Delapan

Jamuan Makan

Dinda terbangun jam 5 sore, dia bergegas mandi dan shalat ashar yang sudah terlambat, Dinda masih memakai mukena jalan ke balkon kamar hotel menunggu waktu shalat maghrib dengan membawa alqur'an kecil. Kemudian Dinda duduk dibalkon dan mulai mengaji.

Rendy yang baru saja bertelephone dengan clientnya di balkon kamar sebelah kamar Dinda sayup-sayup mendengar suara orang mengaji. Dia mencari dari mana arah suara itu dan ternyata dari kamar Dinda.

Tiba-tiba Rendy merasa hatinya menghangat dan sadar bahwa dia sudah lama lupa akan Tuhan. Terlalu sibuk mengejar dunia dan terbuai akan godaan dunia, wanita, minuman beralkohol dan klub malam. Sudah lama dia meninggalkan shalat, apakah dia sudah lupa setiap bacaannya.

Rendy masuk kedalam kemudian dia mandi dan bersiap-siap untuk jamuan malam dengan clientnya malam ini.

Rendy mengirimkan pesan kepada Dinda.

Bos Beku

Siap-siap jam 7.30 aku tunggu didepan kamar kamu, kita akan menghadiri jamuan makan malam. Dandan yang bagus jangan membuat aku malu malam ini membawamu bersamaku.

Huuh dasar bos berhati dingin. Kalau kau malu membawaku ya gak usah diajak. Gitu aja kog repot. Mending aku dikamar aja bisa santai dan melanjutkan tidur agar besok aku bisa lebih fresh kerja dilapangan, batin Dinda. Tapi tentu saja tidak seperti itu jawabannya pada bos bekunya itu.

Dinda

Baik Pak, saya akan berdandan. Mudah-mudahan Bapak puas dengan penampilan saya nanti.

Emangnya dia alat pemuas? hanya melihat dandanannya aku sudah merasa puas. Aku jadi penasaran melihat penampilannya nanti.

Setelah shalat maghrib Dinda segera berdandan. Dia sudah membawa baju terbaik yang dia punya. Maklumlah dia bekerja baru seminggu dan belum menerima gaji jadi Dinda belum bisa membeli pakaian baru sementara keluarganya adalah keluarga yang sederhana dan pas-pasan. Dinda tidak mau memberatkan kakaknya lagi meminta ini itu.

Dengan sedikit polesan tipis diwajahnya dan lipstik yang senada dengan warna bibirnya menambah kesempurnaan tampilan Dinda malam ini.

Ting Tong...

Bel kamar Dinda berbunyi, pasti Bos bekunya itu yang memencet bel. Dinda mengambil hpnya dan memasukkannya kedalam tas tangan yang dia bawa untuk acara jamuan seperti ini.

Dinda membuka pintu kamarnya dan melihat Rendy sudah menunggu Dinda. Rendy memakai jas berwarna navi dengan dasi warna biru garis garis.

Kamu sangat tampan Bos.

Rendy melihat Dinda keluar dari kamarnya. Dinda menggunakan gaun berwarna lembut merah muda dipadu dengan jilbab bercorak bunga kecil kecil menambah kelembutan dan keanggunan wajah Dinda.

Sial.... aku bisa melihat gaun ini sangat sederhana tapi mengapa begitu pas dan manis dipakainya. Rendy menatap Dinda lama membuat Dinda salah tingkah.

"Ada yang salah Pak dengan penampilan saya?" Dinda bertanya.

"Mm.. Nggak, bagus kamu sangat cantik" ucap Rendy tapi kata-kata terakhir diucapkannya sangat pelan sehingga Dinda hampir tidak mendengarnya.

Apa aku gak salah dengar, dia bilang aku cantik. Diam-diam Dinda senyum dan ntah mengapa dia semakin percaya diri menemani Bosnya jamuan makam malam dengan clientnya malam ini.

"Ayo.. supir sudah menunggu kita dibawah"

Dinda dan Rendy berjalan berbarengan menuju lift, mereka masuk dan Rendy menekan angka 1 lantai tujuan mereka.

Mereka hanya berdua didalam lift, suasana kembali canggung dan mereka hanya saling diam.

Parfumnya sangat wangi, wangi maskulin membuat Bos ini terlihat sangat laki-laki. O...Ooo mengapa otakku jadi ngeres. Tolong aku Tuhan, hilangkan fikiran gila itu diotakku. Dinda tiba-tiba bergidik.

Ting....

Mereka sampai dilantai 1, Dinda bisa menarik nafas lega. Mereka melangkah keluar hotel menuju mobil yang dengan setia sudah menunggu dari tadi dan mengantarkan mereka kesebuah gedung. Rupanya ini bukan jamuan makan khusus untuk mereka. Ternyata ini sebuah pesta. Saat sampai digedung itu Dinda membaca dari papan bunga yang banyak berdiri dihalaman gedung. Ini adalah pesta ulang tahun pernikahan.

"Lho kita keacara pesta Pak, bukannya Bapak bilang jamuan makan dengan client?" Tanya Dinda.

"Ini memang salah satu client Dinda, mereka sedang merayakan ulang tahun pernikahan dan ketepatan aku sedang dikota ini maka aku hadir" Rendy dengan santai menjawab pertanyaan Dinda.

Untung saja aku membawa gaun ini kalau tidak bisa salah busana aku. Pantes si Beku ini kirim pesan takut malu membawaku rupanya bukan jamuan makan malam biasa.

Mereka memasuki gedung bersama-sama. Rendy bertemu beberapa kenalan dan rekan bisnis lainnya. Ada juga teman-teman kuliah Rendy yang datang ke acara itu.

"Pacar baru Ren, ternyata selera kamu sudah berubah sekarang ya" Tanya salah satu teman Rendy. Laki-laki itu terkenal playboy dan suka memainkan hati wanita. Pancaran matanya menyiratkan mata tergoda dengan Dinda dan Rendy tidak suka dengan tatapannya.

"Bukan, ini sekretaris aku. Ketepan kami ada proyek dikota ini dan aku membawanya dalam tugas luar kota jadi sekalian aku ajak kesini" wajah Rendy terlihat tetap datar, Dinda lebih banyak menundukkan wajahnya tidak terbiasa dalam keadaan seperti ini.

"Manis juga, masih single? boleh dunk aku berkenalan" Tanya pria itu lagi.

"Kamu jangan macam-macam, dia tidak seperti wanita wanita yang selalu kamu mau" Rendy berusaha melindungi Dinda dari godaan temannya.

"Maaf Pak, saya permisi ke toilet dulu" Dinda pamit pada Rendy dan keluar dari ruangan pesta tersebut mencari toilet.

Setelah keluar dari toilet dan saat ingin kembali masuk kedalam ruang pesta disamping ruangan tersebut ada sebuah taman. Dinda duduk dipinggir taman. Dinda tidak nyaman berada didalam. Biarlah dia duduk menunggu Rendy disini. Nanti kalau mau balik ke hotel Rendy pasti mencari dan menghubunginya.

"Hai manis, masih ingat aku. Aku Frengky teman Rendy yang tadi" Dia adalah pria yang bersama Rendy didalam tadi.

Duh mengapa dia bisa menemukanku disini. Perasaanku tidak enak setiap dia memandangku, tatapannya seperti ingin menerkamku. Dinda merasa sedikit menggigil.

"Eh iya Pak saya ingat, Bapak teman kuliahnya Pak Rendy kan. Saya Dinda" Dinda menerima uluran tangan Frengky tanpa berani menatap wajah pria itu.

Mereka bersalaman lama karena Frengky menahan tangan Dinda dan menggenggamnya erat. Padahal Dinda sudah berusaha ingin melepaskan tangannya.

"Senang bertemu kamu, bolehkah aku mengenal kamu lebih jauh?" Pria itu berusaha menggoda Dinda dengan sedikit intimidasi.

Dinda semakin berkeringat, sangat tidak nyaman berada dalam situasi seperti ini.

"Maaf Pak saya mau masuk kedalam, saya rasa Pak Rendy sudah mencari saya dari tadi" Dinda harus menjauh dari pria ini.

"Kamu jangan sok jual mahal nona. Jangan berlindung pada jilbab kamu. Aku tau kamu tak sesuci itu"

Dinda terkejut mendengar kata kata pria itu.

"Aa..pa maksud Bapak?" tanya Dinda.

"Ayolah... kita sama-sama tau, kamu seorang sekretaris kan pasti kamu sudah biasa menggoda Bos kamu dikantor"

Astaghfirullah... Dinda berucap dalam hati, dadanya bergemuruh. Tiba-tiba dia merasa sesak mendengat tuduhan pria hidung belang yang ada dihadapannya ini.

"Saya tidak mengerti apa maksud Bapak. Permisi Pak saya harus segera masuk kedalam. Pak Rendy menunggu saya" Dinda berusaha secepatnya meninggalkan pria itu tapi tiba tiba tangannya dicekal dan dia terhenti.

"Wanita sombong tak tau diri" Pria itu terlihat sangat marah karena merasa ditolak. Saat amarahnya mau meledak tiba tiba ada sebuah tangan yang melepaskan genggaman tangan pria itu pada lengan Dinda.

"Apa yang kamu lakukan Frengky, aku sudah memperingatkan kamu dia bukan seperti wanita wanita murahan yang kamu punya dan bisa kamu ajak bersenang senang. Dia berbeda! Jangan coba-coba kamu mengganggunya"

Wajah Rendy terlihat sangat marah pada temannya itu tatapan matanya mengintimidasi Frengky membuat Frengky merasa takut.

Rendy menarik tangan Dinda dan mengajaknya keluar dari gedung itu.

Dinda yang merasa shock tanpa sadar mengeluarkan airmata. Dia tidak merasa mendapat perlakuan seperti ini, seorang laki-laki yang menganggal dia wanita murahan. Dinda segera menghapus airmatanya dan berjalan mengikut Rendy.

"Ki..kita mau kemana Pak" tanyanya pasrah.

"Kita pulang balik ke hotel" masih terlihat jelas amarah diwajah Rendy.

"Tapi kita baru datang Pak dan Bapak belum sempat bertemu dangan tuan rumah" Dinda merasa bersalah telah mengganggu acara Rendy malam ini.

"Tadi aku sudah bertemu dengan mereka saat kamu pergi ke toilet, mengapa ke toilet saja kamu sangat lama?"

"Sa...ya merasa gak nyaman Pak didalam jadi setelah dari toilet saya duduk sebentar ditaman menunggu Bapak didalam"

"Lain kali kamu tetap disamping saya jangan kemana mana, saya tidak mau terjadi lagi hal seperti tadi".

"Maafkan saya Pak" Dinda semakin tertunduk.

Mereka masuk kedalam mobil dan pulang menuju hotel. Tapi singgah dulu kesuatu tempat.

"Kita mau kemana lagi Pak?" Tanya Dinda penasaran.

"Makan. Tadi kita belum sempat makan kan disana. Saya tidak mau mati kelaparan"

Mobil berhenti disebuah restoran dan mereka makan malam.

Terpopuler

Comments

Asri

Asri

saya tidak mau mati sekarang 🤤😂

2021-07-13

4

DewiAffan

DewiAffan

emank u pikir semua cewe kya gitu apa,,jngn kan sekertaris,,yg kerja spg aja dipandsng seperti itu..padahal gak semua orng kya gitu

2021-06-21

2

@azma@

@azma@

diam2 perhatian

2021-04-25

3

lihat semua
Episodes
1 Satu
2 Dua
3 Tiga
4 Empat
5 Lima
6 Enam
7 Tujuh
8 Delapan
9 Sembilan
10 Sepuluh
11 Sebelas
12 Duabelas
13 Tigabelas
14 Empatbelas
15 Limabelas
16 Enam Belas
17 Tujuhbelas
18 Delapanbelas
19 Sembilanbelas
20 Duapuluh
21 Duapuluh Satu
22 Duapuluh Dua
23 Duapuluh Tiga
24 Duapuluh Empat
25 Duapuluh Lima
26 Duapuluh Enam
27 Duapuluh Tujuh
28 Duapuluh Delapan
29 Duapuluh Sembilan
30 Tigapuluh
31 Tigapuluh Satu
32 Tigapuluh Dua
33 Tigapuluh Tiga
34 Tigapuluh Empat
35 Tigapuluh Lima
36 Tigapuluh Enam
37 Tigapuluh Tujuh
38 Tigapuluh Delapan
39 Tigapuluh Sembilan
40 Empatpuluh
41 Empatpuluh Satu
42 Empatpuluh Dua
43 Empatpuluh Tiga
44 Empatpuluh Empat
45 Empatpuluh Lima
46 Empatpuluh Enam
47 Empatpuluh Tujuh
48 Empatpuluh Delapan
49 Empatpuluh Sembilan
50 Limapuluh
51 Limapuluh Satu
52 Limapuluh Dua
53 Limapuluh Tiga
54 Limapuluh Empat
55 Limapuluh Lima
56 Limapuluh Enam
57 Limapuluh Tujuh
58 Limapuluh Delapan
59 Limapuluh Sembilan
60 Enampuluh
61 Enampuluh Satu
62 Enampuluh Dua
63 Enampuluh Tiga
64 Enampuluh Empat
65 Enampuluh Lima
66 Enampuluh Enam
67 Enampuluh Tujuh
68 Enampuluh Delapan
69 Enampuluh Sembilan
70 Tujuhpuluh
71 Tujuhpuluh Satu
72 Tujuhpuluh Dua
73 Tujuhpuluh Tiga
74 Tujuhpuluh Empat
75 Tujuhpuluh Lima
76 Tujuhpuluh Enam
77 Tujuhpuluh Tujuh
78 Tujuhpuluh Delapan
79 Tujuhpuluh Sembilan
80 Delapanpuluh
81 Delapanpuluh Satu
82 Delapanpuluh Dua
83 Delapanpuluh Tiga
84 Delapanpuluh Empat
85 Delapanpuluh Lima
86 Delapanpuluh Enam
87 Delapanpuluh Tujuh
88 Delapanpuluh Delapan
89 PENGUMUMAN
90 Kembali Lagi
91 PENGUMUMAN BARU
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Satu
2
Dua
3
Tiga
4
Empat
5
Lima
6
Enam
7
Tujuh
8
Delapan
9
Sembilan
10
Sepuluh
11
Sebelas
12
Duabelas
13
Tigabelas
14
Empatbelas
15
Limabelas
16
Enam Belas
17
Tujuhbelas
18
Delapanbelas
19
Sembilanbelas
20
Duapuluh
21
Duapuluh Satu
22
Duapuluh Dua
23
Duapuluh Tiga
24
Duapuluh Empat
25
Duapuluh Lima
26
Duapuluh Enam
27
Duapuluh Tujuh
28
Duapuluh Delapan
29
Duapuluh Sembilan
30
Tigapuluh
31
Tigapuluh Satu
32
Tigapuluh Dua
33
Tigapuluh Tiga
34
Tigapuluh Empat
35
Tigapuluh Lima
36
Tigapuluh Enam
37
Tigapuluh Tujuh
38
Tigapuluh Delapan
39
Tigapuluh Sembilan
40
Empatpuluh
41
Empatpuluh Satu
42
Empatpuluh Dua
43
Empatpuluh Tiga
44
Empatpuluh Empat
45
Empatpuluh Lima
46
Empatpuluh Enam
47
Empatpuluh Tujuh
48
Empatpuluh Delapan
49
Empatpuluh Sembilan
50
Limapuluh
51
Limapuluh Satu
52
Limapuluh Dua
53
Limapuluh Tiga
54
Limapuluh Empat
55
Limapuluh Lima
56
Limapuluh Enam
57
Limapuluh Tujuh
58
Limapuluh Delapan
59
Limapuluh Sembilan
60
Enampuluh
61
Enampuluh Satu
62
Enampuluh Dua
63
Enampuluh Tiga
64
Enampuluh Empat
65
Enampuluh Lima
66
Enampuluh Enam
67
Enampuluh Tujuh
68
Enampuluh Delapan
69
Enampuluh Sembilan
70
Tujuhpuluh
71
Tujuhpuluh Satu
72
Tujuhpuluh Dua
73
Tujuhpuluh Tiga
74
Tujuhpuluh Empat
75
Tujuhpuluh Lima
76
Tujuhpuluh Enam
77
Tujuhpuluh Tujuh
78
Tujuhpuluh Delapan
79
Tujuhpuluh Sembilan
80
Delapanpuluh
81
Delapanpuluh Satu
82
Delapanpuluh Dua
83
Delapanpuluh Tiga
84
Delapanpuluh Empat
85
Delapanpuluh Lima
86
Delapanpuluh Enam
87
Delapanpuluh Tujuh
88
Delapanpuluh Delapan
89
PENGUMUMAN
90
Kembali Lagi
91
PENGUMUMAN BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!