenti bermain.

"sudah malam mari kita tidur," Arina yang beranjak dan menarik Younga.

Mereka tidur dengan posisi Younga memeluk Arina, meski Younga belum mendapat pelayanan batin meski dia sendiri sering terjerat nafsu dan melampiaskan di kamar mandi karna ulahnye menggangu Arina. Tapi dia menunggu hingga Arina sendiri siap tanpa paksaan dari dia ataupun keadaan nantinya.

🌿

Di sebuah club malam beruangan VVIP, seorang lelaki dengan wajah tampan dan memiliki tubuh yang hampir sempurna. Pria ini sambil menengah minuman Beer dia terus mengerutu dan kesal.

Entah apa yang sedang dipikirkan dia saat ini, dan datanglah seorang pria lain berposture tubuh tinggi dan dia adalah Rusdy.

Sambil menuang minuman kedalam gelas "elu kanapa, kok keliatanya masalah lu berat banget?"

"Gimana gak berat, gw lagi ketindas modal perusahaan yang mulai down," ujar pria ini sambil menenggak minuman.

"Zain, gw kasih saran mending lu ke perusahaan punya Djoyo Dhiningrat yang jelas banget mau bantu masalahlu," sambil memainkan gelas beernya Rusdy berbicara serius.

"Kok elu malah nyaranin gw ke sana, kenapa gak ke bos lu aja?" dia yang sedang heran hanya bisa menatap.

"Lu tau kan klo di perusahaan bos ku, tk sebagus punya Djoyo. Benefit nya lebih bagus Djoyo, gw juga aslinya mau klo ada kesempatan kerja di sana." seraya menenggak minuman miliknya.

Zain merupakan pengusaha yang selalu berulang kali menelan pil pahit, lantaran selalu gagal dalam menjalankan bisnis. Karna dia tipikal lelaki yang mudah tergiur dari apapun itu.

" Sudah malam aku akan pamit," ucap Rusdy sambil beranjak dari tempat duduknya.

Mereka berdua sangatlah akrab, karna Rusdy dan Zain berteman sejak bangku sekolah dasar. Dan mereka memiliki kelakuan yang sangat bertolak belakang. Padahal orang tuanya selalu menggap mereka itu kembar dikarenakan mereka sudah memiliki ikatan seperti saudara kandung.

Hari semakin larut pria berbadan kekar ini segera meninggalkan tempat ini dengan sedikit mabuk, tapi masih tersadar.

Begitulah Zain jika sudah merasa frustrasi dan kalut hanya arak dan vodka yang menemaninya.

🌿

Pagi menyapa, matahari tampak sudah mulai muncul dari ufuk Timur. Sinarnya mulai masuk dari celah jendela berlapis gorden abu tua itu.

Kedua mata Arina mulai mengerjap karna pantulan simau cahaya. Tubuhnya merasakan berat karna tangan Younga yang berada diatas dada sambil memeluk nya yang susah untuk dilepaskan.

Arina segera turun dari ranjang setelah menyingkirkan tangan suaminya, dan memberikan selimut ke atas sampai ke dada. Sejenak ia menggamati lamat-lamat wajah suaminya. Dan dia sedikit mengelus wajah suaminya, yang masih tertidur pulas sampai ia tak tega membangunkan paginya.

Akhirnya ia beranjak menuju ke arah kamar mandi, dia segera membersihkan tubuhnya dan ingin segera menyiapkan baju suaminya. Setelah pagi ini selesai menyelesaikan mandi paginya ia segera keluar dari kamar mandi sambil mengelap wajahnya dengan handuk, tapi Arina sudah tidak mendapati suaminya. Dia terkejut setelah seseorang merangkul sambil mencium tengkuk lehernya dilanjutkan dengan memeluk.

Younga yang menikmati pelukan pagi itu segera membalikkan tubuh istrinya yang masih menggunakan bathrobe dan memegang handuk ini segera mengelus serta menyibakkan rambut istrinya yang membingkai wajah cantik tanpa polesan tersebut.

Dengan perlahan ia meraih leher dengan kedua tangannya dan mencium bibir istrinya dengan lembut. Arina yang hanya mematung sambil merasakan desir darah yang mengalir panas dan degub jantung yang kencang ini tidak membalas tapi ikut menikmati.

Saat suaminya menyudahi ciuman itu seraya mengusap bibir istrinya yang basah tubuh Arina terasa panas. Apalagi Younga yang merasakan suhu tubuhnya meningkat ini dia sedikit terengah-engah.

"Aku menginginkan dirimu istriku"

Seketika tubuh Arina merasa panas mendengar Younga yang membisikan kata lembut itu di telinganya.

Tangan Younga yang menelusuri tubuh Arina yang hanya terbalut oleh bathrobe dan hanya mengait dengan tali saja namun tak ada penolakan.

Kini Younga menyentuh rahang istrinya dan kembali lagi memberikan ciuman kebibirnya secara lembut. Dan perlahan turun ke arah leher istrinya.

Arina hanya bisa pasrah saat suaminya perlahan menjatuhmya tubuhnya ke atas ranjang, perlahan tapi pasti Younga menangalkan handuk baju di tubuh istrinya lalu ia menyentuh dengan pasti bagian sensitif istrinya Arina hanya mengigit bawah bibirnya.

Perlahan Younga menyatukan tubuhnya dengan lembut agar tidak menyakiti istrinya tapi Arina yang merasakan sakit di bawah sana dia mengigit pundak kekar suaminya. Dengan penuh kehati-hatian ia melakukan karna ia tahu betul istrinya sedang menahan rasa kesakitan di area bawah.

Penyatuan tubuh yang tak terduga ini, menyadarkan mereka bahwa keadaan ini saling menerima dan membutuhkan.

Suasan kamar di pagi ini berubah menjadi hangat, hanya terdengar desahan lembut dan erangan kedua suami istri ini. Hanya nafas yang terengah-engah seraya meraup oksigen untuk memenuhi paru-paru mereka.

Tangan Younga yang meyibakan rambut milik istrinya yang berhamburan dan basah karna keringat didahinya. Ia mencium bibir istrinya cukup lama dan menedekap kembali tubuh istrinya masuk ke dalam bidangnya itu.

"Kita tidur lagi karna aku merasa bahagia," Younga yang masih erat memeluk tubuh mungil istrinya.

Arina yang menurut saja apa kata suaminya itu ia ikut terlelap tidur di pelukan hangat sang suaminya. Bahkan berdua ini langsung pulas tidur setalah melakukan kegiatan suami istri.

Betapa bahagianya Younga saat ini apa yang ia tunggu dan ingin dapatkan akhirnya tercapai juga. Bahkan ia bahagia dan berterima kasih kepada sang nenek karna mempertemukan dia dengan wanita luar biasa di pelukannya saat ini.

Terpopuler

Comments

Mami Abar Aziel

Mami Abar Aziel

pengen ngintip...😂😂😂😂😂😂

2021-04-04

0

Sri Siti wahyuni

Sri Siti wahyuni

wow jiwaku meronta thor

2021-01-30

0

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 71 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!