"hubungan ini, mungkin akan sulit kedepannya tapi berjanjilah setelah menikah nanti jalani saja selayaknya pasangan dalam pernikahan pada umumnya, karna pernikahan ini sah secara agama dan negara"
Makan siang pertama, dengan orang yang belum pernah sama sekali Arina kenal sebelumnya. Merka menyantap makanan dengan hening dan hanya sesekali saling tatap.
"mas mau nambah lagi," suara Arina memecahkan keheningan
"nanti dulu Naa, makan dulu yang ini. Ohya ini makanannya enak semua lo?" dia makan seraya memuji.
"a.... Aaa ahh iya mas, habisin ya klo enak," perintah Arina sambil tersenyum simpul di wajahnya.
"Andai kata kita seminggu lagi menikah bagaimana menurutmu?" Younga bertanya dengan sedikit serius.
"aduh, pertanyaan mu menakutkan sepertinya Mas," ku terkekeh.
"Kan andai Naa, nenek itu orang yang pasti dan tidak bisa di bantah, semua yang dia rencanakan tidak akan pernah bermain dengan kata-kata dia." dia menjelaskan
"Aku paham, buktinya nenek bisa meluluhkan hati ibuku." Arina tersenyum sambil menatap Younga.
"hubungan ini, mungkin akan sulit kedepannya tapi berjanjilah setelah menikah nanti jalani saja selayaknya pasangan dalam pernikahan pada umumnya, karna pernikahan ini sah secara agama dan negara" Younga berbicara dalam mode serius.
Tak terasa Arina dan Younga makan siang hingga melebih dari jam istirahat, bahkan sudah tiga jam lebih dia di kantor Arina. Banyak yang mereka bicarakan mulai dari, perjodohan sampai pekerjaan dalam dan luar negeri.
"Naa aku pamit ya, soalnya nanti ada meeting di jam sore? Dia berpamitan.
" baiklah lah mas, hati-hati di jalan." Arina sambil menemani Younga keluar ruangan dan mengantar dia keluar.
Tentu saja seluruh karyawan memperhatikan bosnya itu, ehh salah lebih tepatnya melihat pria tampan di samping Arina ini. Memang sangat diakui Younga adalah style dan tipe setiap wanita, aku yang hanya memiliki badan yang sangat mungil, semampai bahkan aku terlihat seperti remaja SMA.
Di kediaman orang tua Arina.
"Sudah sampai bu Widia, mari masuk," pinta ibu Rahma
"baik, terima kasih Rahma ," sapa kembali nyonya Widia.
Semenjak pertemuan itu mereka akrab bahkan pertemuan itu terbilang belum genap dua Minggu tapi begitulah wanita akan cepat akrab.
"saya kesini ingin menanyakan bagai mana kita akan menyelenggarakan pernikahan mereka," jelas nyonya Widia.
"saya terserah anak saya karna dia lah yang akan menjalani kehidupan," serah bu Rahma
Karna menurut para orang tua setelah mereka menikah itu sudah tanggung jawab keluarga mereka sendiri. Karna orangtua maupun nenek Younga sendiri tidak mau ikut campur menurut mereka itu sudah urusan berdua.
"bagaimana jika minggu depan, mereka harus segera menikah," nenek Younga memutuskan.
"alangkah baiknya kita tanya ke mereka berdua dulu bu," bu Rahma memberi saran.
"baiklah mari kita tanyakan ke pada anakmu dan cucuku dahulu." nyonya Widia menyetujui.
Akhirnya mereka menyetujui kesepakatan bahawa pernikahan akan di lakukan jika sudah ada persetujuan dari Arina ataupun Younga.
Dengan sigap mereka pun menghubungi mereka berdua, untuk mengatur pertemuan agar pernikahan terlaksana dengan kemauan mereka sendiri.
Masih di tempat kerja Arina disibukan oleh berkas yang tak kunjung selesai. Bahkan dia mengerutu ingin sekali si bungsu yang meneruskan segalanya. Tapi mengingat kembali si Bungsu belum cukup dewasa untuk kerjaan seberat ini.
Dan itu semua tak mungkin mengingat adik kecilnya itu sedang duduk di bangku sekolah. Maklumlah pekerjaan yang di terima tak hanya satu atau dua cabang melainkan dari berbagai cabang.
Meskipun ada Rike yang membantu tapi semua pekerjaan ini akan ringan jika di kerjakan dengan banyak orang. Di perusahaan milik Arina ini semua staf sangat berkompeten.
Meski perusahaan milik Arina belum sebesar milik Younga tapi dia sudah di kenal di setiap kalangan. Makanan dan minuman yang dipriduksi dari arin's group akan selelu di gemari banyak orang.
Tak heran jika semakin hari permintaan pelanggan makin banyak, selain di produk makanan kemasan Arina juga memiliki banyak rumah makan yang telah memiliki banyak cabang di Indonesia ini.
Mungkin perusahaan Arina berbeda dengan milik Younga, karna Arina hanya bergerak di satu bidang. Sedangkan perusahaan milik Younga sangat lah besa, dan milik Younga bergerak di bidang teknologi. Milik Arina juga bukan perusahaan yang memiliki koneksi hebat yang akan untung banyak seperti milik Younga.
Suara ponsel Arina terdengar itu berdering membuat dia membuyarkn konsentrasi "nak nanti malam kita bertemu di restaurant Jepang, kita makan malam bersama sekaligus ada yang ingin di sampaikan" pesan singkat dari sang ibu.
Dan Arina pun mengiyakan pesan tersebut, dan menyangupi bertemu di lokasi yang sudah di tunjuk oleh sang ibu.
🌿
Di kantor Younga, dia pun sibuk dengan segudang pekerjaan yang datang dari cabang dalam maupun luar negeri. Bahkan jadwal pertemuan antara kolega dan para investor pun sudah penuh hingga tiga minggu kedepan.
Suara ponsel membangunkan dia dari kesibukan dan keseriusan bekerja. Sebuah nama tertulis "Bidadari kusayang" dia segera mengangkat sambungan ponsel tersebut.
"hallo nek," Younga mengangkat telepon dari nenek tercintanya.
"ku kira kau akan mengabaikan panggilan nenekmu ini anak muda?", goda nenek Widia terhadap cucunya itu.
"Mana mungkin nenek aku hanya akan sigap mengangkat telepon dari mu dan dari asisten Roy saja," Younga mencoba mengiyakan fakta.
"nanti malam kau datang ke restaurant Jepang, jangan sampai terlambat." ancam sang nenek
"baiklah nyonya besar aku akan datang tepat waktu, jika terlambat maka anda bisa menyalahkan Roy," seru Younga. Roy yang sedari tadi berdiri di depannya pun merasa bingung.
Saluran telpon pun telah ah di tutup, Younga bernafas dengan dalam dan menghembuskan secara kasar. Bahkan mungkin dia akan menikah dengan Arina pun semakin dekat bahkan bagaimana kedepannya itu belum ada pandangan sama sekali.
Mana banyak sekali wanita di luar sana yang masih menggoda dia dan dia pun masih tergoda. Dia hanya mengusap kasar wajahnya sambil memutar kursi kerjanya.
"kosongkan semua jadwal ku malam nanti dan jangan ada orang yang menelfon di ponsel ku." perintah Younga pada asisten Roy.
Entahlah apa ini semua, dia hanya pasrah dan entah lah bisa atau tidak ia jatuh cinta pada istrinya nanti. Meski menurut Younga Arina adalah wanita yang sangat berkelas dan pantas di pamerkan ke semua orang karna kehebatan dia.
Bahkan Younga sebenarnya sudah tertarik terhadap Arina sejak pertama kali melihat dia, dan sampai saat ini kagumnya itu belum sirna. Tapi entah kenapa dia merasa ini akan banyak kehidupan yang indah.
Meskipun untuk sementara waktu dia memperkenalkan kepada semua orang. Siapa Arina nantinya mengigat ia sedang berurusan dengan orang yang memiliki tingkat kejam kuat biasa. Sehingga jika tau ada wanita yang berstatus penting takutnya nanti jadi bahan sasaran empuk oleh musunya.
Yah ada banyak yang menyukai Younga ada juga yang tidak menyukai dia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
Bibit Iriati
penulisannya masih ada yg perlu diperbaiki Thor..m
2021-02-04
0
nenk oppie
maaf ken ya thor bisa ndak ceritanya agak lbh simple dikit gak terlalu bertele tele ,, maaf ye thor cm masukan aja ☺😊
2021-01-31
7