Menunggu
Nanda mengunci pagar rumahnya. Ivan kemudian masuk kedalam mobil dan bergerak meninggalkan rumah Dinda.
"Mengapa kamu bisa bertemu dia lagi?" tanya Nanda pada adiknya. Sepertinya Nanda masih emosi.
"Tidak sengaja bertemu pada saat meeting dengan client Mas, ternyata Perusahaan kami menjalin kerjasama dengan Perusahaannya" Dinda menjelaskan semuanya kepada kakaknya tidak ada yang ditutupi lagi.
" Sejak saat itu kami sering bertemu tapi aku selalu menghindar dan aku akan menjawab pertanyaannya yang berhubungan dengan urusan kantor. Diluar itu aku tidak mau. Dia terus meminta waktu dan kesempatan untuk bicara berdua tapi selalu aku tolak"
"Mulai besok kamu pergi dan pulang sama Mas, Mas akan antar jempur kamu dikantor, Mas tidak mau hal yang buruk terjadi sama kamu. Bagaimanapun kamu adalah tanggungjawab Mas sampai kamu menikah"
Dinda mengangguk kepada kakaknya itu kemudian dia masuk kekamar untuk beristirahat. Setelah mandi dan berganti baju Dinda merebahkan badannya diatas tempat tidur.
Fikirannya kembali ke peristiwa tadi siang tentang tawaran Pak Rendy. Malam ini Dinda mulai melaksanakan shalat istikharah untuk mencari jawabannya.
*****
Keesokan harinya sesuai dengan perintah Nanda kemarin. Pagi ini Nanda mengantar Dinda ke kantor denga sepeda motornya. Nanda adalah kakak yang bertanggung jawab dan sangat menyayangi adiknya.
Bagi mereka harta adalah keluarga.
Rendy dan Dinda bersikap seperti biasanya dikantor. Mereka sama-sama mengesampingkan urusan pribadi saat bekerja.
Siang harinya Dinda mendapat pesan dari kakak sepupunya.
Mbak Andin
Assalamu'alaikum Dinda. Mbak kangen udah lama gak ketemu. Kamu ada waktu?
Dinda
Wa'alaikumsalam Mbak, aku juga kangen. Untuk Mbak akan selalu ada waktu 😉
Mbak Andin
Gimana kalau nanti sore pulang kerja Mbak jemput kamu dikantor? Kita nongkrong diluar yuks. Udah lama gak main bareng kamu 😍
Dinda
Mau.. mau mbak. aku senang sekali main bareng Mbak. Ku tunggu ya 😚
Setelah membalas pesan Andin terakhir Dinda pun segera mengirim pesan kepada kakaknya.
*Dind**a*
Assalamu'alaikum Mas.
Mas Nanda
Wa'alaikumsalam. Ada apa Din?
Dinda
Mas nanti sore aku janjian sama Mbak Andin untuk ketemu. Mas gak usah jemput aku ya dikantor. Nanti aku pulang diantar Mbak Andin.
Mas Nanda
Ok. Kamu hati hati ya
Dinda
Aasshiaaaaap 🤣
Andin pun yang ingin melaporkan rencananya pada Rendy segera mengirim pesan
Andin
Mas Rendy nanti sore aku janjian ketemu sama Dinda. Aku akan membujuk Dinda untuk menerima lamaran kamu. Doain semoga berhasil.
Mas Rendy
Terimakasih An
*****
Sore harinya Andin sudah menunggu Dinda di lobi bawah gedung kantor Baskara Corp. Mereka pun melangkah menuju Cafe Favourite mereka dulu.
"Kamu apa kabarnya Din, betah kerjanya?" Tanya Andin memulai pembicaraan.
"Alhamdulillah betah Mbak. Walau Bos ku itu beku kayak es tapi baik kog. Awalnya kukira dia itu kejam tapi ternyata aku salah" Dinda yang manja dengan Andin selalu banyak cerita setiap mereka bertemu. Mereka sudah seperti seorang sahabat yang selalu bertukar cerita.
"Mas Rendy itu emang baik Din cuma cashingnya aja tu yang sok cool. Kalau dari cerita Mas Riko dulu waktu SMU dia itu orangnya hangat dan suka bercanda. Tapi setelah kuliah dia jadi lebih pendiam dan memberontak pada keluarganya. Kata Mas Rico, Hidup Mas Rendy itu semua sudah ditentukan Papanya. Harus begini, harus sekolah disini, kerja disitu. Mas Rendy tidak mau diperlakukan seperti itu. Setelah dia kerja, dia keluar dari perusahaan Papanya dan membuka perusahaan sendiri sampai sukses seperti sekarang ini" Andin mulai mempromosikan Rendy di depan Dinda.
"Aku udah pernah dengan sedikit Mbak ceritanya. Oh iya, Putra gimana kabarnya Mbak, dah pinter apa sekarang?" Tanya Dinda antusias. Dinda memang sangat menyukai anak-anak.
"Sudah pinter tengkurap, balik sana balik sini. Mbak sampai takut dia jatuh dari tempat tidur"
"Eh Mbak ada yang mau aku ceritain sama Mbak?"
Pelayan Cafe datang, mereka memesan makanan dan minuman kesukaan mereka. Sambil menunggu pesanan datang mereka bercerita kembali.
"Apa yang mau kamu ceritain" Andin berusaha memancing Dinda dulu, jangan sampai Dinda curiga maksud Andin mengajak Dinda ketemu hari ini.
"Ivan kembali lagi Mbak, kemarin dia mengikuti aku sampai rumah dan mencoba memaksaku untuk ikut dengannya, Mas Nanda sempat memukulnya" terlihat raut wajah sedih darinya.
"Aku bingung Mbak gimana harus menghadapinya"
"Mengapa bingung? Sekarang Mbak tanya, kamu masih ada perasaan padanya?" Dinda menggelengkan kepalanya.
"Semua sudah berakhir Mbak hanya tinggal kenangan masa lalu yang pahit. Lagian dia sudah menikah, aku tidak mau disebut wanita penggoda suami orang" Andin membelai kepala Dinda.
"Kalau begitu jauhi saja dia" Andin memberi saran.
"Aku sudah menjauhinya tapi dia selalu mengikutiku Mbak"
"Kamu mau mendengar saran Mbak yang sedikit gila" Andin mulai mengeluarkan jurusnya untuk menjodohkan Dinda dan Rendy.
"Apa Mbak?" Tanya Dinda
"Menikahlah, dengan begitu dia akan berhenti mengejar kamu. Saat ini dia masih mengerjar kamu karena merasa masih memiliki peluang untuk kembali padamu" ucap Andin.
"Menikah?" Dinda tiba-tiba teringat sesuatu.
"Oh iya Mbak, ada satu lagi hal penting yang akan kuceritakan pada Mbak. Pak Rendy mengajak aku menikah. Dia bilang orangtuanya sakit dan punya permintaan sebelum meninggal dia ingin melihat Pak Rendy menikah" Tiba-tiba wajah Dinda memerah karena malu.
"Nah kamu punya solusi yang tepat kan? Sesuai dengan saran Mbak tadi. Menerima lamaran Mas Rendy" Andin mulai meyakinkan Dinda.
"Tapi aku belum memiliki perasaan padanya Mbak?
"Masih belum Din tapi akan? Cinta akan datang dengan sendirinya seiring berjalannya waktu. Mbak yakin Mas Rendy akan membuat kamu bahagia. Dari yang Mbak dengar Mas Rico pernah cerita kalau Mas Rendy itu sudah berubah. Saat ini dia memang berniat untuk menikah dan sangat serius tidak mau main-main lagi"
"Tapi Mbak, Pak Rendy mengajak aku menikah hanya karena permintaan orangtuanya Mbak bukan karena dia mencintai aku" Dinda tertunduk sedih.
"Buat dia mencintai kamu. Seperti Mbak bilang tadi Cinta datang karena terbiasa. Kalau kalian bertemu setiap hari bertemu dirumah dan dikantor, kamu juga melayaninya dengan baik sebagai istri Mbak yakin dia pasti akan mencintai kamu. Menikahlah raih kebahagiaan kamu" Andin memeluk Dinda erat.
"Makasih ya Mbak udah mau mendengar ceritaku. Aku akan mempertimbangkan saran Mbak ini"
"Jangan terlalu lama berfikir, kamu kan tau Mas Rendy ingin menikahi kamu karena orangtuanya sedang sakit nanti keburu Papanya makin gawat lho"
"Iya Mbak aku akan memberi jawaban secepatnya pada dia"
Karena sudah sore Andin mengajak Dinda pulang, dia takut kemalaman sampai rumah. Anak dan suaminya pasti sudah menunggunya dirumah. Andin mengantarkan Dinda sampai rumah tapi tidak bisa singgah lagi kerumah sepupunya itu waktu sudah menunjukkan pukul 7 malam dia harus segera sampai rumah.
Setelah sampai rumah Andin mengirim pesan kepada Rendy
Andin
*M**isi sudah selesai Mas, kamu tinggal menunggu jawabannya*.
Mas Rendy
Bagaimana tanggapannya?
Andin
InsyaAllah sesuai harapan kamu
Mas Rendy
Terimakasih An
Rendy menatap layar kaca handphonenya membuka galeri hanphonenya dan melihat photo mereka berdua dipantai saat minum es kelapa muda ketika dinas diluar kota kemarin.
Semoga kamu menerima lamaranku Dinda....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
Salma Asyura
mantap😍
2022-09-07
1
Fikavindia
mas Angga aq mau daftar jd calonmu bisa nggak? 😂
2022-08-30
1
Fikavindia
ihh gemoyynya
2022-08-30
1