Bertemu Alita

Sinar matahari pagi yang masuk lewat celah jendela membuat Arina segera bangun dan membangunkan suaminya. Awalnya iya ingin langsung turun dari ranjang tidurnya tapi merasa ada yang menahan.

Benar Younga tidur sembari memeluk tubuh mungil Arina, dengan hati-hati ia menyingkirkan tangan suaminya. Dia perlahan turun dan menuju ke kamar mandi untuk membereskan tubuhnya dan segera menyiapkan baju suaminya itu.

Dia turun dengan menyusuri anak tangga dan terlihat beberapa pelayan dapur sudah menyiapkan bahan sarapan pagi.

Dengan sigap Arina menghampiri pelayan yang sudah menyiapkan bahan untuk membuat pancake dia segera membuat adoan.

Tak berapa lama ia sudah menyelesaikan masakan paginya dan sisanya di bereskan oleh para pelayan. Dia kembali naik ke lantai dua untuk membangunkan suaminya.

"Mass, bangun mau berangkat kerja gak?" panggil Arina sambil mengguncang tubuh suaminya.

Younga yang langsung bangun pun langsung membuka mata dan langsung menarik tangan istrinya. Arina yang memiliki tubuh kecil pun langsung terjatuh di dada bidang suaminya.

" Pasti udah mandi istriku, karna udah wangi," seraya mencium tengkuk pundak dan kening istrinya.

Awalnya Arina canggung namun setelah seminggu lebih menikah ia sudah merasa tak canggung lagi. Meski untuk urusan batin ia belum sepenuhnya siap, karna dia belum begitu mengenal Younga.

Arina yang berdiri segera menarik tangan suaminya itu, tapi dia kalah berat badan dan ia terjatuh lagi. Younga yang malah terlih sangat senang ini tertawa sambil mencubit kedua pipi Arina.

"ihhhhh, bangun ahhh, terserah deh aku tinggal turun," sambil mendegkus kesal.

Younga yang melihat tingkah istrinya mengemaskan dia segera menarik leher istrinya dan mencium bibir istrinya. Dan melepaskan dengan lembut serta mengusap bibir istrinya seraya beranjak dari ranjang tidur.

Mereka segera turun untuk sarapan pagi, setelah sarapan selesai Younga segera pergi ke kantor. Seperti biasa asisten Roy sudah ada di depan mansion untuk menyambut sang tuan.

🌿

Di balik rumah mewah seorang wanita tinggi seksi dan berparas cantik berdominan jutek ini sedang bersiap untuk bekerja. Seorang sopir yang telah berada di depan siap mengantar segera dia membukan pintu mobil nonanya itu.

"Pak antar saya ke perusahaan milik Djoyo ya,? Wanita ini sambil melihat layar ponsel. Dan sang sopir langsung mengangguk tanda mengerti maksud arah sang Nona.

Tak butuh waktu lama ia sudah sampai di depan gedung yang menjulang tinggi dan megah.

Pasti dia terkejut melihat ku kembali, ayolah Alita kau cantik pasti dia akan segera tertarik padamu. Batin Alita sambil menuruni mobil dengan memakai kaca mata hitam.

Dia berjalan menuju ke arah resepsionis dan langsung menanyakan keberadaan Younga. Pra resepsionis pun mencegah dan dia harus mengadakan janji. Tapi wanita ini teriak dengan arogan sambil memaki, "kamu mau di pecat sama Younga." sambil memasang wajah sombong.

Tak berapa lama Younga yang datang diikuti oleh asisten Roy dan beberapa staf dia pun berhenti di depan resepsionis.

"ada apa pagi-pagi ribut?" asisten Roy mengunakan nada tingginya.

"maaf pak Roy wanita ini berusaha masuk tanpa buat janji." jawab wanita berpakaian resepsionis ini.

Roy dan Younga yang heran pun langsung menoleh wanita ini yang memasang wajah sok Kecantikan.

Alita yang begitu bahagia di lihat oleh Younga ini segera berjalan ke arah Younga dan mengulurkan tangannya.

" Alita, aku Alita temen sekolah kamu dulu Gaa," masih mengulurkan tangan dan penuh percaya diri.

Younga yang hanya bisa memandang sambil mengingat, bahkan dia merasa malas melihat wanita seksi di hadapannya ini. Dia bingung dan melanjutkan berjalan tanpa membalas jabatan tangan Alita.

Wanita ini seketika berubah memasang wajah kesal dan sekaligus berambisi. Jangan salahkan aku nanti jika kamu bertekuk lutut padaku Gaa. Lalu dia melihat ke arah asisten Roy dan pura-pura memasang wajah manis.

Kini Younga yang acuh hanya bisa tersenyum sinis, dan pergi tanpa simpati dengan wanita tersebut. Asisten Roy yang masih di hadapan wanita itu segera mengutarakan dengan to the point.

"Jangan sia-siakan waktumu nona, dia tidak akan merespon mu." seraya pergi meninggalkan wanita ini.

Alita yang mendapat perlakuan seperti itu dari Younga dia pergi sambil mendengkus kesal dan emosi. Tanpa basa basi ia pergi sambil mengepalkan tangan tanda emosi.

🌿

Di mansion Arina yang sibuk membuat kue dengan para pelayan, tak sebagian pelayan merasa sungkan bahkan berulang kali bu Halimah menyuruh ia berdiri saja dan memberi aba-aba. Namun bukan Arina jika hanya membuat kue saja harus pelayan, dia sudah biasa mengerjakan pekerjaan dapur sebelumnya.

"Duhh non, nanti klo tuan lihat kita kena marah," bu Halimah sambil mmberekan kulit telur.

"Enggak kok bu, santai aja aku yang bilang ke tuan nanti klo dia marah," sambil tersenyum manis dan puas karna adonan kuenya berhasil sempurna.

Para pelayan ini membantu mencetak kue ke dalam nampan pangang dan memasukan ke oven. Kali ini dia membuat empat macam kue dan akan di berikan ke tempat nenek Widia.

Tak butuh lama untuk memanggang kue karna oven yang di pakai sangat super cepat sehingga bisa matang sempurna.

Tiga jam sudah dia berkutat di dapur tanpa memasang wajah lelah, bahkan dia ingin membuat kue tart untuk di bagikan ke para pelayan.

Melihat tingkah majikannya yang masih semangat para pelayan ini hanya bisa heran, dan salut terhadap nyonya mudanya ini.

Tak terasa waktu sudah semakin sore akhirnya ia dan pelayan menyelesaikan semua adona. Jangan di tanya lagi harum kue ini tercium sampai pos jaga satpam, dan sontak Younga yang baru pulang langsung berjalan ke arah aroma itu berada.

Tuan muda yang baru saja sampai ini melongo kala melihat istrinya yang masih menggunakan celemek masak.

"Sayang kamu masak apa heyyy," suara yang berat ini menyapa. Para pelayan yang ketakutan pun membereskan sisa sisa tepung dan telur yang masih utuh.

"bikin kue, kamu mau nyobain gak," sambil menyodorkan kue ke mulut suaminya.

Younga yang tak bingung melihat istrinya mau sibuk di rumah ini langsung membuka mulutnya dan memakan kue yang ada di tangan istrinya.

"kamu belum jawab, masak apa?" sambil menguyah kue dan mengelus pucuk kepala istrinya itu.

"aku bikin kue buat nenek, besok biar di anterin aku mau ke rumah nenek besok ya," dan mengambil kue lagi untuk di berikan ke suaminya.

"Mbak sisanya di rapiin ya," sambil melepas celemek masak di badannya.

Younga hanya memandang istrinya ini perlahan mengendong tubuh kecil sang istri, dan Arina sontak kaget dia segera menutup mata karna malu di lihat para pelayan.

Terpopuler

Comments

Rochyati

Rochyati

wiow so sweet walaupun tanpa cinta dan baru kenal romantis juga

2021-11-27

0

Yadi

Yadi

yeeeey yeeeeey... udah berani ya menggendong Ariana... wong udah halal 🤣😂

2021-03-25

0

Bibit Iriati

Bibit Iriati

so sweet meski pernikahan tanpa mengenal satu sama lain🥰🥰🥰

2021-02-04

0

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 71 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!