Tujuhbelas

Sebuah keputusan

Rendy menatap langit langit kamarnya, kata-kata para sahabatnya tadi siang masih terngiang ditelinganya.

Benarkah keputusan yang akan aku ambil dan jalani ini? Kalau soal kebaikan Dinda sudah tidak perlu dipertanyakan lagi. Tapi apakah aku yakin dengan pilihan hatiku dan bagaimana dengan Dinda. Apa dia mau menerima lamaranku.

Rendy menarik rambutnya kasar.

Malam ini aku harus mengambil sebuah keputusan yang paling penting dalam hidupku. Semoga aku tidak salah melangkah.

Rendy mengambil handphonenya dan mengirim pesan kepada Rico.

***Rendy

Ric, aku sudah memutuskan. Aku akan bicara pada Dinda besok tentang niatku ingin melamarnya. Tolong kamu dan istrimu bantu untuk meyakinkan Dinda untuk menerima lamaranku. Tolonglah otakku saat ini sedang buntu.

Rico

Alhamdulillah kalau kamu sudah memutuskan niat kamu. InsyaAllah aku dan istriku siap membantu.

Rendy

Terimakasih banyak Bro

Rico

Sama sama***

Rendy bangkit dari tempat tidur menuju kamar mandi. Entah bisikan dari mana dia berwudhu dan melaksanakan shalat. Shalat yang sudah lama dia tinggalkan.

Dalam doanya dia memohon petunjuk dan keyakinan hati untuk memantapkan niatnya melamar Dinda. Semoga Allah mendengar doanya dan mengabulkannya.

******

"Dinda nanti siang tolong kamu buat reservasi di Restouran XYZ dan aku akan ajak kamu untuk jumpail dengan client baru kita" Perintah Rendy pada saat Dinda selesai membacakan jadwal kerja Rendy hari ini.

"Baik Pak, untuk acara jam berapa ya Pak?" Tanya Dinda.

"Jam 12 saja pas waktu makan siang" Rendy menatap berkas yang ada dihadapannya berusaha untuk menetralkan jantungnya yang dari tadi berdetak tidak karuan.

Dinda melangkah keluar menuju meja kerjanya. Rendy menatap tampilan Dinda hari ini dari dalam ruangannya yang bisa tembus pandang keluar.

Hari ni Dinda memakai baju Pink corak bunga, celana bahan kain warna hitam dan jilbab pink polos. Entah mengapa kamu tampak lebih cantik setiap memakai baju berwarna pink.

Hari ini Rendy tidak bisa fokus bekerja, dia sangat gelisah menanti waktu siang. Rasanya lebih tegang dari pada harus meeting dengan client membahas proyek besar dan memenangkan proyek tersebut.

Kali ini membahas proyek masa depan yang jauh lebih penting. Semoga berjalan sengan lancar. Tak putus Rendy berdoa dalam hati.

Jam menunjukkan angka 11.30, Dinda masuk keruangan Rendy dengan menenteng tas kecilnya.

"Sudah bisa kita berangkat Pak?" Tanya Dinda.

Rendy yang hanya membuka buka berkas dihadapannya tanpa satupun yang dia baca akhirnya menutup semua berkas itu kemudian memakai jas nya dan merapikan penampilannya. Dia harus terlihat sempurna hari ini demi masa depan hidupnya.

"Ayo" Ujarnya pada Dinda, kemudian mereka melangkah menuju lift turun kelantai bawah dan menaiki mobil menuju Restourant XYZ

Sesampainya di Restourant itu Dinda merasa aneh mengapa clientnya tak kunjung datang. Karena penasaran akhirnya dia bertanya.

"Clientnya sudah dimana Pak, apa mereka akan datang" Tanya Dinda.

"Sebenarnya aku tidak ada janji dengan client hari ini Dinda. Ada sesuatu yang ingin aku bicarakan pada kamu berdua"

Dinda terdiam dan mulai merasa panik. Apa yang ingin Bosnya ini katakan. Apakah dia ingin memecatku? tapi apa salahku? Batin Dinda.

"Kamu cukup mendengarkan cerita saya saja setelah itu baru kamu kasi jawaban" Rendy memulai pembicaraan setelah Dinda menganggukkan kepala tanda dia mengerti.

"Sebulan yang lalu kamu mendengarkan kalau Papa saya sakit. Dia punya penyakit jantung dan tidak bisa dioperasi lagi. Fisiknya semakin lemah, saya tidak pernah melihatnya dalam keadaan lemah seperti ini. Dia memohon satu permintaan pada saya katanya mungkin ini adalah permintaan terakhirnya dan saya tidak bisa menolaknya"

Rendy menarik nafas panjang dan kembali bercerita

"Dia ingin sebelum dia meninggal, Dia melihat saya menikah. Saya pernah kan cerita ke kamu kalau Papa saya adalah orang yang keras dan banyak tuntutan dan peraturan?" Dinda menganggukkan wajahnya.

"Dia menarik semua tuntutannya pada saya, saya bebas menentukan dan memilih hidup saya, apa yang saya inginkan. Bahkan dalam memilih calon istri saya boleh memilih siapa saja asalkan dia wanita yang baik. Hanya itu permintaan Papa saya. Wanita yang baik" Dinda semakin bingung kemana arah pembicaraan Rendy dan apa hubungannya dengan dia.

"Saat ini saya tidak mempunyai calon istri dan saya sedang tidak dekat dengan wanita mana pun. Saya tidak tau harus mencari wanita yang baik itu kemana? Sampai saya melihat kamu. Saya sangat yakin kamu adalah wanita yang baik" Dinda menahan nafasnya. Dia sangat terkejut mendengar kata kata Rendy. Apakah ini sebuah lamaran.

"Maukah kamu menikah dengan saya, menjadi istri saya?" Tanya Rendy

"Saya tau ini terkesan terburu buru dan mendadak tapi saya tidak punya waktu banyak dan tidak tau harus mencari wanita baik yang lain. Yang terlintas difikiran saya hanya kamu. Kamu yang bisa menolong saya untuk mengabulkan permintaan terakhir Papa saya" Rendy mencoba meyakinkan Dinda untuk menerima permintaannya.

"Tolong jawab Din" Rendy sudah tidak sabar mendengar jawaban Dinda.

"Bisa saya meminta waktu Pak?" Akhirnya Dinda bersuara.

"Jujur saya sangat terkejut mendengar cerita bapak, Saya tidak bisa memutuskan sekarang. Saya minta waktu Pak?" Pinta Dinda.

" Terlalu lama Din, saya takut Papa saya tidak bisa menunggunya" ucap Rendy.

"Bagaimana kalau 4 hari Pak? Hari Jumat malam Bapak bisa datang kerumah saya bertemu dengan keluarga saya dan utarakan keinginan Bapak pada keluarga saya. Apapun jawaban mereka saya harap Bapak bisa menerimanya dengan lapang dada" Dinda memberikan penawaran terakhir.

"Baiklah 4 hari, saya akan datang kerumah kamu seperti permintaan kamu" Rendy dan Dinda kemudian makan dalam diam. Mereka bermain dengan fikiran mereka masing masing. Waktu makan siang sudah mau habis mereka kembali ķe kantor.

Sore ini seperti biasa Dinda pulang dengan menggunakan bus umum. Dinda menunggu Bus datang dihalte dekat kantornya.

sebuah Mobil kembali menghampirinya dan Dinda mengenal mobil itu. Itu adalah mobil Ivan. Bersamaan dengan itu Bus tujuan rumah Dinda datang. Dinda langsung bergegas naik kedalam Bus.

Huft... Selamat. Dinda menarik nafas lega.

Sesampainya di depan gang rumah Dinda Bus pun berhenti kemudian Dinsmda turun, dari kejauhan dia melihat mobil Ivan mengikutinya dari belakang. Dinda berjalan kencang agar bisa segera sampai dirumahnya.

Saat Dinda sudah berada tepat didepan rumahnya mobil Ivan pun berhenti, Ivan keluar dan menarik paksa tangan Dinda.

"Din tolong dengarkan aku, aku minta waktu kamu untuk mendengarkan penjelasanku. Aku minta maaf Din atas kesalahanku dulu" Ivan setengah memaksa Dinda.

Dinda menghentakkan tangannya dan terlepas dari genggaman tangan Ivan.

"Gak ada yang perlu dijelaskan dan di maafkan lagi Van, semua sudah berlalu. Itu hanya masa lalu. Gak usah dibahas lagi" Dinda semakin kesal dengan sikap Ivan yang semakin kasar.

Ivan yang ingin menarik tangan Dinda lagi tiba-tiba dihalangi Nanda kakaknya Dinda.

"Kamu tidak dengar apa yang Dinda katakan? Laki-laki brengs** kamu". Nanda memukul wajah Ivan dan mengenai pipinya. Ivan jatuh tersungkur.

"Jangan pernah kamu cari Dinda lagi, kalau tidak aku akan buat perhitungan dengan kamu. Aku tidak perduli walau kamu dari keluarga kaya sekalipun aku tidak takut berhadapan dengan kamu" Nanda terlihat sangat emosi.

Dinda mulai menangis terisak, dia pun lari masuk kedalam rumah. Ibu dan kakak iparnya memeluk dan menenangkan Dinda.

Terpopuler

Comments

DewiAffan

DewiAffan

punya abang laki bisa melindungi adenya...

2021-06-22

7

Ety Nadhif

Ety Nadhif

aku suka cari rend,,,menceritakan segala niatnya dengan baik tuk melamar Dinda walau blm ada rasa cinta

2021-04-02

5

tini_evel

tini_evel

terima aj lamaran rendi, biar si ivan ngga ngejar2 kamu lagi din..

2021-04-01

3

lihat semua
Episodes
1 Satu
2 Dua
3 Tiga
4 Empat
5 Lima
6 Enam
7 Tujuh
8 Delapan
9 Sembilan
10 Sepuluh
11 Sebelas
12 Duabelas
13 Tigabelas
14 Empatbelas
15 Limabelas
16 Enam Belas
17 Tujuhbelas
18 Delapanbelas
19 Sembilanbelas
20 Duapuluh
21 Duapuluh Satu
22 Duapuluh Dua
23 Duapuluh Tiga
24 Duapuluh Empat
25 Duapuluh Lima
26 Duapuluh Enam
27 Duapuluh Tujuh
28 Duapuluh Delapan
29 Duapuluh Sembilan
30 Tigapuluh
31 Tigapuluh Satu
32 Tigapuluh Dua
33 Tigapuluh Tiga
34 Tigapuluh Empat
35 Tigapuluh Lima
36 Tigapuluh Enam
37 Tigapuluh Tujuh
38 Tigapuluh Delapan
39 Tigapuluh Sembilan
40 Empatpuluh
41 Empatpuluh Satu
42 Empatpuluh Dua
43 Empatpuluh Tiga
44 Empatpuluh Empat
45 Empatpuluh Lima
46 Empatpuluh Enam
47 Empatpuluh Tujuh
48 Empatpuluh Delapan
49 Empatpuluh Sembilan
50 Limapuluh
51 Limapuluh Satu
52 Limapuluh Dua
53 Limapuluh Tiga
54 Limapuluh Empat
55 Limapuluh Lima
56 Limapuluh Enam
57 Limapuluh Tujuh
58 Limapuluh Delapan
59 Limapuluh Sembilan
60 Enampuluh
61 Enampuluh Satu
62 Enampuluh Dua
63 Enampuluh Tiga
64 Enampuluh Empat
65 Enampuluh Lima
66 Enampuluh Enam
67 Enampuluh Tujuh
68 Enampuluh Delapan
69 Enampuluh Sembilan
70 Tujuhpuluh
71 Tujuhpuluh Satu
72 Tujuhpuluh Dua
73 Tujuhpuluh Tiga
74 Tujuhpuluh Empat
75 Tujuhpuluh Lima
76 Tujuhpuluh Enam
77 Tujuhpuluh Tujuh
78 Tujuhpuluh Delapan
79 Tujuhpuluh Sembilan
80 Delapanpuluh
81 Delapanpuluh Satu
82 Delapanpuluh Dua
83 Delapanpuluh Tiga
84 Delapanpuluh Empat
85 Delapanpuluh Lima
86 Delapanpuluh Enam
87 Delapanpuluh Tujuh
88 Delapanpuluh Delapan
89 PENGUMUMAN
90 Kembali Lagi
91 PENGUMUMAN BARU
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Satu
2
Dua
3
Tiga
4
Empat
5
Lima
6
Enam
7
Tujuh
8
Delapan
9
Sembilan
10
Sepuluh
11
Sebelas
12
Duabelas
13
Tigabelas
14
Empatbelas
15
Limabelas
16
Enam Belas
17
Tujuhbelas
18
Delapanbelas
19
Sembilanbelas
20
Duapuluh
21
Duapuluh Satu
22
Duapuluh Dua
23
Duapuluh Tiga
24
Duapuluh Empat
25
Duapuluh Lima
26
Duapuluh Enam
27
Duapuluh Tujuh
28
Duapuluh Delapan
29
Duapuluh Sembilan
30
Tigapuluh
31
Tigapuluh Satu
32
Tigapuluh Dua
33
Tigapuluh Tiga
34
Tigapuluh Empat
35
Tigapuluh Lima
36
Tigapuluh Enam
37
Tigapuluh Tujuh
38
Tigapuluh Delapan
39
Tigapuluh Sembilan
40
Empatpuluh
41
Empatpuluh Satu
42
Empatpuluh Dua
43
Empatpuluh Tiga
44
Empatpuluh Empat
45
Empatpuluh Lima
46
Empatpuluh Enam
47
Empatpuluh Tujuh
48
Empatpuluh Delapan
49
Empatpuluh Sembilan
50
Limapuluh
51
Limapuluh Satu
52
Limapuluh Dua
53
Limapuluh Tiga
54
Limapuluh Empat
55
Limapuluh Lima
56
Limapuluh Enam
57
Limapuluh Tujuh
58
Limapuluh Delapan
59
Limapuluh Sembilan
60
Enampuluh
61
Enampuluh Satu
62
Enampuluh Dua
63
Enampuluh Tiga
64
Enampuluh Empat
65
Enampuluh Lima
66
Enampuluh Enam
67
Enampuluh Tujuh
68
Enampuluh Delapan
69
Enampuluh Sembilan
70
Tujuhpuluh
71
Tujuhpuluh Satu
72
Tujuhpuluh Dua
73
Tujuhpuluh Tiga
74
Tujuhpuluh Empat
75
Tujuhpuluh Lima
76
Tujuhpuluh Enam
77
Tujuhpuluh Tujuh
78
Tujuhpuluh Delapan
79
Tujuhpuluh Sembilan
80
Delapanpuluh
81
Delapanpuluh Satu
82
Delapanpuluh Dua
83
Delapanpuluh Tiga
84
Delapanpuluh Empat
85
Delapanpuluh Lima
86
Delapanpuluh Enam
87
Delapanpuluh Tujuh
88
Delapanpuluh Delapan
89
PENGUMUMAN
90
Kembali Lagi
91
PENGUMUMAN BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!