Hari libur kali ini seperti biasa ia pergi ke rumah catering, Arina di temani salah satu pelayan rumah dan sopir yang telah di beri perintah untuk menemani ke Rumah Catering.
Arina pergi Karna si bungsu yang biasanya menggantikan posisinya sebagai pengawas pegawai sedang tidak datang.
Sopir dan pelayan yang diperintah untuk menemani nyonya mudanya itu, sebelumnya mereka sudah di perintah oleh asisten Roy.
Sebenarnya Arina merasa risih karna dia belum terbiasa menjalankan kehidupan dengan pelayan dan sopir yang ada di samping kehidupan dia. Bahkan ia masih merasa canggung dengan nama panggilan barunya Nyonya Younga.
Tak tak berapa lama setelah perjalanan menuju ke Rumah Catering akhirnya sampai. Orang perusahaan dan pekerjanya belum tau jika bosnya itu sudah menyandang istri orng yang merupakan orng terkuat dalam bisnis.
"Pagi cah, ayuu." sapa kepala pengawas.
"Pagi mbak, wah daftar menu banyak hari ini seperti nya mbak?" Arina seraya membuka buku daftar masak.
"Rezeki hari ini bu, pada banyak acara di hari libur," imbuh salah seorang pekerja.
"baiklah, lanjutkan. Dan berikan yang terbaik untuk pelanggan dan semangat untuk kalian semua." tak lupa memberikan semangat untuk pekerja.
Di tempat catering milik Arina ini sudah lah sangat terkenal dengan cita rasa dan resep-resep pribadi yang racik oleh Arina.
Bahkan pelayan rumah Younga yang ikut pun ikut takjub dengan para kesibukan pengrajin kue, penyusun makanan dengan terampil semua makanan untuk customer di hidangkan dengan teliti.
Bahkan konsep yang di suguhkan dan menu yang beragam membuat mereka senang dengan pelayan yang cekatan dan higienis bahkan penyajian nya yang terbilang sangat kreatif nan cantik membuat orang yang memesan menjadi puas.
🌿
Di tempat lain, kini Younga sudah berada disalah satu ruangan yang dimana tempat ini sering digunakan untuk mendiskusikan perusahaan yang dianggapnya toxic yang akan di hancurkan bahkan kejamnya Younga melebihi ayahnya dulu.
Jika dulu ayahnya pandai bernego dan membangrutkan perusahaan lawan dengan cara perlahan tapi tidak dengan Younga dia akan langsung pada intinya.
Perusahaan yang berani melawan hanyalah dia segelintir musuh sang ayah dahulu yang masih terus mengejar hingga saat ini.
Deretan para ahli data sudah di tempat ruang ini, yang tidak bisa terdengar suara dari depan alias kedap suara. Inilah tim khusus milik Younga yang bekerja jika sudah ada yang mengusik pikiran dia.
"Cari tahu semua data yang terkait perusahaan milik Surojo jangan sampai terlewat," perintah asisten Roy.
Semua mematuhi perintah asisten Roy yang berubah, manjadi tegas kala sedang memiliki pekerjaan penting. Bahkan dia juga tak segan memasang amukan jika terdapat karyawan yang melanggar.
Younga yang duduk sambil memainkan bolpoint di jarinya dan terus berfikir, jalan apa yang ingin dia cari untuk menumbangkan lawannya kali ini.
Mengingat lawannya kali ini bisa jadi lawan terberat karna mengandeng salah satu pengusaha terkuat Asia.
"Roy, mendekat!" panggil Younga
"iya tuan, apa yang di pikiran tuan saat ini," Roy bertanya sedikit penasaran.
"Jangan sampai pihak Surojo tau jika aku sudah menikah, karna ku takut istriku terbawa-bawa di masalah ini. Mereka akan memanfaatkan kelemahan ku," Younga berbicara dengan lirih.
Dan asisten Roy hanya mengangguk tanda mengerti, karna dia tau resiko apa yang akan di dapat jika semua orang tau tuannya memiliki istri.
Semua yang berada di ruang ini fokus pada pekerjaan yang telah ditugaskan oleh asisten Roy. Para pekerja bayangan ini sangat profesional dan pandai mengatur data.
Tak terasa hari sudah siang Younga segera melirik jam yang melingkar ditanganya, dan dia beranjak dari kursi yang di dudukinya. Kemudia memanggil asistennya yang sedang sibuk memberi arahan, dan memberikan perintah agar tetap melanjutkan tanpa dia.
"Roy, kau lanjutkan. Jangan sampai terlewat sedikit pun aku ingin pergi, tak usah kau antar!" dia berkata sambil berjalan ke arah pintu.
Setelah keluar dari parkiran ia segera mengemudikan mobilnya ke arah rumah sang nenek. Tak selang berapa lama iya telah sampai di kediamansang nenek, seperti biasa dia akan meminta restu terhadap nenek agar bisa menuntaskan musuh dengan baik.
Setelah dia sampai di rumah sang nenek segera penjaga pintu gerbang membuka kan untuk tuan mudanya. Dan Younga memarkirkan mobilnya di garasi dan segera ia masuk ke dalam rumah samar-samar ia mendengar suara yang tidak asing.
"Nekkk ini masakan buat nenek ya! Sama mbak yang di rumah ini aku bawa lebih kok oh yaa ini tadi nenek tanya kue sama asinan aku bawain juga," suara yang tak asing terdengar jelas di telinga Younga.
Dia segera masuk di sambut dengan pelayan rumah, benar dugaan dia sang istri sudah ada di rumah neneknya. Dia terkejut sejak kapan istrinya ini datang kerumah neneknya.
Betapa takjup dia melihat sang istri yang mungil nan cantik berada di ruang makan, sedang menyiapkan makanan di rumah sang nenek.
Lagi lagi Younga tak segan mendarat kan bibirnya di kening sang istri "selamat siang istriku" bisik di telinga Arina.
"masssssss, kebiasaan bikin orang kaget," sambil memukul dada suaminya.
"cekkk, sayang gitu lo," Younga berdecak sambil menyomot kue.
"ishh, cuci tangan dulu orang itu." gerutu Arina.
"Kamu kapan kesini? Terus kenapa gak bilang kalo mau kerumah nenek? Introgasi Younga sambil mengunyah ayam goreng.
" Yaaa kirain kamu gak kesini, "Arina membalas dengan baik.
" kemana nenek, Naa? "tanya Younga sambil mengikat rambut sang istri yang sedari tadi terurai.
" ada di atas, tadi barusan naik mas, " beritahu Arina.
Tanpa menunggu lama Younga segera naik ke arah kamar dan kantor pribadi nenek Widia. Benar adanya jika sang nenek kini sangat menunggu kedatangan sang cucu.
Karna nenek Widia tau jika Younga datang pasti ingin membicarakan hal penting, maka dari itu mereka menyingkir sejenak dari Arina.
Karna ada hal penting yang akan di sampaikan, apabila menyangkut perusahaan Younga sang nenek sangat tertutup soal ini.
"Bagimana perkembangan yang terjadi pada perusahaan yang melibatkan Surojo, jangan pernah memberi dia fasilitas luar biasa." perintah nenek
"aku sudah mengerahkan semua pegawai bayangan untuk menyelesaikan tugas sampai benar-benar menghilangkan dan membongkar kelakuan Surojo," perkataan Younga yang terdengar mantap.
Mendengar nama Surojo saja nenek Widia sudah naik pitam, bahkan dia sangat tak suka dimana pun keberadaan namanya.
Dia ingat betul apa yang di lakukan Surojo terhadap anaknya dulu. Bahkan dia tahu sekali apa yang menjadi kelemahan Surojo, tapi dia tak ingin menghancurkan dengan tangannya karna dia membiarkan Younga lah yang menang terhadap Surojo.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments